All posts by beritapers

Bangun Infrastruktur Digital Inklusif, Indonesia Terapkan Tiga Skema Pendanaan

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Pemerintah Indonesia menerapkan tiga skema pendanaan untuk membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif. Targetnya untuk meningkatkan konektivitas telekomunikasi dalam mengurangi kesenjangan digital.

Menurut Menteri Kominfo, pandemi Covid-19 telah menunjukkan pentingnya digitalisasi, terutama dalam memastikan bahwa tata kelola, kegiatan ekonomi, dan pendidikan dapat bertahan selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

“Tidak hanya akan membantu pemulihan ekonomi kita, tetapi juga akan menuntun kita menuju jalan menjadi masyarakat digital yang tangguh. Pandemi juga telah mengungkap ketidaksetaraan yang ada di domain digital, tantangan yang dihadapi Indonesia dan banyak negara lain di sini,” paparnya dalamThe Leadership Dialogue International Telecommunication Union Regional Development Forum Asia and The Pacific Region (RDF-ASP 2020) yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, Senin (02/11/2020).

Kementerian Kominfo, menurut Menteri Johnny, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, akan memastikan keberlanjutan proyek-proyek ini melalui tiga skema pendanaan. “Pertama, Universal Service Obligation (USO) yang disumbangkan dari penyedia layanan telekomunikasi. Kedua, Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor TIK; dan ketiga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,” jelasnya.

Menteri Kominfo menegaskan tiga skema pembiayaan itu merupakan bukti kuat komitmen Pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur konektivitas telekomunikasi.

“Pembiayaan campuran tersebut menunjukkan tindakan tegas Presiden Joko Widodo dan komitmen kuat untuk membangun infrastruktur yang kokoh dengan semangat inklusivitas, di mana tidak akan ada yang tertinggal,” tandasnya.

Dalam acara yang dipandu DirekturTelecommunications Development Bureau ITU, Ms. Doreen Bogdan-Martin, itu Menteri Johnny mengajak semua negara anggota ITU yang hadir untuk membangun infratsrukturdigital yang kuat dan inklusif.

“Kita harus mengubah krisis ini menjadi lompatan besar dalam mengubah ekosistem digital kita dengan membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif. Semoga apa yang telah kita bagikan hari ini bermanfaat untuk pembahasan kita,” ajaknya.

Manfaatkan Momentum

Dalam menjembatani kesenjangan digital, Pemerintah Indonesia secara bersamaan memanfaatkan momentum pandemi untuk mempercepat transformasi digital. Menteri Kominfo menyatakan pihaknya memprioritaskan empat strategi, yakni penguatan infrastruktur digital kita, adopsi teknologi pendukung, pengembangan talenta digital, dan pembentukan hukum yang tepat untuk melengkapi regulasi primer.

“Strategi ini saling berhubungan dan sama pentingnya dalam upaya Indonesia untuk membangun infrastruktur digital di Indonesia,” jelasnya.

Dalam pertemuan virtual itu, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia menggunakan serat optik untuk meningkatkan konektivitas digital hingga kebijakan meluncurkan High-Throughput Satelit SATRIA-1. Satelit multifungsi itu digunakan untuk melengkapi jaringan kabel serat optik yang sudah terbangun.

“Untuk jaringan inti Indonesia, kami telah meluncurkan lebih dari 348.000 kilometer kabel serat optik darat dan bawah laut, termasuk 12.148 kilometer di bawah Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring oleh Kementerian Kominfo,” tuturnya.

Menteri Kominfo menyatakan Pemerintah Indonesia memperhatikan pembangunan layer terakhir untuk memastikan bahwa layanan internet tersebut menjangkau seluruh warga negara.

Layer terakhir krusial untuk memastikan layanan internet secara efisien dan inklusif menjangkau pengguna akhir. Kami akan terus mengembangkan infrastruktur TIK di seluruh nusantara untuk memenuhi permintaan TIK yang terus meningkat,” paparnya.

Secara rinci, Menteri Johnny memaparkan jaringan internet cepat yang telah dibangun di Indonesia. Jaringan itu ditopang dengan kombinasi kabel serat optik, microwave dan satelit HTS. “”Kami menghubungkan kota-kota dengan deployment jaringan fiber dan microwave serta menggunakan 5 satelit nasional, dan 4 satelit asing yang disewa. Indonesia telah membangun lebih dari 533.000 BTS untuk mengirimkan jaringan broadband seluler ke penerima,” jelasnya.

Bahkan Menteri Kominfo menegaskan, Pemerintah Indonesia berencana meluncurkan High-Throughput Satellite SATRIA-1 pada kuartal ketiga tahun 2023. “Kami berharap proyek ini dapat menyediakan akses internet di 150.000 titik akses publik dari total 501.000 titik akses publik di seluruh nusantara. Satelit ini akan memiliki total kapasitas 150 Gbps yang akan tiga kali lebih besar dari 9 satelit yang ada di orbit Indonesia,” tuturnya.

Pasca peluncuran, menurut Menteri Johnny, Pemerintah Indonesia berharap bisa mengurangi blank spot di titik layanan publik yang sulit dijangkau oleh penyedia jaringan terestrial. “Dari 150.000 titik akses publik, 93.900 titik untuk mendukung sektor pendidikan, 47.900 titik untuk melengkapi pelayanan publik daerah, 7.600 untuk mendukung pelayanan pemerintah lainnya termasuk kesehatan,” ungkapnya

The Leadership Dialogue dalam RDF-ASP 2020 mengambil tema Kolaborasi lintas sektoral untuk mendorong perkembangan digital dan kemajuan menuju SDGs. Melalui dialog itu diharapkan dapat memberikan arah diskusi dan mengembangkan cetak biru digital regional untuk ekonomi dan masyarakat digital yang inklusif dan berkelanjutan di Asia dan Pasifik. Selain Menteri Kominfo, dari Indonesia juga hadir secara virtual Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

RDF-ASP 2020 digelar ITU mulai tanggal 2 hingga 5 November 2020 di platform virtual. Forum itu menjadi wahana dan interaksi tingkat tinggi di antara negara-negara anggota dan mitra ITU untuk menilai tren yang muncul dan mengembangkan orientasi strategis yang berdampak pada pembangunan telekomunikasi dan bidang kerja ITU.Tahun ini, RDF-ASP 2020 juga akan membahas persiapan dan perencanaan menuju World Telecommunication Development Conference 2021 (WTDC-21) yang akan diselenggarakan Ethiopia.

