Tag Archives: Jalan Tol

Idul Adha, Tol Krian-Gresik Diskon Hingga 35 Persen

Jakarta – PT Waskita Toll Road (“WTR”) melalui Anak Usahanya, PT Waskita Bumi Wira (WBW) secara resmi memberlakukan diskon tarif pada Jalan Tol Krian – Gresik. Diskon tarif tersebut berkisar 11% hingga 35% dari tarif normal, dan berlaku mulai tanggal 22 Juni 2023 pukul 06.00 WIB. Adapun tarif diskon tersebut berlaku untuk semua golongan kendaraan dan khusus di Ruas Tol Krian – Gresik.

Dengan adanya diskon tarif tersebut, maka pengguna jalan dengan kendaraan Golongan 1 akan dikenakan tarif Rp1.300/km, dimana tarif normal adalah Rp 1.506/km. Sedangkan para pengguna jalan dengan kendaraan golongan II, III, IV dan V dikenakan tarif diskon Rp1.500/km, dimana tarif normal golongan kendaraan II dan III sebelumnya Rp2.259/km sedangkan tarif normal golongan kendaraan IV dan V adalah Rp3.012/km.

Untuk diskon tarif tol jarak terjauh dari Gerbang Bunder ke Gerbang Lebani golongan I yang semula bertarif Rp43.500 didiskon menjadi Rp37.500, kendaraan golongan II dan III yang semula bertarif Rp65.500 didiskon menjadi Rp56.500, sedangkan untuk kendaraan golongan IV dan V yang semula bertarif Rp87.500, akan dikenakan tarif sebesar Rp56.500.

Diskon tarif tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para pengguna jalan, selain itu juga sebagai bentuk kontribusi WBW untuk memaksimalkan distribusi lalu lintas dalam menyambut libur Hari Raya Idul Adha dan Libur Sekolah. Pemberlakukan diskon tarif tersebut juga diharapkan dapat berdampak positif terhadap WBW, khususnya dalam rangka peningkatan volume lalu lintas Tol Krian – Gresik secara keseluruhan.

Adapun pada Junction Wringinanom yang sudah beroperasi sejak 22 Februari 2023 tetap dikenakan tarif normal dengan besaran tarif dari Junction Wringinanom menuju Lebani Gresik dan sebaliknya sebesar Rp5.500,00 (Gol. I), Rp8.500,00 (Gol. II dan III), dan Rp11.500,00 (Gol. IV dan V), Junction Wringinanom menuju Belahanrejo dan sebaliknya sebesar Rp10.500 (Gol. I), Rp15.500,00 (Gol. II dan III), dan Rp21.000,00 (Gol. IV dan V), Junction Wringinanom menuju Cerme dan sebaliknya sebesar Rp32.000,00 (Gol. I), Rp48.000,00 (Gol. II dan III), dan Rp64.000,00 (Gol. IV dan V), serta Junction Wringinanom menuju Bunder dan sebaliknya sebesar Rp42.000,00 (Gol. I), Rp63.000,00 (Gol. II dan III), dan Rp84.000,00 (Gol. IV dan V).

Direktur Pengendalian & K3LMP, Bapak Mokh. Sadali menyampaikan kehadiran Tol Krian – Gresik saat ini mempermudah akses pengguna jalan khususnya masyarakat Gresik yang akan berpergian ke wilayah lainnya di Jawa Timur.

“Adanya Tol Krian – Legundi – Bunder mempermudah akses dari Krian ke Bunder di Gresik, ditambah adanya Junction Wringinanom, tentunya akses masuk dan keluar Jalan Tol Krian – Gresik semakin mudah, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.” jelas Sadali.

