All posts by beritapers

World Standards Day 14 Oktober 2020 : Melindungi Planet Bumi dengan Standar

Isu lingkungan hidup telah menyadarkan manusia tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan untuk kesejahteraan manusia. Beberapa permasalahan lingkungan antara lain pencemaran lingkungan, pemanasan global, perubahan iklim, kemerosotan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak pencemaran atau kerusakan lingkungan serta melindungi planet bumi adalah melalui standar. Hal ini sejalan dengan tema Hari Standar Dunia (World Standard Day) 2020 yang diperingati setiap tanggal 14 Oktober yakni ”Protecting the Planet with Standards”.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad di Jakarta pada Rabu (14/10/2020) mengatakan tujuan utama standar adalah melindungi kesehatan, keamanan, keselamatan serta fungsi lingkungan hidup.”Standardisasi dan penilaian kesesuaian membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan proses industri, memfasilitasi penggunaan kembali sumber daya yang terbatas dan meningkatkan efisiensi energi untuk melindungi bumi demi masa depan anak cucu kita,” tutur Kukuh.

Standar terkait lingkungan, lanjut Kukuh, mencakup semua aspek penghematan energi, kualitas air dan udara. Sampai dengan bulan Agustus 2020, BSN telah menetapkan 13.283 SNI. Dari jumlah tersebut, 976 SNI diantaranya SNI terkait Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Sebagai contoh, SNI yang banyak diterapkan industri terkait lingkungan adalah SNI ISO 14001:2015 Sistem manajemen lingkungan – Persyaratan dan panduan penggunaan.

ISO 14001 sendiri adalah standar yang disepakati secara internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen Lingkungan (SML). Standar ini telah diadopsi identik menjadi standar nasional SNI ISO 14001:2015. SML membantu organisasi memperbaiki kinerja lingkungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah, sehingga mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepercayaan pemangku kepentingan.

SML mensyaratkan organisasi mempertimbangkan semua isu lingkungan yang relevan dalam operasinya seperti pencemaran udara, isu air dan limbah cair, pengelolaan limbah, kontaminasi tanah, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta penggunaan dan efisiensi sumber daya SML dapat diterapkan berbagai jenis dan ukuran organisasi, baik privat, non-profit maupun pemerintahan.

Kesadaran industri untuk menerapkan SNI ISO 14001 perlu ditingkatkan. Atau setidaknya kepedulian terhadap lingkungan dengan pengelolaan lingkungan yang baik harus terus didorong. Sebab jika tidak, ancaman kerusakan fungsi kelestarian lingkungan hidup, mungkin saja tanpa disadari terjadi secara terus menerus.

Inilah faktanya. Seperti yang dikutip pada buku Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik bahwa selama abad 20, Indonesia mengalami peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan tanah 0,5 derajat celsius.

Jika dibandingkan periode tahun 1961 hingga 1990, rata-rata suhu di Indonesia diproyeksikan meningkat 0,8 sampai 1,0 derajat celsius antara tahun 2020 hingga 2050.

Tutupan terumbu karang di Indonesia sepanjang 2016 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tren ini terjadi sejak 2013 dengan kecenderungan serupa terjadi di sejumlah negara lain.

Di Indonesia dari sekitar 2,5 juta hektar luas terumbu karang, hanya 6,39 persen berada dalam kondisi sangat baik, 23,40 persen dalam kondisi baik, 35,06 persen dalam kondisi cukup dan 35,15 persen dalam kondisi jelek.

Dampak lain dari perubahan iklim adalah sering terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia. Emisi GRK akibat kerusakan hutan menyebabkan kesehatan paru-paru terganggu. Kementerian Kesehatan menyatakan dari Juni hingga pertengahan Oktober 2019 sebanyak 425.377 orang di tujuh provinsi terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Bantu Sambung Listrik Warga Tidak Mampu, PLN Gelar Virtual Charity Run and Ride

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, PLN menggandeng Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar kegiatan virtual charity run and ride pada 16-28 Oktober 2020. Virtual Charity Run and Ride sendiri merupakan ajang lari dan bersepeda yang bisa dilakukan di mana saja kapan saja dan dapat “dicicil” jarak lari dan bersepedanya untuk tujuan beramal.

Dengan mengangkat tema “Energimu Cahaya Bagiku”, peserta akan diajak untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga lari dan sepeda. Setiap kilometer yang ditempuh oleh pelari dan pesepeda nantinya akan dikonversikan dalam bentuk rupiah yang nantinya akan digunakan untuk membiayai penyambungan listrik masyarakat tidak mampu.

“Di tengah pandemi, kami ingin mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Tak hanya itu, langkah kaki dan kayuhan sepedanya pun ini akan berguna bagi saudara-saudara kita yang tidak mampu,” tutur Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberikan mandat oleh pemerintah untuk menyediakan listrik. PLN terus berupaya melistriki hingga ke seluruh pelosok negeri. Data rasio elektrifikasi (perbandingan kepala keluarga berlistrik dengan total kepala keluarga) secara nasional, dalam lima tahun terkahir meningkat cukup signifikan. Pada tahun 2015, rasio elektrifikasi baru sekitar 88 persen, sementara pada bulan Juni 2020 lalu sudah mencapai 99 persen.