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id

Tingkatkan Mutu Pelayanan, Pegadaian Lakukan Standarisasi Outlet

Jakarta – PT Pegadaian Persero melakukan standarisasi terhadap 220 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia pada tahun ini. Perubahan dilakukan untuk meningkatkan mutu layanan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah, saat bertransaksi di outlet Pegadaian.
Pencanangan wajah baru outlet Pegadaian dengan tema “Wajah Baru Untuk Indonesia” sekaligus ditandai dengan diresmikannya outlet Pegadaian cabang Kediri hari Rabu, 28 Oktober 2020.
Direktur Utama PT Pegadaian Persero, Kuswiyoto mengatakan standarisasi outlet akan lebih mengedepankan kemudahan akses, interaksi, desain dan fungsi ruang yang lebih nyaman serta fleksibel. Perubahan outlet dilakukan untuk meningkatkan brand image outlet pegadaian menjadi lebih modern dan menjaring segmentasi calon nasabah baru melalui tampilan gedung yang elegan dan modern.


“Standarisasi outlet bisa memberikan atmosfer dan semangat bekerja yang baru untuk meningkatkan kualitas, mutu layanan, dan memberikan pengalaman baru kepada nasabah yang datang ke Pegadaian. Dengan begitu, nasabah bisa merasa nyaman saat bertransaksi di Pegadaian” Kata Kuswiyoto dalam sambutannya saat acara peresmian standarisasi outlet yang dilakukan di Kediri, Jawa Timur.

Perbedaan pada standarisasi outlet yang baru dengan yang lama akan terletak pada desain yang lebih modern dan elegan, mengakomodir ruang/space untuk fungsi penjualan relationship officer, dan jika luas memadai, akan dilakukan penambahan ruang layanan khusus bagi nasabah prioritas. Selain itu perbedaan juga akan terletak pada perubahan desain dan spesifikasi material yang lebih baik dari sebelumnya, dan adanya penyesuaian dengan adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dalam pelayanan ke nasabah dengan menerapkan penggunaan penyekat berbahan acrylic pada counter & meja transaksi, tempat duduk terpisah yang dapat disesuaikan jaraknya, fasilitas tempat cuci tangan serta hand sanitizer.
Kuswiyoto menambahkan standarisasi outlet baru ini tidak hanya memberikan kenyamanan pada nasabah, tetapi juga bagi karyawan Pegadaian. Tidak hanya itu, melalui standarisasi ini karyawan juga diharapkan dapat bekerja lebih semangat, dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.

“Dengan suasana outlet baru yang jauh lebih nyaman dan modern dari tampilan outlet sebelumnya, bisa membuat para karyawan nyaman dan bisa bekerja lebih semangat dalam melayani nasabah” Ucap kuswiyoto.

Sementara Direktur Pesona Indonesi Jaya (PIJ), Sri Suryani, yang sekaligus sebagai penanggung jawab dalam proses pembangunan standarisasi outlet Pegadaian mengatakan bahwa saat ini Pegadaian mengambil sejarah baru setelah sebelumnya telah melakukan transformasi produk, sistem hingga budaya kerja.

Memasuki akhir Oktober 2020, progres pembangunan telah mencapai 76,4% dari total target 220 outlet yang akan dilakukan standarisasi hingga Desember 2020. Saat ini pembangunan masih terus dilakukan, dimana 78 outlet dalam proses pengerjaan dan 52 outlet lainnya masih dalam tahap desain.

“Pada pertengahan Juli 2020, kami ditarget harus menyelesaikan 220 outlet yang telah di standarisasi hingga akhir Desember 2020, sehingga bagi kami proyek ini merupakan pekerjaan besar. Proses pembangunan standarisasi outlet hanya berfokus pada tiga titik lokasi, yaitu tampilan muka, ruang publik, dan back office”

Tidak hanya itu, proses standarisasi outlet juga akan dilakukan penambahan sekitar 200 kantor cabang pada tahun 2021. Kedepannya, standarisasi outlet akan diimplementasikan secara bertahap pada semua outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.

Informasi lebih lanjut silakan hubungi :
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero):
R. SWASONO AMOENG WIDODO (0812-8068-1955)
Email : amoeng.widodo@pegadaian.co.id

Jelang Libur Panjang Akhir Pekan, Hutama Karya Persiapkan Seluruh Jalan Tol Yang Dikelola

Jakarta –  PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia memprediksi bahwa libur panjang cuti bersama yang jatuh pada tanggal 28 – 30 Oktober 2020 dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut akan berdampak pada peningkatan trafik kendaraan yang melintas di seluruh ruas jalan tol yang dikelola oleh perusahaan, khususnya pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Direktur Operasi I Hutama Karya, Suroto mengatakan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol, Hutama Karya sudah mulai melakukan berbagai persiapan di seluruh ruas jalan tol yang dikelolanya. “Kami memperkirakan trafik kendaraan yang melintas khususnya di JTTS pada saat libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW akan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan pada saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1441H lalu. Terlebih tahun ini kami sudah mulai mengoperasikan dua ruas tol baru yakni tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dan tol Sigli – Banda Aceh Seksi 4 sepanjang 14 km. Sehingga agar pengguna jalan dapat terlayani dengan baik dan mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di gerbang tol, kami telah melakukan antisipasi dan persiapan dari jauh-jauh hari,” terang Suroto.

Lebih lanjut, Suroto menerangkan bahwa Hutama Karya akan bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam mempersiapkan libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW ini. “Seperti momen libur panjang sebelumnya, kami akan siapkan beberapa pos check point dimana pengguna jalan tidak hanya akan di cek suhu tubuhnya tetapi juga bisa mendapatkan cek kesehatan gratis untuk memastikan pengguna jalan dalam keadaan prima. Pos check point ini kami tempatkan pada ruas jalan tol yang paling banyak dilintasi pengguna jalan pada saat momen liburan yakni Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), Ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) dan Ruas Tol Pekanbaru – Dumai,” imbuh Suroto.

Secara teknis, mulai dari tanggal 27 Oktober hingga 1 November 2020, pos check point tersebut akan disediakan di berbagai titik pada setiap ruas tol di JTTS. Pada ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, pos check point berada di KM 87 Jalur A dan KM 20 Jalur B, sedangkan pada ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang Kayu Agung berada di Rest Area KM 234 Jalur A dan Rest Area KM 215 Jalur B dengan melibatkan Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan. Sementara itu, untuk di ruas tol Pekanbaru – Dumai juga akan disiapkan check point yang berada di Rest Area KM 45 Jalur A dan Rest Area KM 82 Jalur B” pungkas Suroto kemudian.

