Category Archives: Keuangan

MII Dukung Program BI FAST

Jakarta, 7 Juni 2021—Sejak diluncurkan awal tahun 2021, PT Mitra Integrasi Informatika (“MII”)— salah satu entitas anak PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL) yang fokus dibidang Bisnis Solusi & Konsultasi, turut mendukung program yang di inisiasi oleh Bank Indonesia yaitu BI FAST. BI FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen yang tersedia saat ini, dimana peserta BI FAST adalah bank dan non-bank di Indonesia.

 Nantinya BI Fast sebagai infrastuktur SP ritel dapat melayani pembayaran ritel dengan real time yang akan beroperasi selama 24/7. Dengan adanya penerapan sistem pembayaran ritel, diharapkan nasabah dapat melakukan transfer online atau antar bank dengan real time dan biaya murah dari yang tersedia saat ini. Hal ini sejalan dengan perkembangan dan harapan agar Layanan Pembayaran Ritel 24/7 bagi seluruh bank, mendorong inovasi dan serta interoperabilitas berbagai kanal pembayaran (mobile), mendukung inklusi keuangan dan instrumen non-tunai, serta skema harga yang lebih efisien.

“Dengan bergulirnya program pemerintah berupa alat pembayaran BI FAST, kami sangat menyambut baik inisiasi tersebut dan tentunya turut mendukung dalam menyukseskan program yang di inisiasi oleh Bank Indonesia. Untuk BI FAST kami selaku mitra bisnis teknologi Oracle, Red Hat, dan Thales menyediakan hardware, software, security, layanan implementasi, integrasi dengan aplikasi Bank Indonesia, dukungan pasca implementasi & pelatihan untuk keperluan implementasi BI FAST. Kami memiliki pengalaman dalam melayani sektor finansial maupun perbankan”, kata Kartiwan Johanes, Direktur PT Mitra Integrasi Informatika.

“Dalam mendukung BI FAST, kami juga akan menawarkan layanan khusus untuk industri keuangan yaitu MII Digital Payment Platform, Digital Business Platform & Professional Services. Sebagai perusahaan Digital Solution Provider, kami akan memberikan end-to-end solutions yang dibutuhkan oleh pelanggan”, kata Kartiwan menambahkan.

Dalam menjalankan operasi bisnis sehari-hari, MII didukung penuh dengan Professional Consultant yang tersertifikasi, implementasi berdasarkan industry best practice, berpengalaman luas dan memiliki tim yang fokus implementasi di industri keuangan, tingkat kemitraan yang tinggi dengan berbagai penyedia teknologi dunia, mitra resmi penyedia pelatihan solusi-solusi teknologi TI, dan memiliki sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO/IEC 27001:2013.

Kami berharap, siaran pers ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pada media bapak/ibu.

Demikian yang dapat kami sampaikan, terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya yang baik.

Salam,

Melani Dwi Nastiti

Public Relations Officer

PT Metrodata Electronics Tbk.

APL Tower Lt. 37 | Jl. Letjend S. Parman Kav. 28, Jakarta 11470

Telp: +62 21 29345 888 | Fax: +62 21 29345 899 | Hp: 0816 186 7915

Email: Melani.Nastiti@metrodata.co.id

info.metrodata@metrodata.co.id | www.metrodata.co.id

DIGITAL SOLUTION & DISTRIBUTION COMPANY

PT. Mitra Integrasi Informatika – member of METRODATA

APL Tower 37th Fl. Suite 1-8, Jl. Letjend. S. Parman kav. 28, Jakarta 11470

Phone (62-21) 29345 777  | Fax (62-21) 29345 700 | Website www.mii.co.id

“World Class Business Technology Partner”

 

For Support, Inquiries, Customer Care:   Call MII (62-21) 29345678 | Email contact@mii.co.id

Become a fan of MII Cloud Facebook | Follow @MII_cloud on Twitter | Join with Insite Metrodata Facebook

Tingkatkan Minat Masyarakat Jadi Nasabah, Bank Syariah Indonesia Harus Lebih Kompetitif

Jakarta, wapresri.go.id—Sejak resmi berdiri dari merger tiga bank Himbara pada Februari lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh respon positif dari masyarakat. Namun, di antara mereka masih banyak yang menganggap keuangan syariah ‘lebih mahal’ dari konvesional. Untuk mengubah pola pikir (mindset) masyarakat tersebut, pemerintah pun berupaya meminta ketentuan umum perpajakan (KUP) menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi 5%. Sementara, BSI juga sudah melakukan berbagai inisiatif, namun dinilai belum cukup. Untuk itu, BSI harus melakukan berbagai trobosan baru sehingga menjadi lebih kompetitif.

“Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima langsung Komisaris dan Direksi BSI di Kediaman Resmi Wakil Presiden, Jl. Diponegoro No.2, Rabu (02/03/2021).

Sebelumnya, Direktur Utama Hery Gunardi melaporkan bahwa pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, antara lain, pertumbuhan asset di atas 14%, pembiayaan meningkat hingga di atas 12%, dan laba hingga 12,8%.
“Nah ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik,” imbuh Hery.

Seiring dengan meningkatnya harapan atas kinerja BSI, Hery mengungkapkan, BSI memiliki wacana untuk membuka kantor cabang di Dubai. BSI juga telah melalukan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait penyaluran zakat nasabah, dan kerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk membangun ekosistem syariah yang lebih kuat di Indonesia.

Lebih lanjut, Hery mengatakan, BSI juga memiliki program baru untuk mewadahi komunitas hijrah yang saat ini dirasa sedang meningkat melalui program Generasi Syariah (Gen Sy).

“Kami sedang membangun program Gen Syariah, supaya generasi milenial yang hijrah-hijrah ini ada tempatnya,” ungkapnya.

Selain itu, Komisaris BSI Utama Mulia Siregar menambahkan, saat ini BSI sedang dalam proses menyelesaikan integrasi operasional di seluruh cabang.

“1 November 2021 kami targetkan seluruh proses integrasi akan selesai,” ucapnya.

Sementara, Komisaris Indepen BSI Komaruddin Hidayat yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, peran Wapres dalam penyatuan tiga bank syariah ini cukup besar. Wacana ini sudah cukup lama bergulir, tapi baru saat ini dapat terwujud dengan peran dari Wapres. Ia menilai, Wapres merupakan sosok yang mampu melakukan aksi nyata, bukan hanya sekedar teori. Ia pun berharap agar warisan Wapres ini dapat ditingkatkan untuk membangun perekonomian umat
“Agar menjadi legacy yang lebih berperan untuk mengembangkan ekonomi umat,” pungkasnya.

Hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)

BCA dan UnionPay Kolaborasi Hadirkan Solusi Perbankan Melalui Kartu Kredit BCA UnionPay

Jakarta, 3 Juni 2021 – Pembatasan aktivitas di tengah Pandemi bukan menjadi penghalang untuk menjalankan gaya hidup sehat yang aktif dan dinamis. Mencermati kondisi tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai salah satu perbankan nasional pun turut menyambut antusiasme masyarakat dengan berbagai aktivitasnya tersebut melalui kerjasama dengan UnionPay menghadirkan solusi perbankan.

