Category Archives: Teknologi

Tetapkan Target Baru dalam Strategi Keberlanjutannya

Rueil-Malmaison (Prancis), 06 Mei 2021, Pada bulan Januari lalu, Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengumumkan percepatan strategi keberlanjutannya dengan menetapkan target yang lebih agresif untuk tahun 2025. Adapun target tersebut mencakup enam komitmen jangka panjang yaitu iklim, sumber daya, kepercayaan, kesempatan yang sama, generasi, dan komunitas lokal.

Dalam triwulan pertama 2021 ini, Program Schneider Sustainability Impact (SSI) 2021-2025 telah berjalan sesuai target untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB. Tidak hanya inisiatif global, program SSI ini menitikberatkan pada inisiatif lokal yang semakin menunjukkan bagaimana Schneider mengelola operasional dan rantai pasokannya secara berkelanjutan, sekaligus membantu konsumen dan mitra dalam mencapai tujuan pembangunan keberlanjutannya.

Schneider Electric semakin memperkuat inisiatif lokal dalam program pembangunan keberlanjutannya di lebih dari 100 negara. Inisiatif lokal ini difokuskan dalam mengatasi tantangan dan peluang di tiap negara dan komunitas lokal dimana Schneider beroperasi. Inisiatif ini akan semakin memperkuat kepemimpinan Schneider sebagai perusahaan paling berkelanjutan di dunia berdasarkan Corporate Knights.

Beberapa inisiatif lokal tersebut antara lain:

Mendorong akses yang merata untuk memperoleh pembelajaran digital bagi 24.000 siswa di India dengan memberdayakan 100 sekolah dengan pemanfaatan energi matahari.
Transisi ke 100% penggunaan kendaraan listrik di Norwegia pada tahun 2023.
Mendukung peralihan kendaraan listrik di Korea dengan mendorong pemanfaatannya di internal perusahaan.
Menambahkan 150 referensi produk daur ulang ke dalam katalog internal Schneider untuk referensi stafnya di Prancis.
Meningkatkan prioritas pembelian dari pemasok yang berasal dari penduduk asli Australia sebesar lima kali lipat sebagai bagian dari Reconciliation Action Plan.
Memberikan donasi produk elektrikal melalui online marketplace untuk tujuan edukasi, dan untuk meningkatkan instalasi listrik bagi keluarga yang berisiko kesulitan energi di Spanyol.

“Fase awal ini sangat penting dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan global dan lokal kami,” ungkap Olivier Blum, Schneider Electric’s Chief Strategy and Sustainability Officer. “Kami memiliki harapan yang tinggi dan bersemangat untuk memulai perjalanan kami menuju dunia yang rendah karbon dan mewujudkan masyarakat yang inklusif.”

Dukung Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia, Grab Kolaborasi dengan LinkAja, Baznas, dan Benihbaik.com

JAKARTA, 06 Mei 2021 – Grab, aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan komitmennya untuk mendukung ekonomi syariah di Indonesia melalui kerja sama dengan Layanan Syariah LinkAja, Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS), dan BenihBaik.com untuk menghadirkan akses donasi zakat untuk pengguna di aplikasi Grab.

Melalui kolaborasi ini, Layanan Syariah LinkAja akan menjadi salah satu opsi pembayaran bagi pengguna dalam menunaikan zakat di aplikasi Grab, dimana BAZNAS menjadi lembaga resmi pendistribusian donasi. Zakat dan infak yg terhimpun nanti akan disalurkan melalui BAZNAS untuk program pendistribusian dan pendayagunaan di berbagai wilayah di Indonesia.

Khusus Ramadan, donasi ‘Paket Ramadhan Bahagia’ dari BAZNAS yang terkumpul akan disalurkan BAZNAS kepada penerima manfaat melalui layanan GrabExpress melalui portal Grab for Business.

Sebagai negara yang menempati peringkat ke-4 dengan nilai Global Islamic Economy Indicator (GIEI) sebesar 91,2%, Indonesia memang memiliki potensi besar untuk membangun ekonomi syariahnya. Ridzki Kramadibrata, President Director of Grab Indonesia mengatakan bahwa dengan misi GrabForGood, Grab senantiasa berinovasi untuk membawa dampak positif melalui solusi teknologi untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya, termasuk mereka yang berada di ekosistem syariah.

“Kolaborasi ini bersama Layanan Syariah LinkAja, BAZNAS, dan BenihBaik.com telah memperkuat komitmen kami untuk melayani pengguna untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia dengan menghadirkan solusi finansial untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya, termasuk memberikan kebahagian bersama orang-orang yang membutuhkan melalui donasi tersebut. Kami berharap kolaborasi ini dapat mendukung operasional kami dalam setiap layanan dengan menggunakan sistem syariah dan memberikan kemudahan untuk para pengguna terhadap metode pembayaran yang mereka inginkan,” jelas Ridzki.

Haryati Lawidjaja, Direktur Utama LinkAja menambahkan, “Pertumbuhan ekosistem pembayaran syariah digital telah menjadi fokus kami. Layanan Syariah LinkAja ingin dapat menjadi solusi bagi pembayaran digital masyarakat Indonesia yang juga mendukung pemulihan ekonomi.

Kami sangat senang bisa berkolaborasi bersama Grab, BAZNAS, dan BenihBaik.com untuk memperluas ekosistem kami dan menjangkau lebih banyak pengguna, termasuk mitra pengemudi Grab dan mitra agen GrabKios. Kami berharap melalui kolaborasi ini, LinkAja dapat terus menghadirkan inovasi dan inisiatif yang memenuhi kebutuhan pilihan pembayaran masyarakat Indonesia, terutama dengan layanan syariah kami.“

Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A, Ketua BAZNAS menyampaikan, “Kami berterima kasih atas kerja sama dengan Grab, Layanan Syariah LinkAja, dan BenihBaik.com yang telah menyediakan akses donasi zakat digital bagi masyarakat Indonesia. Kami berharap kolaborasi ini menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia agar mudah berpartisipasi dalam donasi zakat digital di tengah pandemi, berkontribusi untuk meningkatkan literasi zakat dan mendukung digitalisasi pengelolaan zakat secara nasional berdasarkan data yang solid dan terukur lewat pemanfaatan teknologi. BAZNAS juga senang dapat berkolaborasi dengan Grab untuk mendorong para UMKM penerima manfaat program Z-Mart BAZNAS agar dapat tergabung dalam ekosistem Grab.”