Selain itu, Hutama Karya juga memastikan optimalisasi fasilitas layanan pada jalan tol yang dikelola khususnya di JTTS mulai dari suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada di setiap SPBU tersedia dengan cukupmenyiapkan layanan bengkel di Rest Areaserta meningkatkan pelayanan transaksi dengan menyediakan kartu Uang Elektronik, mengaktifkan kembali layanan Mobile Reader (MR)dan menambah petugas layanan transaksi di setiap gerbang tol guna terjadinya penumpukan  kendaraan di gerbang tol.

Meskipun saat ini pengoperasian jalan tol sudah memasuki era Adaptasi Kebiasan Baru (AKB), Hutama Karya tetap mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di ruas tol dan rest area. “Kami mewajibkan seluruh petugas tol menggunakan masker, faceshield, sarung tangan, dan manset dalam bekerja serta melayani pengguna jalan. Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin baik di gerbang tol, gedung kantor hingga di rest area. Sehingga selain mendapatkan pelayanan yang optimal, pengguna jalan juga tidak perlu khawatir akan aspek protokol kesehatan yang ketat.” tutup Suroto, Direktur Operasi I Hutama Karya.

Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar tetap dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta memastikan kecukupan saldo Uang Elektronik (UE) sebelum melintas di jalan tol dan apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana didalamnya terdapat fitur Cek Saldo UE dan melakukan Top up saldo UE. Serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak.

Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA Mampu Menghemat Devisa Negara

Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk percepatan peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batu bara di Indonesia.

Komitmen PTBA tercermin dari keseriusan PTBA mengembangkan hilirisasi batu bara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasi di 2025. Proyek hilirisasi ini ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Program Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Untuk Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

Apollonius Andwie C Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk www.ptba.co.id

BEI Fokus terhadap Pendalaman Pasar Modal, Peningkatan Efisiensi, dan Transparansi pada 2021

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) terus berupaya untuk fokus pada pendalaman Pasar Modal Indonesia, serta membangun kepercayaan pasar dalam hal kehandalan dan kredibilitas. Selain itu, BEI juga fokus pada inovasi untuk meluncurkan produk, layanan, dan instrumen pasar yang baru.

Hal tersebut sejalan dengan tema pengembangan yang telah ditetapkan untuk tahun 2020 hingga 2021, yaitu “Melakukan Pendalaman Pasar Modal, Meningkatkan Efisiensi, dan Transparansi”. Selain disusun berdasarkan Master Plan BEI 2021 – 2025, serangkaian inisiatif yang akan dijalankan oleh BEI tentunya turut mempertimbangkan pula beberapa asumsi makroekonomi yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021, dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

BEI telah melakukan finalisasi Master Plan 2021 – 2025 yang disusun sejak akhir tahun 2019 berdasarkan hasil diskusi dengan para stakeholders, dan menetapkan visi dan misi yang dibuat untuk mencapai aspirasi BEI. Visi dan misi BEI tersebut adalah “Menjadi Bursa Kredibel yang Menggerakkan Pendalaman Keuangan dan Memberdayakan Indonesia menjadi Ekonomi Terbesar ke-5 pada tahun 2045”. Dalam upaya mewujudkan aspirasi BEI tersebut, sejumlah inisiatif telah ditetapkan dalam 4 Pilar Utama Pengembangan, yaitu:

  • Pilar I: Meningkatkan efisiensi sebagai Bursa Efek dalam penggalangan dana dan aktivitas perdagangan untuk menarik partisipasi yang lebih besar. Hal ini dapat meliputi serangkaian inisiatif yang ditujukan untuk mengoptimalkan core function Bursa, baik dari sisi Supply dan Demand.
  • Pilar II: Mengembangkan area pertumbuhan baru, termasuk Pasar Modal Syariah. Hal ini terkait dengan inisiatif Bursa dalam pengembangan produk baru meliputi Derivatif, ETF, serta layanan di bidang Pasar Modal Syariah.
  • Pilar III: Memperluas cakupan layanan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar. Pilar ini berkaitan dengan inisiatif yang ditujukan untuk pengembangan di luar core utama Bursa dan mengikuti tren Bursa saham global. Hal ini dapat terkait pula dengan inisiatif pengembangan indeks baru, optimalisasi layanan data, serta pengembangan sistem perdagangan untuk Pasar Obligasi, Pasar Uang, dan Pasar Valas.
  • Pilar IV: Menjaga pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi. Pilar ini merupakan pilar yang sangat penting, yaitu bagaimana Bursa mengedepankan pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi untuk mendukung pengembangan pasar ke depan.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah 2 pondasi utama untuk mendukung keempat pilar tersebut, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi tinggi dan kapabilitas infrastruktur IT yang andal dalam memenuhi pengembangan 5 tahun ke depan.

Pengembangan yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2021, masih mempertimbangkan perkembangan penanganan COVID-19 sampai dengan tahun 2021 di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut, BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2021 mencapai Rp8,5 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 241 hari.

BEI juga menargetkan jumlah Pencatatan Efek Baru pada tahun 2021 menjadi 30 Pencatatan Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA). Target tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang dilakukan secara online maupun offline. Sementara itu, BEI juga secara berkesinambungan memberikan dukungan pengembangan, serta kepatuhan Anggota Bursa (AB) dan Partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan. Tidak hanya itu, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor Pasar Modal di masa pandemi COVID -19. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi yang diarahkan melalui media online.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyampaikan, “Rencana pengembangan bursa yang akan kita lakukan, telah melalui serangkaian koordinasi dan masukan dari seluruh stakeholders Pasar Modal, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Pemerintah, Anggota Bursa, SRO, dan tentunya juga dari kalangan asosiasi. Tentunya, semua upaya ini kami lakukan untuk terus membangun BEI menjadi penyelenggara perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta terus memberikan nilai tambah bagi industri jasa keuangan secara keseluruhan”.

Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan BEI pada tahun 2021, proyeksi Total Pendapatan yang akan diperoleh BEI adalah sebesar Rp1,12 triliun atau meningkat 17,36% dibandingkan Total Pendapatan RKAT 2020-Revisi senilai Rp957,54 miliar. Proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp960,91 miliar sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp162,87 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp43,15 miliar maka perkiraan perolehan Laba Bersih BEI pada tahun 2021 adalah sebesar Rp119,72 miliar.

Total Aset BEI pada tahun 2021 diproyeksikan akan sebesar Rp3,16 triliun atau naik 7,07% dari RKAT 2020-Revisi yang berjumlah Rp2,95 triliun. Adapun Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2021 diproyeksikan mencapai Rp1,63 triliun.

RUPSLB BEI hari ini dihadiri oleh 91 pemegang saham dari 96 Anggota Bursa aktif atau sebanyak 94,79% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2021, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI.

Demikian untuk diketahui publik.

SEKRETARIS PERUSAHAAN
PT BURSA EFEK INDONESIA
YULIANTO AJI SADONO
TELP: 021- 5150515
TOLL FREE: 0800-100-9000 (National)
FAX: 021- 5150330
EMAIL: callcenter@idx.co.id
WEBSITE: www.idx.co.id

Hari Pangan Sedunia 2020: Frisian Flag Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi Bersama dalam Meningkatkan Peranan Peternak Sapi Perah untuk Jaga Ketahanan dan Keamanan Pangan

Jakarta – Dalam rangka Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, hari ini perusahaan produk susu bernutrisi PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menggelar webinar bersama Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan para pakar peternakan. Kegiatan webinar ini ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan peternak sapi perah Indonesia dalam mencapai tujuan bersama yaitu  menjaga ketahanan dan keamanan pangan terutama di masa pandemi. Selaras dengan tema Food Safety, Everyone’s Businessyang diusung Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2020, FFI dan GKSI mengangkat peran peternak sapi perah dalam memastikan keamanan pangan untuk Indonesia. FFI dan GKSI juga meyakini bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama dan setiap pihak memiliki peran untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat memenuhi kriteria-kriteria keamanan dan kesehatan.

Webinar „Peranan Peternak Sapi Perah Indonesia dalam Menjaga Ketahanan dan Keamanan Pangan, Terutama di Masa Pandemi’ yang digelar mulai pukul 09.00 WIB menghadirkan pembicara para pakar peternakan dari Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada. Diskusi berlangsung menekankan pentingnya kerjasama dengan mitra koperasi untuk meningkatkan pemberdayaan peternak sapi perah lokal dan pengetahuan tentang peternakan berkelanjutan untuk kemajuan industri susu sapi segar di Indonesia.

Dalam sambutan pembuka webinar hari ini, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew

  1. Saputro menyampaikan harapannya atas kerjasama dengan koperasi peternak sapi perah, “Kesadaran masyarakat untuk minum susu setiap hari menunjukkan tren positif dan kini menjadi bagian dari komitmen masyarakat menjalankan gaya hidup sehat terutama untuk mendukung sistem imunitas keluarga. Kebutuhan akan pasokan protein hewani atau susu sapi segar terus meningkat dan ini menjadi peluang kita bersama untuk memajukan potensi peternak sapi perah Indonesia. PT Frisian Flag Indonesia telah hadir di Indonesia lebih dari 98 tahun dan kami membuka diri untuk berbagi keahlian peternak Belanda dengan para peternak sapi perah Indonesia. Sejak tahun 1996, melalui program Dairy Development Program (DDP) kami telah berbagi pengalaman tentang peternakan berkelanjutan yang mengutamakan keamanan dan kesehatan pangan, yang dapat kita gunakan untuk memastikan ketahanan dan keamanan pangan khususnya susu segar terutama di masa pandemi seperti saat ini.” Andrew juga menyampaikan apresiasi perusahaan atas dukungan Kementerian Pertanian, GKSI, mitra koperasi dan peternak dalam keberhasilan program pemberdayaan peternak sapi perah Indonesia. “Keahlian peternak Belanda memberikan pengalaman hampir 150 tahun mengelola peternakan sapi perah yang berkelanjutan. Kunci utama keberhasilan adalah kolaborasi yang kuat dan konsisten, semoga bersama – sama kita dapat terus memberikan manfaat kebaikan susu bagi seluruh keluarga Indonesia.,” Andrew menambahkan.

Senada dengan Andrew, Ketua Gabungan Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi juga menyampaikan harapannya terhadap kerjasama peternak dengan swasta, “Kerjasama antara berbagai koperasi susu dan PT Frisian Flag Indonesia telah banyak membantu kami mendukung pemenuhan kebutuhan konsumsi susu

segar di Indonesia. Pemberdayaan peternak sapi perah lokal yang disampaikan FFI telah meningkatkan kualitas peternakan dan berdampak positif terhadap produktivitas dan pengembangan usaha. Kami dapat berbagi tentang tantangan mengelola ternak sapi perah dan mendapat banyak pembelajaran untuk mengatasinya. Semangat kemitraan ini sangat positif dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan anggota koperasi kami. Tidak hanya peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar, kemitraan ini juga meningkatkan kualitas sumber daya para peternak.”

Kerjasama yang baik antara perusahaan dan peternak juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dan dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan industri susu segar di tanah air. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc., mengungkapkan pentingnya kerjasama untuk menjaga ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia, khususnya di tengah pandemi. “Kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan susu segar secara mandiri akan sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi. Pemerintah membutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan ini dan setiap anggota masyarakat punya perannya masing-masing, peran yang berbeda namun sama pentingnya. Program kemitraan antara FFI dan koperasi adalah contoh yang baik dalam menggalang kerjasama untuk kebaikan Indonesia. Bersama kita wujudkan keamanan dan ketahanan pangan dan menjamin ketersediaan pangan yang aman, sehat dan bergizi untuk masyarakat Indonesia.”

Kalangan akademisi juga menanggapi kerjasama ini dengan positif seperti yang disampaikan Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB, Dr. Epi Taufik, S.Pt., MVPH., MSi., “Manajemen peternakan sapi perah Indonesia terutama dalam memenuhi ketahanan pangan harus terus ditingkatkan agar tidak kalah dengan negara – negara lain. Edukasi, inovasi, dan kerjasama antara pemerintah-akademisi-peternak-perusahaan dalam mewujudkan peternakan sapi perah yang modern, berkualitas, dan berkelanjutan, harus kita lakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas. IPB terus berinovasi di bidang peternakan dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk berikan solusi peternakan yang maju dan berkelanjutan.”