 

BCA bersama dengan UnionPay meluncurkan Kartu Kredit BCA UnionPay yang dapat menjadi solusi bagi nasabah yang memiliki gaya hidup dinamis. Peluncuran kartu kredit tersebut dilakukan secara virtual yang dihadiri oleh Direktur BCA Santoso, Executive Vice President BCA I Ketut Alam Wangsawijaya, Vice President UnionPay International Larry Wang, General Manager South East Asia UnionPay International Huiming Cai, Country Manager Indonesia UnionPay International Andy Xie dan Creativepreneur Daniel Mananta pada Kamis (03/06).

 

Santoso menuturkan, meskipun saat ini kondisi belum pulih seperti sedia kala, kita harus tetap optimis dalam menjalankan berbagai kegiatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. BCA sebagai perbankan nasional terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi perbankan yang mengakomodir kebutuhan nasabah menjalankan gaya hidup di tengah pandemi. Ada pun target pengguna Kartu Kredit BCA UnionPay adalah menyasar nasabah yang memiliki gaya hidup dinamis.

 

Kehadiran Kartu Kredit BCA UnionPay menjadi jawaban bagi nasabah yang menyukai Sports, Lifestyle, Adventure dan Food & Beverage. Kami menggandeng beberapa partner strategis seperti Build a Bike, Rodalink & Technobike untuk penggemar sepeda, Decathlon, Eiger, Garmin, GoPro & Grab untuk melengkapi dari sisi lifestyle, dan tidak ketinggalan Chatime, Kitamura, Mazeru & Pochajjang untuk yang gemar jajan. Nasabah pun dimanjakan dengan berbagai program menarik untuk atraksi wisata di Bali dan cashback di travel agent partners BCA.

 

Ada pun untuk pertama kali registrasi kartu ini, pengguna akan mendapatkan welcome bonus senilai 5.000 BCA UnionPay Points, dengan minimal akumulasi transaksi Rp 5 juta dalam 3 bulan sejak kartu diterbitkan. Selain itu, setiap transaksi senilai 10 ribu berkesempatan untuk mendapatkan 1 BCA UnionPay Point yang dapat ditukarkan dengan Reward BCA maupun airline miles. Sementara itu, bagi nasabah yang sering traveling juga bisa mendapatkan perlindungan asuransi perjalanan berupa pertanggungan atas kehilangan bagasi dan keterlambatan penerbangan secara cuma-cuma sesuai ketentuan yang berlaku.

 

Larry Wang selaku Vice President UnionPay International mengatakan “UnionPay berusaha meningkatkan produk dan layanan pembayaran untuk memenuhi kebutuhan pembayaran masyarakat dan bisnis lokal. Oleh karena itu kami bahagia dapat bekerjasama dengan BCA untuk menawarkan kartu kredit ini kepada nasabah dengan gaya hidup yang aktif, petualang dan modern di Indonesia. Fungsi pembayaran contactless kartu ini sangat tepat, mengingat fokus untuk mengurangi kontak langsung selama masa pandemi ini, kami yakin kemitraan kami dengan BCA akan membawa pengalaman pembayaran yang lebih nyaman, mudah dan aman bagi pelanggan kami.”

 

Program menarik lain yang dimiliki oleh Kartu Kredit BCA UnionPay ini antara lain seperti nilai tukar rendah untuk transaksi di Singapura, Hong Kong, China & Taiwan. Selain itu nasabah juga dapat menikmati Cicilan BCA 0% hingga 6 bulan untuk transaksi di luar negeri.

 

Fitur contactless yang diterapkan dalam Kartu Kredit BCA UnionPay juga kian mempermudah transaksi, nasabah tidak perlu lagi memasukkan nomor pin pada saat melakukan transaksi. Saat ini sudah tersedia mesin EDC BCA yang sudah dilengkapi fitur contactless.

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Maret 2021)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Maret 2021, BCA melayani lebih dari 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 41 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.244 kantor cabang, 17.634 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat iakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

Divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan

Biro Hubungan Masyarakat

 

Alamat                 : Jl. MH Thamrin No.1, Menara BCA Lt. 20. Jakarta 10310

Telepon               : (021) 2358-8000

Fax                       : (021) 2358-8339

E-mail                   : humas@bca.co.id

 

 

About UnionPay International

UnionPay International is the international arm of UnionPay focused on the growth and support of UnionPay’s global business. In partnership with over 2,400 institutions worldwide, UnionPay International has enabled card acceptance in 180 countries and regions with issuance in 70 countries and regions. UnionPay International provides high quality, cost effective and secure cross-border payment services to the world’s largest Cardholder base and ensures convenient local services to a growing number of global UnionPay Cardholders and merchants.

 

Contact:

Mr Dennis Low – UnionPay International

Email: dennislow@unionpayintl.com

 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.bca.co.id/unionpay.

BCA Hadirkan Kartu Kredit BCA UnionPay – Peluncuran Kartu Kredit BCA UnionPay dihadiri oleh (atas, kiri-kanan) Executive Vice President BCA I Ketut Alam Wangsawijaya, Direktur BCA Santoso, Vice President UnionPay International Larry Wang, (bawah, kiri-kanan) General Manager South East Asia UnionPay International Huiming Cai, Country Manager Indonesia UnionPay International Andy Xie dan Creativepreneur Daniel Mananta pada Kamis (03/06). Kehadiran Kartu Kredit BCA UnionPay menjadi jawaban bagi nasabah yang menyukai Sports, Lifestyle, Adventure dan Food & Beverage.

 

 

Kreasi Usahawan dengan Go-Digital, Mengubah Bencana Pandemi Menjadi Peluang

Jakarta – Pandemi COVID-19 bisa dikatakan menjadi salah satu pengalaman yang paling tidak menyenangkan yang harus dihadapi para pelaku usaha tanpa memandang bulu. Baik pengusaha besar, tenar, ataupun lama, mengalami pukulan yang cukup berat di mana omzetnya turun drastis. Hal itulah yang dirasakan Ruth Nathania, COO pempek legendaris yang beroperasi lebih dari 33 tahun di kota Bandung yakni Pempek Rama. “Pada awal pandemi tahun lalu, omzet sempat turun. Untungnya, beberapa bulan sebelum pandemi, kami sudah mulai lakukan adaptasi digital, dengan menerima pesanan via online, promosi sosial media, endorse influencer, dan lainnya. Semua kami lakukan karena kami paham kalau hanya mengandalkan cara lama, bisa tenggelam. Padahal, secara rasa dan kualitas, kami tahu produk kami lebih baik. Jangan sampai hanya karena kalah “viral”, bisnis jadi turun. Ketika pandemi melanda, Pempek Rama memang terdampak, namun tidak sampai turun apalagi gulung tikar,” kata Ruth.