Andy F. Noya, Founder dan CEO BenihBaik.com sebagai bagian dari kolaborasi ini mengatakan, “BenihBaik.com berkomitmen untuk selalu mendukung orang yang membutuhkan melalui platform donasi digital kami. Hal ini juga sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kami menyambut baik kolaborasi ini dengan menghadirkan inovasi yang baik untuk memberikan akses non-tunai berupa donasi digital bagi masyarakat Indonesia melalui Layanan Syariah LinkAja sebagai salah satu pilihan pembayaran. Kami akan terus memastikan bahwa donasi ini diterima oleh orang-orang yang membutuhkan. ”

Lebih Banyak Berbagi Kebaikan bersama Grab, LinkAja, BAZNAS, dan BenihBaik.com

Kolaborasi strategis dengan Layanan Syariah LinkAja, BAZNAS, dan BenihBaik.com ini juga merupakan bagian dari komitmen Grab untuk membawa lebih banyak dampak positif dan kebaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Inisiatif tersebut dilakukan mulai Ramadan 2021.

Bisalah Berbagi Kebaikan Ramadan:

Bersama BAZNAS dan BenihBaik.com, Grab memudahkan akses untuk menunaikan zakat secara digital  di aplikasi Grab dengan menggunakan Layanan Syariah LinkAja sebagai opsi pembayaran. Zakat dan infak yg terhimpun nanti akan disalurkan melalui BAZNAS untuk program pendistribusian dan pendayagunaan di berbagai wilayah di Indonesia. Khusus Ramadan, donasi ‘Paket Ramadhan Bahagia’ dari BAZNAS yang terkumpul akan disalurkan BAZNAS kepada penerima manfaat melalui layanan GrabExpress melalui portal Grab for Business.

Berkolaborasi dengan BenihBaik.com, Grab juga membuka kesempatan bagi pengguna untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan seperti pekerja informal dengan menggunakan Layanan Syariah LinkAja sebagai pilihan pembayaran.

Pengguna Layanan Syariah LinkAja dapat bertransaksi di aplikasi Grab: Pengguna yang telah mengaktifkan opsi pembayaran LinkAja di Grab dapat menggunakan Layanan Syariah LinkAja di aplikasi Grab. Melalui kolaborasi ini, Grab menawarkan kemudahan bagi pengguna yang memilih pembayaran syariah dan mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Edukasi Zakat di GrabAcademy bersama BAZNAS: Selaras dengan kolaborasi strategis Grab dan BAZNAS, Grab menyediakan edukasi Zakat bersama BAZNAS di platform GrabAcademy untuk para mitra pengemudi Grab. Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih kepada mitra pengemudi Grab tentang manfaat dan pentingnya Zakat dalam hidup.

Festival Ramadan secara Virtual: Grab dan Layanan Syariah LinkAja menyelenggarakan acara festival Ramadan yang akan disiarkan secara eksklusif untuk mitra pengemudi Grab dan mitra agen GrabKios di akun media sosial Grab selama bulan Ramadan 2021.

Dalam festival ini, motivator terkenal seperti Masmono, pemilik Ayam Bakar Mas Mono tampil sebagai tamu dan melakukan pendampingan dengan topik-topik menarik, sesi interaktif, games, dan Bazar Ramadan yang akan diadakan secara virtual. Selain itu, festival ini juga akan dimanfaatkan sebagai ajang edukasi mitra pengemudi Grab dan mitra agen GrabKios tentang Layanan Syariah LinkAja.

Pada bulan Suci Ramadan ini, Grab juga telah meluncurkan kampanye #Bisalah yang bertujuan untuk menghadirkan solusi pintar bagi pengguna Grab terutama selama bulan suci yang kita jalankan dalam bayang-bayang pandemi, mulai dari transportasi, makanan, pengiriman belanjaan, pengiriman paket Ramadan, dan layanan clean & fix.

Selain itu, Grab juga meluncurkan serial drama pendek #Bisalah dan menghadirkan berbagai tokoh publik dari berbagai generasi mulai dari Indro Warkop, Sophia Latjuba, Iqbal Ramadhan, dan aktivis anak, Seto Mulyadi (Kak Seto), yang dapat ditonton selama bulan Ramadan ini di akun resmi media sosial Grab Indonesia.

 

Tentang Grab

Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan layanan harian yang berarti bagi pelanggan. Saat ini, Grab telah diunduh di jutaan perangkat mobile, memberikan akses pada 9 juta mitra pengemudi, mitra merchant dan agen. Grab menawarkan beragam layanan on-demand di Asia Tenggara, termasuk solusi mobilitas, pengantaran makanan, paket serta barang belanjaan, mobile payment, dan layanan keuangan di 428 kota di delapan negara.

 

 

 

 

Amartha Mendapatkan Pendanaan Baru Senilai USD 28 Juta Dipimpin oleh Women’s World Banking

Jakarta, 3 Mei 2021 – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) merayakan ulang tahun ke-11 dengan kado istimewa, Amartha mendapatkan pendanaan baru senilai USD 28 Juta atau setara dengan Rp 405 Miliar yang dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) bersama dengan MDI Ventures, dan didukung oleh investor lama seperti: Mandiri Capital Indonesia, UOB Venture Management.

Amartha merupakan pionir teknologi finansial peer to peer lending (p2p lending) di Indonesia yang memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro di daerah pedesaan dengan memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta yang disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.

Dengan sistem penilaian yang dikembangkan secara khusus oleh internal Amartha untuk menilai kelayakan kredit dari segmen masyarakat yang tidak terlayani oleh perbankan, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha, bahkan tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya.

Amartha membuka peluang baru bagi populasi perempuan yang tidak terlayani sebelumnya untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha mengatakan, “Terima kasih kepada seluruh Investor, Pendana, Mitra dan Tim Amartha atas dukungan dan kepercayaannya. Apa yang kita lakukan bersama memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa.

Pendanaan baru ini akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana, seperti: digitalisasi desa, belanja borongan, pinjaman warung, crowdfunding, produk pendanaan baru, serta penyaluran pendanaan ke peminjam secara langsung”.

Amartha telah mengembangkan solusi teknologi keuangan untuk 3 segmen pengguna yang berbeda: (1) Amartha untuk Pendana, memberikan layanan penyaluran pendanaan melalui platform p2p lending, (2) Amartha untuk Business Partner, sebutan untuk Tim Amartha di lapangan yang berinteraksi langsung dengan para Peminjam, memberikan layanan untuk memproses pinjaman  modal usaha secara menyeluruh dari pengajuan, pengambilan data, penyaluran hingga pengembalian dana, (3) Amartha untuk Mitra (Peminjam), memberikan layanan keuangan lebih dari sekedar penyaluran permodalan.