Sebagai informasi, untuk Ruas Tol Krian – Gresik Terdiri dari 3 seksi yaitu Krian – Kedamean, Kedamean – Boboh dan Boboh – Bunder, dengan total Panjang 29,00 km dan telah beroperasi secara penuh. Saat ini, Tol Krian – Gresik menjadi akses pendukung peningkatan perekonomian bagi kelancaran logistik, barang dan jasa di wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, serta kawasan industri Krian. []

WSBP Rampungkan Kebutuhan Beton Precast Proyek Jalan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 3 & 4, Sumatera Utara

Jakarta, Oktober 2022. Kontribusi PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) pada pembangunan proyek jalan tol di Indonesia sudah tak diragukan lagi, mulai dari Trans Jawa hingga Trans Sumatera. ”Saat ini WSBP tengah menyuplai produk beton ke proyek Tol Trans Sumatera yaitu Tol Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 4 sepanjang 15 km, dengan nilai kontrak sebesar Rp 41,3 miliar,” ujar Sugiharto, Director of Operations.

Adapun produk yang disuplai yaitu readymix fc.10-30 dan fs.45 dari Batching Plant WSBP di Purbasari, Sumatera Utara. ”Ini merupakan proyek yang kami peroleh dari pasar eksternal yaitu PT Hutama Karya (Persero) pada TW II/2022,”tambahnya. Hingga saat ini progress suplai produk telah mencapai 85%.

Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang. “Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,”ujar Sugiharto.

Sebelumnya di periode yang sama, WSBP telah memperoleh kontrak pada ruas tol Tol Tebing Tinggi-Serbelawan untuk seksi Tebing Tinggi – Dolok Merawan Seksi 3 sepanjang 30 km. Pada ruas ini WSBP menyuplai produk full slab. “Saat ini progres produksi full slab telah mencapai 85% dan akan segera dikirimkan ke lokasi proyek melalui jalur air langsung dari dock Plant Gasing,”tambahnya.
WSBP menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek ini sekitar akhir tahun 2022. Nantinya dengan keberadaan jalan tol ini, dapat memperlancar arus lalu lintas masyarakat, mempercepat waktu perjalanan, dan meningkatkan arus distribusi barang di wilayah Sumatera khususnya daerah sekitar tol ini berada.

Sebagai informasi, berbagai proyek Trans Sumatera lainnya yang dikerjakan oleh WSBP antara lain Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Tol Kapal Betung–Jembatan Musi, Tol Kapal Betung–Jembatan Kramasan, Jalan Tol Terbanggi Besar–Kayu Agung Ruas Terbanggi Besar–Pematang Panggang, Tol Kayu Agung–Palembang–Betung (Kapal Betung), Tol Trans Sumatera bakauheni–Terbanggi Besar, Tol Prabumulih–Muara Enim, Tol Aceh–Sigli, Tol Binjai–Pangkalan Brandan, dan proyek lainnya.

Makin Baik! Rating Utang Waskita Naik Level “Stable Outlook”

Jakarta, beritapers – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) memperoleh kenaikan peringkat sebagai Perusahaan idBBB / Stable Outlook berdasarkan special review oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“PEFINDO”) untuk periode 22 April 2022 hingga 1 November 2022.

Peringkat sebelumnya, Waskita berada di level idBBB / Negative Outlook. Pada special review tersebut, PEFINDO juga memberikan peringkat atas obligasi-obligasi Waskita yang masih outstanding, idAAA(gg) Government Guarantee untuk Obligasi III Seri A dan Seri B Tahun 2021 dan idBBB untuk obligasi lainnya. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Pada tahun ini Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam bentuk penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah serta mendapatkan rating idAAA(gg) Government Guarantee dari PEFINDO.