Bagi sebagian besar pelaku usaha kuliner, turunnya omzet terjadi akibat kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah. Terlebih, model bisnis kuliner sebagian besar memang mengandalkan penjualan offline dan makan di tempat. Namun Ruth berpikir, logikanya, para pelanggan Pempek Rama tetap ada, mereka hanya tidak bisa pergi untuk santap langsung. Pemikiran ini membuatnya makin mantap transformasi bisnis digital harus dipercepat.

Namun, go-digital ternyata tidak sebatas promosi di media sosial. Perlu banyak strategi yang dipersiapkan agar hasil go-digital bisa sesuai harapan. “Kami merasakan sendiri manfaat digitalisasi selain bisa tetap menjaga pelanggan lama, kami juga bisa ekspansi ke pelanggan baru secara signifikan. Sebetulnya dalam digitalisasi itu yang paling vital adalah pada pengelolaan pencatatan transaksi, ya. Itu mengapa keberadaan aplikasi seperti Qasir ini sangat dibutuhkan. Terlebih di era sekarang ini, saat orang lebih berhitung dalam pengeluaran operasionalnya,” kata Ruth.

 

Dampak digitalisasi juga terbukti telah mengantarkan Pempek Rama membuka dua outlet cabang baru di Kopo dan Summarecon Bandung. CEO Qasir Michael Williem mengatakan kisah sukses Pempek Rama yang bisa bertahan bahkan melakukan ekspansi di era pandemi COVID-19 sangat bisa ditiru banyak usahawan lainnya, kuncinya mau beradaptasi dan membuka diri untuk berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Perlu diingat pula, hampir semua perusahaan besar yang ada sekarang berawal dari UMKM. Michael sendiri sudah sangat akrab dengan kisah perjuangan UMKM mempertahankan usahanya di tengah tantangan seperti persaingan dan krisis karena ia dibesarkan oleh orangtua yang juga menjalankan usaha mikro.

Michael mengatakan channel berdagang digital memang bisa membuka pintu peluang usaha bagi siapa pun. Kesadaran akan pentingnya go-digital juga sudah mulai marak dilakukan para pelaku UMKM baik pemain lama ataupun pemain baru yang mencoba peruntungan berusaha di tengah pandemi. Hal tersebut terlihat dari jumlah pengguna yang meningkat hingga lima kali lipat selama periode awal pandemi hingga saat ini dengan transaksi tercatat yang sebelumnya hanya di sekitar Rp 200 miliar menjadi lebih dari Rp 1 triliun.

Hingga kuartal pertama 2021, merchant Qasir didominasi oleh 76 persen usahawan di sektor kuliner, 16 persen pengusaha fashion dan sekitar 8 persen di bisnis salon dan kecantikan. Adapun lokasi terbanyak usahawan Qasir terbesar saat ini di area Jawa Barat 31 persen, Jawa Timur 26 persen, dan 21 persen masing-masing di area Jabodetabek dan Jawa Tengah.

Michael melanjutkan, pelaku UKM perlu mawas diri terhadap makna go-digital. “Go-digital bukan cuma soal iklan di media sosial dan marketplace, tapi mencakup keseluruhan strategi bisnis. Apakah sudah ada rekanan kurir yang baik, apakah kemasannya tahan banting ke area jarak jauh, kualitas rasa dan bentuk apakah bisa dijamin. Go-digital juga membuat persaingan lebih berat karena semua orang bisa masuk. Berdasarkan riset yang kami lakukan, untuk bisa survive setidaknya empat strategi penting yang dilakukan,” lanjut Michael.

Pertama, para usahawan harus kreatif membuat produk. Mulai dari menyajikan sesuatu yang baru dari produk yang sudah ada sebelumnya hingga benar-benar berinovasi dengan produk yang baru sepenuhnya.

Kedua, berdaya saing tinggi seperti menggunakan bahan baku yang berkualitas. Sebab kualitas produk akan dirasakan langsung oleh konsumen. Perlu diingat, go-digital sangat membuka ruang bagi konsumen untuk komplain terhadap produk yang diniagakan. Keluhan yang viral akan berdampak panjang pada reputasi.

Ketiga, harga yang kompetitif. Persaingan di arena digital sangat ketat. Alhasil terkadang perlu mengubah pola pikir profit oriented yang mengandalkan margin besar, menjadi margin kecil tapi menjual dengan kuantitas banyak dan berkesinambungan.

Keempat, pelayanan terbaik yang menitikberatkan pada kepuasan pelanggan. “Jika ada beberapa produk dengan kualitas dan harga yang sama, maka yang akan orang pilih adalah yang pelayanannya paling memuaskan. Untuk itu kami secara khusus juga bisa memberikan edukasi seputar bisnis baik itu melalui webinar, konten-konten pada media sosial dan website kami, bahkan pendampingan bagi merchant baru ataupun yang sudah lama,” kata Michael.

Kisah lain dipaparkan Fanny Supenda pemilik Cwie Mie Sam Ali yang didirikan di tengah pandemi. Bersama suaminya, ia nekat menjalankan bisnis dengan memanfaatkan dapur mungil di apartemennya. “Sejak awal menggunakan sistem pencatatan digital Qasir, kami tidak hanya mengandalkan sistem kasirnya saja, namun setiap ada kesulitan dan butuh saran bisnis, kami bisa konsultasi dengan tim Qasir kapan saja. Bahkan, tim Qasir tidak jarang membantu promosi usaha kami di platform sosial media mereka. Ini yang saya sangat apresiasi,” kata Fanny.

Dalam riset “e-Conomy SEA 2020” yang dilansir oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ada aktivasi pengguna baru layanan ekonomi digital sepanjang tahun 2020 lalu sebesar 37% dari basis pengguna internet tahun 2019 sebanyak 264 juta orang. Adapun para pengguna baru tersebut 56%nya berasal dari daerah. Selain itu, riset tersebut juga mensurvei bahwa 93% pengguna baru tersebut minimal akan terus mengakses layanan ekonomi internet seperti kesehatan, e-commerce, transportasi, pengantaran makanan, media online, hingga hiburan dari ponsel dan laptopnya. Qasir menyimpulkan, gambaran tersebut sudah amat jelas menunjukkan potensi besar dari go-digital.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun mengatakan go-digital di saat seperti ini memang sudah jadi kewajiban dilakukan oleh para pelakunya. Sebab, meskipun memiliki keunikan dan pasar tersendiri, selama pandemi masih berlangsung, transaksi offline tidak akan bisa lancar seperti sedia kala. “Masalahnya teman-teman di daerah tidak banyak yang mengerti soal digitalisasi. Asosiasi buat juga rajin buat pelatihan, tapi tidak bisa menjangkau semuanya. Selain pemerintah, kalau ada perusahaan digital swasta yang bisa bantu tentu akan lebih baik,” katanya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira mengatakan pandemi akan membuat adanya gelombang UKM baru yang bermunculan karena banyak pekerja dari sektor formal yang terkena PHK. Momen ini, kata Bhima, bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan ekosistem kewirausahaan nasional. Menurutnya, pelaku UKM juga perlu mempersiapkan bisnisnya secara serius dengan berbagai persiapan. “Pendampingan dan pendanaan sangat diperlukan kehadirannya. Begitu juga digitalisasi yang memberi nilai tambah bagi UKM yang sangat positif,” ujarnya.