Hadi Wenas, Chief of Commercial Officer Amartha menambahkan, “Pandemi Covid-19 di 2020 memberikan tantangan bagi semua orang, termasuk kami. Dengan ketekunan, kolaborasi, dan visi bersama ‘Kesejahteraan Merata untuk Indonesia’ kami pulih dengan baik dan memulai perjalanan dengan kenormalan yang baru, dan membangun beragam produk dan layanan untuk sektor usaha mikro.

Melalui kemitraan dengan WWB, kami akan mampu mengadopsi praktik terbaik dunia dimana perempuan dapat memperoleh manfaat dari teknologi untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarga, untuk semakin sejahtera.

Amartha bangga menjadi tujuan investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking, sebuah organisasi nirlaba global yang telah menangani inklusi keuangan wanita selama 40 tahun terakhir.

Investasi ini berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dengan berinvestasi pada penyedia layanan keuangan dengan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender dalam staf dan tim manajemen mereka, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat.

Yrenilsa Lopez, Women World’s Banking menegaskan “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Amartha karena terus mengembangkan bisnisnya di pedesaan Indonesia. WWB berdedikasi untuk menutup kesenjangan gender dalam layanan keuangan digital dan kami sangat senang bekerja sama dengan Amartha dalam perjalanan penting ini. ”

MDI Venture turut berpartisipasi mendukung pendanaan ini dengan bersinergi bersama portfolio lain untuk mendukung upaya digitalisasi dan inklusi finansial di wilayah yang tidak terlayani perbankan di pedesaan. CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, menambahkan “MDI melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan.

Dengan mengimplementasikan model pembiayaan Grameen Bank yang terbukti sukses, Amartha telah membuktikan bahwa pembiayaan terjangkau bagi masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan resiko minimum meskipun dalam kondisi pandemi.

MDI harap dengan pendanaan ini, Amartha dapat melanjutkan transformasi bisnisnya untuk melayani masyarakat piramida bawah di Indonesia.” Melalui investasi ini, Amartha akan membuka peluang bersinergi dengan Telkom Group untuk mendigitalisasi dan meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan Indonesia.

Selama pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih kuat. Total saldo pinjaman dan penyaluran modal usaha telah melampaui level sebelum adanya pandemi Covid-19, ini menjadi tanda tonggak pemulihan yang mencapai 100%.  Amartha meningkatkan kualitas skor kredit dan berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) di 0,07% untuk semua pendanaan setelah Juni 2020.

Amartha juga memperkuat kerjasama dengan beberapa mitra institusi keuangan baru, salah satunya adalah Bank Jatim. Sejak kemitraan dimulai, dukungan telah tumbuh secara eksponensial dan juga meluas ke bisnis lain. Kedepan, Amartha terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun yang ingin mewujudkan kesejahteraan merata melalui pemberdayaan perempuan.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 3,55 Triliun pinjaman kepada lebih dari 661.369 perempuan pengusaha ultra mikro di lebih dari 18.900 desa di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Tentang Amartha

Didirikan pada tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan Fintech P2P Lending pada tahun 2016. Misi Amartha adalah mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Amartha memberikan akses kepada perempuan pengusaha mikro di daerah pedesaan yang membutuhkan modal kerja dan menghubungkan mereka dengan pemberi pinjaman yang tertarik untuk melakukan investasi yang menguntungkan dan berdampak sosial melalui amartha.com.

Tentang WWB

Women’s World Banking merancang dan berinvestasi pada produk solusi keuangan, lembaga dan kebijakan publik di berbagai negara berkembang untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan kemakmuran yang lebih bagi perempuan, keluarga dan komunitas mereka.

Tentang MDI Venture

MDI merupakan perusahaan modal ventura yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia, berbasis di Jakarta dan beroperasi di Singapura dan Silicon Valley. MDI menggabungkan model modal ventura dengan layanan untuk memberikan akses bantuan operasional kepada perusahaan Telkom Group dan pertumbuhan perusahaan startup.

Kantongi Izin OJK, Modal Rakyat Perkuat Sinergi dengan Fazz Financial Group

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) sebagai perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang peer-to-peer lending resmi memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat keputusan KEP-27/D.05/2021 tanggal 21 April 2021. Total penyaluran Modal Rakyat hingga kini telah mencapai lebih dari Rp1.2 Triliun kepada lebih dari 25.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di 34 provinsi.

Hendoko Kwik selaku Direktur Utama Modal Rakyat juga menyampaikan antusiasmenya, “Perizinan ini menjadi salah satu langkah strategis kami untuk semakin masif menjangkau semua daerah dalam menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM, termasuk dari sisi teknologi kami dapat terus mengupayakan pengembangan produk. Modal Rakyat berharap bisa merangkul semakin banyak mitra strategis, baik perusahaan keuangan, startup, maupun entitas lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Modal Rakyat secara resmi juga telah memperoleh dana investasi dari Fazz Financial Group (FFG). FFG merupakan entitas hasil dari investasi strategis PAYFAZZ sebesar US $30 juta terhadap Xfers (Perusahaan financial technology berbasis di Singapura). FFG hadir sebagai bagian untuk mengawasi misi gabungan dalam menyediakan akses dan inklusi keuangan melalui layanannya di seluruh Asia Tenggara.

Sinergi antara dua entitas ini menjadi salah satu langkah strategis bagi Modal Rakyat. Sejak 2018 Modal Rakyat telah bekerja sama dengan PAYFAZZ untuk menyediakan produk pinjaman sektor mikro (modal mikro) bagi seluruh warung dan pedagang pulsa yang berada dalam ekosistem PAYFAZZ.

Modal Mikro merupakan penyaluran pembiayaan kepada warung-warung dan pedagang pulsa di seluruh Indonesia. Dalam pengembangan produk ini, Modal Rakyat telah bekerja sama langsung dengan PAYFAZZ sejak 2018. Per 30 April 2021, tercatat 32,399 aplikasi pinjaman mikro di Modal Rakyat dengan total penyaluran lebih dari Rp29 Miliar. Sebanyak 67.54% penyaluran di pulau Jawa dan 32.46% di luar Pulau Jawa.

Modal Rakyat berharap dapat semakin mendukung pembangunan inklusi keuangan di Indonesia, terutama dalam menjangkau pembiayaan bagi para pelaku usaha mikro di daerah hingga desa-desa yang tersebar di 34 provinsi bersama PAYFAZZ.

