Tag Archives: bareksa

Fluktuasi Pasar di Kuartal IV, Ini Rekomendasi Investasi Bareksa Prioritas untuk Nasabah HNWI

Jakarta, 8 November 2022 –  Perlambatan ekonomi menjadi tantangan ke depan yang membuat fluktuasi pasar di kuartal keempat tahun ini. Menghadapi kondisi tersebut, Bareksa Prioritas — platform investasi hasil kerja sama Bareksa dan Jagartha Advisors yang melayani nasabah high-net worth individuals — merekomendasikan untuk tetap berinvestasi di instrumen rendah risiko sambil mengawasi peluang mengambil harga murah di kelas aset saham dan obligasi.

COO Bareksa Ni Putu Kurniasari menjelaskan bahwa pelaku pasar saat ini sedang menunggu data tingkat inflasi. Selain itu, investor juga tengah menanti kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.

“The Fed diproyeksikan kembali menaikkan suku bunga acuan AS sebesar 0,75% menjadi 3,75%-4% untuk November 2022. Kebijakan Bank Sentral AS akan turut menentukan arah pergerakan reksadana saham maupun reksadana pendapatan tetap hingga akhir tahun,” ujar Putu.

 

Selisih Suku Bunga Acuan Bank Indonesia & The Fed

2022 BI Rate Fed Rate Spread
Jan 3,50% 0,25% 3,25%
Feb 3,50% 0,25% 3,25%
Mar 3,50% 0,50% 3,00%
Apr 3,50% 0,50% 3,00%
May 3,50% 1,00% 2,50%
Jun 3,50% 1,75% 1,75%
Jul 3,50% 2,50% 1,00%
Aug 3,75% 2,50% 1,25%
Sep 4,25% 3,25% 1,00%
Oct 4,75% 3,25% 1,50%

Sumber: Bank Indonesia, Tim Analis Bareksa

Pasar obligasi Indonesia terlihat mulai menyesuaikan (priced in) dengan proyeksi kenaikan Fed Rate tersebut dengan kenaikan yield (imbal hasil) saat ini yang mencapai 7,65%. Di sisi lain, yield acuan Obligasi Pemerintah AS kembali melandai dari kisaran 4,3% ke 4,1% saat ini, karena pelaku pasar melihat kenaikan suku bunga AS mulai terlihat dampaknya ke perlambatan ekonomi.

Sementara itu, pasar saham terpantau masih berfluktuasi, meski masih membukukan return (imbal hasil) positif sejak awal tahun. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih naik 6,63% sejak awal tahun hingga 21 Oktober 2022 dan mencatat kinerja tertinggi di Asia Pasifik dibandingkan bursa saham sejumlah negara Asia Tenggara lainnya yang negatif.

Kinerja dan Potensi Reksadana

Berdasarkan data Bareksa, rata-rata reksadana saham dan campuran membukukan kinerja positif sepanjang tahun berjalan (year to date). Per 21 Oktober 2022, Indeks Reksadana saham Bareksa naik 2,66% dan Indeks Reksadana Campuran naik 3,33%. Reksadana Pasar uang juga menguat 1,75%, hanya Reksadana Pendapatan Tetap saja yang turun 1,59%.

Grafik Perbandingan IHSG dan Indeks Reksadana Bareksa

 

Sumber: Bareksa.com

Menjelang akhir tahun, pasar biasanya akan identik dengan fenomena window dressing. Window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh manajer investasi untuk mempercantik portofolionya sebelum dipresentasikan kepada klien atau pemegang saham. Biasanya manajer investasi akan menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi. Selain itu, window dressing juga dapat diartikan sebagai aksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempercantik laporan keuangan mereka. Window dressing umumnya dapat mendorong harga saham meningkat. Dalam 25 tahun terakhir, pasar saham AS cenderung menguat dengan probabilitas sebesar 72% pada 4Q22, sementara pasar saham Indonesia menguat dengan probabilitas sebesar 68% pada periode yang sama. Selain itu, belakangan ini masih banyak emiten di AS yang melaporkan kinerja keuangan di atas ekspektasi. Sehingga, fenomena ini pun juga diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar modal AS dan global, termasuk Indonesia.

Dengan mempertimbangkan adanya dua fenomena tersebut, Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya menyarankan strategi yang bisa dilakukan oleh investor adalah dapat menambah alokasi portofolio mereka ke reksa dana saham. Meskipun, porsi tersebut tetap harus menyesuaikan dengan profil risiko dari investor. Jika profil investor konservatif, maka nasabah disarankan untuk tetap menempatkan dananya di instrumen reksa dana pasar uang dengan volatilitas yang sangat rendah. Sementara jika investor memiliki profil risiko yang agresif, maka nasabah dapat menambah alokasi pada reksa dana pendapatan tetap maupun saham. Meskipun begitu, investor masih perlu mengamati risiko yang membayangi di periode 4Q22, seperti dari kenaikan suku bunga bank sentral global, perang Rusia-Ukraina, serta hasil pemilihan kongres (midterm election) AS.

Erik Argasetya menambahkan bahwa IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan pada akhir tahun dengan target di kisaran 7,500-7,800. Hal ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan tersebut.

“Investor bisa mulai kembali melakukan akumulasi di reksa dana saham secara bertahap, dengan memanfaatkan peluang kenaikan pasar saham dengan adanya window dressing dan pembacaan laporan keuangan di akhir tahun.”

Sementara itu, Managing Partner Bareksa Prioritas Jimmy Teh mengingatkan investor HNWI untuk tetap melakukan diversifikasi di berbagai kelas aset untuk meminimalisir risiko dan aksi berjaga-jaga. Reksadana pasar uang nilainya cenderung stabil dan sifatnya likuid sehingga memiliki kemiripan seperti memegang uang cash.

“Semua profil risiko sebaiknya memiliki porsi di reksadana pasar uang yang cukup. Tidak hanya untuk mengurangi risiko, reksadana pasar uang dengan likuiditas tinggi bisa menjadi amunisi untuk masuk di kelas aset berisiko tinggi ketika pasar saham mulai reli,” jelas Jimmy.

Sebagai informasi, Bareksa Prioritas diperuntukkan bagi nasabah high net-worth segment dengan dana kelolaan minimum Rp 5 miliar. Berdiri sejak 2018, Bareksa Prioritas menyediakan berbagai layanan yang diperuntukkan bagi high net-worth segment mulai dari laporan riset, fitur teknologi Bareksa untuk Bareksa Prioritas, hingga customer loyalty program yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Akses konsultasi dengan penasihat investasi juga menjadi salah satu manfaat unggulan yang ditawarkan Bareksa Prioritas bagi nasabahnya. Sebagai penasihat investasi independen, pendiri Jagartha Advisors memiliki gabungan keahlian dan pengalaman selama 25 tahun, baik dalam asset management, private banking, wealth management dan penasihat investasi.