Michael Liem menambahkan, Qasir memang tengah menggali banyak peluang kerjasama untuk memaksimalkan layanan kepada merchant-merchant yang tergabung di ekosistem perusahaan. “Kami ingin usahawan makin terpacu untuk maju dan mengeksplorasi inovasi digital dan memperluas wawasan mereka soal dunia usaha. Jadi ketika bergabung di Qasir, kerjasama ini tidak berhenti pada adopsi hardware digital saja, tapi juga pengembangan mindset bisnis, persaingan usaha dan pastinya pengenalan pada beragam kemajuan teknologi. Ini yang tengah digodok oleh Qasir untuk bisa diberikan kepada rekan usahawan,” tutur Mike.

Bareksa Luncurkan Robo Advisor Pertama di Indonesia yang Berlisensi Penasihat Investasi OJK

Jakarta, 24 Mei 2021 – Bareksa, platform e-investasi terbesar di Indonesia, meluncurkan robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.

 

Robo advisor ini dinamai BaTaRA yang merupakan singkatan dari Bareksa Tactical Robo Advisor. Uji-beta telah dilakukan selama sembilan bulan, sejak Agustus tahun lalu, yang diikuti 1.000 nasabah. Robo Advisor Bareksa memberikan panduan dan pendampingan taktikal bagi investor berdasarkan algoritma dan fitur kecerdasan buatan yang dikombinasikan dengan strategi investasi yang dirumuskan tim analis Bareksa yang memiliki pengalaman panjang di area ini.

 

CEO/Co-founder Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan, “Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan OJK yang telah memberikan izin penasihat investasi pertama bagi robo advisor di Indonesia. Insya Allah, amanah ini akan kami jaga sebaik-baiknya sehingga Robo Advisor Bareksa menjadi robo advisor yang lebih aman, terpercaya, independen, dan dapat memberikan hasil investasi yang maksimal bagi masyarakat luas.”

 

Sebagai robo advisor yang diawasi OJK, Karaniya menyatakan bahwa Robo Advisor Bareksa dipastikan sepenuhnya bergerak secara independen dan berpihak pada kepentingan nasabah. Metodologi yang diterapkan juga dibuat transparan dan independen, dan secara berkala dilaporkan ke OJK sebagaimana dipersyaratkan regulasi yang ada.

 

“Kami pastikan bahwa rekomendasi investasi dari Robo Advisor Bareksa, tidak didasarkan pada kepentingan promo dan marketing apapun,” Karaniya menegaskan.

 

Selama kurun waktu uji-beta, tim analis Bareksa terus melakukan uji performa secara riil dan membandingkannya dengan performa robo advisor lain. Sejauh ini imbal hasil investasi berdasarkan rekomendasi Robo Advisor Bareksa terbukti lebih maksimal. Bahkan, juga dapat mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

 

Rekomendasi Robo Advisor Bareksa dipersonalisasi berdasarkan profil risiko nasabah. Akan tetapi, berbeda dengan robo advisor lain, Robo Advisor Bareksa merumuskan strategi dan rekomendasi investasi tidak secara statis berdasarkan profil risiko, namun juga memberikan rekomendasi tentang alokasi reksadana yang diperlukan untuk memaksimalkan hasil investasi. Rekomendasi Robo Advisor Bareksa dibuat dinamis, tidak statis, dengan juga memasukkan parameter perubahan kondisi pasar modal dan ekonomi makro. Selain itu, untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan hasil investasi, produk yang direkomendasikan dibuat sangat selektif, hanya reksadana-reksadana pilihan dari 15 Manajer Investasi terbaik.

 

“Kami berharap, dengan kehadiran Robo Advisor Bareksa, investor bisa mendapatkan layanan yang lebih aman dan menikmati hasil investasi yang lebih maksimal,” Karaniya menambahkan. “Selain itu, kini nasabah juga dapat memiliki akses yang mudah terhadap layanan Penasehat Investasi yang saat ini masih cukup mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.”

 

Bersamaan dengan peluncuran robo advisor ini, Bareksa menggelar promosi dengan hadiah senilai total Rp100 juta bagi 2.000 orang, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk mengikuti promosi ini, investor cukup melakukan pembelian reksadana menggunakan robo advisor di aplikasi Bareksa. Metode pembayaran bisa menggunakan apa saja, dengan nilai minimal pembelian Rp1 juta. Informasi lengkap mengenai promosi ini bisa diakses di semua akun media sosial Bareksa.

 

Robo advisor tersedia di aplikasi Bareksa yang bisa diunduh di App Store untuk ponsel berbasis iOS dan Google Play Store untuk Android.

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 120 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia dan memiliki lebih dari 1,8 juta akun investor. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

Kontak:

Nitya 0812-8248-3999

marketing@bareksa.com

 

 

Tax Amnesty Jilid II: Kebijakan Penambal Ekonomi dalam Balutan Kontroversi

Kontroversi serta merta menyeruak ketika Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah telah mengusulkan dan akan membahas dengan DPR RI terkait kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II. Kebijakan ini mengingatkan kita dengan UU Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, yang waktu itu berlaku pada tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Maret 2017.

Pengampunan akan selalu mempunyai kontradiksi dengan keadilan. Karena pada prinsipnya kebijakan pengampunan ini diperuntukkan untuk orang atau pihak yang “salah” kemudian mendapat fasilitas. Sehingga wajib pajak yang sebelumnya merasa patuh, akan merasa rugi dan tidak adil.

Hal kedua yang perlu dicermati adalah potensi melebarnya gini ratio. Karena kelas menengah atau atas yang mempunyai aset, akan semakin menggelembung. Akan terdata jumlah kekayaan yang sebelumnya “tersembunyikan”. Angka gini ratio yang sementara di kisaran 0,38 berpotensi merangkak naik. Apalagi dalam masa pandemi, dimana para UKM sedang mengalami tekanan berat dan terjadi penurunan tingkat kesejahteraan di kelas bawah, karena daya beli yang terus terkonstraksi.

Tetapi, di sisi lain, secara ekonomi maupun politik, dibutuhkan semua instrumen kebijakan yang bisa menambah, mendongkrak, bahkan menambal ekonomi nasional.
Pertama, dari sudut pandang keuangan negara, pada tahun 2020 terjadi defisit 6,1% dari PDB. Tahun 2021 diproyeksikan masih terjadi defisit kisaran 5,7%. Tahun 2022, adalah tahun terakhir pemerintah bisa memanfaatkan UU Nomor 2 tahun 2020, masih perlu menambal defisit APBN dengan kisaran 4,51%-4,85%.
Tahun 2023, Keuangan Negara maksimal hanya bisa defisit maksimal 3% dari PDB. Dibutuhkan kebijakan terobosan untuk bisa membuat tren penurunan defisit ini, baik secara kebijakan ekonomi maupun kebijakan politik.