Sementara itu, Pakar Pakan Ruminansia sekaligus Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN.Eng, menekankan pentingnya pengelolaan pakan dan kesehatan ternak sebagai kunci keamanan pangan. “Peternakan yang mengutamakan prinsip keamanan dan kesehatan menjadi sumber pangan berkualitas yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Kesadaran menyediakan pangan aman harus dimulai dari hulu dan seyogyanya menjadi sebuah standar operasi dalam mengelola peternakan, dan dimulai dari pakan. Pakan tidak hanya aspek jumlahnya tetapi juga mutu dan keamanannya bagi kesehatan ternak dan produk hasil ternak seperti susu segar dan hasil olahannya, yang nantinya aman di konsumsi oleh masyarakat.”

“Peternak Indonesia harus terus bersemangat dalam berusaha menjaga kualitas pakan dan menerapkan manajemen kandang yang sesuai standar. Bersama kita harus bisa mendukung peternak untuk terus menyediakan sumber gizi yang dibutuhkan masyarakat, dan membangun industri susu segar yang siap menjawab kebutuhan konsumen, yang semakin hari mereka semakin demanding dan care atas kualitas dan keamanan produk pangan,” tambah Ali.

Webinar „Peranan Peternak Sapi Perah Indonesia dalam Menjaga Ketahanan dan Keamanan Pangan, Terutama di Masa Pandemi’ berlangsung hingga pukul 11.45 WIB diikuti 300 orang peserta, terdiri dari akademisi, mahasiswa, pelajar mitra peternak sapi perah lokal dan koperasi daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

 

– selesai –

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: 

Andrew F. Saputro Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia

Andrew.saputro@frieslandcampina.com

+62 8118300449

Sisi Suhardjo Public Relations Iris Jakarta

Sisi.suhardjo@id.iris-worldwide.com

+62818754229

 Tentang Frisian Flag Indonesia

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah salah perusahaan susu terdepan di Indonesia yang menyediakan produk bernutrisi untuk anak-anak dan keluarga dengan merek FRISIAN FLAG®, FRISO®, SUSU BENDERA®, dan OMELA®. FRISIAN FLAG® telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia sejak 1922.

Sebagai bagian dari FrieslandCampina, salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda, FFI mengacu pada pengalaman global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal, agar dapat menghadirkan sumber gizi terbaik yang diperoleh dari susu.

FFI mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan berbagai portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frisianflag.com

Tentang FrieslandCampina

Setiap harinya, FrieslandCampina menyediakan pangan kaya gizi kepada jutaan konsumen di seluruh dunia. Dengan jumlah pendapatan tahunan sebesar 11.5 miliar euro, menjadikan FrieslandCampina salah satu produsen susu terbesar di dunia. FrieslandCampina menyediakan produk bagi konsumen maupun profesional, memasok bahan baku bagi produsen produk gizi bayi & balita, maupun industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

FrieslandCampina memiliki kantor cabang di 34 negara dengan 114 fasilitas produksi dengan 23.769 karyawan, serta produk yang tersedia di lebih dari 100 negara. Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A, beranggotakan 18.261 peternak sapi perah yang tersebar di Belanda, Jerman dan Belgia, menjadikannya salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frieslandcampina.com

Kinerja Kuartal 3-2020 BNI, Memperkuat Fundamental, Tumbuh Dengan Sehat, dan Berkelanjutan

Jakarta – Di tengah kondisi perekonomian nasional yang penuh tantangan, perseroan terus mengambil langkah yang diperlukan untuk melakukan penguatan fundamental dengan tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, dengan pertumbuhan yang selektif dan terukur. Hingga akhir September 2020, Total Aset tumbuh 12,5% year on year (yoy) terutama dikontribusi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 21,4% yoy dari Rp 580,9 triliun pada Kuartal 3 – 2019 menjadi Rp 705,1 triliun pada Kuartal 3 – 2020.

Upaya menghimpun DPK dilakukan dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund.  Saat ini CASA BNI berada pada level 65,4% dengan cost of fund 2,86%, atau membaik 30 bps dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24%. DPK tersebut menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh 4,2% yoy, dari Rp 558,7 triliun pada Kuartal 3 tahun 2019 menjadi Rp 582,4 triliun pada Kuartal 3 tahun 2020.

Namun dalam hal ini, Manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset, salah satunya dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens untuk memantau debitur-debitur, mengingat kondisi ekonomi yang menantang di tengah pandemi ini.

Perseroan mencatat Pendapatan Bunga Bersih pada Kuartal 3 tahun 2020 tumbuh negatif yaitu -0,8% yoy. Namun penurunan tersebut dapat diimbangi dengan upaya penurunan beban bunga yang signifikan sebesar -8,0% yoy sehingga NIM pada Kuartal 3 tahun 2020 mencapai 4,3%.

Sementara itu, dari sisi pendapatan non bunga (Fee Based Income), BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,2% yoy, membaik dibandingkan kuartal kedua yang lalu yang tumbuh 3,2%. Adapun laba bersih hingga Kuartal 3 tahun 2020 dibuku sebesar Rp 4,32 triliun atau turun -63,9% yoy. Penurunan ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk memperkuat fundamental keuangan bank dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa mendatang, yaitu dengan melakukan pembentukan pencadangan yang lebih konservatif sehingga rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio hingga Kuartal 3 tahun 2020 berada pada level 206,9% lebih besar dibandingkan Kuartal 3 tahun 2019 yang sebesar 159,2%.

Optimalisasi Layanan Digital

Kebutuhan layanan perbankan digital semakin meningkat selama masa pandemi ini, antara lain BNI Mobile Banking yang menjadi salah satu preferensi utama bagi nasabah untuk bertransaksi. Hingga September 2020, volume transaksi melalui BNI Mobile Banking tumbuh 80,4% yoy. Adapun jumlah transaksi meningkat dari 142 juta pada Kuartal 3 tahun 2019 menjadi 211 juta transaksi pada Kuartal 3 tahun 2020 atau meningkat 48,1%.

Kedepannya layanan perbankan digital akan semakin menjadi ujung tombak. Pengembangan Digital Banking akan dilakukan tidak hanya untuk menghasilkan produk dan layanan keuangan digital yang mendukung inklusi keuangan dan meningkatkan customer engagement, namun juga digitalisasi pada proses bisnis internal yang melahirkan produktivitas dan efisiensi.