Selain kondisi geografis daerah terpencil. Salah satu tantangannya untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen adalah keterbatasan masyarakat kurang mampu untuk melakukan penyambungan listrik. Sebagai informasi, tanggung jawab PLN dalam menghadirkan listrik adalah hingga membangun jaringan-jaringan listrik ke sekitar rumah pelanggan. Sementara untuk instalasi dalam rumah dan biaya penyambungan listrik menjadi tanggung jawab pelanggan.

“Masyarakat yang tidak mampu inilah yang akan kita bantu. PLN bersama MKI menggagas acara ini, mengajak masyarakat ikut serta, berbagi energi untuk menerangi nusantara. Tidak dengan uang, masyarakat cukup berolahraga melalui lari atau bersepeda,” tambah Agung.

Masyarakat yang ingin ikut serta dalam kegiatan ini dapat melakukan pendaftaran melalui http://plncharity.gofit.id/ mulai tanggal 15 Oktober 2020 dan tidak dipungut biaya apapun (GRATIS). Peserta akan diberikan pilihan kategori jarak, baik lari ataupun sepeda yang akan diselesaikannya selama periode tertentu yaitu tanggal 16 Oktober 2020 sampai tanggal 28 Oktober 2020. Jarak lari ataupun sepeda tersebut dapat diselesaikan lebih dari satu kali aktivitas.

Setiap kilometer lari akan dikonversikan ke dalam rupiah yaitu sebesar Rp 40.000,- dan sepeda sebesar Rp 35.000,-. Uang tersebut akan digunakan untuk biaya penyambungan rumah masyarakat tidak mampu tersebar di seluruh Indonesia dengan daya 450 VA. Pemilihan penerima bantuan dilakukan langsung oleh PLN dengan memastikan penerima bantuan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebagai informasi, biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah dan sertifikat laik operasi sebesar Rp 750.000,-.

Ketua Umum MKI, Wiluyo Kusdwiharto menambahkan bahwa melalui kegiatan ini PLN dan MKI juga ingin semangat Hari Listrik Nasional tidak hanya dirasakan oleh insan yang ada di dunia kelistrikan, tetapi juga menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia.

“Sekarang hampir seluruh aktivitas membutuhkan listrik. Jadi mari kita rayakan bersama Hari Listrik Nasional ke-75 yang akan jatuh pada tanggal 27 Oktober 2020. Semoga listrik membawa hidup kita menjadi lebih baik,” tutur Wiluyo.

Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui situs web pendaftaran, instagram @pln_id , @masyarakatketenagalistrikan , dan @gofit.id.

Penerapan CHSE di Hotel dan Restoran Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan

Jakarta – Penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) yang ketat di hotel dan restoran dinilai dapat meningkatkan kepercayaan kembali wisatawan yang ingin berkunjung ke sebuah destinasi wisata.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyosialisasikan pelaksanaan panduan penerapan protokol kesehatan CHSE untuk menciptakan kembali kepercayaan wisatawan.

Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh, Selasa (25/8/2020), mengatakan pihaknya menggelar Kegiatan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Sumatera Utara, pada 22 Agustus 2020.

Melalui kegiatan itu, ia menjelaskan, pentingnya penerapan konsep CHSE dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya bagi para pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kesiapan destinasi dan para pelaku parekraf menjadi hal yang penting bagi destinasi dan pelaku parekraf untuk dapat kembali menerima kunjungan wisatawan, gaining confidence menjadi hal penting karena masyarakat seperti kehilangan confidence” ujarnya.

Frans juga mengatakan, SOP tersebut telah dituangkan dalam handbook yang disusun Kemenparekraf/Baparekraf dan merupakan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020. Adapun isi dari handbook ini, kata dia, meliputi unsur-unsur pencegahan, penelusuran, dan penanganan kasus COVID-19 di sektor parekraf. 

“Saya kira ini menjadi sangat penting sehingga akhirnya nanti yang terkait dengan fasilitas bagaimana pengelola atau manajemen dalam rangka mempersiapkan itu, termasuk juga karyawannya. Dan tentu yang paling penting adalah kerja sama dengan pengunjung atau tamu,” ujarnya.

Saat kegiatan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel Santika Premiere Dyandra turut hadir Wakil Direktur III Politeknik Pariwisata Medan Zumri Sulthony, Ketua PHRI Provinsi Sumatera Utara Deni S Wardhana, Kasi Distribusi dan Informasi Pariwisata Dinas Budpar Sumatera Utara Laila Jamilah Lubis, Dosen STP Bandung Pudin Sapudin, Sub Koordinator Direktorat Kelembagaan Kemenparekraf DR Herbin Saragi, serta 100 pelaku hotel dan restoran di Medan dan sekitarnya.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevy mengatakan protokol kesehatan perlu diterapkan dan dipatuhi dengan baik dan benar untuk meningkatkan kepercayaan dan daya tarik wisatawan agar tertarik datang ke destinasi wisata.