Mutual Fund Performance

Data per Tanggal 28 Oktober 2022

 

Daftar Reksa Dana Imbal Hasil (Return)
Equity IDR YTD (%) 1 Yr (%)
Sucorinvest Equity Fund 16.70 18.84
Allianz SRI KEHATI Index Fund 19.25 17.14
Sucorinvest Maxi Fund 14.06 20.53
Fixed Income IDR YTD (%) 1 Yr (%)
Sucorinvest Stable Fund 5.23 6.51
Syailendra Pendapatan Tetap Premium 6.24 7.16
Money Market YTD (%) 1 Yr (%)
Sucorinvest Money Market Fund 3.64 4.55
Syailendra Dana Kas 3.02 3.68

Sumber:  Bloomberg, Bareksa.com, Jagartha Research

*New Fund

***SELESAI***

Tentang Bareksa Prioritas

Bareksa Prioritas merupakan anak perusahaan platform e-investasi bareksa (www.bareksa.com). Bareksa Prioritas adalah platform Wealth Management Digital bagi Nasabah HNWI Pertama di Indonesia. Didirikan sejak 2018 sebagai kerja sama antara Bareksa Portal Investasi dan Jagartha Advisors, Bareksa Prioritas membantu nasabah memaksimalkan investasinya dengan pendampingan penasihat investasi secara intensif dan pengelolaan aset secara digital.

Tentang Bareksa

Bareksa adalah pioneer super app investasi di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

 

 

Disclaimer

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Reksa Dana Pendapatan Tetap Berbasis Obligasi Korporasi dan Pasar Uang Paling Prospektif

Jakarta, 1 Agustus 2022 – Tim Analis Bareksa, super apps investasi terintegrasi pertama di Indonesia, memperkirakan prospek reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan pasar uang bisa menjadi pilihan diversifikasi investasi yang tepat di tengah fluktuasi pasar modal dan ketidakpastian global masih tinggi di semester II 2022 ini.

Mencorongnya prospek dua jenis reksadana tersebut telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat sebesar 2.25% sepanjang tahun ini ke level 2,25-2,5%. Angka itu diproyeksikan akan memengaruhi kenaikan suku bunga acuan bank sentral negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia.

“Jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya, maka harga Surat Berharga Negara (SBN) yang lebih sensitif terhadap isu makro ekonomi dikhawatirkan akan terdampak dan mengalami pelemahan,” ungkap Chief Operation Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

Oleh karena itu, menurut Putu, potensi reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi lebih menarik dibandingkan jenis reksa dana berbasis SBN. Selain itu kenaikan suku bunga acuan bisa memacu kinerja reksa dana pasar uang sehingga reksa dana pasar uang dapat menjadi pertimbangan investor.

Tim Analis Bareksa yang beranggotakan Christian Halim (Head of Investment), Sigma Kinasih (Market & Funds Analyst) dan Ariyanto Dipo Sucahyo (Investment Analyst) memperkirakan pergerakan pasar modal pada semester II tahun 2022 ini masih fluktuatif hingga akhir kuartal III. Pasalnya investor global masih mencermati efek kenaikan suku bunga Dolar yang agresif serta perlambatan ekonomi dunia yang berpotensi terjadi lebih cepat dari perkiraan.

Putu menjelaskan kebijakan Bank Sentral AS tersebut diambil untuk meredam lonjakan inflasi yang disebabkan oleh meroketnya harga pangan dan energi serta kelangkaan barang yang terjadi akibat terlalu cepatnya pemulihan ekonomi namun tidak diimbangi dengan pemulihan rantai pasokan barang yang cepat pula.

Tim Analis Bareksa memprediksi ke depannya harga pangan dan energi akan kembali turun ke level normal seperti saat sebelum masa pandemi, kecuali harga batu bara karena embargo Eropa terhadap batubara asal Rusia. Harga batu bara di semester II 2020 diproyeksikan masih berada di kisaran US$350 hingga US$400 per ton.

Analisis Bareksa memproyeksikan Indonesia masih akan mengalami surplus neraca berjalan (Current Account) sekitar 0,7-1,2% dari PDB tahun ini. Selain itu Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4% di akhir 2022 dari level saat ini 3,5 persen. Prediksi itu mempertimbangkan ekspektasi inflasi Indonesia tidak melampaui angka 5% secara tahunan pada tahun ini.

Melihat data tersebut, prospek reksa dana saham dan reksa dana indeks juga masih menarik hingga akhir tahun terutama reksadana yang berbasis saham berkapitalisasi besar (big caps) yang bergerak di sektor keuangan dan infrastruktur. Sebab saat terjadi fenomena window dressing jelang akhir tahun, sektor tersebut akan diburu investor terlebih dahulu.

“Investor dapat menikmati potensi imbal hasil yang lebih optimal di dua reksa dana tersebut dengan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.200 – 7.400 hingga akhir tahun,” Putu menjelaskan.

Investor dapat mempertimbangkan untuk akumulasi secara bertahap di reksa dana saham dan reksa dana indeks, jika pasar saham (IHSG) mengalami penurunan ke kisaran level 6.500 – 6.700. Namun untuk saat ini, guna mengantisipasi dampak lonjakan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga, investor dapat mendiversifikasi investasinya di reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.

Kinerja Reksa Dana di Semester I 2022

Sebagai catatan, kinerja reksa dana saham yang tercermin dari indeks reksa dana saham Bareksa tercatat turun 0,15% sepanjang semester I 2022. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya risiko global terutama akibat kebijakan pengetatan moneter AS.

Namun, menurut Putu, terdapat sejumlah reksa dana saham dan reksa dana indeks yang sanggup mencatatkan kenaikan dalam periode tersebut, yang utamanya ditopang oleh sektor energi yang melesat hingga 43%. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan harga komoditas energi seperti minyak mentah dan batu bara.

“Hal ini justru menciptakan surplus neraca perdagangan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor komoditas energi dunia serta meningkatkan kinerja saham produsen komoditas. Sektor energi telah meroket 43,7% sepanjang semester I 2022,” Putu memaparkan.

Putu menambahkan dengan mempertimbangkan fluktuasi pasar dan ketidakpastian global yang cukup tinggi, maka investor disarankan sebaiknya mencermati reksa dana saham berbasis big cap. “Sektor ini masih memiliki peluang pertumbuhan positif di semester II 2022,” ujarnya.

Reksa dana saham dan indeks yang bisa dicermati investor untuk periode semester II 2022 ialah :

Reksa Dana Saham & Indeks YtD 1 Tahun
Avrist Ada Saham Blue Safir 8.69% 19.96%
Bahana Dana Prima 11.71% 20.76%
BNP Paribas Sri Kehati 7.94% 25.18%

Sumber: Bareksa Research Team, Return NAV 28 Juli 2022

Adapun untuk kinerja reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dari indeks reksa dana pendapatan tetap Bareksa sepanjang semester I 2022 juga mencatat kinerja negatif 1,03% yang diakibatkan pelemahan harga SBN. Meski begitu, untuk reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi justru menorehkan kinerja positif. Hal ini bisa terjadi karena fluktuasi harga obligasi korporasi umumnya cenderung lebih rendah daripada SBN.