PAYFAZZ sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang menyediakan aplikasi keuangan berbasis keagenan yang dapat mempermudah transaksi dan pembayaran secara digital. Melalui aplikasi ini, agen dapat melakukan transaksi keuangan dan pembayaran digital dengan mudah, nyaman, dimanapun dan kapanpun hanya dengan satu aplikasi. Hingga kini Payfazz telah memiliki lebih dari 250 ribu agen aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dengan bergabungnya Modal Rakyat dalam Fazz Financial Group, kami berharap bisa lebih memperkuat sinergi dengan seluruh produk-produk yang ada di bawah naungan Fazz Financial dan mendukung dalam penyediaan layanan keuangan inklusif khususnya bagi pelaku usaha yang berada di seluruh Indonesia hingga ke daerah pedesaan.” ungkap Hendra Kwik selaku Direktur Utama Fazz Financial Group dan CEO PAYFAZZ.

Melalui Modal Mikro, Modal Rakyat bekerja sama dengan Payfazz untuk bisa menyalurkan pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta dengan durasi pinjaman 14 hari. Pinjaman berbasis agen ini merupakan salah satu langkah strategis Modal Rakyat untuk bisa menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, khususnya yang belum terjangkau oleh perbankan dan institusi keuangan lainnya. Credit scoring dilakukan berdasarkan analisis terhadap data transaksi para agen di aplikasi Payfazz, sehingga mitigasi risiko dapat diterapkan dengan baik.

“Misi Modal Rakyat dalam mewujudkan inklusi keuangan tentu membutuhkan sinergi bersama banyak pihak. Tidak hanya pemerintah dan sesama entitas keuangan, tetapi masyarakat juga kami ajak untuk terus berkontribusi dengan mendanai di Modal Rakyat,” imbuh Hendoko

Hingga kini jumlah Pendana aktif di Modal Rakyat mencapai 12.000 yang terdiri dari 71.24 % pendana laki-laki dan 28.76 % pendana perempuan. Dari sisi persebaran, sebanyak 75.22% pendana berasal dari Pulau Jawa dan 24.78 % dari luar pulau Jawa. Adapun masyarakat yang dapat melakukan pendanaan di Modal Rakyat harus terdaftar dan terverifikasi di www.modalrakyat.id serta memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Tentang MODAL RAKYAT

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) adalah sebuah platform peer-to-peer lending yang mempertemukan Pendana dengan Peminjam (UMKM). Masyarakat dapat melakukan pendanaan langsung kepada UMKM dengan risiko terukur, jumlah pendanaan minimal, dan tingkat pengembalian yang menarik.

Berdiri sejak Juni 2018, Modal Rakyat telah mengantongi perijinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sertifikasi ISO 27001 untuk membuktikan komitmen besar dari Modal Rakyat dalam hal teknologi operasional dan perlindungan data konsumen. Stanislaus MC Tandelilin (CoFounder & President), Hendoko (CoFounder & CEO), dan Christian Hanggra (CTO) berharap hadirnya Modal Rakyat di Indonesia dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dan berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan di Indonesia dengan cara menyalurkan pendanaan kepada UMKM

Citibank N.A., Indonesia Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp 2,6 Triliun di Tahun 2020  

Jakarta, 3 Mei 2021? Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp 2,6 Triliun di tahun 2020, ditengah pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.

Kendati demikian, Citi Indonesia tetap melaporkan rasio kinerja yang memuaskan yaitu Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15% and 4%.

Kondisi likuiditas Citi Indonesia sangat baik dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8%, hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8%. Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio Gross NPL menjadi 1,6% dari 2,4% di tahun sebelumnya.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28.3%, meningkat dari 26,7% untuk periode yang sama tahun sebelumnya.

CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, “Di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, kami berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini.”

Dari lini Retail Banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk – produk Reksa Dana dan Obligasi baru, melengkapi lini produk yang komprehensif untuk berbagai kebutuhan investasi nasabah. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan Manajer Investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan COVID19.

Dari Digital Banking, kami fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah. Di tahun 2020, kami menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.

Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72% pada tahun 2020.

Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12%, pertumbuhan pengguna seluler / tablet sebesar 53%, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66% secara yearon-year (dari Q4 2019 hingga Q4 2020). Sejalan dengan ini, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95%.

Penjualan Bisnis Consumer Bank di Indonesia

Citi Indonesia meyakinkan semua nasabahnya di Indonesia bahwa kegiatan operasional bisnis perbankan consumer serta seluruh kantornya akan terus berjalan seperti biasa, untuk melayani dan membantu nasabah.

Seperti yang telah disampaikan Citi Indonesia melalui siaran pers sebelumnya, Citi Indonesia tengah memulai proses penjualan bisnis consumer bank sebagai kelanjutan pengumuman dari kantor pusat yang menyebutkan bahwa Citi akan keluar dari bisnis consumer di 13 negara, termasuk Indonesia.

Menanggapi perkembangan penjualan bisnis Consumer Bank di Indonesia, Batara mengatakan, “Keputusan untuk keluar dari bisnis consumer bank di Indonesia baru saja ditentukan. Di Indonesia, saat ini sudah terdapat banyak pihak yang berminat untuk membeli bisnis consumer bank kami.

Proses transaksi seperti ini pada umumnya akan membutuhkan waktu yang lama dan akan membutuhkan interaksi dengan sejumlah calon pembeli yang berminat.”

Batara juga menambahkan bahwa, “Kriteria pemilihan pembeli untuk bisnis consumer bank perlu mempertimbangkan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif. Di antaranya, kami akan berupaya untuk memastikan keberlanjutan layanan dengan tingkat yang sama seperti yang biasa diterima oleh nasabah kami, serta kepentingan dan prospek masa depan karyawan kami, pada saat kami melakukan penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian calon pembeli.”

Dengan demikian, Batara kembali mengingatkan bahwa seluruh nasabah Citi Indonesia dapat terus melakukan transaksi atau mendapatkan layanan perbankan melalui Citibank Mobile App, Citibank Online, CitiPhone maupun kantor cabang. Seluruh layanan Citi Indonesia akan tetap berjalan sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari Citi Indonesia di masa mendatang.

Kegiatan bisnis consumer banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer.

Citi telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan Citi Indonesia menegaskan kembali komitmen jangka panjangnya untuk berkembang di Indonesia melalui melalui segmen bisnis korporasi Institutional Clients Group (ICG), yang antara lain terdiri dari TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services / Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, CCB (Citi Commercial Bank), dan layanan pasar modal melalui PT. CSI (Citigroup Sekuritas Indonesia).

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada nasabah kami atas dukungannya selama ini dan kami berharap untuk dapat senantiasa melayani mereka,” tutup Batara.

Bersiap Menuju Smart Hospital untuk Berikan Pengalaman Terbaik dalam Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan

Jakarta, 28 April 2021 – Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan bahwa digitalisasi rumah sakit dapat menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi ekspektasi masyarakat di era normal baru yang menuntut rasa aman dan nyaman lebih dari sebelumnya.