“Yang penting sekarang adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar COVID-19 segera tertangani dan sektor parekraf kembali bangkit,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Sumut Deni S Wardhana menjelaskan, sejak COVID-19 pelaku hotel dan restoran mengalami keterpurukan, bahkan okupansi rata-rata menyentuh angka 1 digit. 

Untuk itu penerapan protokol CHSE dengan adaptasi baru ini perlu dijadikan sebuah struktur program pelatihan. Sehingga orientasi pelayanan harus berdasarkan CHSE. Namun penerapan itu harus beriringan dengan edukasi masyarakat atau wisatawan untuk sama-sama mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan.

“Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk pengelola. Namun pengunjung hotel dan restoran harus bekerja sama melaksanakan dengan baik protokol kesehatan di fase kebiasaan baru,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Herbin Saragi selaku penanggung jawab kegiatan sosialisasi dari Kemenparekraf/Baparekraf menambahkan, kegiatan ini bertujuan agar pelaku industri pariwisata terlebih saat ini pelaku usaha hotel dan restoran bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya preventif terhadap penyebaran COVID-19.

“Tujuannya adalah menekan pertumbuhan cluster baru COVID-19 di Medan dan Sumut secara umum. Selain itu meningkatkan kembali kepercayaan pelanggan terhadap industri pariwisata,” ujarnya.

Herbin yang mewakili Kemenparekraf sebagai salah satu narasumber dalam sosialisasi tersebut juga menjelaskan, dengan penerapan CHSE maka bisa menambah nilai jual dari hotel atau restoran itu sendiri.

“Kita harus pastikan wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman saat berkunjung, sehingga bisa menjadi bahan promosi dan meningkatkan kenyamanan wisatawan. Dan yang paling penting ke depan akan menjadi prasyarat dalam verifikasi labeling Indonesia Care,” ujarnya. 

Kemenparekraf sudah mengeluarkan handbook berupa panduan umum dan khusus. Untuk panduan umum meliputi manajemen atau tata kelola hotel dan restoran seperti memperhatikan informasi terkini serta imbauan dan instruksi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait COVID-19 di wilayahnya, membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), menyediakan dan memasang imbauan tertulis, serta menerapkan protokol kesehatan dasar bagi karyawan, tamu, dan pihak lain yang beraktivitas di hotel maupun restoran seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sedangkan, panduan khusus meliputi tiga alur pelayanan hotel dan restoran mulai dari pintu masuk hingga ruang karyawan, yaitu panduan bagi pengusaha dan pengelola terhadap fasilitas yang harus disediakan, panduan bagi tamu, serta panduan bagi karyawan.

Pelaksanaan protokol kesehatan disebutnya sangat penting untuk dilakukan dengan baik. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mendorong pergerakan sektor parekraf, serta meningkatkan kepercayaan dan produktivitas masyarakat agar merasa aman dari COVID-19.

Indosat Ooredoo dan Kementerian Agama Gelar Madrasah Young Researcher Supercamp 2020

Jakarta – Indosat Ooredoo melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Agama RI untuk mendukung digitalisasi Madrasah lewat penyelenggaraan Madrasah Young Researcher SuperCamp (MYRes). Sebelumnya, Indosat Ooredoo memberikan dukungan berupa Starter Pack yang berisi kuota internet 30GB secara gratis ke siswa-siswi dan pengajar Madrasah di seluruh Indonesia dalam rangka rangkaian Kerjasama untuk mendukung Program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh.

MYRes sendiri adalah sebuah perlombaan gagasan ilmiah yang meliputi 3 (tiga) studi utama di Madrasah, yaitu Ilmu Keagamaan, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, dan Ilmu Matematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi. Perlombaan ini diusung oleh Kementerian Agama dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan kerangka kompetensi di abad 21 ini.

“Sebagai perusahaan digital telko terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam pemanfaatan teknologi digital, terutama untuk menunjang proses pengajaran di masa pandemi COVID19 saat ini. Tentunya di era serba digital saat ini berbagai metodologi dalam melakukan riset juga sangat berbeda, dimana akses dan pertukaran informasi bisa didapatkan secara global tanpa batasan jarak serta waktu. Dukungan kami melalui Kementerian Agama yang kali ini melalui MYRes, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan siswa, serta memberikan sarana bagi peserta didik untuk tetap menggali keahlian melalui riset nya. Indosat Ooredoo berharap, peserta didik akan lebih termotivasi untuk berkreasi sesuai minat masing-masing untuk mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional yang unggul di masa depan,” ujar Bayu Hanantasena, Chief Business Officer Indosat Ooredoo.