Partisipasi Aktif dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik namun bisnisnya terdampak Covid-19. Dalam perkembangannya, hingga akhir September 2020, BNI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp 122,0 triliun atau 22,2% dari total pinjaman yang diberikan, kepada 170,591 debitur, yang mayoritas adalah debitur sektor perdagangan, restoran, dan hotel, sektor jasa usaha, serta manufaktur.

Selain itu, BNI juga mendukung upaya pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui optimalisasi penempatan dana dari pemerintah dalam bentuk penyaluran pinjaman modal kerja pada pelaku usaha yang berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan. Pada tahap pertama, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp 5 triliun, kemudian pada tanggal 24 September 2020, pemerintah kembali memberikan tambahan penempatan sebesar Rp 2,5 triliun. Tujuan dari penempatan dana ini diharapkan akan menambah daya ungkit penyaluran kredit oleh perseroan hingga 3 kali. Hingga 20 Oktober 2020, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,1 triliun, yang mayoritas (70%) disalurkan pada segmen kecil terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hingga akhir September 2020, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp 15,05 triliun dan disalurkan untuk 170.569 debitur. KUR BNI ini tersalurkan pada berbagai sektor ekonomi, antara lain ke sektor pertanian sebesar Rp 3,95 triliun; sektor perdagangan Rp 7,37 triliun; sektor jasa usaha Rp 2,44 triliun; serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp 1,08 triliun.

Pemberian restrukturisasi kredit dan tambahan modal kerja ini kami harapkan dapat meningkatkan ketahanan bisnis debitur ditengah krisis akibat pandemi covid-19. Harapannya, saat Covid-19 dapat ditanggulangi, bisnis debitur dapat kembali ke arah yang lebih baik.

Tumbuh Dengan Sehat & Hati-Hati

Manajemen telah menelaah seluruh situasi terkini yang penuh tantangan dan menetapkan hal-hal yang menjadi prioritas bagi perusahaan dalam melangkah ke depan. Pertama, melanjutkan pengawasan dan Analisa terhadap kualitas kredit, serta menyiapkan pencadangan yang sesuai. Kedua, memperkuat manajemen risiko melalui transformasi proses perkreditan dan peningkatan budaya risiko. Ketiga, pertumbuhan bisnis yang tidak hanya fokus pada segmen korporasi, namun juga pada segmen kecil dan konsumer. Keempat, mempertajam kemampuan layanan digital sebagai ujung tombak dalam meningkatkan bisnis.

Implementasi dan paduan kebijakan ini akan dapat membantu perseroan untuk menghadapi tantangan bisnis kedepan. Manajemen akan terus mencermati perkembangan dari pandemi covid-19 ini serta memastikan perbaikan fundamental dapat tercapai sebagai basis pertumbuhan yang kuat untuk perseroan di masa mendatang.

PT Astra International Tbk (Perseroan atau Astra) Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2020

Ikhtisar

  • Laba bersih per saham menurun 49% (belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata)
  • Penjualan mobil menurun 51%, sementara penjualan sepeda motor turun 38%
  • Peningkatan provisi kerugian pinjaman di Jasa Keuangan
  • Penurunan harga batu bara memengaruhi penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan
  • Agribisnis diuntungkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit
  • Posisi neraca keuangan yang kuat

“Keseluruhan kinerja Grup Astra (Grup) selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama akibat dari pandemi COVID-19, meskipun kinerja Grup pada kuartal ketiga menunjukkan beberapa perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada kuartal kedua karena sebagian pembatasan terkait pandemi mulai dilonggarkan. Neraca keuangan Grup tetap kuat.

Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang dan masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini.”

Djony Bunarto Tjondro

Presiden Direktur

 

Kinerja Keuangan Konsolidasi

Untuk periode yang berakhir 30 September
2020

Rp miliar

2019

Rp miliar

Perubahan

%

Pendapatan bersih 130.349 177.044 (26)
Laba bersih (belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata)  

8.158

 

15.868

 

(49)

Laba bersih* 14.039 15.868 (12)
  Rp Rp  
Laba bersih per saham (belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata)  

202

 

392

 

(49)

Laba bersih per saham 347 392 (12)
  30 September 2020

Rp miliar

31 Desember 2019

Rp miliar

Perubahan

%

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk  

154.727

 

147,847

 

5

  Rp Rp  
Nilai aset bersih per saham 3.822 3.652 5

* Laba bersih adalah laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yaitu pemegang saham Astra International dan termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata.

Kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2020 dan 2019 serta posisi keuangan per 30 September 2020 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan tidak diaudit. Posisi keuangan per 31 Desember 2019 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR

Kinerja

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp130,3 triliun, menurun 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih, setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata, sebesar Rp14,0 triliun, menurun 12% dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2019. Tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih Grup menurun 49% menjadi Rp8,2 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 dan penerapan langkah-langkah penanggulangannya, serta penurunan harga batu bara.

Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2020 sebesar Rp3.822, meningkat 5% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp4,4 triliun pada 30 September 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019, setelah diterimanya hasil penjualan saham Bank Permata pada bulan Mei 2020.

Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup menurun dari Rp45,8 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp43,0 triliun pada 30 September 2020.

Kegiatan Bisnis

Laba bersih Grup pada kuartal ketiga tahun 2020 meningkat dibandingkan dengan kuartal kedua, didukung oleh segmen Otomotif dan Agribisnis. Namun demikian, kinerja operasional dari sebagian besar segmen bisnis masih tertekan secara signifikan. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham PT Astra International Tbk dari tiap-tiap segmen bisnis adalah sebagai berikut:

Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada PT Astra International Tbk
Untuk periode yang berakhir 30 September
2020

Rp miliar

2019

Rp miliar

Perubahan

%

Otomotif 1.796 6.060 (70)
Jasa Keuangan 2.759 4.306 (36)
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi 3.086 5.140 (40)
Agribisnis 464 89 421
Infrastruktur dan Logistik (59) 155 N/A
Teknologi Informasi 26 77 (66)
Properti 86 41 110
Laba bersih konsolidasian (belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata)  

8.158

 

15.868

 

(49)

Keuntungan penjualan saham Bank Permata 5.881 N/A
Laba bersih konsolidasian 14.039 15.868 (12)