Terakhir, indeks reksa dana pasar uang Bareksa masih mencatat kinerja positif sekitar 0,96% di semester I 2022. Dengan karakter risiko terendah dibandingkan reksa dana jenis lainnya, umumnya kinerja imbal hasil reksa dana ini juga tergolong rendah. Karena itu, reksa dana pasar uang cocok jadi pilihan investasi atau diversifikasi, saat pasar saham dan obligasi sedang bergejolak.

Reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan pasar uang yang bisa dipertimbangkan investor di semester II 2022 ialah :

Reksa Dana Pasar Uang 1 Tahun 3 Tahun
Capital Money Market Fund 4.54% 17.87%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund 4.39% 17.96%
Shinhan Money Market Fund 3.43% 14.50%
Reksa Dana Pendapatan Tetap 1 Tahun 3 Tahun
Syailendra Pendapatan Tetap Premium 6.14% 30.67%
TRIM Dana Tetap 2 3.83% 16.77%
Sucorinvest Stable Fund 7.08%

Sumber: Bareksa Research Team, Return NAV 28 Juli 2022

(*)

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah super app investasi terintegrasi pertama di Indonesia sejak 2016, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dan Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Bareksa dilengkapi dengan Robo Advisor untuk memudahkan nasabah secara otomatis mengelola dana investasinya. Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 40 manajer investasi terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 2,8 juta akun nasabah. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) Ritel secara online sejak tahun 2018. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti data market, konten, riset, analisis, news dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan install aplikasi Bareksa.

Diluncurkan: Grab-Bareksa For Merchant, Solusi Investasi untuk Pemilik UMKM

Jakarta, 1 Juli 2022 – Super app investasi Bareksa dan super app terbaik di Asia Tenggara Grab kini berkolaborasi menyediakan pilihan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu mitra Grab Merchant yang sebagian besar merupakan UMKM dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan
usaha.

CEO/Co-Founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra menjelaskan kerjasama bertujuan untuk membantu UMKM mitra Grab Merchants dalam pengelolaan kas mereka melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis.

“Kerjasama Grab-Bareksa for Merchants ini sedang dalam tahap pilot di Jabodetabek untuk kemudian kami luaskan ke seluruh Indonesia. Kita tahu bahwa manajemen kas merupakan aspek vital dalam pengelolaan usaha. Akan tetapi, selama ini UMKM masih mengalami banyak kesulitan dalam melakukan
manajemen kas. Melalui solusi ini, kami menawarkan manajemen kas secara sangat mudah, sepenuhnya online dari ujung ke ujung, dapat memonitor kinerja hasil manajemen kas setiap saat, tidak ada tenggang waktu pencairan dana dan memiliki potensi imbal hasil yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan giro.
Saat ini imbal hasil setahun dari reksadana pasar uang terbaik yang ada di Bareksa, misalnya, bisa mencapai 4,5 persen nett, sudah bersih, tidak lagi dipotong pajak. Dengan demikian mitra Grab Merchant kini tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan usaha dari penjualan mereka di platform Grab
tapi sekaligus juga dari manajemen kas mereka,” Karaniya menjelaskan.

Director of Fintech Strategy & GrabKios, Grab Indonesia, Anan Kasetra, menyatakan, “Grab-Bareksa For Merchants menawarkan solusi kepada mitra-mitra Grab Merchants, untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik melalui instrumen investasi yang kredibel, aman dan menguntungkan. Kami berharap sinergi antara Grab, OVO, dan Bareksa akan semakin kuat dan berperan besar dalam mendukung kemajuan UMKM yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Solusi ini menyasar mitra Grab Merchants khususnya UMKM yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 33.000 pelaku usaha. Inisiatif ini akan diluncurkan di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran pada tanggal 1 dan 3 Juli 2022. Grab-Bareksa For Merchants juga membuka booth di PRJ selama 1-7 Juli 2022 sebagai fasilitas help-desk dan layanan informasi bagi para pengunjung.

Semua mitra Grab Merchant dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka. Para mitra Grab Merchant yang menjadi nasabah, akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Grab-Bareksa For Merchants juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta
laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.

 

Tentang Grab

Grab adalah superapp terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV pada tahun 2021 untuk layanan pengiriman makanan, mobilitas, dan segmen e-wallet layanan keuangan, menurut Euromonitor. Grab beroperasi di seluruh sektor pengiriman, mobilitas, dan layanan keuangan digital di 480 kota di delapan negara di kawasan Asia Tenggara – Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari untuk mengakses mitra pengemudi dan mitra merchant untuk memesan makanan atau bahan kebutuhan harian, mengirim paket, memesan solusi
mobilitas, membayar pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman, asuransi, wealth management dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi “serba bisa”. Grab didirikan pada tahun 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menciptakan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh ke jutaan perangkat seluler. Grab berusaha untuk melayani triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan bagi pemegang sahamnya dan memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara. (www.grab.com)

Tentang Bareksa

Bareksa adalah super app investasi terintegrasi pertama di Indonesia sejak 2016, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dan Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Bareksa dilengkapi dengan Robo Advisor untuk memudahkan nasabah secara otomatis mengelola dana investasinya. Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 40 manajer investasi terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 2,6 juta akun nasabah. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online sejak tahun 2018. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti data market, konten, riset, analisis, news dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan install aplikasi Bareksa.

Bareksa Catat Rekor Penjualan Surat Berharga Negara SBR011, Tertinggi Sejak 2018

  • Jumlah investor baru mencapai 33 persen investor yang membeli SBR011 di Bareksa
  • SBR011 mencatat rekor penjualan nasional untuk jenis non-tradable

Jakarta 17 Juni 2022 – Minat investor terhadap aset investasi aman yang tersedia secara online semakin tinggi di tengah pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19. Hal ini tercermin pada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri Savings Bond Ritel SBR011 di Bareksa, yang mencetak rekor tertinggi dibandingkan penjualan obligasi negara ritel seri-seri sebelumnya sejak Bareksa menjadi mitra distribusi pada 2018.

Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan nilai penjualan SBR011 di Bareksa melesat 130 persen dibandingkan seri SBR010 yang ditawarkan tahun lalu di Bareksa dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan SBN di Bareksa. Kontribusi penjualan Bareksa terhadap penjualan nasional juga naik 20 persen lebih tinggi. Adapun 33 persen dari investor SBR011 di Bareksa merupakan  investor baru.

“Capaian ini kembali menjadi bukti bahwa meski masa terburuk pandemi telah terlewati, masih terjadi akselerasi investasi ritel melalui teknologi dan platform digital seperti Bareksa. Ini fenomena penting bagi upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Karaniya.

Data yang menarik terkait penjualan SBR011 di Bareksa adalah jumlah investor wanita lebih tinggi 50 persen dibandingkan jumlah investor pria. Selain itu, investor dari kalangan muda milenial berusia 25-35 tahun menguasai  50 persen jumlah investor dan menyumbang 25 persen nominal pembelian SBR011 di Bareksa. Berdasarkan profesi, mayoritas investor SBR011 di Bareksa adalah PNS dan karyawan swasta.