Pelaksanaan MYRES ini akan terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu penerimaan naskah proposal dan pengumuman penilaian proposal yang berakhir pada Tanggal 14 Oktober 2020, pendalaman presentasi proposal pada Tanggal 19 – 22 Oktober 2020, pelaksanaan penelitian di tanggal 28 Oktober – 20 November 2020, penerimaan naskah hasil penelitian di Tanggal 25 – 28 November 2020, dan presentasi Finalis di tanggal 1 – 2 Desember 2020. Seluruh rangkaian kegiatan ini akan diadakan secara online.

Indosat Ooredoo berkontribusi pada penyelenggaraan MYRes dalam bentuk pemberian beasiswa kepada seluruh pemenang MYRes sebagai hadiah utama dari kegiatan ini. Sampai saat ini sudah lebih dari 5.600 peserta yang akan mengikuti kegiatan ini

CSA Hadirkan Mitra10 ke-32 & Atria Pertama di Surabaya

SURABAYA – PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. (BEI: “CSAP”) Perusahaan distribusi terbesar & terkemuka bahan bangunan, kimia dan Consumer Goods/FMCG, dan pemilik jaringan toko ritel modern Mitra10 & Atria terus memacu pertumbuhan segmen ritel modern bahan bangunan dan Home Improvement dengan membuka Mitra10 ke-32 di jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Superstore ketiga yang berlokasi di kota pahlawan ini menempati area seluas 15.000 m2 dengan selling area seluas 6.500 m2. Mitra10 Ahmad Yani menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 32.000 item, mulai dari keperluan lantai, keramik, cat, atap hingga home improvement.

“Kami selalu berupaya menciptakan kinerja yang terbaik dan berkelanjutan melalui ekspansi agresif di sektor ritel modern bahan bangunan dan furnitur. Kota Surabaya mempunyai prospek yang sangat baik terutama di segmen residensial.” Jelas Idrus H. Widjajakusuma, Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, induk usaha Mitra10.

Ditambahkan, sepanjang tahun 2019, CSA telah membuka tiga superstore baru Mitra10 dari target lima superstore baru pada 2019. Ketiga outlet tersebut antara lain; Cirebon, Yogyakarta dan hari ini Surabaya. Kemudian berikutnya Mitra10 akan kami buka di Solo dan Makassar sehingga pada akhir tahun total Mitra10 mencapai 34 outlet.

Untuk menopang rencana ekspansi agresif tersebut CSA telah mengalokasikan dana belanja segmen ritel sebanyak Rp500 miliar pada 2019. CSA berupaya menangkap peluang terbaik dengan sinergi antar bisnis unit seperti segmen distribusi, ritel modern bahan bangunan dan furnitur untuk pencapaian yang lebih baik.

Atria kini Hadir di Surabaya

Berbeda dengan Mitra10 sebelumnya yang telah hadir di Surabaya, Mitra10 Ahmad Yani juga dilengkapi dengan gerai furniture, Atria. Ini merupakan gerai Atria pertama di Kota Surabaya atau gerai ke-11 di seluruh Indonesia. Atria menempati selling space sebesar 1.500m2 dan gudang showroom seluas 64m2 dikelola oleh total 28 personel toko dan 15 personel gudang.

“Atria ini merupakan cabang pertama yang berlokasi di Surabaya, khususnya Jawa Timur. Dengan mengusung konsep Shop in Shop konsep. Kami menawarkan pengalaman berbelanja yang lengkap, nyaman dan aman.” Jelas Idrus Widjajakusuma.

Atria merupakan ritel modern furnitur yang menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 9.000 item, beragam jenis furnitur mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang makan hingga dapur dengan kualitas dan desain yang menarik. Produk-produk yang ditawarkan ditata oleh desainer sesuai tema ruangan untuk memudahkan konsumen memilih produk-produk yang tepat dengan nyaman.

Baik Mitra10 maupun Atria menyasar segmen end user property yakni para pemilik rumah maupun apartemen yang hendak membangun atau merenovasi rumahnya. Beragam program promo khusus selama pembukaan juga ditawarkan untuk menarik minat pembeli, mulai dari potongan harga, konsultasi desain hingga layan antar gratis.

Pada pembukaan showroom di Ahmad Yani ini Atria kolaborasi dengan Universitas Ciputra, Fakultas Industri Kreatif yang fokus pada program studi arsitektur interior. Mereka juga bernaung dalam unit usaha bernama Aksen dimana diadakan untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional untuk menjual hasil kreasi anak bangsa.

Kota Surabaya dan Jakarta merupakan kota dengan tingkat konsentrasi tertinggi di pasar property seperti yang dilansir oleh salah satu konsultan properti Internasional belum lama ini (catatan: Colliers International: “Decoding South East Asia Real Estate: Insights for Owners” dirilis Maret 2019). Terlebih pemerintah telah menuntaskan proyek infrastruktur penghubung terbesar di Pulau Jawa yakni Trans Jawa.