Otomotif

Laba bersih segmen otomotif Grup menurun 70% menjadi Rp1,8 triliun, yang mencerminkan penurunan volume penjualan yang signifikan. Segmen otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada kuartal ketiga setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, akibat dari peningkatan volume penjualan menyusul pelonggaran penerapan langkah- langkah penanggulangan pandemi yang menyebabkan penutupan sementara pabrik dan dealer pada kuartal kedua. Berikut adalah ikhtisarnya:

  • Penjualan mobil nasional menurun 51% menjadi 372.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2020 (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 51% menjadi 192.400 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 52%. Pada kuartal ketiga tahun 2020, penjualan mobil Astra meningkat menjadi 53.000 unit, dari 9.700 unit pada kuartal kedua. 13 model baru dan 15 model revamped telah diluncurkan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2020.
  • Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 42% menjadi 2,9 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2020 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 38% menjadi 2,3 juta unit. Pada kuartal ketiga tahun 2020, penjualan sepeda motor Astra meningkat menjadi 849.000 unit, dari 244.000 unit pada kuartal kedua. 4 model baru dan 9 model revamped telah diluncurkan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2020.
  • Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan rugi bersih sebesar Rp243 miliar dibandingkan laba bersih sebesar Rp512 miliar pada periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pabrikan (OEM/original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan segmen ekspor.

Jasa Keuangan

Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup menurun 36% menjadi Rp2,8 triliun selama periode ini, terutama disebabkan oleh peningkatan provisi guna menutupi peningkatan kerugian kredit bermasalah pada bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat. Berikut adalah ikhtisarnya:

  • Bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami penurunan nilai pembiayaan baru sebesar 21% menjadi Rp50,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari Grup perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil menurun 39% menjadi Rp669 miliar, sementara kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor menurun 37% menjadi Rp1,2 triliun. Kedua penurunan tersebut disebabkan oleh provisi kerugian pinjaman yang lebih tinggi, karena peningkatan kredit bermasalah.
  • Total pembiayaan baru yang disalurkan oleh unit usaha Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat turun sebesar 15% menjadi Rp2,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini menurun 54% menjadi Rp35 miliar.
  • PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup, mencatat penurunan laba bersih sebesar 3% menjadi Rp785 miliar, disebabkan penurunan underwriting income. Perusahaan patungan asuransi jiwa Grup, PT Astra Aviva Life (Astra Life) menambah lebih dari 1.012.000 nasabah baru asuransi jiwa perorangan dan 55.000 nasabah baru asuransi program kesejahteraan karyawan selama periode ini.

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi

Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun sebesar 40% menjadi Rp3,1 triliun, terutama disebabkan oleh penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah, akibat melemahnya harga batu bara. Berikut adalah ikhtisarnya:

  • PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp5,3 triliun.
  • Penjualan alat berat Komatsu menurun 54% menjadi 1.191 unit. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga menurun.
  • Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat penurunan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 16% menjadi 631 juta bank cubic metres dan penurunan produksi batu bara sebesar 12% menjadi 85 juta ton.
  • Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 11% menjadi 7,1 juta ton, termasuk penjualan 1,2 juta ton coking coal. Namun, kinerja bisnis ini juga terdampak harga batu bara yang lebih rendah.
  • PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 16% menjadi 256.000 ons.
  • Perusahaan kontraktor umum yang 64,8% sahamnya dimiliki UT, PT Acset Indonusa Tbk (Acset), melaporkan rugi bersih sebesar Rp753 miliar terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya pekerjaan konstruksi proyek selama masa pandemi COVID-19.
  • Pada bulan September 2020, Acset memperoleh dana sebesar Rp1,5 triliun dari rights issue untuk mengurangi pinjaman dan memperkuat struktur permodalannya. Sesudah rights issue, kepemilikan UT di Acset meningkat dari 50,1% menjadi 64,8%.

Agribisnis

Laba bersih dari segmen agribisnis Grup mencapai Rp464 miliar, meningkat secara signifikan dibandingkan laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2019, terutama karena harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Berikut adalah ikhtisarnya:

  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp111 miliar menjadi Rp583 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit sebesar 27% menjadi Rp8.194/kg.
  • Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya menurun sebesar 12% menjadi 1,5 juta ton.

Infrastruktur dan Logistik

Segmen infrastruktur dan logistik Grup mencatat rugi bersih Rp59 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2020, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp155 miliar pada periode yang sama tahun lalu, disebabkan penurunan pendapatan jalan tol dan penurunan marjin operasi pada PT Serasi Autoraya (SERA). Berikut adalah ikhtisarnya:

  • Astra mempunyai kepemilikan saham di 350 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
  • Terjadi penurunan volume lalu lintas sebesar 15% pada konsesi jalan tol Grup.
  • Laba bersih SERA menurun sebesar 56% menjadi Rp65 miliar, terutama karena marjin operasi yang lebih rendah dan penurunan volume penjualan mobil bekas, walaupun jumlah kontrak sewa kendaraan naik sebesar 2% menjadi 22.900 unit.

Teknologi Informasi

Laba bersih dari segmen teknologi informasi Grup menurun 66% menjadi Rp26 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan.

Properti

Segmen properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp41 miliar menjadi Rp86 miliar, terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi di Menara Astra dan pengakuan laba dari proyek pengembangan Asya Residences.

Prospek Bisnis

Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang dan masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini.

 

Djony Bunarto Tjondro

Presiden Direktur

26 Oktober 2020

 

 

Untuk informasi lebih lanjut,mohon hubungi:

PT Astra International Tbk

Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs

Tel: + 62 – 21 – 508-43-888

 

-Selesai-

 

 

Tentang Astra

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan kode saham ASII.

Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti.

Kegiatan operasional bisnis Grup Astra yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui lebih dari 235 perusahaan, termasuk anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, serta didukung oleh lebih dari 190.000 karyawan, berdasarkan data per September 2020.

Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang dalam aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya, juga melalui beragam program tanggung jawab sosial berkelanjutan Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau and Astra Untuk Indonesia Kreatif.

Astra menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang tahun ini memasuki tahun kesebelas dan telah mengapresiasi 305 anak muda, yang terdiri dari 59 penerima tingkat nasional dan 246 penerima tingkat provinsi di lima bidang, yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Astra juga membina 112 Kampung Berseri Astra dan 753 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id & www.satu-indonesia.com, serta ikuti kegiatan Astra melalui Instagram (@SATU_Indonesia), Youtube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu) dan Twitter (@SATU_Indonesia).