Digitalisasi rumah sakit, dalam hal ini, harus dapat mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset (peralatan medis dan layanan konsumen) untuk dapat menghasilkan wawasan real-time berbasis data yang dapat membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman terbaik dalam hal keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya.

Dalam diskusi media virtual bertajuk “Hadapi Era Normal Baru Melalui Penerapan Teknologi Smart Hospital” yang diselenggarakan oleh Schneider Electric, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Kes, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengatakan bahwa “Pandemi Covid-19 menjadi sebuah titik balik bagi sektor kesehatan di seluruh dunia.

Tidak hanya dituntut untuk dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan virus baru dimana dibutuhkan banyak observasi medis untuk penanganan yang tepat, namun di sisi lain juga harus memastikan kesiapan inftrastruktur, sarana dan prasarana rumah sakit untuk menghadapi lonjakan pasien.

Belum lagi harus menghadapi ketakutan masyarakat umum akan potensi penyebaran virus Covid-19 melalui udara di lingkungan rumah sakit, yang sebenarnya di dalam infrastruktur rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut.”

“Untuk memperkuat infrastruktur operasional, sejak beberapa tahun terakhir sektor rumah sakit juga sudah mulai mengarah pada penerapan teknologi smart hospital. Ke depannya, digitalisasi ini akan semakin dibutuhkan di era normal baru. Manajemen rumah sakit perlu memetakan strategi digitalnya dengan lebih komprehensif untuk dapat memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya,” lanjut dr. Kuntjoro.

Dalam perencanaan digitalisasi infrastruktur, manajemen rumah sakit harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi. “Memastikan suplai listrik yang memadai 24/7 tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, perencanaan pemeliharaan berkala terhadap sarana dan prasarana rumah sakit, serta jaminan keselamatan pasien dari bahaya listrik dan kebakaran merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit.

Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh sistem tersebut sehingga dapat menciptakan satu data lake yang dapat dianalisa secara menyeluruh dan melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan yang berdampak terhadap keamanan dan keselamatan pasien dan tenaga medis,” ungkap Ir. Achmad Sutowo Sutopo, Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia

Lebih lanjut Achmad Sutowo juga menegaskan pentingnya membuat desain infrastruktur digital yang dapat mendukung ekspansi di masa depan, dan memilih penyedia teknologi yang memungkinkan sistem platform terbuka untuk dapat mengakomodasi integrasi yang komprehensif antar sistem dan memberikan kemudahan bagi rumah sakit untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.

Mengakomodasi kebutuhan rumah sakit ini, Schneider Electric melalui arsitektur EcoStruxure for Healthcare yang terdiri dari produk terhubung, edge control, dan apps, analytics & services memungkinkan manajemen rumah sakit mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset dalam satu platform.

Tidak hanya itu, prefabricated modular intensive care unit dari Schneider Electric juga dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menyediakan ruangan ICU temporer yang sesuai dengan standar pedoman teknis prasarana rumah sakit yang berlaku.

Ferry Kurniawan, Country Segment Business Leader, Healthcare & Real Estate Schneider Electric Indonesia menjelaskan “EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis Internet of Things untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi.

Platform ini memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif. Arsitektur EcoStruxure for Healthcare telah terbukti dapat meningkatkan uptime hingga 15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan asset hingga 20 persen, mengoptimalkan kinerja jaringan listrik, dan mengurangi troubleshooting hingga 20 persen sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan medis dan bahaya sengatan listrik & putusnya ketersediaan listrik yang dapat mengancam keselamatan pasien.”

Dalam hal manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melakukan efisiensi operasional dengan melakukan pemeliharaan prediktif dan preventif atas kinerja gedung, dan memberikan kenyamanan lebih kepada pasien dengan memberikan keleluasaan dalam mengatur temperatur AC, pencahayaan dan fasilitas hiburan di ruang perawatan secara mandiri melalui perangkat mobile.

Manajemen rumah sakit juga dapat mengontrol sistem tata udara secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara terjaga untuk mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di lingkungan rumah sakit, sesuai regulasi & pedoman teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Sementara itu solusi Pre-fabricated modular ICU menawarkan solusi dalam penyediaan kapasitas ruang medis darurat dengan memanfaatkan peralatan pra-fabrikasi dan plug-and-play. Schneider Electric bersama mitranya membangun ruang medis darurat all-in-one dan mengkonfigurasi ulang ruang yang ada menjadi ruang ICU dan ruang klinik.

Melengkapi ruang medis darurat tersebut dengan kontrol HVAC mandiri, sistem TI dan solusi distribusi listrik yang andal. Solusi Pre-fabricated modular ICU ini telah digunakan oleh banyak rumah sakit di Mexico, Italia, Paraguay dan termasuk beberapa rumah sakit di Indonesia.

 

Dukung Penanganan Covid-19 dan PEN Nasional Melalui Akselerasi Digital Sepanjang 2020 Laba Bersih Telkom Meningkat 11,5%

Jakarta, 29 April 2021 – Di tengah kondisi industri pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mampu mencatat kinerja yang baik dengan membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) serta laba bersih selama tahun 2020.

Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp136,46 trilliun tumbuh positif sebesar 0,7% dibanding tahun 2019. EBITDA Perseroan tahun 2020 tercatat Rp72,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp20,80 triliun, atau masing-masing tumbuh double digit sebesar 11,2% dan 11,5%. Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang dan penuh dinamika bagi Indonesia di mana pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia dan masih berlangsung hingga saat ini. Sama halnya dengan sektor bisnis yang lain, industri telekomunikasi merasakan dampak yang cukup besar dengan adanya pandemi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi juga membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dengan tingkat adopsi digital masyarakat meningkat signifikan.

“Pandemi telah mempercepat transformasi digital menjadi beberapa tahun lebih cepat dan ini menjadi ruang akselerasi bagi Telkom. Sejalan dengan langkah perseroan untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom secara aktif terus mendukung upaya pemerintah dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui dukungan konektivitas, platform, dan aplikasi digital, selain juga bantuan sosial. Kami berkomitmen untuk terus hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat yang dikarenakan pandemi harus melaksanakan beragam aktivitasnya secara digital dari rumah termasuk untuk bekerja dan belajar,” ujar Ririek di Jakarta (29/4).

Pandemi Covid-19 mendorong kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan akses internet di rumah. Menangkap fenomena tersebut, Telkom berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat sepanjang tahun 2020 dengan melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta. Sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019. Kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan di mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2% menjadi Rp22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memposisikan diri sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Untuk segmen Mobile, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mencatat kenaikan trafik data yang cukup besar hingga 43,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte, seiring dengan semakin besarnya kebutuhan layanan data, khususnya dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat akibat dampak pandemi. Hal ini tidak lepas dari kontribusi dari 169,5 juta pelanggan Telkomsel dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 115,9 juta pelanggan atau meningkat 5,2% dibanding tahun lalu. Sepanjang 2020, pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh sebesar 7,0% menjadi Rp62,33 triliun yang sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis legacy ke layanan digital business. Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9% pada tahun sebelumnya.