“Pemilihan lokasi Mitra10 maupun Atria kami lakukan secara berhati-hati, dengan memperhatikan pertumbuhan, sebaran Kawasan residensial dan prospek di suatu daerah. Hal ini kami lakukan untuk menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan.” Tambah Idrus Widjajakusuma.

Tahun 2019, CSA menargetkan pertumbuhan secara konsolidasi sebesar 13% yang ditopang dari target pertumbuhan Distribusi sebesar 10% dan Ritel Modern sebesar 20% untuk menopang target pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp. 12 triliun pada 2019.

Prospek usaha CSA tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar 5,1%. Tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas kaitannya dengan target konsumsi dan kebutuhan akan hunian oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi rumah tangga di kisaran 5% dengan tingkat inflasi 3,5%. Backlog kebutuhan akan rumah telah mencapai 7,6 juta rumah (Sumber Kompas.com). Dengan indikator ini, CSA yakin bahwa iklim usaha di Indonesia sangat kondusif dan akan mendorong pertumbuhan prospek usaha CSA yang fokus di bidang bahan bangunan baik itu di segmen distribusi maupun ritel modern.

BCA Salurkan Bantuan APD dan Masker Medis untuk Wilayah Kediri

Kediri, – Konsistensi atas kepedulian PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus digalakkan. Konsistensi ini diwujudnyatakan BCA melalui penyaluran donasi yang diberikan secara bertahap sejak Maret lalu kepada sejumlah lembaga, rumah sakit rujukan, serta masyarakat yang terdampak pandemi. Melanjutkan komitmen tersebut, kali ini, beberapa BCA menyalurkan bantuan kepada tenaga medis dan masyarakat di Wilayah Kediri. 

Adapun penyerahan donasi berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis dilakukan secara simbolis oleh Kepala Kantor Cabang Utama BCA Kediri Nanang Cipto Pramono, Kepala Operasi Cabang KCU Kediri Yudi Salam, Customer Service Prioritas Endang  Kristyawati kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa (09/06). 

“Lebih dari tiga bulan Indonesia harus bekerja keras memerangi pandemi COVID-19 yang saat ini juga melanda negara-negara besar di dunia. BCA mencermati eskalasi penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia harus menjadi perhatian, tidak hanya untuk pemerintah, namun bagi semua pihak. Kami sebagai institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat secara konsisten berupaya memberikan bantuan dalam rangka penyelesaian kasus pandemi ini,” urai Nanang Cipto Pramono. 

Nanang menambahkan, bantuan berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis ini kami tujukan untuk tenaga medis di wilayah Kediri yang berjibaku menangani pandemi COVID-19 dan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Sebelumnya, pada 5 Juni, Grup BCA telah menyerahkan bantuan berupa 920 ribu surgical mask dan 41 ribu rapid test kit senilai lebih dari Rp7,2 milyar kepada Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), yakni sebuah organisasi yang membantu kalangan perumahsakitan dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. 

Selain itu, BCA juga telah menyalurkan bantuan berupa peralatan medis dan ventilator ke beberapa rumah sakit di Indonesia. Di sisi lain, BCA turut berperan dalam berbagai penggalangan dana, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat terdampak. Hingga saat ini, total yang telah didonasikan BCA untuk penanganan COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari Rp17 miliar. 

“Perseroan berharap bantuan yang BCA serahkan kali ini dapat turut berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kediri dan sekitarnya. Tentunya, upaya BCA juga tidak berhenti disini saja, kami terus berupaya membantu pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Kami juga berharap bahwa pandemi COVID-19 dapat segera usai dan masyarakat Indonesia siap menyongsong the new normal dengan berbagai protokol yang telah ditetapkan,” tutup Nanang. 

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, BNI Syariah Gelar ELSYA MES Goes To Campus Universitas Andalas

Jakarta – BNI Syariah bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.

Hadir sebagai narasumber, SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dan Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy. Turut hadir memberikan sambutan, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dan Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi.

Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung UMKM Daerah di Tengah Pandemi COVID-19″ diantaranya adalah terkait Kolaborasi Perbankan Syariah dan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Syariah.

SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dalam materinya menyampaikan UMKM merupakan motor utama pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. “Keterlibatan UMKM ini menjadi ujung tombak ekonomi Indonesia dan membangkitkan konsumsi masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank syariah hadir sebagai mitra dalam membangun UMKM dengan prinsip halal, berkah, bernilai tambah, dan hasanah,” kata Babas Bastaman.

Berdasarkan Global Islamic Economy Report, potensi ekosistem halal di Indonesia yang terdiri dari halal foodmodest fashionhalal mediahalal tourismhalal healthcarehalal cosmetics, serta hajj & umrah mencapai Rp3.000 triliun. Untuk menangkap peluang ini, BNI Syariah mempunyai produk perbankan syariah yang hasanah untuk UMKM diantaranya pembiayaan modal kerja, supply chain financingcash management and transactional.