Seri SBR011 merupakan SBN ritel yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), yang diterbitkan pertama kali untuk edisi tahun ini. Seri ini merupakan satu dari enam seri SBN Ritel yang direncanakan akan diterbitkan oleh Pemerintah dengan perkiraan target sebesar Rp100 triliun.

Data Direktorat Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan RI menunjukkan total angka penjualan SBR011 secara nasional mencapai Rp13,95 triliun, naik 86 persen dari realisasi penjualan seri Savings Bond Ritel sebelumnya SBR010, yang ditawarkan pada Juni 2021. Angka penjualan SBR011 sementara ini juga memecahkan rekor untuk seri non-tradable secara nasional. Penetapan penjualan SBR011 nasional secara resmi akan diumumkan pada 20 Juni 2022.

Grafik: Penjualan SBN Ritel Nasional seri Non-Tradable

Sumber: DJPPR Kemenkeu, diolah Bareksa *nilai pemesanan sementara hingga penawaran ditutup


Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi mendorong masyarakat untuk berinvestasi melalui platform digital, untuk mempersiapkan keuangan mereka di masa mendatang. Ditambah lagi, dengan tingkat imbal hasil (kupon) yang tinggi dibandingkan dengan seri SBN ritel sebelumnya tahun ini, SBR011 menjadi alternatif investasi menarik. Kupon SBR011 ditetapkan sebesar 5,5 persen per tahun dengan sistem floating with floor, alias bisa naik tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.

Grafik: Kupon SBN Ritel Vs. Suku Bunga Acuan 2021-2022

Kupon SBR011 memberikan spread 2 persen (200 basis poin) dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) saat ditetapkan di 3,5 persen. Selisih ini yang tertinggi untuk SBN Ritel yang diterbitkan sejak 2021. Dengan kupon lebih tinggi dan pajak lebih kecil daripada bunga deposito, instrumen investasi yang dijamin negara menjadi sangat menarik di mata investor. Sebagai informasi, kupon obligasi dikenakan pajak 10 persen sedangkan bunga deposito 20 persen.

Mitra Distribusi Terbaik

Pada akhir tahun lalu, Kementerian Keuangan RI kembali menganugerahkan kepada Bareksa, penghargaan sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Midis SBSN) dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021. Patut dicatat, penghargaan ini menyandingkan Bareksa dengan bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, serta sekuritas seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Penghargaan untuk kategori Midis SBSN Terbaik merupakan yang ketiga kali berturut-turut diterima oleh Bareksa.

Menurut hasil penilaian Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan tentang Kinerja Midis SUN Ritel 2019 dari sisi keritelan, Bareksa dinobatkan sebagai salah satu mitra distribusi terbaik, sejajar dengan bank dan sekuritas besar skala nasional.

Dari sisi jangkauan, Bareksa ada di posisi nomor satu karena berhasil menjangkau investor SBN hingga 34 provinsi di Indonesia. Dari sisi jumlah investor, Bareksa bersaing dengan empat bank besar tersebut dan berada di posisi teratas di antara mitra distribusi non-bank lainnya.

Sebelumnya, Bareksa juga dinobatkan sebagai platform terbaik untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) secara online berdasarkan survei yang dilakukan oleh Big Data Telkom dan Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Kemenkeu RI, pada Desember 2019.

Transaksi pembelian SBN kini sudah dapat dilakukan di aplikasi Bareksa (Android maupun iOS), sehingga investor dengan mudah memantau semua portofolio investasi mulai dari reksadana hingga SBN dalam satu aplikasi.

* * *

Tentang Bareksa

Bareksa adalah super app investasi terintegrasi pertama di Indonesia sejak 2016, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dan Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Bareksa dilengkapi dengan Robo Advisor untuk memudahkan nasabah secara otomatis mengelola dana investasinya. Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 40 manajer investasi terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 3 juta akun nasabah. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online sejak tahun 2018. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti data market, konten, riset, analisis, news dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan install aplikasi Bareksa.

Pasar Saham All Time High, Bareksa Prioritas Sarankan Investasi Ini

Jakarta, 28 Maret 2022 – Pasar saham domestik yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor tertinggi baru (all time high) di 7.049 pada Kamis pekan lalu, di tengah berbagai ketidakpastian global yang masih melanda. Bareksa Prioritas menyarankan investor high net-worth individuals (HNWI) untuk melakukan diversifikasi aset reksadana dengan strategi investasi yang disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko.

Head of Investment Bareksa Christian Halim menjelaskan bahwa kenaikan sejumlah harga komoditas, potensi pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendorong optimisme investor terhadap kinerja pasar saham tahun ini. Namun, sejumlah ketidakpastian global menjadi risiko yang membayangi pergerakan pasar saham dan IHSG dapat bergerak lebih volatil.

“Banyak kondisi yang sulit diprediksi, sehingga investor sebaiknya berhati-hati dan melakukan diversifikasi aset dalam berbagai kelas untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi,” ujar Christian.

Salah satu risiko global yang berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham adalah Perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan, yang hingga saat ini belum menemukan solusi damai. Mengingat Rusia merupakan salah satu pemasok terbesar komoditas energi dan pangan dunia, dampak perang dan sanksi yang diterapkan dapat memberi pengaruh terhadap harga komoditas dan inflasi.

Selain itu, keputusan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan dilanjutkan dengan rencana peningkatan hingga 6 kali tahun ini dinilai bisa membawa aliran dana kembali ke negara adidaya tersebut. Alhasil dolar AS berpotensi menguat terhadap mata uang lain, termasuk Rupiah. Bagi pasar obligasi domestik, hal ini bisa menaikkan yield dan menekan harga obligasi dalam negeri.

Ketidakpastian juga datang dari Tiongkok setelah kasus Covid-19 terpantau kembali naik di negara tersebut, sehingga Beijing memutuskan mengambil kebijakan pembatasan (lockdown). Hal ini dikhawatirkan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi global, mengingat Tiongkok merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Sementara itu, Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya menilai bahwa krisis akibat konflik Rusia-Ukraina ini dapat mendorong terjadinya kenaikan harga barang-barang akibat adanya cost-push inflation karena terganggunya pasokan baik bahan baku pangan seperti gandum, kedelai, dan pupuk, maupun komoditas terkait energi.

Dia menjelaskan ancaman inflasi akan menghantui seluruh kawasan Eropa akibat sanksi ekonomi terhadap Rusia. Rusia sendiri berkontribusi terhadap setidaknya 40% pasokan suplai gas dan 30% pasokan suplai minyak pada kawasan tersebut.

“Dengan tingginya inflasi dikhawatirkan isu ini akan menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi global, di mana kawasan Eropa yang juga merupakan salah satu bagian penting dari rantai pasokan global. Belum lagi tren kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve yang telah dimulai sejak bulan Maret lalu dapat semakin mengurangi likuiditas di pasar. Kebijakan Bank Sentral AS tersebut juga dapat mempengaruhi kebijakan moneter serupa oleh bank sentral negara lain, termasuk Bank Indonesia,” ujar Erik.