Pertimbangan kedua, dari sudut pandang kebutuhan likuiditas untuk dunia usaha, serta stabilisasi supply dan demand dalam siklus ekonomi. Indonesia mempunyai keunggulan dengan mempunyai lebih dari 270 juta penduduk, nomor 4 besar dunia. Ini adalah local domestic demand yang menjadi penopang utama untuk Indonesia bisa rebound dengan cepat pasca pandemi. Tetapi perputaran ekonomi ini membutuhkan likuiditas yang semakin banyak mengalir di masyarakat. Tax amnesty bisa menjadi salah satu jalan aliran likuiditas tersebut. Pada tax amnesty jilid I, terjadi dana repatriasi sebesar 147 triliun, dan deklarasi harta sebesar 4.813,4 triliun. Dengan persiapan yang lebih matang, tax amnesty jilid II akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Pertimbangan yang ketiga, tentang kepastian hukum atas piutang pajak yang terus tercatat di sistem keuangan negara. Satu sisi ini membebani otoritas pajak, karena kesuksesan penagihan piutang pajak menjadi salah satu key performance indicator kesuksesan pengelolaan keuangan negara. Sedangkan sisi lain, dari wajib pajak, terjadi latar belakang yang terlalu complicated sehingga muncul hutang pajak tersebut. Belum tentu karena kesalahan wajib pajak. Misalnya, karena wajib pajak belum menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan tidak memungut PPN, tetapi mereka ditetapkan secara jabatan dan kemudian harus membayar semua kewajiban PPN nya. Padahal mereka tidak memungut, tetapi mereka harus setor. Ini adalah sekedar salah satu contoh, dari banyak latar belakang yang lain. Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan sebuah jalan tengah. Misalnya ada pengurangan sanksi atau potongan pokok pajak.

Kebijakan tax amnesty ini sebenarnya juga sering diberikan oleh pemerintah daerah untuk konteks pajak daerah. Sesuai dengan kewenangan yang melekat, Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), mengatur bahwa Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II, mengelola Pajak Daerah. Tax Amnesty level daerah ini misalnya pemutihan pajak kendaraan bermotor, diskon pembayaran PBB, dll.

Dengan kontroversi yang ada, secara kepentingan nasional, tax amnesty jilid II menjadi sebuah alternatif kebijakan yang layak dilanjutkan.

Jakarta, 23 Mei 2021
Ajib Hamdani (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI)

Optimalkan Kinerja Investasi, BPJAMSOSTEK Gaet INA Teken Nota Kesepahaman

Jakarta, 24 Mei 2021 – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) dan Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengoptimalkan kinerja investasi institusi sekaligus mendukung program pemerintah.

Kerjasama ini ditujukan untuk mensinergikan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam melakukan kerjasama investasi khususnya melalui instrumen investasi langsung. BPJAMSOSTEK dan INA secara bersama sama akan berbagi informasi atas potensi investasi bersama dalam beberapa sektor investasi, antara lain sektor infrastruktur, infrastruktur digital, serta jasa dan pendukung kesehatan.

MOU ditandatangani oleh Direktur Investasi BPJAMSOSTEK, Edwin Ridwan, CFA, FRM, bersama Deputi CEO INA dan Direktur Investasi II INA, yang disaksikan oleh Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo, CEO INA DR. Ridha D. M. Wirakusumah, dan Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri Bahri.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, menyatakan bahwa BPJAMSOSTEK selain memberikan pelayanan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terbaik kepada peserta, juga memiliki misi untuk mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional. Implementasi dari misi luhur ini antara lain adalah melalui penempatan dana investasi yang saat ini per 30 April 2021 memiliki total dana kelolaan mencapai Rp 490,1 triliun ke dalam berbagai instrument, salah satunya berupa instrumen penyertaan langsung yang saat ini porsinya masih relatif kecil.

Dengan kerjasama ini, BPJAMSOSTEK dapat berkolaborasi dengan INA dalam melakukan investasi dana ke berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor. Dengan potensi dana kelolaan yang cukup besar, output dari kerjasama ini dapat mendukung proyek-proyek potensial, termasuk kemitraan dengan Kementerian BUMN yang kami yakin akan memberikan prioritas proyek-proyek strategis.

Kerjasama dengan INA ini serta dengan pihak-pihak yang lain, juga merupakan upaya BPJAMSOSTEK untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, melakukan diversifikasi risiko serta mendistribusikan dana investasi sebagai dana amanah ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, governance dan manajemen risiko yang memadai.

DR. Ridha D. M. Wirakusumah, menyatakan bahwa antusiasme INA dalam inisiasi kerjasama dengan BPJAMSOSTEK ini sangat tinggi. “INA selain bekerjasama dengan institusi global juga beraspirasi untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi investasi domestik mengingat luasnya peluang investasi yang dapat dikembangkan. Kami percaya ini merupakan Langkah awal positif untuk kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai investor baik global maupun domestik dalam berbagai sektor di Indonesia,” terang Ridha.

Seperti diketahui, INA merupakan lembaga yang lahir berdasarkan Undang undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lembaga ini berdiri dengan tujuan untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan untuk generasi mendatang. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal.

Sejalan dengan Anggoro, Edwin berharap kerjasama investasi dengan INA ini dapat mendongkrak kinerja investasi dengan lebih baik lagi dan pada akhirnya mampu memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder. “Semoga dengan terjalinnya kerjasama ini dapat menjadi nilai positif bagi perekonomian Indonesia sesuai dengan tujuan dibentuknya INA agar pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang yang lebih baik lagi,” pungkas Edwin.

 

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga

Jajaki Pasar Indonesia, Perusahaan Percakapan AI Neuro.net Sasar Peningkatan Digitalisasi di Industri Keuangan Nasional

Jakarta – Ekonomi digital di Indonesia telah berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Digital Economy Summit 2020, nilai ekonomi digital Indonesia diestimasi berkembang tiga kali lipat dari US$ 40 miliar di tahun 2019 menjadi US$ 130 miliar pada tahun 2025. Nilai tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang paling cepat.

 

Namu, level adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di Indonesia belum menyeluruh pada setiap industri. Menurut penelitian dari McKinsey&Company, adopsi tertinggi penggunaan AI ada di industri telekomunikasi, manufaktur, transportasi, logistik, dan edukasi. Padahal, AI dapat diterapkan di setiap industri yang berhubungan dengan jasa, termasuk sektor keuangan dan perbankan.