BNI Syariah telah meluncurkan pembiayaan  BNI KUR iB Hasanah dengan suku bunga 6% efektif per tahun atau margin anuitas/flat yang setara. Untuk memaksimalkan produk BNI KUR iB Hasanah, BNI Syariah mempunyai program Awal Kebaikan KUR (AKUR Hasanah). Program ini diharapkan dapat mengoptimalisasi promosi serta menarik minat calon nasabah.

Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card  juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal. 

BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.

Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah juga menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking).

Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy menyebut kontribusi sektor UMKM terhadap total produk domestik bruto sebesar 60,3%. “Namun dari 64,2 juta UMKM ini hanya 11% yang menggunakan pembiayaan perbankan,” kata Mohamad Fany Alfarisy.

Meskipun inklusi keuangan syariah masih kecil, menurut Mohamad Fany Alfarisy keuangan syariah mempunyai berbagai pilihan kontrak atau akad yang mendukung pengembangan sektor UMKM. Oleh karena itu perbankan syariah mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan sektor UMKM.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dalam sambutannya menekankan pentingnya membantu UMKM bangkit di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. “Perlu ada peran perbankan syariah yang besar untuk membantu bangkit di masa krisis,”kata Efa Yonnedi.

Efa Yonnedi juga berharap kerjasama dan kemitraan dengan MES bisa dilanjutkan kedepan untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait keuangan syariah di Indonesia. 

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi menyampaikan bahwa masyarakat ekonomi syariah (MES) adalah organisasi yang berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah. “Kami hadir sebagai organisasi yang merangkul, menghimpun dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” kata Tribuana. Harapannya pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir sehingga bisa meningkatkan momentum kebangkitan pemulihan ekonomi nasional.

Kegiatan ELSYA MES Goes To Campus mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.

ELSYA MES Goes To Campus ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Direksi Mengajar yang rutin diselenggarakan BNI Syariah. Target audience Direksi Mengajar adalah pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa.

Konsisten Jaga Kualitas Tata Kelola SDM, Bank Mandiri Raih Predikat Perusahaan Terbaik Untuk Bekerja 2020

Jakarta – Bank Mandiri terus merealisasikan komitmen dalam pengembangan SDM melalui program budaya kerja perseroan, terlebih dalam menghadapi era tatanan baru. Alhasil, konsistensi tersebut mendorong HR Asia mendapuk Bank Mandiri menjadi salah satu Perusahaan Terbaik di Asia untuk Bekerja (Best Companies to Work For) tahun 2020,

Dikutip dari laman hrasiamedia.com, kriteria utama yang menjadi penentu terpilihnya suatu perusahaan versi salah satu media terkemuka di bidang Human Capital di Asia itu adalah tingkat keterlibatan pegawai atau employee engagement. Pengukuran employee engagement ini dilakukan dengan menggunakan survey Total Engagement Assesment Model (TEAM) yang disusun oleh HR Asia.

Adapun tiga parameter utama yang diukur yaitu CORE (Collective Organisation for Real Engagement), SELF (Heart, Mind, & Soul), dan GROUP (Think, Feel, & Do). Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap sebagian pegawai secara acak, maka Bank Mandiri memperoleh nilai di atas rata-rata industri pada setiap parameter tersebut.

Menurut Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, pengakuan ini merupakan buah dari konsistensi perseroan untuk terus berinovasi melalui rangkaian program budaya kerja yang mengadopsi perkembangan terkini di dunia kerja. Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah pegawai tetap hingga sebanyak 38.566 pegawai

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, tantangan untuk bisa mempertahankan kualitas SDM terbaik sangat besar, terutama dari aspek semangat, motivasi, serta faktor kesehatan pegawai dengan dukungan sumber daya finansial yang terbatas. Di sisi lain, SDM sebagai aset utama perusahaan juga memiliki peran penting untuk bisa memberikan customer experience terbaik,” ujar Agus.

Dia menyebutkan, saat ini Bank Mandiri beradaptasi dengan cepat dan mengimplementasi kebijakan baru, khususnya dengan program budaya One Heart One Mandiri sebagai modal, dimana leadership hadir untuk berinteraksi secara intensif dan memberi semangat kepada pegawai.

Kekhawatiran pegawai terhadap kemungkinan PHK maupun pengurangan keuntungan berhasil diminimalisir melalui upaya komunikasi intensif dan strategi keuangan yang kuat. Kepedulian tinggi Bank Mandiri terhadap kondisi finansial, motivasi, dan kesehatan pegawai juga berhasil meningkatkan employee engagement selama pandemi,” tambahnya.

Salah satu tantangan besar yang membayangi Bank Mandiri pada masa pandemi ini adalah pengelolaan pegawai milenial jumlahnya mencapai lebih dari 70% total pegawai. Untuk itu, lanjut Agus, pihaknya telah menerapkan strategi yang bertujuan untuk memastikan kondisi pegawai yang termotivasi, skill yang tinggi, serta kinerja yang baik sehingga dapat memberikan pengalaman kerja yang bermakna bagi pegawai dan mendukung bisnis yang berkelanjutan.

