Tag Archives: Pandemi

Pandemi Mereda, STIEBI Wisuda 1.019 Lulusan Sarjana

Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Indonesia (STIEBI) menyelenggarakan wisuda ke 14 tahun ajaran 2021/2022 untuk Program Sarjana dan Program Pasca Sarjana sekaligus Dies Natalis ke 31, Kamis (24/3) di Balai Samudra, Jakarta Utara.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan secara hybrid, Wisuda kali dilaksanakan secara luring menyusul ditetapkanya PPKM level 2 untuk wilayah DKI Jakarta.

Acara Wisuda yang dipimpin oleh Ketua STIEBI Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji dimulai pukul 08.00 WIB diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh undangan, wisudawan dan Senat Guru Besar STIEBI.

Dalam sambutan wisudanya, Agus Setiadji mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan wali mahasiswa yang diwisuda karena telah memberi kepercayaan kepada STIE-Bisnis Indonesia untuk turut membentuk karakter putra-putrinya.

Pembentukan karakter, Lanjut Agus Setiadji, diberikan melalui pendidikan formal maupun kegiatan di lingkungan kampus dan fakultas guna menunjang kemampuan soft skill.

“STIE Bisnis Indonesia berkomitmen dalam pengembangan dan penyusunan program perkuliahan, yang didesain untuk mengakomodasi kebutuhan nyata dunia bisnis yaitu metode analisa dan keterampilan manajerial untuk melakukan analisa, identifikasi dan pemecahan masalah bisnis serta pengembangan sikap mandiri dan kemampuan kerjasama sehingga lulusannya mampu mengaplikasikan ilmunya ditempat kerja maupun berwira-usaha,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, dalam menunjang kegiatan perkuliahan itu STIE Bisnis Indonesia juga memiliki LPPM dan Research Center serta Lembaga Penerbit yang secara rutin menerbitkan Jurnal Ilmiah yang sangat membantu mahasiswa dalam mengikuti program perkuliahan.

“Sebagai ketua saya berharap seluruh mahasiswa dapat mengenang masa studi yang telah dilalui hingga memperoleh gelar kesarjanaan. Masukilah dunia barumu dan bekerjalah sekeras-kerasnya tanpa pernah putus asa, maka Tuhan akan memberkati anda,” pesannya.(*)

Kolaborasi Sucofindo & Rumah Sakit Al Islam Bandung untuk Mencegah Peningkatan Kolesterol di Masa Pandemi

Jakarta. PT Sucofindo bersama RS Al Islam Bandung mengadakan Webinar Kesehatan dalam rangka promosi kesehatan bagi karyawan PT SUCOFINDO pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Webinar dengan tema Mencegah Kolesterol Tinggi di Masa Pandemi. Edukasi kesehatan ini dibawakan oleh dr Fajar Ashari, Sp. JP.

Sekitar 300 peserta yang terdiri dari pegawai Sucofindo dan masyarakat umum antusias mengikuti webinar kesehatan yang dilaksanakan secara daring melalui akun Zoom dan Youtube. “Kolesterol merupakan komponen  penting dalam tubuh. Hanya jika berlebihan, tentunya dapat merugikan kesehatan dan menyebabkan berbagai penyakit salah satunya dislipimedia atau  kondisi di mana kadar lemak atau kolesterol dalam darah meningkat” ujar dokter Fajar membuka webinar Kesehatan.

Lingkungan dan gaya hidup merupakan beberapa faktor penting yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Dislipimedia. Terlebih di masa pandemi saat ruang gerak terbatas dan jarang berolahraga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dan berakibat fatal pada beberapa penyakit komplikasi seperti stroke dan gagal jantung. Penyakit ini merupakan penyumbang angka kematian yang cukup tinggi di masyarakat.

PT SUCOFINDO sebagai salah satu BUMN yang memiliki jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi di Indonesia, peduli akan kesehatan pegawainya dengan melakukan medical check up secara rutin. Dalam menerapkan tata nilai AKHLAK di masa pandemi, terutama menjadi adaptif dan kolaboratif, dengan meningkatkan intensitas penyelenggaraan webinar kesehatan demi meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan pegawai dan keluarga. Diharapkan dari kolaborasi ini akan tercipta lingkungan kerja yang lebih sehat yang dapat meningkatkan produktifitas pegawai dan masyarakat luas.

Pandemi Mereda, Pemerintah Dorong Pengembangan Quality Tourism

Jakarta, Seiring meredanya pandemi covid 19 di tanah air, sektor pariwisata mulai menggeliat di berbagai daerah. Guna mendorong recovery sektor penghasil devisa terbesar ini pemerintah terus melelakukan pengembangan untuk mencapai Quality Tourism yaitu pariwisata yang berkualitas baik dari product maupun market nya.