Dengan dukungan penjaminan Pemerintah, bookbuilding Waskita mencapai Rp3,28 triliun dan porsi sukuk oversubscribe. Proceeds dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk refinancing dan penguatan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023. Penerbitan obligasi dan sukuk ini secara bersama dijamin oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas seluruh pokok berikut dengan kupon/bagi hasil.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma mengatakan dengan suksesnya aksi korporasi melalui penerbitan obligasi dan sukuk tahun ini, Perseroan dapat melakukan refinancing dan memenuhi komitmennya kepada investor atas obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Minat investor yang tinggi menunjukkan persepsi pasar yang positif kepada Waskita. []

Indonesia Investment Authority, Hutama Karya, dan Waskita Karya Jalin Kerja Sama Investasi, Langkah Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan Jawa

Jakarta, 14 April 2022 – Indonesia Investment Authority (INA), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) mengumumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatra, mencakup ruas-ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Medan – Binjai, serta Konfirmasi Dimulainya Transaksi (Confirmation of Transaction Commencement/CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang, hari ini (14/4) di Kantor Kementerian Keuangan.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyaksikan langsung acara penandatanganan tersebut, didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) INA Ridha Wirakusumah, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono, dan Direktur Utama Waskita Toll Road Septiawan Andri Purwanto.

CEO INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan, “Sejalan dengan misi INA untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, investasi untuk percepatan pembangunan dan pengembangan jalan tol, khususnya Trans Sumatra dan Trans Jawa, akan menciptakan efek multiplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan mengoptimalkan potensi ekonomi di pulau Sumatra dan Jawa.

“Selain itu, investasi ini menunjukkan sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia, terutama minat investasi di sektor infrastruktur jalan tol Indonesia. Kami akan terus menggalang investasi untuk sektor-sektor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan dampak positif pada pembangunan berkelanjutan,” tambah Ridha.

Sementara itu Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyampaikan rasa optimisnya. “Investasi dari INA menjadi sumber pembiayaan baru, melengkapi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman, yang membantu kami mempercepat pembangunan ruas-ruas JTTS lainnya,” kata Budi Harto.

“Hutama Karya, sebagai BUMN yang tengah menjalankan penugasan Pemerintah untuk membangun JTTS sepanjang 2.800 km mulai dari Provinsi Lampung hingga Aceh, akan terus menyelesaikan seluruh tahapan, mulai dari pendanaan, perencanaan, pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan, sehingga percepatan penyelesaian JTTS dapat berjalan lancar dan dapat selesai sesuai target,” jelas Budi Harto.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, menyampaikan bahwa kerja sama investasi dengan INA merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2022. “Investasi INA akan mendukung
komitmen Perseroan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol, terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah.

“Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja, sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya akan lebih stabil dan memperkokoh kesinambungan Perseroan. Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan,
proyek-proyek yang dikerjakan oleh Waskita dapat berjalan dengan baik,” tambah Destiawan.

Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.

Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga US$3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global, antara lain bersama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).

— selesai —

Tentang Indonesia Investment Authority (INA)

Indonesia Investment Authority adalah Lembaga Pengelola Investasi Indonesia yang diberi mandat untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang. INA melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ina.go.id.

Tentang PT Hutama Karya (Persero)

PT Hutama Karya (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pengembang Infrastruktur dan Pengelola Jalan Tol yang menyediakan Jasa Konstruksi & EPC, Investasi Jalan Tol,
Operasi Dan Pemeliharaan Jalan Tol, Manufaktur serta Pengembangan Properti dan Kawasan. Dalam menjalankan visi sebagai pengembang infrastruktur terkemuka Indonesia, Hutama Karya berkolaborasi
dengan 3 anak perusahaan dalam mengoptimalkan inovasi pada setiap aspek bisnisnya, yakni PT Hutama penyedia aspal beton, dan PT Hutama Karya Realtindo (HKR) di bidang pengembang properti. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.hutamakarya.com.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengembangkan usaha melalui 3 pilar bisnis utama, yaitu Jasa Konstruksi (gedung, bandara, jalur kereta api, infrastruktur air, jalan, jembatan dan EPC), Investasi (jalan tol, realty, dan infrastruktur non jalan tol) dan Manufaktur (beton pracetak dan pabrikasi baja). Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp1,2 triliun. Dalam menjalankan visi menjadi Perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, Waskita Karya menjalankan proses bisnisnya bersama 4 anak perusahaanya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road (WTR), PT Waskita Karya Realty (WKR) dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.waskita.co.id.