 

CEO & Co-Founder Neuro.net Inc. Nikolay Kravchuk, menyebutkan, teknologi otomasi berbasis AI memainkan peran penting dalam transformasi digital setiap negara, termasuk di Indonesia. Sebagai startup pengembang AI, Neuro.net mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan skala besar tengah mempelajari transformasi digital dan adopsi teknologi baru; khususnya pada praktik percakapan yang digerakkan oleh AI (conversational AI).

 

Perusahaan yang memiliki pusat R&D di Eropa Timur ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra bisnis untuk menjajaki penerapan percakapan berbasis AI dalam skala yang lebih besar. “Indonesia punya potensi besar untuk meningkatkan adopsi inovasi AI, terutama di sektor keuangan dan perbankan yang kini terlihat sangat berkembang. Hal ini diikuti oleh karakter konsumen mereka yang sangat loyal, dimana hal ini cukup memberikan tekanan tambahan bagi setiap institusi keuangan dan perbankan untuk meningkatkan lagi standar dalam pelayanan pelanggan,” tuturnya.

 

Beberapa tantangan dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik adalah kemampuan untuk mengoptimalkan Contact Center, yang pastinya memiliki tingkat panggilan tinggi dan masalah pelanggan yang kompleks. “Ketika pelanggan menuntut pelayanan lancar dan selalu siaga 24 jam sehari, hal ini bisa berdampak pada kualitas kerja agen manusia di dalamnya. Agen manusia lebih terpapar pada risiko human error, emosi, belum lagi ketidakmampuan untuk mengikuti skrip dan bekerja secara omnichannel. Di sinilah peran kami memberikan solusi percakapan AI sehingga agen virtual kami dapat memperkuat Contact Center mereka,” kata Kravchuk.

 

Implementasi kecerdasan buatan pada solusi percakapan umumnya digunakan untuk beberapa fungsi seperti menjawab pertanyaan nasabah,menghubungkan nasabah dengan produk keuangan yang tepat. Hebatnya lagi, agen virtual bisa menjalankan interaksi dua arah dengan pelanggan ketika ada transaksi mencurigakan. Pelanggan tidak hanya bisa mendengarkan informasi, tapi bisa langsung mengkonfirmasi atau menolak transaksi, dan langsung bertanya pada agen virtual.

 

Pekerjaan dasar ini dapat dialihkan ke agen virtual karena mereka sudah dibekali kemampuan untuk melakukan ratusan ribu panggilan setiap hari selama 24 jam dalam satu minggu. Selain itu, agen virtual ini dapat berkomunikasi secara natural kepada konsumen, misalnya membangun perbincangan dasar sampai yang yang kompleks sekalipun, memberikan solusi untuk nasabah, sampai menyesuaikan intonasi dan jeda bicara.

 

“Teknologi yang kami kembangkan tidak dimaksudkan untuk menghilangkan peran manusia di tempat kerja pada industri manapun. Teknologi kami dapat membuat call center mengotomasi tugas-tugas rutin dalam waktu tiga (3) minggu saja, seperti memberikan notifikasi pembayaran jatuh tempo; informasi cabang kantor bank terdekat, dan lainnya. Dengan begitu, para human agent bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan kompleks yang dibutuhkan nasabahnya,” tambah Kravchuk.

 

Kravchuk memberikan beberapa contoh perusahaan yang telah bermitra dengan Neuro.net, salah satunya Hi-Tech Smart Solutions (HTSS), perusahaan asal Singapura yang berfokus pada inovasi digital pada sektor keuangan di Asia Tenggara. HTSS telah memanfaatkan agen virtual untuk otomasi pengelolaan kredit macet (Non Performing Loan) di di kawasan Asia Tenggara.

 

“Saat ini kami tengah melakukan ekspansi global dengan masif. Di Indonesia, kami fokus membangun digitalisasi call center di berbagai sektor industri seperti keuangan, telekomunikasi dan ritel. Khusus untuk instansi keuangan, kami bermitra dengan HTSS,” lanjutnya.

 

Alina Fedotova, Head of Business Development SEA Region HTSS menyebut perusahaannya sudah mengadopsi teknologi Neuro.net dan berpengalaman dalam memberikan solusi untuk perusahaan keuangan lokal.

 

“Kami telah menyempurnakan dan mengadaptasi teknologi Neuro untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi di instansi keuangan lokal. Kini kami berhasil mengotomatiskan komunikasi dengan pelanggan lembaga keuangan termasuk telesales, sampai notifikasi penagihan utang. Selama bertahun-tahun bekerja di sektor keuangan, kami telah mengumpulkan banyak topik percakapan yang mungkin muncul antara konsumen dan agen virtual. Kami juga kembangkan dialog khusus untuk interaksi dengan kreditur dan debitur, dimana para agen virtual dilatih untuk ‘berpikir’ layaknya pakar keuangan, ” kata Fedotova.

 

 

Salah satu kelebihan memiliki agen virtual adalah, sistemnya dapat dirancang dan dilatih sedemikian rupa, agar bisa mengenali berbagai istilah dan nama produk yang kompleks. Fedotova menyebutkan, otomatisasi pekerjaan rutin tidak hanya sebatas tren saja, namun merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

 

“Misi kami adalah untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan agar sumber daya mereka tidak lagi terbebani dengan berbagai tugas rutin monoton dan menghabiskan waktu. Keberadaan agen virtual memberikan peluang pada perusahaan untuk bisa menekan risiko dan biaya operasional, bahkan mengganti model bisnis mereka,” ujarnya.

 

Salah satu contoh kolaborasi Neuro.net dan HTSS di Indonesia datang dari MBA Consult. Perusahaan global yang fokus pada pengelolaan Non-Performing Loans ini sudah menggunakan agen virtual berbasis AI untuk mengelola beban kerja yang terus naik. “Setelah memperkuat contact-contact center dengan agen virtual, MBA Consult mencatat penurunan biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, terlihat bahwa agen virtual punya kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi atau setidaknya sama dengan agen manusia,” tutur Viktor Vodenko, Chief Executive MBA Consult.

 

“Pekerjaan kami tentunya mengharuskan kami berkomunikasi setiap hari dengan debitur dan mengatasi masalah kredit mereka, bahkan sampai mencarikan solusi, jadi komunikasi yang berkualitas harus diutamakan. Kualitas layanan yang buruk tidak dapat ditolerir dalam bidang pekerjaan kami ini. Agen virtual bisa meniru ucapan manusia dengan akurat, berdialog, dan tetap menjaga kepercayaan konsumen,” tambahnya.

 

Kravchuk menekankan, pada akhirnya setiap perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat pasti akan menghadapi situasi dimana traffic panggilan dari konsumen akan terus bertambah, sedang kualitas layanan tidak boleh menurun. Teknologi voice AI dapat menjalankan tugas ini secara independen, bahkan di hampir 95% kasus, tugas mereka berjalan tanpa bantuan dari operator manusia.