Sebagai upaya mendukung dunia pendidikan selama masa pandemi, Telkomsel menghadirkan inisiatif Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) yaitu penawaran spesial kuota belajar bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses e-learning dan kuota untuk platform konferensi video.

Pada 2020, Telkomsel membangun 27,7 ribu Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru sehingga sampai dengan akhir Tahun 2020, Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 231 ribu unit dengan 78% di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Pada segmen Enterprise, fundamental bisnis yang semakin sehat sebagai hasil penerapan kebijakan Telkom untuk berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi, menghasilkan penurunan biaya operasi terutama dari biaya perangkat pelanggan di segmen ini. Sebagai hasil, segmen Enterprise membukukan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp17,7 triliun.

Bahkan pada kuartal empat 2020 sendiri, pendapatan segmen Enterprise mencapai Rp6,3 triliun, tumbuh signifikan sebesar 67,9% dibanding kuartal tiga 2020. Pencapaian ini dikontribusi oleh pendapatan dari data center & cloud, application services, dan enterprise broadband.

Selanjutnya, segmen Wholesale & International Business yang merupakan enabler strategis seluruh segmen bisnis TelkomGroup, menunjukkan kinerja yang baik, dengan peningkatan pendapatan sebesar 27,3% YoY menjadi Rp13,5 triliun. Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi, voice wholesale, data center, dan inisiatif inorganik. Saat ini perseroan tengah mempersiapkan rencana unlocking value Mitratel demi meningkatkan valuasi dan memperkuat portofolio bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup.

Pada segmen ini perseroan juga terus mengembangkan inisiatif neuCentrIX dalam melayani market wholesale industri telekomunikasi dan ekosistem digital melalui penyediaan layanan data center yang terintegrasi dengan infrastruktur backbone yang memiliki coverage terluas dan berdaya saing global.

Sejalan dengan langkah transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom terus mengembangkan beragam layanan digital baik untuk segmen konsumer maupun enterprise. Telkom mendukung pengembangan khususnya pada lima ekosistem, yakni UMKM, pendidikan, kesehatan, logistik, dan agrikultur. Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Telkom bersama delapan BUMN lain mendukung inisiatif Kementerian BUMN menghadirkan Pasar Digital UMKM atau yang dikenal dengan istilah PaDi UMKM yaitu platform aplikasi aggregator e-commerce bagi UMKM untuk memperoleh akses pasar lebih luas, khususnya dari BUMN.

Total belanja modal perseroan pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan. Penyerapan belanja modal di tahun 2020 lebih kecil daripada rencana proyeksi dikarenakan pandemi yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital demi memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut serta menara telekomunikasi dan data center. Dalam rangka mendukung perekonomian nasional, Telkom mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41.6% dari belanja Capex dan 92% dari belanja Opex pada tahun 2020.

“Di tengah pandemi yang masih kita hadapi hingga saat ini, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai layanan TelkomGroup. Kami akan terus berupaya menghadirkan solusi digital terbaik untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun memulihkan perekonomian nasional sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi penggerak digitalisasi Indonesia. Kami meyakini dengan digitalisasi, bersama-sama kita mampu menghadapi pandemi dan menjadikan Indonesia lebih baik,” tutup Ririek.

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

OVO Buka Ruang Luas bagi Perempuan Hebat untuk Berkiprah di Industri Teknologi

Jakarta, 20 April 2021 – Perempuan merupakan aktor sentral dan penting dalam berbagai lini kehidupan. Tanpa kehadiran perempuan, akan banyak hal dan urusan yang tidak bisa atau sulit diselesaikan secara cepat dan tepat. Tentunya, peran besar perempuan juga bisa ditemukan dalam industri teknologi atau keuangan digital yang menuntut jiwa inovatif dan adaptif.

Sebagai pelaku industri keuangan digital terdepan di Indonesia, PT Visionet Internasional (OVO) menyadari pentingnya peran dan kehadiran perempuan di dalam industri keuangan digital dan teknologi. Karena itu, sejak awal berdiri, OVO membuka ruang yang luas dan kesempatan sama bagi para perempuan yang hendak berkarir di perusahaan ini.

Bertepatan dengan momen Hari Kartini di Indonesia serta dalam rangka turut mendukung emansipasi perempuan di Indonesia, Jason Thompson, CEO OVO, menjelaskan bahwa OVO senantiasa menghargai peranan dan kemampuan perempuan sama seperti laki-laki.

“Dalam mewujudkan misi OVO untuk melayani dan membuka kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui layanan tekfin yang inovatif, seluruh karyawan di OVO memberikan kontribusi penting yang kami hargai tanpa melirik gender,” kata Jason Thompson, CEO OVO.

Pada industri keuangan digital, kehadiran perempuan memang menjadi penting untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi perusahaan. “Warna” dari sebuah perusahaan pasti akan berbeda jika ada banyak perempuan yang terlibat dan bekerja di dalamnya. Apalagi, berdasarkan riset yang dilakukan Harvard Business School, ditemukan fakta bahwa kehadiran perempuan dan keberagaman gender di sebuah perusahaan akan berpengaruh besar terhadap tinggi/rendahnya produktivitas di suatu tempat.

“Saya berharap, kesetaraan akses dan kesempatan yang diterapkan pada perusahaan kami, dapat dijadikan contoh atau tolak ukur oleh perusahaan atau institusi lainnya bahwa gender tidak menentukan kualitas kerja seseorang, melainkan semangat dan kegigihan mereka dalam berinovasi dan berkreasi. Harapannya, semoga seluruh perempuan di Indonesia dapat lebih berdaya lagi di jenjang profesional.” lanjut Jason.

Riset yang dilakukan BCG Research menunjukkan, per tahun lalu jumlah perempuan yang bekerja di perusahaan sektor teknologi pada kawasan Asia Tenggara hanya setara 32 persen dari total karyawan industri. Kemudian, persentase perempuan yang mengambil fokus teknologi di perguruan tinggi pada kawasan ASEAN hanya setara 39 persen dari total peserta studi.

Di Indonesia, baru ada 22 persen pekerja perempuan di perusahaan-perusahaan teknologi. Kemudian, secara keseluruhan rasio jumlah pekerja perempuan terhadap total angkatan kerja mencapai 32 persen. Kondisi ini harus segera diatasi, karena riset yang sama menyebut bahwa keberadaan perempuan justru bisa meningkatkan inovasi, kelincahan, dan performa keuangan perusahaan.