Dukung Kemandirian & Ketahanan Energi Nasional, PLN Luncurkan Gerakan Satu Juta Kompor Induksi

Jakarta – Guna mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional, PLN meluncurkan Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke Kompor Induksi. Peluncuran secara simbolis dilakukan langsung secara daring oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam rangkaian Hari Listrik Nasional ke-75, Selasa (27/10).

Konversi dari kompor elpiji ke kompor induksi juga akan menghemat anggaran subsidi elpiji yang telah dianggarkan sebesar Rp 50,6 Triliun pada APBN 2020. Selain itu konversi ini juga meningkatkan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

“Seperti kita ketahui, untuk elpiji yang kita konsumsi sebagian besar masih impor, sementara listrik adalah energi berbasis lokal. Kami targetkan subsidi elpiji dalam lima tahun akan turun sekitar Rp 4,8 triliun,” tutur Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

Dengan melakukan konversi ke kompor induksi juga akan meningkatkan konsumsi energi listrik dan energi bersih. Pada tahun 2019, penggunaan listrik per kapita baru mencapai 1.084 kilo Watt hour (kWh) per kapita, PLN menargetkan konsumsi listrik per kapita meningkat menjadi 1.142 kWh.

Penggunaan kompor induksi juga dinilai lebih efisien. Hasil kajian teknis laboratorium Institut Teknologi PLN menunjukkan, untuk memasak 1 liter air dengan menggunakan kompor induksi 1.200 watt sebesar Rp 158,-, sementara menggunakan kompor elpiji tabung 12 kg (api maksimal) sekitar Rp 176,-.

“Kami sudah lakukan ujicoba, penggunaan kompor induksi memang lebih efisien. Selain itu, kompor induksi juga lebih ramah lingkungan, aman dan nyaman,” ucap Zulkifli.

Untuk mendorong penggunaan kompor induksi, PLN akan menyiapkan program promo layanan PLN bagi pengguna kompor induksi, seperti tambah daya ataupun penyambungan baru. PLN juga telah bekerjasama dengan penyedia kompor induksi dan gerai-gerai penjualan untuk mendorong ketersediaan produk kompor induksi yang terjangkau di pasar.

Kontak:

Agung Murdifi
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Pegadaian Gandeng Shopee, Perluas Akses Layanan Digital

Jakarta – Untuk memperluas akses produk tabungan emas, dan mempermudah masyarakat dalam investasi emas, Pegadaian berkolaborasi dengan Shopee, salah satu e-commerce terbesar dan terkemuka di Indonesia, dengan meluncurkan Tabungan Emas Pegadaian yang hadir di aplikasi belanja Shopee.

Direktur Teknologi Informasi & Digital PT Pegadaian (Persero), Teguh Wahyono mengatakan, channeling tabungan emas Pegadaian dengan Shopee adalah langkah kolaborasi strategis antara start up teknologi tingkat global dengan produk BUMN unggulan. Kerjasama ini semakin memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan produk dan layanan Pegadaian secara online.

“Kini seluruh masyarakat bisa menabung emas dengan mudah dan cepat, hanya menggunakan applikasi Shopee” ujar Teguh

Tabungan Emas Pegadaian adalah layanan beli dan titip emas yang memudahkan investasi emas secara aman, mudah, murah, dan terpercaya. Produk ini dapat diakses secara konvensional maupun digital, salah satunya dengan aplikasi belanja online Shopee.

Hanya dengan investasi mulai dari Rp 500, selanjutnya, nasabah bisa membeli emas mulai dari Rp 5.000; melakukan transfer emas ke sesama pengguna Shopee minimal 0,01 gram dan maksimal 100 gram; wajib memiliki saldo yang tidak bisa ditarik (mengendap) minimal 0,05 gram dan mendapat buku setelah nasabah ke cabang Pegadaian yang didaftarkan.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero) Harianto Widodo mengatakan bahwa transaksi jual-beli emas melalui aplikasi Shopee dapat dilakukan dengan nilai yang sangat terjangkau. Hal tersebut dilakukan guna membuat kebiasaan dalam masyarakat untuk memiliki perilaku yang gemar menabung.

“Pertimbangannya adalah agar seluruh lapisan masyarakat dapat berinvestasi emas dengan mudah dan nyaman, Selain itu tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak bisa menabung” kata Harianto Widodo.

Bagi nasabah baru yang hendak membuka Tabungan Emas di Shopee caranya sangat mudah. Cukup Kunjungi halaman Tabungan Emas pada aplikasi Shopee, lalu tentukan ​jumlah emas yang akan dibeli dalam bentuk satuan gram atau rupiah​. Pengguna aplikasi wajib melengkapi data agar verifikasi KTP dapat dilakukan. Pada tahap akhir nasabah diminta untuk melakukan proses pembayaran. Jika proses pembayaran sukses, maka secara otomatis emas yang dibeli akan tercatat di fitur Tabungan Emas pada akun pengguna Shopee.

Selanjutnya, nasabah diberi waktu 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal pembukaan rekening Tabungan Emas untuk melakukan registrasi ke Cabang Pegadaian. Pada tahun pertama, nasabah dibebaskan dari biaya penyimpanan, selanjutnya Pegadaian akan mengenakan biaya sebesar Rp 30.000 per tahun.

Direktur Shopee Indonesia, Christin Djuarto, mengatakan kerjasama ini sebagai bentuk komitmen Shopee untuk terus berinovasi dalam menghadirkan kebutuhan pengguna yang selaras dengan perkembangan zaman. Selain itu kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menjadi perpanjangan tangan dari Pegadaian dalam menghadirkan akses mudah bagi masyarakat untuk membangun budaya menabung dan berinvestasi, khususnya dalam bentuk tabungan emas.

“Shopee berharap kolaborasi ini dapat menghadirkan solusi praktis dalam bertransaksi dengan aman dan terpercaya, serta mendukung perluasan jangkauan produk dan layanan produk investasi melalui platform e-commerce untuk seluruh lapisan masyarakat.” Ucap Christin Djuarto.

Sebelumnya, Pegadaian juga telah menggandeng Tokopedia sebagai channeling dalam memasarkan emas secara digital melalui tabungan emas. Kerjasama tersebut dilakukan untuk terus meningkatan inklusi keuangan di masyarakat.

 

 

Informasi lebih lanjut silakan hubungi :

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero):

R. SWASONO AMOENG WIDODO (0812-8068-1955)
Email : amoeng.widodo@pegadaian.co.id