Menanggapi kondisi ini, Managing Partner Bareksa Prioritas Jimmy Teh menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai sentimen dalam mengatur strategi investasi reksadana.

“Kami menyarankan investor untuk tetap berinvestasi di reksadana sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasinya,” Kata Jimmy.

Di lain sisi, selain pentingnya tetap berinvestasi sesuai profil risiko masing-masing, adanya krisis Rusia-Ukraina ini dapat juga berpotensi menguntungkan beberapa sektor di IHSG terutama emiten yang berbasis komoditas seperti batubara, emas, dan energi (minyak dan gas). Hal ini pun juga dapat berpotensi menjadi salah satu katalis bagi para investor asing untuk dapat mengalihkan porsi alokasi investasinya dari Rusia ke Indonesia yang saat ini sudah mempunyai peringkat kredit (credit rating) lebih tinggi dari Rusia – (Fitch: Indonesia, BBB dan Rusia, C) semenjak dipangkasnya peringkat utang Rusia

Sementara itu, investor dengan profil risiko moderat dapat tetap melakukan akumulasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap. Lalu, investor dengan profil risiko konservatif dapat melakukan investasi dengan alokasi yang lebih besar di reksadana pasar uang dan porsi yang lebih rendah di reksadana pendapatan tetap.

 

Mutual Fund Performance

Data Per Tanggal 24  Maret 2022

Daftar Reksa Dana Imbal Hasil (Return)
Equity IDR YTD (%) 1 Yr (%)
Sucorinvest Equity Fund 5.88 15.53
Sucorinvest Maxi Fund 3.47 6.50
Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati 11.18 13.24
Fixed Income IDR YTD (%) 1 Yr (%)
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A 0.19 5.32
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund* 1.44
Sucorinvest Stable Fund 1.54 8.18
Money Market YTD (%) 1 Yr (%)
Sucorinvest Money Market Fund 1.16 5.22
Sucorinvest Sharia Money Market Fund 1.04 4.55
Syailendra Dana Kas 0.82 3.92

Sumber:  Bloomberg, Bareksa.com, Jagartha Research

*New Fund

 

=================================== SELESAI ============================================

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

dIneTentang Bareksa Prioritas

Bareksa Prioritas merupakan anak perusahaan platform e-investasi bareksa (www.bareksa.com). Bareksa Prioritas adalah platform Wealth Management Digital bagi Nasabah HNWI Pertama di Indonesia. Didirikan sejak 2018 sebagai kerja sama antara Bareksa Portal Investasi dan Jagartha Advisors, Bareksa Prioritas membantu nasabah memaksimalkan investasinya dengan pendampingan penasihat investasi secara intensif dan pengelolaan aset secara digital.

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah pioneer super app investasi di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 120 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

Platform Investasi Bareksa Tidak Memiliki Kaitan Apapun dengan Penggugat Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak

  • Bareksa mengelola Super App Investasi yang memasarkan produk investasi reksadana, SBN dan emas.
  • Bareksa Portal Investasi memiliki izin APERD dari OJK untuk menjual reksadana dan sebagai mitra distribusi SBN dari Kemenkeu.

Jakarta, 16 Maret 2022 – Manajemen platform investasi Bareksa yang bernaung di bawah PT Bareksa Portal Investasi (BPI) menegaskan bahwa Bareksa Group dan seluruh anak perusahaan di dalamnya tidak memiliki keterkaitan dan afiliasi apapun dengan PT Bareksa Anugerah Sejahtera (BAS) yang dimiliki Rudy Salim dan diberitakan sedang menggugat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta Dirjen Pajak terkait kasus pajak.

CEO dan Co-Founder Bareksa Karaniya Dharmasaputra menyatakan, “Untuk menghindari adanya kebingungan dan kesalahpahaman di masyarakat dan nasabah, perlu kami tegaskan bahwa manajemen, perusahaan dan platform investasi Bareksa tidak memiliki kaitan apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan PT BAS. Bareksa memiliki izin resmi, senantiasa memiliki hubungan yang baik, dan selalu berupaya mendukung visi dan misi OJK dan Kementerian Keuangan.”

Super app Bareksa memasarkan produk-produk investasi reksadana, Surat Berharga Negara dan Emas. PT BPI merupakan perusahaan fintech investasi pertama di Indonesia yang mendapatkan izin sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin tersebut diterbitkan dalam SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-6/D.04/2016 pada tanggal 3 Februari 2016.

Selain memasarkan reksadana, BPI merupakan mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST). Hal ini tertera dalam Perjanjian Kerja dengan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI tentang Penjualan SUN Ritel di Pasar Perdana Domestik No. PRJ-206/PR/2018 tanggal 9 Mei 2018 dan tentang Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik No. PRJ-583/PR/2018 tanggal 17 Oktober 2018.

Di samping itu, melalui PT Bareksa Inovasi Digital (BID), Bareksa juga menjualkan emas fisik dengan fasilitas titipan yang bekerja sama dengan pengelola emas dengan izin gadai emas dari OJK, yaitu PT Pegadaian (Persero)..

Karaniya juga mengingatkan  agar masyarakat khususnya investor untuk selalu bertransaksi melalui platform resmi Bareksa yaitu www.bareksa.com dan aplikasi Bareksa.

“Tolong pastikan agar mencari informasi dan bertransaksi hanya di aplikasi, situs dan media sosial resmi Bareksa,” kata Karaniya.

Berikut adalah daftar platform dan alamat media sosial resmi Bareksa:

 

Situs: https://www.bareksa.com

Aplikasi: “Bareksa” di AppStore (iOS) dan PlayStore (Android).

Telegram: Bareksa Community (daftar melalui aplikasi Bareksa, undangan bergabung dikirim melalui email resmi bareksa. Dengan admin ID: “batarabareksa” dan no. HP: 0878-9581-6225)

Instagram: @bareksa_com

Facebook Page: Bareksa

Facebook Group: Bareksa Community – Belajar Investasi Online

Twitter: @bareksacom

Youtube: Bareksa

Linkedin: Bareksa

TikTok   : @bareksa_com

 

* * *

Tentang Bareksa

 

Bareksa adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia sejak 2016, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dan Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Kini, Bareksa dilengkapi dengan Robo Advisor untuk memudahkan nasabah secara otomatis mengelola dana investasinya. Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 40 manajer investasi terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 2,8 juta akun nasabah. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online sejak tahun 2018. Juga, merupakan mitra dari PT Pegadaian (Persero) dalam mendistribusikan tabungan emas online. Selain itu, Bareksa menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

Kolaborasi PT Pegadaian – Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Jakarta, 02 Desember 2021 – Bareksa melalui PT Bareksa Inovasi Digital menjalin kolaborasi dengan PT Pegadaian yang bergerak di bidang usaha gadai serta tabungan emas. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat layanan investasi online Bareksa dengan menghadirkan fitur BareksaEmas sehingga nasabah Bareksa dapat memiliki berbagai pilihan produk investasi secara terintegrasi, selain reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.