“Langkah ini sesuai dengan hasil survey HR Asia dimana Mandiri mendapat nilai tertinggi pada item-item seperti, ‘Saya percaya pekerjaan saya bermakna terhadap tujuan dan objektif dari organisasi’,” kata Agus.

Bagi Agus, penghargaan ini juga menunjukkan Bank Mandiri telah diakui oleh lembaga internasional sebagai salah satu tempat kerja pilihan. Pengakuan Ini juga menjadi justifikasi bahwa strategi pengembangan SDM Bank Mandiri telah dilakukan secara tepat hingga menghasilkan talent-talent tangguh yang terbukti melalui kepercayaan kepada alumni Bank Mandiri untuk mengisi berbagai jabatan strategis di Tanah Air.

“Momentum pemberian penghargaan yang berbarengan dengan perayaan HUT ke-22 Bank Mandiri membuat anugerah ini seakan-akan menjadi hadiah terbaik untuk segenap karyawan dan pemegang saham perseroan,” katanya

Undang Stakeholders Suntuk FGD, Jakpro Jelaskan Keunggulan Konsep TOD Di Kawasan Pegangsaan Dua

Jakarta – PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro akan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait penetapan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan Panduan Rancang Kota Kawasan TOD Pegangsaan Dua. Tujuan FGD ini untuk menjaring aspirasi dan penyempurnaan dokumen Panduan Rancang Kota Kawasan TOD Pegangsaan Dua dari para stakeholders yang berada di dalam kawasan delineasi TOD.

Plt Senior Manager Pengembangan Bisnis Jakpro, Sigit Sanjaya menjelaskan TOD merupakan konsep penataan kawasan di perkotaan yang memiliki kompleksitas tinggi. Selain itu, konsep TOD juga dapat diartikan pengembangan kawasan yang terintegrasi di seputar simpul transportasi yang berbasis rel, baik KRL, LRT maupun MRT.

“Jadi, kalo ada simpul transportasi kereta baik KRL, MRT maupun LRT, Itu bisa dibuat konsep TOD,” katanya di Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Adapun, Sigit menuturkan, TOD Pegangsaan Dua disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan di sekitarnya pada masa depan. Terlebih di Pegangsaan Dua terdapat Depo LRT.

Meski begitu, menurutnya, lingkungan sekitarnya masih membutuhkan perhatian lebih secara urban. Apalagi daerah Pegangsaan Dua masih didominasi oleh kawasan industri dan pabrik.

Atas dasar itulah, Sigit mengatakan, Jakpro bakal merubah kawasan tersebut melalui pendekatan urban regeneration atau pembaruan perkotaan. Tujuan penataan ulang kota ini untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat urban.

“Pendekatan urban regeneration atau pembaruan perkotaan. Jadi penataan ulang kota menjadi lebih cocok dengan fungsinya. Kalau dibikin pabrik lagi kurang cocok,” ujarnya.

Untuk merubah culture lingkungan wilayah Pegangsaan Dua, kata Sigit, konsep TOD yang paling cocok. Sebab, nantinya penataan kawasan di sekitarnya pun bakal ikut menyesuaikan. Misalnya, Pegangsaan Dua yang tadinya merupakan kawasan pabrik ataupun pergudangan akan bertransformasi menjadi kawasan hunian, komersil hingga retail. Artinya, konsep TOD bisa lebih mengakomodasi kepentingan masyarakat urban.

Sigit menambahkan, TOD Pegangsaan Dua juga diarahkan untuk menjadi hunian yang nyaman dan efisien. Itu artinya, para penghuni nantinya akan mudah menggunakan transportasi publik yang terintegrasi. “Moda transportasi ini akan terintregrasi dengan moda transportasi lainnya. Seperti busway dan Jaklingko,” jelasnya.

Di sisi lain, menurut Sigit, Jakpro sudah ditunjuk sebagai master developer atau pengelola kawasan untuk konsep TOD di wilayah Pegangsaan Dua. Karena itu, pada fase awal nantinya, Jakpro akan mulai membangun di lahan Depo LRT. “Langkah awalnya kita akan bangun di Depo. Meskipun status lahannya belum di inbrengkan ke Jakpro. Tapi secara prinsip sudah ada arah ke situ. Tinggal administrasi dan legalitasnya aja yang belum dilegalkan,” ujarnya.

Sebagai pengelola kawasan TOD Pegangsaan Dua, menurutnya, Jakpro juga bakal melakukan pegembangan kawasan di sekitar wilayah Depo. Itu sebabnya, Jakpro pun akan mengembangkan kawasan seperti one stop living atau hunian yang terintegrasi dengan semua kebutuhan masyarakat urban. “Disitu nanti kita akan bangun konsep semacam one stop living. Jadi kita bikin hunian yang nempel di struktuknya Depo LRT. Depo ini di atasnya masih kosong. Ini kan masih bisa dimanfaatkan menjadi rumah vertical,” katanya.