Tentang PT Waskita Toll Road

PT Waskita Toll Road merupakan anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak dalam bidang Investasi Jalan Tol. Sejak didirikan pada tahun 2014, Waskita Toll Road telah berhasil mencatatkan prestasi sebagai developer jalan tol dengan kepemilikan 18 (delapan belas) ruas tol dengan total panjang mencapai 1.018 km yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatra. Dalam praktik bisnisnya, WTR menggandeng strategic partner untuk berinvestasi, mengoptimalkan portofolio dengan tujuan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol yang dimiliki. Selain jalan tol Trans Jawa, jalan tol yang dimiliki WTR di antaranya Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 km), Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 km), Tol Ciawi – Sukabumi (54 km), dan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (111,69 km) dengan kepemilikan mayoritas, serta Tol Depok Antasari (27,95 km), Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,1 km), dan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 km) dengan kepemilikan minoritas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.wtr.co.id.

Waskita Raih Kontrak Baru Senilai 240 M Untuk Pembangunan Jalan Pantai Selatan (Pansela) Kabupaten Blitar

Jakarta, Maret 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) melalui unit bisnisnya, Infrastructure II Division meraih kontrak baru senilai 240 Milyar untuk pembangunan jalan pantai selatan (Pansela) LOT 6B P. SINE – BTS KAB. BLITAR 2 (ROAD AND BRIDGE) sepanjang 7,7 KM di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.

Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino dan Ida Bagus Made Artamana selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) of 2.5 Provinsi Jawa Timur di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis, 31 Maret 2022. Turut hadir menyaksikan Achmad Subkhi selaku Kepala BBPJN Jawa Timur – Bali dan Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo.

Lingkup pekerjaan terdiri dari pekerjaan tanah, perkerasan fleksibel, dan terdapat 2 jembatan. Pekerjaan terbagi dalam 3 zona, yaitu zona 1 sepanjang 1,35 KM, zona 2 sepanjang 3 Km dan zona 3 sepanjang 3,38 KM sehingga total panjang jalan yang dikerjakan 7,73 KM.

Jalur Pansela merupakan jaringan jalan yang melintas di pesisir selatan Pulau Jawa, menghubungkan rute yang sejajar dengan Jalur Pantura yaitu Cilegon–Anyer–Pangandaran–Yogyakarta–Banyuwangi. Jalur ini sejajar dengan garis pantai selatan Jawa dimana setidaknya melewati 5 provinsi di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, menjelaskan type proyek ini adalah konvensional dengan jenis pembayaran monthly payment sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan jalan jalur Pansela ini akan dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 395 hari. Dengan kondisi status lahan yang sudah dibebaskan 100%, dan punya pengalaman dalam mengerjakan proyek Jalan dan Jembatan, kami optimis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas baik sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang disepakati antara Waskita dan BBPJN Jawa Timur – Bali”, ujar Lasino.

Sementara itu secara terpisah menurut Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto mengatakan dengan dibangunnya jalan jalur Pansela ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. “Dengan telah ditandatanganinya kontrak proyek ini, kami dapat segera memulai pekerjaan persiapan di lapangan. Adanya jalur pansela ini diyakini berdampak positif bagi masyarakat pesisir pantai selatan dalam menggerakan roda perekonomian”, tambah Bambang.

Kementerian PUPR terus membangun berbagai proyek infrastruktur khususnya akses jalan
untuk wilayah Pulau Jawa. Selain jalan tol, yang juga menjadi perhatian adalah lintas jalan
antar provinsi khususnya wilayah jalan Pantai Selatan (Pansela). Peningkatan kondisi jalur
jalan Pansela ini diharapkan bisa menjadi jalur wisata wilayah pesisir pantai selatan dan di
sisi lain mengurangi beban lalu lintas di Pantura. Dampak lainnya yang diharapkan yaitu
mengurangi kesenjangan perekonomian antara wilayah Pantura dengan Pansela. Kelebihan
Jalur Pansela sendiri memiliki Panoramic Road dan berbagai Objek Wisata yang cukup
menarik.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita
menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam
beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia
serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT
Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Distribusikan Dana PMN Rp622,53Miliar Ke CCT, Waskita Targetkan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2A Selesai Juli 2022

JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah memberikan Shareholder Loan (SHL) yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 622,53 miliar kepada PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT).  Alokasi dana PMN ini akan digunakan untuk oenyelesaian pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung segmen on/off ramp on/off ramp Jatikarya – Simpang Susun Cikeas (Seksi2A) yang ditargetkan selesai pada Juli 2022. Sementara ruas Tol Cimanggis – Cibitung ditargetkan akan selesai secara menyeluruh pada Januari 2023.

“Dengan pengalokasian dana PMN 2021 untuk Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2A, Perseroan optimistis pendapatan dari jasa konstruksi akan meningkat seirimg dengan penyelesaian ruas tol tersebut,” ujar Destiawan.

Perseroan juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) Jalan Tol Cimanggis-Cibitung bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada 30 Desember 2021. “Dengan penyelesaian ruas tol ini serta telah ditandatanganinya PPJB
bersama PT SMI, proses divestasinya dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat meningkatkan likuiditas,mengurangibeban bunga serta mengurangisaldo utang Perseroan melalui dekonsolidasian. Divestasi CCT merupakan salah satu dari 3-4 target divestasi jalan tol yang akan dieksekusi Perseroan tahun ini,”tambah Destiawan.

Alokasikan Dana PMN, Waskita Fokus Selesaikan Proyek Jalan Tol Untuk Tingkatkan Pendapatan Jasa Konstruksi

Jakarta, Februari 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) memberikan Shareholder Loan (“SHL”) kepada PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebesar Rp6,42 Triliun, yang bersumber dari hasil Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang telah diterima pada akhir tahun 2021. Pemberian SHL tersebut dalam rangka penyelesaian jalan tol milik WTR yang tengah pada tahap konstruksi.

SHL tersebut akan digunakan WTR untuk setoran modal kepada PT Waskita Sriwijaya Tol, PT Waskita Bumi Wira dan PT Trans Jabar Tol serta pemberian dana dalam bentuk SHL kepada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Cimanggis Cibitung Tollways. Selain itu, pemberian SHL diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usaha WTR sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan sebagai Pemegang Saham mayoritas dari WTR.

Seiring dengan dukungan dari Pemerintah serta implementasi 8 streams penyehatan keuangan Waskita, Perseroan akan fokus pada peningkatan kinerja operasional, salah satunya melalui penyelesaian jalan tol bersama WTR. Dengan fokus pada bisnis operasional, tentunya akan memperbaiki kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2022 dengan cara meningkatkan pendapatan dari sektor konstruksi (peningkatan burn rate).

“Dengan adanya dukungan dari Pemerintah melalui PMN tahun 2021, kami yakin Perseroan dapat melanjutkan proses penyelesaian jalan tol yang sempat tertunda semenjak pandemi COVID-19.” ujar Destiawan.

“Selain meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, penyelesaian jalan tol juga dapat memperlancar proses divestasi yang sedang dijalankan Perseroan. Hal ini disebabkan kecenderungan investor memilih jalan tol yang telah beroperasi, baik beroperasi parsial maupun penuh” lanjut Destiawan.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 Perseroan akan memperoleh PMN senilai Rp3 Triliun. PMN tahun 2022 tersebut merupakan PMN tambahan yang bertujuan untuk penyelesaian jalan tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan Ciawi – Sukabumi. Dapat kami sampaikan terkait proyek-proyek yang kontraknya dengan Pemerintah sampai dengan saat ini tidak ada masalah dengan financing-nya.” tutup Destiawan.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Meraih Penghargaan Internasional 2nd Mino Best Project Award

Jakarta, 15 September 2021 – Ikon Kebanggan Kota Makassar, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani berhasil meraih penghargaan dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) di ajang bergengsi internasional 2nd Mino Best Project Award yang diselenggarakan oleh Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Keberhasilan tersebut disampaikan dalam acara Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference di Manila yang diselenggarakan secara virtual pada 13-15 September 2021 dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.

Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) mengungkapkan “Suatu kebanggaaan bagi kami karena kontribusi yang kami dedikasikan untuk negeri dalam menciptakan konektivitas nasional melalui proyek pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dapat mewakili Indonesia dan berhasil meraih penghargaan di ajang bergengsi internasional ini.

Danni menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam proses pembangunan Ikon Kota Makassar sejak awal sampai dengan dioperasikannya saat ini. Penghargaan ini tentunya akan menjadisemangat dan motivasi kami untuk dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas untuk meningkatkan perekonomian daerah, serta berdampak positif bagi lingkungan”.

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) untuk mewakili Indonesia. Dalam acara ini, PT Makassar Metro Network (MMN) berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik proyek.

Tak hanya itu, PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi, PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen dan PT Cipta Graha Abadi sebagai designer juga memperoleh penghargaan dalam momen ini.

Dalam mengikuti kompetisi internasional ini, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Pemenang dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) ini merupakan proyek jalan atau jembatan yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Beberapa aspek atau kriteria yang menjadi penilaian dalam kompetisi ini diantaranya efektivitas dan dampak sosial proyek yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi dan inovasi dari sisi desain dan kontruksi serta seberapa besar proyek tersebut berdampak pada keramahan dan kesadaran lingkungan.

Keberadaan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km ini memberikan berbagai dampak positif yang mampu mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional. Selama proses pembangunan, PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai inisiator dan operator jalan tol di Makassar bersama berbagai mitra lokal dan internasional selalu memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan dengan quality dan safety.

Pembangunan konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.

Seperti penggunaan Metode Aluma Sistem untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.

Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan hingga tercapai zero fatal accident. Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Sebagai salah satu solusi dalam hal mengurai kemacetan, keberadaan tol layang ini mampu meningkatkan efektivitas kinerja lalu lintas sebesar 40% sekaligus dapat memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik 4 kali lebih cepat dari sebelumnya.

Sehingga tol layang ini mampu mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Tak hanya itu, proyek ini juga turut memberikan kontribusi pada penyerapan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan melibatkan lebih dari 3.000 pekerja lokal sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi vendor lokal seperti rumah penginapan, hotel dan restoran di sekitar proyek yang tentunya memberikan multi efek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, Mino Best Project Award adalah ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik yang berlokasi di Wilayah Asia dan Australasia yang diadakan
empat tahun sekali.

Beberapa negara yang terlibat dan mengikuti acara ini diantaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, Jepang dan Australia. Tahun ini merupakan kedua kalinya acara ini diselenggarakan setelah sebelumnya diadakan di Bali pada tahun 2017.

Sekilas Mengenai Perusahaan

PT Margautama Nusantara (MUN) adalah Bisnis Unit Strategis dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) yang bergerak dalam sektor pengelolaan dan pengembangan jalan tol. MUN adalah induk perusahaan dari PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang mulai beroperasi pada 2 Februari 1999 merupakan pemegang konsesi jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan antar daerah Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Jalan Tol Serpong – Pondok Aren merupakan jalan tol yang dibangun dan dilaksanakan oleh BSD dan pengoperasiannya bekerjasama dengan PT Jasa Marga.

PT Makassar Metro Network (MMN) adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 6,05 km yang menghubungkan pelabuhan Soekarno-Hatta dengan jalan A.P. Pettarani (Seksi 3) (flyover Urip Sumoharjo) di Makassar. Jalan Tol MMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE), membentuk jalur utama antar kota. Saat ini, MMN telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km yang bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Pembangunan Tol Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi 2, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.

Sementara JTSE merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi IV di Makassar sepanjang 11,57 km, yang mana terhubung dengan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh PT Makassar Metro Network (MMN), mulai dari jembatan Tallo sampai dengan simpang Mandai Makassar, dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.