Tabungan Emas Pegadaian merupakan layanan beli dan titip emas yang memudahkan investasi emas fisik secara aman, mudah, murah, dan terpercaya. Melalui fitur BareksaEmas, investor dapat memiliki produk Tabungan Emas Pegadaian di aplikasi Bareksa tanpa perlu datang ke kantor cabang Pegadaian, karena proses pendaftaran dilakukan sepenuhnya secara online. Pegadaian, yang telah beroperasi lebih dari 120 tahun, dalam kerja sama ini bertindak sebagai penyedia tabungan emas dan gadai emas sesuai izin dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) RI.

Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian, Teguh Wahyono, mengatakan channeling tabungan emas Pegadaian dengan Bareksa adalah langkah kolaborasi strategis yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada investor Bareksa dengan memiliki pengalaman baru menggunakan Tabungan Emas dan meningkatkan minat berinvestasi khususnya pada emas. Tidak hanya itu, kerja sama ini semakin memperluas akses masyarakat
untuk mendapatkan produk dan layanan Pegadaian secara online.

“Pegadaian sangat antusias membangun kerja sama dengan Bareksa yang merupakan platform finansial dan investasi pertama yang menggunakan Tabungan Emas Pegadaian. Kini seluruh masyarakat bisa menabung emas dengan mudah dan cepat melalui aplikasi Bareksa,” ujar Teguh.

Atas kerjasama strategis ini, CEO/Co-founder Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pegadaian.

“PT Pegadaian sudah lama dan sedemikian luas dipercaya masyarakat Indonesia dalam mengelola Tabungan Emas, termasuk berbagai lini bisnis lainnya. Dengan dukungan Pegadaian, Bareksa semakin mengokohkan posisinya sebagai platform e-investasi terintegrasi.

di Indonesia dan BareksaEmas menawarkan pilihan diversifikasi investasi, melengkapi produk reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN) yang sebelumnya sudah tersedia di aplikasi Bareksa. Kami yakin kerjasama ini bukan hanya akan memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak, tapi juga bagi pertumbuhan dunia investasi nasional.”

Juga penting dicatat, Tabungan Emas Pegadaian juga memiliki beberapa manfaat dan kelebihan dibandingkan tabungan-tabungan emas online lainnya. Salah satunya: dapat dijadikan pembiayaan syariah untuk memperoleh kuota Haji, dan jika dalam keadaan mendesak, nasabah tidak perlu menjualnya, tetapi bisa menggadaikan tabungan emasnya memperoleh pembiayaan. “Ke depan, fitur ini akan juga kami integrasikan dengan
BareksaUmrah, yang menyediakan fitur investasi reksadana pasar uang syariah untuk tabungan perjalanan umrah dan haji di platform Bareksa,” Karaniya menambahkan.

Keunggulan BareksaEmas

Karaniya menambahkan emas logam mulia terus menjadi pilihan investasi masyarakat luas, karena bisa menjadi safe haven di saat market crash, serta dinilai berkesesuaian dengan syariah. Selama pandemi Covid-19, gejolak pada aset berbasis saham mendorong naiknya permintaan atas aset safe haven seperti emas. Saat ini harga emas berada di level baru yakni rata-rata Rp820 ribu per gram, melonjak 41% dari rata-rata harga 2018 yakni Rp570 ribu per gram, sehingga emas dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi investor.

“Fitur ini dapat menjawab kebutuhan investor yang membutuhkan diversifikasi investasi untuk menjaga nilai investasi pada saat kondisi pasar bergejolak. Terlebih emas merupakan instrumen investasi yang stabil dalam jangka panjang,” kata Karaniya.

BareksaEmas menawarkan berbagai fitur unggulan. Proses registrasi dan validasi KYC (Know Your Customer) sepenuhnya dilakukan secara online. Selain itu, Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa menawarkan nominal transaksi yang sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp50.000 saja baik untuk pembelian atau penjualan (buyback). Investor juga dapat membeli (top up) ataupun menjual emas di BareksaEmas hingga 100 gram per hari.

Pembayaran di BareksaEmas bisa dilakukan melalui transfer bank, internet banking, ATM, virtual account, hingga uang elektronik. Salah satu moda pembayaran yang sangat simple dan seamless adalah OVO, karena bisa terverifikasi otomatis secara real time dan tanpa ada biaya administrasi.

Bagi nasabah baru yang hendak membuka Tabungan Emas di aplikasi Bareksa caranya sangat
mudah. Cukup buka aplikasi Bareksa, pilih mitra pengelola emas “PT Pegadaian”, lalu tentukan
jumlah emas yang akan dibeli dalam bentuk satuan gram atau rupiah.

Pengguna aplikasi wajib melengkapi data secara benar. Pada tahap akhir nasabah diminta
untuk melakukan proses pembayaran. Jika proses pembayaran sukses, maka secara otomatis.

 

Investasi Emas untuk Donasi 30.912 Yatim-piatu Covid-19

Beriringan dengan peluncuran BareksaEmas, Bareksa dan Pegadaian mengadakan program promosi: untuk 500 transaksi tercepat untuk pembelian pertama Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa dengan nilai minimum Rp500.000 berkesempatan meraih hadiah voucher emas Rp50.000.

BareksaEmas juga menjadi salah satu produk investasi utama untuk menunjang sinergi Bareksa – Grab – OVO dalam program #ThREEforGood, yang akan memberikan donasi kepada 30.912 anak yatim piatu korban Covid-19 melalui platform crowdfunding BenihBaik pimpinan Andy F. Noya. Untuk setiap transaksi pembelian emas Pegadaian menggunakan OVO di BareksaEmas, maka Bareksa – Grab – OVO akan menyumbangkan 0,5% dari nilai transaksi, tanpa mengurangi nilai investasi nasabah.

Di samping itu, nasabah juga berkesempatan mendapatkan total hadiah senilai Rp500 juta dalam bentuk voucher GrabFood hingga Rp100.000 dan OVO Points hingga Rp100.000 untuk setiap pembelian produk Bareksa Emas di aplikasi Bareksa menggunakan metode pembayaran OVO minimal Rp1 juta dan memasukkan kode promo.

******

Tentang Pegadaian

PT Pegadaian adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan produk utama pemberian pinjaman berdasarkan hukum gadai yang berdiri sejak 1 April 1901. Segmen utama dari perusahaan adalah masyarakat menengah kebawah yang dilatarbelakangi oleh tujuan mulia yaitu untuk mencegah ijon, rentenir dan pinjaman tidak wajar lainnya, meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil serta mendukung pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional.

Didukung oleh lebih dari 15.000 sumber daya manusia yang profesional, PT Pegadaian menjadi market leader di industri pegadaian. Produk dan layanan Perusahaan dapat diakses di lebih dari 4.000 outlet dan didukung lebih dari 25.000 agen aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perusahaan terus konsisten melakukan transformasi baik tranformasi digital maupun kultural sesuai
dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, selain melalui outlet atau agen produk dan layanan Perusahaan dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Produk unggulan yang dikembangkan dan sangat diminati masyarakat saat ini adalah tabungan emas.