 

“Kondisi di atas tentu juga dialami oleh institusi keuangan besar di Indonesia, terlebih dengan tingkat melek finansial masyarakat yang terus naik pada layanan keuangan atau perbankan, solusi otomasi terbaik harus terus dieksplor. Pada akhirnya, hasil yang diharapkan adalah, mitra bisnis kami dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan sambil tetap memberikan layanan terbaik dan menerima loyalitas dari konsumennya,” tutupnya.

 

 

***

Tentang Neuro.net Inc:

 

Neuro.net Inc. adalah perusahaan internasional yang membantu bisnis dari berbagai industri dan skala untuk mengoptimalkan interaksi pelanggan sehari-hari mereka dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Berpengalaman lebih dari 5 tahun dalam mengembangkan solusi berbasis AI, perusahaan telah memberdayakan Contact Center dengan lebih dari 100,000 agen virtual guna menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi untuk Contact Center. Informasi lebih lanjut di www.Neuro.net

Tentang HTSS:

Mitra digital inovatif untuk perusahaan keuangan dan pemberi pinjaman. Hi-Tech Smart Solutions didedikasikan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan menggunakan ruang digital dan teknologi unik dari pengayaan dan pemrosesan data. Layanan perusahaan berfokus pada membantu klien di pasar keuangan Asia Tenggara untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelanggan mereka, serta untuk mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan profitabilitas, sehingga membawa bisnis ke level yang baru. Hi-Tech Smart Solutions menyediakan solusi berikut: Operator Suara Virtual, verifikasi riwayat kredit dan optimalisasi proses bisnis. Informasi lebih lanjut di www.smartsolutions.sg

Tentang MBA Consult:

MBA Consult adalah pemain global di pengelolaan kredit bermasalah (NPL/non-performing loan) dan pasar layanan manajemen kredit yang beroperasi menghubungkan kepentingan jutaan orang dan perusahaan global terbesar. Perusahaan dapat menyelesaikan berbagai masalah keuangan dari masyarakat umum dan juga perusahaan besar, mencari dan menawarkan kesempatan untuk menginvestasikan modal global dalam portofolio utang paling prospektif dari perusahaan-perusahaan Asia terkemuka. Untuk informasi lebih lanjut: http://mbacgroup.com

 

Kontak:

Yustin Noval

ynoval@neuro.net

SEA Regional Business Development Manager Neuro.net

 

Kontak Media:

Akhmad Zahran Nurrafi (Rafi)

Konsultan Komunikasi Neuro.net Inc.

rafi@dialoguecomms.id/ +62 812-1009-0750

Sukses Bangun ALAMI, Anak Pesantren Dima Djani Kini Beli Bank

Jakarta, 17 Mei 2021 – Ungkapan “panggilan hati memang tidak bisa dibohongi” sangat dibenarkan oleh CEO ALAMI, Dima Djani. Meski sudah memiliki pencapaian yang terbilang tinggi hingga menduduki posisi Vice President di sebuah entitas investment banking global bernama Societe Generale, selalu ada yang mengganjal hatinya. “Saya memang tertarik dengan bidang keuangan, tapi yang berprinsip syariah,” kata Dima.

Karena itu, Dima tidak berpikir panjang lagi, begitu mendapat kesempatan mendirikan entitas keuangan syariah. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan proses yang matang, dia pun mengambil langkah besar dengan mendirikan suatu startup teknologi di bidang keuangan syariah, ALAMI, bersama Bembi Juniar dan Harza Sandityo pada awal 2018 lalu. “Di ALAMI kami menyebutnya hijrah finansial. Mengikuti kata hati bukan berarti tidak ada masalah dalam perjalanannya, tetapi rintangan bisa kami lalui karena memiliki kecintaan yang besar dalam menjalaninya,” ujar Dima.

Dima menyadari ketertarikannya terhadap prinsip ekonomi syariah bukanlah hal yang datang begitu saja. Hal ini didapat sejak dirinya masih “nyantri” di Islamic boarding school Al-Kausar, Sukabumi. Meski terdengar klise, baginya prinsip ekonomi syariah tidaklah hanya sekedar bisnis mencari keuntungan semata, tapi juga mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Di umurnya yang mendekati empat tahun, ALAMI telah menjelma menjadi salah satu fintek peer to peer lending syariah terdepan di Indonesia. Bahkan, dalam periode tahun kedua pandemi COVID-19 yang menyentuh hampir semua sektor bisnis, kinerja ALAMI justru melaju kian cepat. Saat ini, kenaikan pendana ALAMI tumbuh 1.000% dibanding kuartal I 2020. Pada kuartal I tahun 2021, ALAMI juga mencatat penyaluran pendanaan sebesar Rp 200 miliar.

Penyaluran pinjaman pun diikuti dengan kualitas rasio kredit macet atau (non performing financing) NPF yang saat ini masih 0%. Selain berfokus menjamin adanya penyaluran kredit, ALAMI juga fokus berkolaborasi memperlebar jangkauannya dengan kolaborasi strategis bersama startup seperti eFishery (sektor perikanan/kelautan) dan BukaPengadaan dari Bukalapak (sektor e-procurement). Tidak lupa, untuk memperkuat barisan institutional funders, ALAMI kini sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah dan Bank BRI Syariah yang kini sudah menjadi Bank Syariah Indonesia, serta BPR Syariah dan tujuh (7) BPR lainnya. “Masih banyak peluang potensial yang bisa kami eksplorasi, khususnya di sektor BPR/S di daerah. Kunjungan kami terbaru ke Sragen menunjukkan BPR Syariah punya potensi untuk lebih berkembang mengingat jumlah UMKM dari berbagai sektor yang terus naik,” kata Dima.

Langkah ekspansi ALAMI akan makin masif tahun ini. Sebab, belum lama ini grup ALAMI sudah merampungkan proses akuisisi terhadap sebuah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlokasi di Jakarta. Dima mengatakan, rencananya perusahan akan memoles BPRS tersebut dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Dima menyebut, proses akuisisi dan penambahan modal akan dilakukan secara bertahap, dan saat ini nilainya sudah mencapai lebih dari Rp 50 miliar.

“Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintek, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima.

Selain dorongan dan dukungan dari pemerintah, inovasi produk, ekspansi, hingga kolaborasi antar institusi keuangan yang dilakukan oleh para fintek syariah seperti yang dilakukan ALAMI diyakini menjadi salah satu kunci kemajuan industri syariah Indonesia. Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan untuk memajukan industri syariah, adanya ketersediaan pendanaan dari industri keuangan syariah menjadi hal yang esensial untuk dipenuhi.

Jaminan pasokan pendanaan dari lembaga keuangan tersebut, kata Anwar, akan menggairahkan sektor usaha riil berbasis syariah yang potensinya cukup besar seperti industri makanan, pertanian, hingga pariwisata ramah muslim. “Kuncinya ada pada penyalurannya ke sektor riil, karena akan percuma kalau hanya mengendap begitu saja, Tren pembiayaan syariah juga sangat positif dengan pertumbuhan 8% di saat pandemi seperti ini. Syariah harus jadi pilihan rasional buat semua orang dan bukan pilihan suatu agama tertentu saja. Artinya harus efisien dan mengikuti kemajuan zaman” ujar Anwar.