“Pada kesempatan ini, bertepatan dengan momen jelang Hari Kartini di Indonesia, OVO mengajak seluruh masyarakat agar terus mendukung keberadaan dan peran perempuan Indonesia di segala lini kehidupan. Dukungan ini perlu diberikan karena selama ini tercatat masih kurangnya peran perempuan di sejumlah lini atau sektor industri, termasuk teknologi.

OVO secara khusus mengucapkan selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan di Indonesia atas seluruh kerja keras dan perjuangan mereka. Terlebih, kami ingin menyemangati para wanita berdaya sebagai sosok inspirasional bagi orang terdekat mereka,” ujar Sharly Rungkat, Chief Financial Officer OVO.

“Saya sangat bangga melihat perempuan Indonesia sudah bisa memiliki dan membuktikan kapasitas yang seimbang ataupun bahkan melebihi kapabilitas pria di masa sekarang, yang tentunya tidak terlepas dari dukungan masyarakat termasuk laki-laki di sekitarnya.”

Terlihat jelas dari komposisi pekerja wanita yang belum seimbang ini tidak ditemukan di OVO, sebab saat ini ada lebih dari 40 persen wanita menjadi pemangku kebijakan di tataran manajemen perusahaan. Banyak dari mereka juga memegang jabatan penting, seperti misalnya posisi pengembangan bisnis perusahaan.

Kesetaraan gender di OVO juga tercipta berkat sistem yang dimiliki perusahaan dalam merekrut pekerja baru (fresh graduate). Saat ini, komposisi gender pekerja baru di OVO terbilang seimbang, dengan 47 persen diantaranya merupakan perempuan dan 53 persen sisanya adalah laki-laki.

Tentang OVO

OVO adalah platform pembayaran digital, rewards dan layanan keuangan terkemuka di Indonesia. OVO bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta layanan asuransi, investasi dan pinjaman. Merangkul lebih dari 1 juta merchant dan diterima di lebih dari 426 kota dan kabupaten, kami terus berkomitmen membangun perusahaan pembayaran dan teknologi finansial terbesar di Indonesia.

Tokopedia Bersama Migrant CARE Luncurkan Program Dorong Ekonomi Digital Perempuan Purna Migran

Jakarta, 19 April 2021 – Pandemi Covid-19 tidak hanya memberi dampak signifikan terhadap siklus migrasi tenaga kerja, tetapi juga mendisrupsi upaya pengembangan ekonomi yang dilakukan oleh komunitas perempuan mantan pekerja migran.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi komunitas tersebut, Migrant CARE dengan dukungan Tokopedia meluncurkan program Berkembang bersama Tokopedia: Recover Together, Empower for Better!. Program dijalankan bersama komunitas Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di empat kabupaten, yakni Indramayu (Jawa Barat), Wonosobo (Jawa Tengah), Jember dan Banyuwangi (Jawa Timur).

“Melalui kolaborasi ini kami ingin mendorong usaha-usaha yang dilakukan komunitas perempuan purna migran masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital,” ucap Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE.

Selama pandemi Covid-19 komunitas Desbumi telah menunjukan resiliensinya dengan beradaptasi pada pasar. Mereka memproduksi masker, APD (Alat Pelindung Diri) dan ragam jamu tradisional untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Hal ini diakui oleh Jumiatun, mantan pekerja migran yang aktif menjadi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Desbumi Dukuhdempok, Kabupaten Jember. “Selama masa pandemi kegiatan kami tidak berhenti, tetapi banyak penyesuaian mulai dari protokol kesehatan sampai strategi penjualan,” ujarnya.

Bukan hanya beradaptasi dari segi usaha, tetapi komunitas juga turut andil berkontribusi pada masyarakat dengan membagikan masker kepada warga dan menyumbangkan APD pada petugas kesehatan di daerahnya.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengungkapkan, “Kolaborasi ini merupakan komitmen Tokopedia untuk mengembangkan kapasitas masyarakat khususnya dalam kegiatan ekonomi produktif. Hal ini kami lakukan dengan membangun pusat pengembangan UMKM demi mendorong aktivitas produksi skala mikro untuk 237 perempuan penggerak komunitas Desbumi.”

Tokopedia juga terus memberdayakan berbagai kelompok masyarakat dengan menyediakan platform teknologi yang dapat membantu pegiat usaha, termasuk perempuan purna migran, mengembangkan bisnis mereka, khususnya saat pandemi, sekaligus mendorong belanja produk lokal.

“Kami berharap program ini dapat membantu tidak hanya pegiat usaha, tetapi mendorong lebih banyak  masyarakat Indonesia agar memakai produk lokal demi bersama-sama berkontribusi memulihkan ekonomi negeri yang saat ini terdampak pandemi.” tambah Astri.

Inisiatif dari Tokopedia dan Migrant CARE ini juga mendapat sambutan baik dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Dalam catatan mereka, UMKM yang terkoneksi ke platform digital lah yang dapat bertahan di masa pandemi.

Kemenkop juga berharap praktik baik ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan purna migran yang berkelanjutan, menimbang kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia yang cukup signifikan.

“Kalau remitansi diinvestasikan di kampung halaman, komunitas bisa menginisiasi koperasi yang mengelola bisnis mereka sehingga masuk dalam skala ekonomi tidak lagi perorangan. Pembiayaannya bisa dibantu Kemenkop karena ada dana bergulir untuk koperasi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Berdasarkan World Migration Report 2019, Indonesia adalah negara 10 teratas di Asia yang menerima remitansi tinggi dari pekerja migran, namun akibat pandemi, Bank Dunia memperkirakan terjadi penurunan 20 persen arus remitansi dari pekerja migran secara global.

Narahubung:

Wahyu Susilo, wahyu@migrantcare.net, 08129307964

Dokumentasi:

(foto dari kiri ke kanan, Baris 1: Fardhan Ramzy – Moderator-Staf CSR & Social Impact Tokopedia; Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE; Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia ;; Baris ke-2; Riza Damanik, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM RI; Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM RI; Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi ;; Baris ke-3: Mutiah, Anggota Komunitas Desbumi di Banyuwangi; Miftahul Munir, Kepala Desa Dukuhdempok, Kabupaten Banyuwangi)

Siaran ulang peluncuran program Berkembang bersama Tokopedia: Recover Together, Empower for Better!’, dapat diakses di https://youtu.be/NPMh13aawzE.