Apalagi, kata Sigit, wilayah di sekitar Jakpro juga dimiliki oleh pengembang lainnya. Itu artinya Jakpro memiliki kesempatan bekerjasama dengan pengembang lainnya untuk mengembangkan wilayah sekitar TOD Pegangsaan Dua. “Kita sebagai master developer atau pengelola kawasan, mereka sebagai pemilik kawasan, ya kita kerjasama untuk menjadi sesuatu. Apakah nanti dibuat dengan konsep mixed use atau bangun kawasan komersial,” katanya.

Terpenting, menurutnya, adanya konsep TOD bisa menata kawasan Pegangsaan Dua sekaligus mendukung dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat urban. Sehingga nantinya, masyarakat yang menetap di wilayah sekitar TOD Pegangsaan Dua, nantinya akan didukung pula dengan fasilitas one stop living.

“Fasilitas dan akomodasi kita siapkan dan tidak repot harus mobilitas ke mana-mana. Jadi selangkah langsung naik moda transportasi,” ujarnya.

FGD ini turut mengundang para stakeholders Jakpro seperti: PT LRT Jakarta, PT Summarecon Agung, Yayasan Santo Yakobus, PT AHM, PT Astra Otopart, PT Segar Manis Maju, PT Matahari Graha Fantasi, PT Pertamina (SPBU Pegangsaan Dua), PT Adhi Persada Beton, PT Paramategak Beton Indonesia, PT Chevrolet Indonesia (Showroom Pegangsaan Dua), PT Java Match Factory, dan PT Abdi Gading Kencana.

Selanjutnya, Jakpro juga turut mengundang PT Olah Bumi Mandiri, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (Depo Pelestarian Lingkungan Pegangsaan Dua), PT Trans Sarananusantara Abadi, PT Graha Mandiri Kreasi, Manajer ESL Express Cabang Pegangsaan Dua, Manajer Hotel Gading Indah Pegangsaan Dua, Camat Kelapa Gading, dan Lurah Pegangsaan Dua.

Adapun kegiatan Focus Group Discussion akan diselenggarakan pada Kamis, 8 Oktober 2020 pukul 08.30 – 11.45 WIB yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Rolling Fork: Restoran Italia dengan Suasana Homey

Bali– Mencari makanan rumahan di Bali, terkadang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi wisatawan, selain karena pilihannya banyak juga terkadang restorannya tidak memiliki suasana homey seperti tagline yang di tampilkan. Rolling Fork; restoran Italia yang berlokasi di area Pecatu dapat menjadi jawaban bagi Anda untuk dapat menikmati makanan rumahan ala Italia dengan suasana homey  yang membuat Anda dan keluarga nyaman.

Rolling Fork di inisiasi oleh Roberta Valentino, seorang chef yang berasal dari kota Roma, Italia pada bulan November 2013. Menyajikan masakan rumahan otentik ala Italia dengan ambience  dan suasana homey khas Bali. Bukan hanya kualitas bahan dan rasa yang menjadi keunggulan restoran ini, tapi di Rolling Fork kami menyajikan masakan kami dengan cinta, kesungguhan dan passion selayaknya kami menjamu Anda sebagai keluarga kami sendiri.

Berlokasi di Jl. Labuan Sait dan hanya berjarak 500 meter dari Pantai Bingin, restoran ini menempati bangunan tradisional joglo yang antik. Menu yang disajikan adalah makanan rumahan khas Italia seperti, SPAGHETTI ALLA CARBONARA, FETTUCCINE SALSICCIA & CICORIA dan LASAGNA BOLOGNESE. Tentunya bagi pecinta masakan Italia, wajib untuk mencoba berbagai varian menu Pizza; Anda bisa mencoba CAPRICCIOSA dengan perpaduan sempurna antara bumbu khas Italia dengan bahan bahan berkualitas tinggi tomat, keju mozzarella, arthichoke, black olives,  telur dan ham. Anda vegetarian? Jangan khawatir, Rolling Fork juga mempunyai menu khas, Anda bisa mencoba CALZONE VEGETARIANO, VEGANA atau NAPOLI.

Bagi yang datang untuk sekedar menikmati suasana atau bersantai, Rolling Fork juga menyediakan berbagai macam varian kopi seperti cappuccino, latte atau machhiatto. Selain itu tersedia juga berbagai minuman dingin non kopi, yang bisa Anda nikmati dengan pilihan dessert seperti TIRAMISU dan CALZONE NUTELLA.

Bagi Anda yang berkunjung ke bali, khususnya ke daerah Pecatu dan ingin merasakan suasana homey dan merazakan masakan otentik khas Italia, Rolling Fork adalah pilihan yang terbaik bagi Anda. Kami akan menyambut Anda seperti layaknya teman dekat dan bahkan keluarga kami sendiri. Benvenuto!