Pernyataan di disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa dalam webinar dengan tema “Pariwisata..! Lets Go on Fire” yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis bekerjasama dengan 3 Kampus Merdeka yaitu Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, STIKOM InterStudi Jakarta dan STIE Bisnis Indonesia Jakarta, Sabtu 4/12/2021.

Menurut Rizki Handayani, pandemi Covid 19 telah mengubah trend pariwisata dari yang sebelumnya bersifat mass tourism menjadi individual treveler dan lebih mengutamakan pada isu kesehatan.

“Untuk itu kami dari deputy VI Kemenperekraf terus mendorong dilakukannya diversifikasi produk wisata, MICE dan event karena pada tahun 2022 MICE ini akan sangat berkembang. Untuk itu pengembangan SDM Pariwisata menjadi sangat penting untuk mencapai quality tourism. Sehingga kami terus melakukan kegiatan pelatihan dan pengembangan dan kolaborasi dengan sekolah pariwisata serta penyesuaian kurikulum pariwisata terkait digitalisasi,” ujar Rizky.

Dalam mendukung proses recovery sektor pariwisata ini, Kemenparekraf melakukan pengembangan terhadap 5 destinasi super prioritas, 10 destinasi wisata bali baru dan destinasi wisata lainnya. ” 3-4 tahun terakhir berkembang desa wisata yang digerakkan oleh komunitas di berbagai wilayah. Komunitas yang memulai dan pemerintah yang memfasilitasi,” lanjutnya.

Selain itu, pada masa pandemi ini pemerintah juga membuka peluang dibukanya destinasi wisata medical karena memiliki potensi yang sangat besar. “Mumpung bordernya masih ditutup untuk berobat ke luar negeri, pemerintah berkolaborasi dengan kementerian kesehatan, IDI, farmasi, asuransi dan platform kesehatan untuk melakukan kampanya sehat di Indonesia,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Dr. Ismail mengatakan pada era up and down pandemi seperti ini, saatnya sektor pariwisata menghadirkan masa ‘menanam’ bersama keminfo untuk menuntaskan infrastruktur digital di seluruh daerah wisata.  “Seluruh tempat wisata harus tersentuh conectivity telekomunikasi dan internet. Tidak hanya tersedia tapi harus dengan kualitas broadband agar bisa mengirimkan video,” tambah Ismail.

Lebih lajut ia mengatakan, untuk mendorong pariwisata daerah perlu disiapkan koneksi dengan pengembangan smart city di kota tujuan wisata dengan infrastruktur yang ramah bagi wisatawan dengan menghadrkan berbagai layanan digital seperti transportasi, akomodasi maupun transaksi keuangan digital. “Solusi digital menjadi penting untuk memudahkan wisatawan guna meyakinkan bahwa perjalanan mereka save dan aman dari berangkat sampai pulang. Jadi, hadirkan solusi digital dalam industri pariwisata,” tandasnya.

Anggota Komisi X DPR RI Nur Purnama Sidi dalam pemaparannya yang disampaikan Staf Ahli Frenza Fairuz Firmansyah mengatakan digital trevel, digital tourism, smart marketing, smart vilage akan menjadi peluang pariwisata di Indonesia di era revolusi industri 4.0. Menurutnya Perlu dilakukan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, akademisi, masyarakat dan media untuk kemajuan sektor pariwisata dangan membentuk berbagai upaya sesuai master plan of tourism. “Pengembangan desa wisata menjadi pandemic winer of tourism destination karena sesuai dengan trend pariwisata yaitu lebih mengarah pada personal, kedekatan, kenyamanan dan pariwisata yang mengedepankan masyarakat sebagai pengelolanya,” tandas politisi Golkar ini.

Ketua Harapan Pemuda Indonesia Laila Nihayati mengatakan pemuda bisa menjadi salah satu solusi sektor pariwisata. “Para pemuda yang memiliki sikap kratif, inovatif, daya saing dan berani keluar dari zona nyaman, dengan satu gadget bisa menyampaikan informasi yang baik terkait pariwisata,” ujarnya.

Menurutnya munculnya banyaknya pengusaha muda yang kompeten bisa menjadi partner dalam pengembangan pariwisata. “Mereka biasanya memiliki forum untuk bisa mengajak, memiliki penguasaan kompetensi yang unggul, profesional, inovatif dan kreatif serta memiliki sence of entrepreneurship dan socioentrepreneurship,” tandas Laila.

Acara webinar “Pariwisata lets go on Fire” menghadirkan berbagai narasumber diantaranya Anggota Komisi X DPR RI M. Nur Purnama Sidi, Dirjen SDPPI Kemenkominfo Dr. Ismail. MT,  Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa, Akademisi STP Trisakti Prof. Dr. Willy Arafah dan Ketua Harapan Pemuda Indonesia Laila Nihayati.