PT Synnex Metrodata Indonesia dan SUSE Jalin Kemitraan Strategik Sebagai Value Added Distributor Untuk Perkuat Lini Hybrid Cloud

Jakarta, Indonesia, 17 Maret 2021—PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak Metrodata Group yang fokus
dibidang Distribusi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK), pada hari ini mengumumkan kemitraan strategik baru sebagai Value Added Distributor (“VAD”) oleh SUSE— perusahaan global yang inovatif, dapat dipercaya dan perusahaan solusi open-source bermutu.

Kemitraan ini akan membuka layanan dalam industri TI Indonesia yang artinya menambahkan laju pertumbuhan rata-rata
(CAGR) sebesar 12,2% menurut kajian dari MarketResearch.com “Layanan TI di Indonesia”*). Sebagai VAD SUSE, SMI akan
menyasar segmen Mid-Market & Enterprise dengan pangsa pasar industri manufaktur dan jasa. Dalam satu dekade terakhir, tren teknologi informasi saat ini banyak mengalami perubahan bahkan berubah fungsi yang awalnya sebagai IT Support, kini berubah
menjadi IT Enabler. Untuk mengakomodasi transformasi tersebut, SUSE menyediakan enterprise-grade Linux, Kubernetes untuk
mengatur workloads di dalam containerkontainer tesebut yang berhubungan dengansoftware defined storage dan edge software solutions, dimana menyediakan essential software infrastructure yang dibutuhkan baik oleh aplikasi tradisional maupun modern untuk bergerak dari data centre ke cloud, ataupun final destinasi lain nya. Solusi-solusi tersebut membantu mempermudah dan mengoptimalkan lingkungan TI mereka, membawa aplikasi dan
data komputasi menjadi modern, dan akselerasi transformasi bisnis melalui kekuatan dari piranti lunak open-source.

“Kami sangat bangga dapat menjalin kemitraan strategik dan ditunjuk oleh SUSE sebagai Value Added Distributor dan kami menantikan kemitraan strategik ini untuk memasarkan lini produk Hybrid Cloud di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan terkemuka yang fokus pada open-source solutions, solusi yang
ditawarkan SUSE sangat sesuai dan relevan saat ini dalam menghadapi tantangan dan problem teknologi yang dihadapi oleh end user agar dapat tetap kempetitif, memberikan layanan dengan cepat kepada pelanggan. Sehingga kami juga membantu proses
percepatan digital transformasi serta dapat mempercepat jalannya,” kata Lie Heng, Solution Business Director, PT Synnex
Metrodata Indonesia. “Disamping itu, kami akan terus memperkuat posisi kami sebagai Value Added Future Proof IT Distributor melalui
komitmen dengan menambah kemitraan yang memiliki solusi kelas dunia serta dapat menyelesaikan problematika teknologi saat
ini,”.

“Kami begitu bersemangat menyambut PT Synnex Metrodata Indonesia sebagai ValueAdded Distributor, sejalan dengan rencana ekspansi SUSE dan berkomitmen untuk memberikan keberhasilan pelanggan di Indonesia. Penunjukan ini merupakan salah satu inisiatif strategik untuk pertumbuhan perkembangan kami di Asia Tenggara, dimana kami melihat ada potensi pertumbuhan dan
permintaan solusi open-source guna memenuhi usaha kebutuhan TI pada saat transformasi digital,” kata Isabella Kusumawati, Vice President and Managing Director for SUSE Southeast Asia. “PT Synnex Metrodata Indonesia telah melayani pasar Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Dengan jangkauan mereka yang luas dalam masyarakat TI di Indonesia, saya yakin bahwa kemitraan kami akan memberikan manfaat bagi masyarakat untuk mempermudah dan
memodernisasi lingkungann TI mereka dan mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis mereka. Dalam memasarkan piranti lunak SUSE, SMI akan menyediakan saluran bisnis kepada SUSE
agar dapat di distribusikan di seluruh Indonesia, mulai dari pasar TI tradisional maupun pasar modern di e-commerce dan digital platform. SMI akan menjalankan strategi Go to Market Framework sejalan dengan pengembangan pengenalan pasar serta pendayagunaan peluang Channel Sales yang menjangkau lebih dari 150 kota di 20 wilayah strategis di Indonesia melalui
dukungan lebih dari 5.200 channel partners.

*) https://www.marketresearch.com/MarketLinev3883/Services-Indonesia-13229762/

Tentang PT Synnex Metrodata Indonesia
PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”) adalah perusahaan patungan (joint venture agreement) antara PT Metrodata Electronics,Tbk (IDX: MTDL) dan Synnex Technology International Corp yang dibentuk pada awal tahun 2011. SMI fokus di bidang distribusi TIK dengan dua lini bisnis yaitu Solusi dan Distribusi, dan bermitra dengan perusahaan TI kelas dunia. SMI memiliki tujuh sentra distribusi antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar serta didukung kantor logistic center and sales force yang tersebar di seluruh kotakota besar di Indonesia. Dengan layanan yang efisien dan efektif, serta didukung oleh dealer dan reseller, SMI siap melayani berbagai kebutuhan para pelanggannya. Informasi lengkap mengenai SMI, kunjungi
www.synnexmetrodata.com.

Tentang SUSE
SUSE adalah pemimpin global dalam inovasi open-source sejati, berkolaborasi dengan mitra, komunitas, dan pelanggan untuk menyampaikan dan mendukung solusi perangkat lunak open-source yang kuat. Penawaran SUSE Linux, Kubernetes, container,
dan cloud yang terkemuka di pasar memungkinkan pelanggan untuk berinovasi di mana saja – dari pusat data, hingga cloud,
hingga edge dan seterusnya. SUSE mengembalikan konsep “open” ke dalam opensource, memberikan kemudahan kepada
pelanggan untuk mengatasi tantangan inovasi hari ini dan kebebasan untuk mengembangkan strategi dan solusi mereka besok. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi
www.suse.com.

Keterangan foto:

(Kiri) Lie Heng, Solution Business Director, PT Synnex Metrodata Indonesia menerima plakat Distributorship yang diserahkan oleh Isabella Kusumawati, Vice President and Managing Director for SUSE Southeast Asia (Kanan) melalui virtual.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan
hubungi:
Melani Dwi Nastiti
Public Relations Officer
PT Metrodata Electronics Tbk
Telp: (62-21) 29345 888 ext. 2008
Email: melani.nastiti@metrodata.co.id

Info.Metrodata@metrodata.co.id
www.metrodata.co.id
Yulinny Christina
Marketing Communication Manager
PT Synnex Metrodata Indonesia
Telp: (62-21) 29345800 ext. 6674
Email: yulinny.christina@metrodata.co.id,
ContactUs@metrodata.co.id
www.synnexmetrodataindonesia.com
Sara Stephens
Head of External Communications, SUSE
Email: sara.stephens@suse.com