Salah satu cara untuk memperluas saluran distribusi, Pegadaian menjalin kolaborasi dengan beberapa e-commerce, salah satunya dengan Bareksa.

Bareksa Kontan 5th Fund Awards 2021 Umumkan Manajer Investasi Juara, Reksadana Terbaik dan Tokoh Reksadana 2021

Jakarta, 25 Oktober 2021 – Platform e-investasi terbesar di Indonesia, Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi) bersama media bisnis dan investasi papan atas Tanah Air, Kontan, kembali menyelenggarakan perhelatan penghargaan akbar industri reksadana Tanah Air, Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021.

Seperti tahun lalu, pengumuman dan penganugerahan pemenang Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 digelar hari ini (25/10/2021) secara virtual melalui akun media sosial resmi Bareksa dan Kontan di kanal Youtube, Facebook dan Instagram guna mendukung program pemerintah menganggulangi penyebaran Covid-19. Ini merupakan tahun kelima penghargaan paling bergensi ini diselenggarakan.

Ajang ini merupakan penghargaan tahunan bagi produk Reksadana Terbaik dan Manajer Investasi (MI) Juara yang menunjukkan performa terbaik setahun terakhir. Termasuk, Tokoh Reksadana yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi bagi pertumbuhan industri reksadana di Indonesia.

“Kita tahu bahwa kondisi pandemi ini belum tahu kapan akan berakhir. Karena saat ini pun kita masih dibayang-bayangi akan adanya kemungkinan gelombang ketiga Covid-19, belum lagi kemungkinan munculnya varian baru dari virus korona tersebut. Tapi rekan-rekan Kontan bersama Bareksa tetap menyiapkan penilaian terhadap reksadana-reksadana terbaik dengan penuh semangat. Hal ini merupakan satu wujud dukungan kami untuk perkembangan reksadana di tanah air,” ujar Ardian Taufik Gesuri, Pemimpin Redaksi KONTAN dalam sambutannya.

Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengucapkan selamat kepada para pemenang atas kinerja terbaik dan sumbangan mereka terhadap industri reksadana Tanah Air, terutama dalam hal pertumbuhan e-investment (investasi secara online).

“Selama beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dari e-investment di Indonesia. Sebagai bagian dari pertumbuhan e-investment tersebut, kami juga ingin melaporkan bahwa Bareksa secara year on year membukukan lonjakan dana kelolaan hampir 100 persen per Oktober 2021, dan jumlah akun investor melonjak hampir 110 persen di periode yang sama,” ungkap Karaniya dalam kata sambutannya di acara pembukaan Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, per Agustus 2021 terdapat 6 juta investor pasar modal, mengalami kenaikan 1.282 persen dari Desember 2015 yang hanya 434 ribu investor. KSEI menyebut 70 persen dari investor ritel di tahun 2020 merupakan investor yang melakukan pembelian reksadana melalui platform fintech.

Seiring melonjaknya jumlah investor, menurut Karaniya, saat ini terjadi pergeseran perilaku investasi investor di Indonesia, dari sebelumnya passive investment jadi active investment. Jika 10 tahun lalu, investor di Indonesia masih mengikuti pola investasi conventional wisdom yang menyatakan berinvestasi di reksadana adalah investasi secara pasif, kini kecenderungannya berbeda.

“Seiring perkembangan teknologi digital, kita melihat industri reksadana di Indonesia menjadi sangat transparan dan mudah diakses, kinerja reksadana sangat terbuka bagi publik, sehingga terjadi perubahan pola investasi dari passive ke active investment,” kata Karaniya.

Melihat kondisi tersebut, kata Karaniya, industri reksadana memasuki tren baru dari semula passive investment ke active investment. Guna mengantisipasi tren baru ini, Bareksa telah meluncurkan Robo Advisor.

Sebab, melonjaknya minat masyarakat berinvestasi di pasar modal belum diimbangi dengan pengetahuan akan produk pasar modal yang mumpuni. Terlihat dari tingkat literasi pasar modal yang lebih rendah dari industri yang lain yakni hanya 4,9 persen pada 2019. Karena itu diperlukan alat yang dapat digunakan secara masif untuk membantu investor berinvestasi.

Perubahan lansekap pasar modal dari sebelumnya didominasi investor institusi dan masyarakat kaya (HNW) dengan volume transaksi kecil bernilai besar, kini telah bergeser didominasi oleh investor ritel dengan volume transaksi besar dengan nilai kecil.

Kondisi itu menuntut kreativitas pelaku industri pasar modal Tanah Air, sehingga tidak hanya mengandalkan layanan bimbingan (nasihat) manusia, karena menjadi sangat tidak efisien. Namun juga diperlukan inovasi teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk membimbing investor agar dapat berinvestasi dengan lebih baik sesuai kebutuhannya, atawa biasa disebut Robo Advisor.

Robo Advisor menjadi alat yang dapat digunakan dalam membimbing investor untuk berinvestasi sesuai kebutuhannya.

“Teknologi Robo Advisor sudah sangat dikembangkan di negara-negara tetangga. Sedangkan di Indonesia, banyak platform investasi mulai marak mengembangkan Robo Advisor. Karena itulah kami mengusung tema yang sangat penting ini,” kata Karaniya.

Dalam acara Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 juga digelar diskusi panel mulai pukul 19.00 WIB-selesai dengan tema “Robo Advisor: Game Changer Industri Wealth Management” bersama para pakar industri wealth management Tanah Air.

Pembicara yang hadir di antaranya Felicia Putri Tjiasaka (financial storyteller), Jemmy Paul Wawointana (CEO Sucor Asset Management), Fajar R Hidayat (Presiden Direktur Syailendra Capital) Ni Putu Kurniasari (Chief Research & Business Development Bareksa) dengan moderator Annisa Steviani (financial influencer).

Metodologi dan Kriteria Penilaian Pemenang

Dewan juri Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 yakni Lukas Setia Atmadja, Ph.D. (Universitas Prasetiya Mulya), Mas Achmad Daniri (Direktur Utama BEI Periode 1999-2002), dan Ardian Taufik Gesuri (Pemimpin Redaksi Kontan).

Lukas, sebagai wakil juri, menyatakan proses seleksi hingga pemilihan pemenang dilakukan oleh tim dewan juri secara independen dan tidak terkait kepentingan komersial apapun. Produk reksadana yang masuk seleksi juga haruslah dikelola oleh manajer investasi yang menerapkan good corporate governance (GCG) atau tata kelola yang baik.

“Prinsip GCG ini diukur berdasarkan reputasinya di industri reksadana, menyampaikan prospektus dan fund fact sheet di website perusahaan maupun agen penjual secara reguler, serta menginformasikan 10 aset terbesar dalam produk reksadananya,” ujar Lukas.

Setelah memenuhi kriteria pertama, Ardian mengungkapkan, kemudian dipilih 20 manajer investasi terbesar berdasarkan dana kelolaan yang dilaporkan di Otoritas Jasa Keuangan per Juni 2021.

Kemudian produk reksadana tersebut memiliki dana kelolaan atau asset under management (AUM) minimal Rp25 miliar pada Juni 2021. Serta memiliki indikator evaluasi kinerja (sharpe ratio) yang positif dan lebih besar dari sharpe ratio benchmark (acuannya).

Selanjutnya dilakukan penilaian atas 209 produk reksadana dari total 20 manajer investasi yang masuk dalam proses penilaian. Dewan juri kemudian menghitung sharpe ratio produk reksadana berdasarkan periode kategori penghargaan yakni 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Setelah itu dilakukan eliminasi atas produk reksadana yang memiliki sharpe ratio negatif atau lebih rendah dari sharpe ratio benchmark.

Lukas menjelaskan benchmark yang digunakan untuk melakukan penilaian di antaranya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk reksadana saham konvensional, ICBI (Indonesia Composite Bond Index) untuk reksadana pendapatan tetap konvensional, JII (Jakarta Islamic Index) untuk reksadana saham syariah, ICBI (Indonesia Composite Bond Index) untuk reksadana pendapatan tetap syariah, rata-rata IHSG & ICBI untuk reksadana campuran konvensional, serta rata-rata JII & ICBI untuk reksadana campuran syariah.

“Dalam menilai aspek GCG, reksadana yang terkait dengan masalah hukum dan etika selama periode penilaian dikeluarkan dari penilaian. Jadi, semua reksadana yang masuk dalam nominasi dipantau aspek GCG-nya hingga sehari sebelum pemberian penghargaan,” ungkap Lukas

Selain itu, reksadana yang terpilih sebagai pemenang adalah reksadana yang lolos semua kriteria dan memiliki nilai sharpe ratio tertinggi.

Untuk mekanisme penghargaan manajer investasi, kata Lukas, dewan juri menghitung sharpe ratio dari semua produk reksadana sejenis yang dikelola oleh satu manajer investasi dengan menggunakan metode weighted average sharpe ratio. Kemudian dilakukan perankingan manajer investasi berdasarkan weighted average sharpe ratio.

“Manajer investasi yang terkait dengan masalah hukum dan etika selama periode penilaian dikeluarkan dari penilaian. Semua manajer investasi yang masuk dalam nominasi dipantau aspek GCGnya hingga sehari sebelum pemberian penghargaan,” Lukas menekankan.

Manajer investasi yang terpilih sebagai pemenang adalah manajer investasi yang lolos semua kriteria dan memiliki nilai weighted average sharpe ratio tertinggi.

Setelah melakukan penilaian atas produk reksadana dan manajer investasi, Dewan Juri kemudian memberikan 46 penghargaan untuk produk reksadana terbaik kategori konvensional dan syariah yang terdiri atas gold dan silver, serta 4 penghargaan manajer investasi terbaik.

Adapun untuk pemilihan tokoh reksa dana memiliki kriteria sudah bekerja di industri reksa dana minimal 15 tahun dan masih aktif bekerja hingga 30 Juni 2021. Kemudian berperan penting di industri reksa dana dengan indikator melakukan inovasi produk dan pemasaran.

Selanjutnya tokoh tersebut juga memiliki integritas yang tinggi serta tidak pernah tersangkut kasus hukum dan etika. “Serta diakui ketokohannya oleh masyarakat pelaku industri reksadana,” ungkap Lukas.

Daftar Pemenang Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021

Manajer Investasi Terbaik 2021

Penghargaan    Manajer Investasi
Gold Champion Best Money Market Asset Managers     PT Syailendra Capital
Gold Champion Best Fixed Income Asset Managers     PT Samuel Aset Manajemen
Gold Champion Best Balanced Asset Managers     PT Sucorinvest Asset Management
Gold Champion Best Equity Asset Managers     PT Sucorinvest Asset Management

Produk Reksadana Pasar Uang Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    1 Year AUM < 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Principal Cash Fund    PT Principal Asset Management    1 Year AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Danareksa Seruni Pasar Uang III    PT Danareksa Investment Management    1 Year AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    1 Year AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    3 Years AUM < 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Avrist Ada Kas Mutiara    PT Avrist Asset Management    3 Years AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Bahana Likuid Plus    PT Bahana TCW Investment Management    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    5 Years AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Bahana Dana Likuid    PT Bahana TCW Investment Management    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Schroder Dana Obligasi Mantap    PT Schroder Investment Management Indonesia    3 Years AUM < 300 Billion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Dana Tetap Pemerintah    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM < 300 Billion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Syailendra Pendapatan Tetap Premium    PT Syailendra Capital    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Sucorinvest Bond Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Obligasi Negara Indonesia II    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Eastspring IDR Fixed Income Fund    PT Eastspring Investments Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Schroder Dana Obligasi Mantap    PT Schroder Investment Management Indonesia    5 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Syailendra Fixed Income Fund    PT Syailendra Capital    5 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    TRIM Dana Tetap 2    PT Trimegah Asset Management    5 Years AUM 200 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Batavia Dana Obligasi Ultima    PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen    5 Years AUM 200 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Obligasi Negara Indonesia II    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Eastspring IDR Fixed Income Fund    PT Eastspring Investments Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Campuran Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Anak Pintar    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Syailendra Balanced Opportunity Fund    PT Syailendra Capital    3 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Schroder Dana Kombinasi    PT Schroder Investment Management Indonesia    3 Years AUM > 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Flexi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM > 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Syailendra Balanced Opportunity Fund    PT Syailendra Capital    5 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Schroder Dynamic Balanced Fund    PT Schroder Investment Management Indonesia    5 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Flexi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM > 200 Billion

Produk Reksadana Saham Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Equity Fund Product    Mandiri Investa Equity Movement    PT Mandiri Manajemen Investasi    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Maxi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Manulife Saham Andalan    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    TRIM Kapital Plus    PT Trimegah Asset Management    5 Years AUM < 150 Billion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Maxi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM 150 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Mandiri Investa Equity Movement    PT Mandiri Manajemen Investasi    5 Years AUM 150 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Manulife Saham Andalan    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Syariah Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Sharia Money Market Fund Product    Syailendra Sharia Money Market Fund    PT Syailendra Capital    3 Years Money Market Sharia
Gold Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    SAM Sukuk Syariah Sejahtera    PT Samuel Aset Manajemen    3 Years Fixed Income Sharia
Gold Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    SAM Sukuk Syariah Sejahtera    PT Samuel Aset Manajemen    5 Years Fixed Income Sharia
Silver Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    Mandiri Investa Dana Syariah    PT Mandiri Manajemen Investasi    5 Years Fixed Income Sharia
Gold Champion Best Sharia Balanced Fund Product    Mandiri Investa Syariah Berimbang    PT Mandiri Manajemen Investasi    3 Years Balanced Sharia
Gold Champion Best Sharia Equity Fund Product    Sucorinvest Sharia Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years Equity Sharia
Gold Champion Best Sharia Equity Fund Product    Sucorinvest Sharia Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years Equity Sharia

 

Tokoh Reksa Dana 2021
Putut Endro Andanawarih  – Presiden Direktur BNI Asset Management