Adapun tren sektor yang menunjukkan resiliensi tinggi di tengah pendemi antara lain industri pertanian dan makanan halal. Menurutnya, fenomena tersebut sudah membuktikan jika industri keuangan syariah memiliki potensi besar untuk semakin bertumbuh lebih pesat lagi. Dari catatan Bank Indonesia, pertumbuhan industri ekonomi syariah Indonesia terus meningkat trennya. Posisi industri syariah Indonesia hanya peringkat 11 dunia pada tahun 2016, meningkat di posisi empat dunia pada tahun 2020.

Menanggapi hal tersebut, Dima turut mengapresiasi atmosfer positif untuk mendukung dan bekerja sama yang ditunjukkan oleh regulator seperti OJK dan Bank Indonesia. “Saya juga sepakat, selain penerapan teknologi di industri keuangan syariah, juga tetap perlu memupuk kepercayaan masyarakat dengan menerapkan profesionalisme yang tinggi,” ujarnya.

***

 

Tentang ALAMI:

Grup ALAMI adalah grup perusahaan-perusahaan yang berfokus di bidang teknologi finansial dan keuangan syariah. Salah satu entitasnya, PT ALAMI Fintek Sharia, adalah perusahaan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) berdasarkan prinsip syariah atau biasa dikenal dengan sharia-compliant peer-to-peer lending (P2P lending). PT ALAMI Fintek Sharia juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yang diwakili oleh dewan pengawas syariah dalam proses bisnisnya. PT ALAMI Fintek Sharia berfokus memberikan akses pembiayaan untuk UMKM dengan layanan pembiayaan syariah yang cepat, mudah, dan aman. Pada akhir tahun 2020 yang lalu, PT ALAMI Fintek Sharia juga dipercaya untuk mendapat penghargaan Best P2P Financing Platform oleh The Asset Triple A Awards. Hingga April 2021, ALAMI telah menyalurkan lebih dari Rp 600 miliar kepada ribuan UMKM di seluruh Indonesia dari sekitar 40.000 pendana yang terdaftar di aplikasi ALAMI pada sistem operasi selular iOS dan Android

 

Informasi terkait siaran pers dan kebutuhan media lainnya:

Konsultan Komunikasi ALAMI                                       

Neily Cholida (+6281915181303 / neily@dialoguecomms.id)

Menakar Keuntungan dan “Ancaman” GoTo bagi Ekonomi Nasional

Menarik mencermati gebrakan langkah korporasi yang dibuat oleh Gojek dan Tokopedia untuk bergabung, menjadi satu entitas bisnis, GoTo. Tokopedia merupakan startup unicorn dari Indonesia, dan Gojek menyandang predikat yang lebih mentereng sebagai decacorn. Merger kedua bisnis e-commerce dan ride hailing ini tak pelak akan membumbungkan nilai valuasi dan meningkatkan penguasaan market ekonomi Indonesia.

Mencuplik dari data GoTo, dengan lalu lintas transaksi lebih dari 1,8 miliar pada tahun 2020, lebih dari 2 juta mitra driver, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), terjadi perputaran ekonomi yang luar biasa mencapai lebih dari 22 miliar dollar atau setara dengan 314 triliun rupiah. Kalau dibandingkan data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2020 sebesar 15.434,2 triliun rupiah, perputaran di GoTo memberikan kontribusi sekitar 2%.

Layanan GoTo ini tentunya akan memberikan beberapa keuntungan untuk ekonomi nasional, minimal dalam 2 hal. Pertama, digitalisasi ekonomi dan kemudahan bagi konsumen. Hal ini akan memberikan harga terbaik buat konsumen dan seluruh masyarakat Indonesia atas kebutuhan konsumsi yang dibutuhkan. Persaingan menjadi sangat bebas dari sisi produsen. Efek selanjutnya adalah menjadi bagian instrumen yang bisa menekan inflasi. Karena persaingan terjadi secara sempurna untuk seluruh pelaku ekonomi.

Kedua, keuntungan secara nasional adalah potensi penerimaan pajak yang bisa ditingkatkan dengan pengawasan tax compliance seluruh pelaku ekonomi yang masuk dalam ekosistem bisnis GoTo. Produsen akan diketahui omsetnya. Sisi lain, konsumen akan diketahui kemampuan belanjanya, sehingga bisa diukur berapa penghasilan normal per bulannya. Digitalisasi menjadi alat buat negara untuk mempermudah pengawasan. Tetapi, hal ini dengan catatan, tax officer mengeluarkan regulasi bersifat mandatory untuk membuat koneksi database GoTo dengan sistem perpajakan Indonesia.
Kisaran tax ratio sebesar 8% pada tahun 2020 akan terdongkrak pada tahun-tahun mendatang.

Di sisi lain, ada “ancaman” secara ekonomi nasional yang harus diwaspadai dalam proses bisnis ini, minimal atas 2 hal. Pertama, bagaimana kesiapan UKM di Indonesia. Penopang lebih dari 60% PDB ini sangat rentan dengan persaingan yang bebas dan terbuka. Karena UKM di Indonesia menghadapi beberapa masalah mendasar, diantaranya rendahnya produktivitas dan tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) karena proses ekonomi yang tidak efisien. Hal inilah yang melatarbelakangi Presiden Jokowi selalu mengingatkan gagasan besarnya untuk melakukan peningkatan kualitas SDM dan juga deregulasi. Sepanjang UKM Indonesia masih berkutat dengan masalah-masalah ini, produk asing akan membanjiri Indonesia. Dan trend inilah yang sudah mulai terjadi.

Kedua, siapakah pemilik mayoritas dalam struktur bisnis GoTo ini. Tokopedia dan Gojek adalah 2 perusahaan yang secara ikonik menjadi representasi Indonesia, karena para founders nya adalah orang Indonesia. Dalam perjalanan bisnis selanjutnya, apakah pemegang saham mayoritas masih orang-orang Indonesia? Karena secara bisnis, selanjutnya ini akan menentukan mengalirnya arus uang yang menjadi keuntungan atas siklus ekonomi di ekosistem bisnis ini, apakah akan tetap mengalir di dalam negeri, atau justru mempermulus aliran uang ke luar negeri.

Dengan melihat potensi keuntungan dan “ancaman” yang jelas di depan mata, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah? Dengan infrastruktur BUMN serta kewenangan regulasi yang dimiliki, pemerintah seharusnya mengakselerasi pembuatan digital platform yang bisa menjadi penyeimbang. Karena tujuan dari BUMN, selain financially profit, juga untuk social welfare. Pemerintah bisa memainkan peran ekonomi terbaik pada saat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat luas dan kepentingan ekonomi nasional.

Jakarta, 18 Mei 2021
Ajib Hamdani (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI)