Jakarta, 25 Mei 2021— PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL) yang fokus dibidang Distribusi Teknologi, Informasidan Komunikasi (TIK), pada hari ini mengumumkan inovasi baru dengan meluncurkan Nexworld°—platform Expo Hall Virtual 360° pertama dan terbesar khususnya di bidang TI, yang akan menjadi wadah bagi seluruh stakeholder SMI. Pandemi telah mengubah tatanan dunia dan kehidupan manusia berubah, semua harus
beradaptasi untuk sekolah dan bekerja dari rumah sehingga mobilitas menjadi terbatas. Adaptasi kehidupan baru inilah yang memaksa manusia untuk menggunakan perangkat digital dalam berkomunikasi, melakukan rapat, serta menyelesaikan pekerjaannya. Pandemi telah memaksa setiap orang untuk melakukan transformasi digital. Demikian juga dengan perusahaan dihadapkan pada berbagai keterbatasan sehingga mobilitas menjadi terbatas, salah satunya pelaksanaan kegiatan atau aktifitas perusahaan.
Oleh karenanya Nexworld° hadir menjadi solusi bagi tantangan tersebut dan membantu meningkatkan produktifitas perusahaan di masa pandemi serta meningkatkan pengalaman menghadiri kegiatan melalui platform virtual 360°. Nexworld° akan menjadi pusat tempat berkumpulnya principle, partner dealer, end-user, serta karyawan SMI melalui virtual.
Meski virtual, Nexworld° memiliki Lobby, Mini Stage, Conference Hall, serta stan produkproduk TI kelas dunia. Platform virtual 360° Nexworld° akan dibuka nonstop selama 365 hari. Selain difungsikan sebagai meeting point, Nexworld° juga menyediakan seluruh informasi terkini mengenai promo eksklusif untuk partner dan end-user, aktifitas seperti webinar maupun talk show. Sehingga Nexworld° akan menjadi pusat informasi aktivitas digital SMI
melalui virtual.
“Saya sangat senang dan bangga dalam masa pandemi ini dapat terus berinovasi, salah satunya dengan meluncurkan produk baru platform virtual 360° Nexworld° (“Nexworld°”). Nexworld° merupakan virtual mall menggunakan platform 3D yang kami siapkan bagi seluruh stakeholder SMI, mulai dari principal, partner dealer, end-user, termasuk karyawan SMI melalui virtual. Hal ini sejalan dengan filosofi Nexworld° yaitu kolaborasi, sinkronisasi, sinergi, saling terkait, kerja sama yang berkelanjutan dan bertemunya stakeholder SMI”, kata Agus Honggo Widodo, Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia. “Dengan virtual mall, kita bisa melihat seluruh produk di satu lokasi yang sama. Di dalamnya terdapat Lobby, Conference Hall, Mini Stage, dan stan berbagai produk TI kelas dunia. Disamping itu, Nexworld° juga menyediakan tempat untuk pelatihan, talk show, tournament
e-sport, gathering, serta aktifitas virtual lainnya. Semua kegiatan ada dalam genggaman,” kata Agus Honggo menambahkan.
Untuk meningkatkan produktifitas, Nexworld° memberikan manfaat lebih bagi principle untuk memperkenalkan produknya dalam satu area dengan beragam merek, sehingga dapat dilihat
oleh lebih banyak orang. Dan bagi pelanggan, mereka bisa dengan lebih cermat dan mudah mencari solusi yang dibutuhkan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya dalam mempelajari produk dan solusi yang diinginkan.
Dengan diluncurkannya Nexworld°, SMI berharap dalam masa pandemi ini seluruh aktifitas virtual SMI menjadi terpusat dalam platform virtual 360 sehingga platform ini banyak dikunjungi dan menjadi hidup. Nexworld° akan mempermudah mobilitas dalam memberikan informasi terkini seluruh produk yang dimiliki SMI, bisa dilakukan terus menerus tanpa harus bergerak. SMI juga akan memberikan hal-hal baru setiap harinya sehingga pelanggan akan
selalu mendapatkan informasi terbaru. Untuk teaser Nexworld°, silahkan klik
https://youtu.be/alwEIZXSzAY
Saat ini SMI memiliki pusat distribusi yang tersebar di 20 wilayah strategis di Indonesia meliputi 150+ kota dan 5.200+ channel partner didukung dengan tenaga penjualan dan logistik termasuk di dalamnya tim Technical Advisor dan Professional Engineers yang mampu memberikan solusi bagi mitra bisnisnya. SMI juga memastikan dapat memberikan ragam layanan produk dan solusi dengan kualitas kelas dunia.
Tentang PT Synnex Metrodata Indonesia
PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”) adalah perusahaan patungan (joint venture agreement) antara PT. Metrodata Electronics, Tbk (IDX: MTDL) dan Synnex Technology International Corp yang dibentuk pada awal tahun 2011. SMI fokus di bidang distribusi TIK dengan 2 (dua) lini bisnis yaitu Solusi dan Distribusi, dan bermitra dengan perusahaan TI kelas dunia. SMI memiliki tujuh sentra distribusi antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar serta didukung kantor logistic center and sales force yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dengan layanan yang efisien dan
efektif, serta didukung oleh dealer dan reseller, SMI siap melayani berbagai kebutuhan para pelanggannya. Informasi lengkap mengenai SMI, kunjungi www.synnexmetrodata.com.
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi:
Melani Dwi Nastiti
Public Relations Officer
PT Metrodata Electronics Tbk
Telp: (62-21) 29345 888 ext. 2008
Email: Melani.Nastiti@metrodata.co.id
www.metrodata.co.id
Yulinny Christina
Marketing Communications Manager
PT Synnex Metrodata Indonesia
Telp: (62-21) 29345800 ext. 6674
Email: Yulinny.Christina@metrodata.co.id
www.synnexmetrodataindonesia.com
Category Archives: Teknologi
Bareksa Luncurkan Robo Advisor Pertama di Indonesia yang Berlisensi Penasihat Investasi OJK
Jakarta, 24 Mei 2021 – Bareksa, platform e-investasi terbesar di Indonesia, meluncurkan robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo advisor ini dinamai BaTaRA yang merupakan singkatan dari Bareksa Tactical Robo Advisor. Uji-beta telah dilakukan selama sembilan bulan, sejak Agustus tahun lalu, yang diikuti 1.000 nasabah. Robo Advisor Bareksa memberikan panduan dan pendampingan taktikal bagi investor berdasarkan algoritma dan fitur kecerdasan buatan yang dikombinasikan dengan strategi investasi yang dirumuskan tim analis Bareksa yang memiliki pengalaman panjang di area ini.
CEO/Co-founder Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan, “Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan OJK yang telah memberikan izin penasihat investasi pertama bagi robo advisor di Indonesia. Insya Allah, amanah ini akan kami jaga sebaik-baiknya sehingga Robo Advisor Bareksa menjadi robo advisor yang lebih aman, terpercaya, independen, dan dapat memberikan hasil investasi yang maksimal bagi masyarakat luas.”
Sebagai robo advisor yang diawasi OJK, Karaniya menyatakan bahwa Robo Advisor Bareksa dipastikan sepenuhnya bergerak secara independen dan berpihak pada kepentingan nasabah. Metodologi yang diterapkan juga dibuat transparan dan independen, dan secara berkala dilaporkan ke OJK sebagaimana dipersyaratkan regulasi yang ada.
“Kami pastikan bahwa rekomendasi investasi dari Robo Advisor Bareksa, tidak didasarkan pada kepentingan promo dan marketing apapun,” Karaniya menegaskan.
Selama kurun waktu uji-beta, tim analis Bareksa terus melakukan uji performa secara riil dan membandingkannya dengan performa robo advisor lain. Sejauh ini imbal hasil investasi berdasarkan rekomendasi Robo Advisor Bareksa terbukti lebih maksimal. Bahkan, juga dapat mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Rekomendasi Robo Advisor Bareksa dipersonalisasi berdasarkan profil risiko nasabah. Akan tetapi, berbeda dengan robo advisor lain, Robo Advisor Bareksa merumuskan strategi dan rekomendasi investasi tidak secara statis berdasarkan profil risiko, namun juga memberikan rekomendasi tentang alokasi reksadana yang diperlukan untuk memaksimalkan hasil investasi. Rekomendasi Robo Advisor Bareksa dibuat dinamis, tidak statis, dengan juga memasukkan parameter perubahan kondisi pasar modal dan ekonomi makro. Selain itu, untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan hasil investasi, produk yang direkomendasikan dibuat sangat selektif, hanya reksadana-reksadana pilihan dari 15 Manajer Investasi terbaik.
“Kami berharap, dengan kehadiran Robo Advisor Bareksa, investor bisa mendapatkan layanan yang lebih aman dan menikmati hasil investasi yang lebih maksimal,” Karaniya menambahkan. “Selain itu, kini nasabah juga dapat memiliki akses yang mudah terhadap layanan Penasehat Investasi yang saat ini masih cukup mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.”
Bersamaan dengan peluncuran robo advisor ini, Bareksa menggelar promosi dengan hadiah senilai total Rp100 juta bagi 2.000 orang, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk mengikuti promosi ini, investor cukup melakukan pembelian reksadana menggunakan robo advisor di aplikasi Bareksa. Metode pembayaran bisa menggunakan apa saja, dengan nilai minimal pembelian Rp1 juta. Informasi lengkap mengenai promosi ini bisa diakses di semua akun media sosial Bareksa.
Robo advisor tersedia di aplikasi Bareksa yang bisa diunduh di App Store untuk ponsel berbasis iOS dan Google Play Store untuk Android.
Tentang Bareksa
Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 120 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia dan memiliki lebih dari 1,8 juta akun investor. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.
Kontak:
Nitya 0812-8248-3999
marketing@bareksa.com
Jajaki Pasar Indonesia, Perusahaan Percakapan AI Neuro.net Sasar Peningkatan Digitalisasi di Industri Keuangan Nasional
Jakarta – Ekonomi digital di Indonesia telah berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Digital Economy Summit 2020, nilai ekonomi digital Indonesia diestimasi berkembang tiga kali lipat dari US$ 40 miliar di tahun 2019 menjadi US$ 130 miliar pada tahun 2025. Nilai tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang paling cepat.
Namu, level adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di Indonesia belum menyeluruh pada setiap industri. Menurut penelitian dari McKinsey&Company, adopsi tertinggi penggunaan AI ada di industri telekomunikasi, manufaktur, transportasi, logistik, dan edukasi. Padahal, AI dapat diterapkan di setiap industri yang berhubungan dengan jasa, termasuk sektor keuangan dan perbankan.
CEO & Co-Founder Neuro.net Inc. Nikolay Kravchuk, menyebutkan, teknologi otomasi berbasis AI memainkan peran penting dalam transformasi digital setiap negara, termasuk di Indonesia. Sebagai startup pengembang AI, Neuro.net mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan skala besar tengah mempelajari transformasi digital dan adopsi teknologi baru; khususnya pada praktik percakapan yang digerakkan oleh AI (conversational AI).
Perusahaan yang memiliki pusat R&D di Eropa Timur ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra bisnis untuk menjajaki penerapan percakapan berbasis AI dalam skala yang lebih besar. “Indonesia punya potensi besar untuk meningkatkan adopsi inovasi AI, terutama di sektor keuangan dan perbankan yang kini terlihat sangat berkembang. Hal ini diikuti oleh karakter konsumen mereka yang sangat loyal, dimana hal ini cukup memberikan tekanan tambahan bagi setiap institusi keuangan dan perbankan untuk meningkatkan lagi standar dalam pelayanan pelanggan,” tuturnya.
Beberapa tantangan dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik adalah kemampuan untuk mengoptimalkan Contact Center, yang pastinya memiliki tingkat panggilan tinggi dan masalah pelanggan yang kompleks. “Ketika pelanggan menuntut pelayanan lancar dan selalu siaga 24 jam sehari, hal ini bisa berdampak pada kualitas kerja agen manusia di dalamnya. Agen manusia lebih terpapar pada risiko human error, emosi, belum lagi ketidakmampuan untuk mengikuti skrip dan bekerja secara omnichannel. Di sinilah peran kami memberikan solusi percakapan AI sehingga agen virtual kami dapat memperkuat Contact Center mereka,” kata Kravchuk.
Implementasi kecerdasan buatan pada solusi percakapan umumnya digunakan untuk beberapa fungsi seperti menjawab pertanyaan nasabah,menghubungkan nasabah dengan produk keuangan yang tepat. Hebatnya lagi, agen virtual bisa menjalankan interaksi dua arah dengan pelanggan ketika ada transaksi mencurigakan. Pelanggan tidak hanya bisa mendengarkan informasi, tapi bisa langsung mengkonfirmasi atau menolak transaksi, dan langsung bertanya pada agen virtual.
Pekerjaan dasar ini dapat dialihkan ke agen virtual karena mereka sudah dibekali kemampuan untuk melakukan ratusan ribu panggilan setiap hari selama 24 jam dalam satu minggu. Selain itu, agen virtual ini dapat berkomunikasi secara natural kepada konsumen, misalnya membangun perbincangan dasar sampai yang yang kompleks sekalipun, memberikan solusi untuk nasabah, sampai menyesuaikan intonasi dan jeda bicara.
“Teknologi yang kami kembangkan tidak dimaksudkan untuk menghilangkan peran manusia di tempat kerja pada industri manapun. Teknologi kami dapat membuat call center mengotomasi tugas-tugas rutin dalam waktu tiga (3) minggu saja, seperti memberikan notifikasi pembayaran jatuh tempo; informasi cabang kantor bank terdekat, dan lainnya. Dengan begitu, para human agent bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan kompleks yang dibutuhkan nasabahnya,” tambah Kravchuk.
Kravchuk memberikan beberapa contoh perusahaan yang telah bermitra dengan Neuro.net, salah satunya Hi-Tech Smart Solutions (HTSS), perusahaan asal Singapura yang berfokus pada inovasi digital pada sektor keuangan di Asia Tenggara. HTSS telah memanfaatkan agen virtual untuk otomasi pengelolaan kredit macet (Non Performing Loan) di di kawasan Asia Tenggara.
“Saat ini kami tengah melakukan ekspansi global dengan masif. Di Indonesia, kami fokus membangun digitalisasi call center di berbagai sektor industri seperti keuangan, telekomunikasi dan ritel. Khusus untuk instansi keuangan, kami bermitra dengan HTSS,” lanjutnya.
Alina Fedotova, Head of Business Development SEA Region HTSS menyebut perusahaannya sudah mengadopsi teknologi Neuro.net dan berpengalaman dalam memberikan solusi untuk perusahaan keuangan lokal.
“Kami telah menyempurnakan dan mengadaptasi teknologi Neuro untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi di instansi keuangan lokal. Kini kami berhasil mengotomatiskan komunikasi dengan pelanggan lembaga keuangan termasuk telesales, sampai notifikasi penagihan utang. Selama bertahun-tahun bekerja di sektor keuangan, kami telah mengumpulkan banyak topik percakapan yang mungkin muncul antara konsumen dan agen virtual. Kami juga kembangkan dialog khusus untuk interaksi dengan kreditur dan debitur, dimana para agen virtual dilatih untuk ‘berpikir’ layaknya pakar keuangan, ” kata Fedotova.
Salah satu kelebihan memiliki agen virtual adalah, sistemnya dapat dirancang dan dilatih sedemikian rupa, agar bisa mengenali berbagai istilah dan nama produk yang kompleks. Fedotova menyebutkan, otomatisasi pekerjaan rutin tidak hanya sebatas tren saja, namun merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
“Misi kami adalah untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan agar sumber daya mereka tidak lagi terbebani dengan berbagai tugas rutin monoton dan menghabiskan waktu. Keberadaan agen virtual memberikan peluang pada perusahaan untuk bisa menekan risiko dan biaya operasional, bahkan mengganti model bisnis mereka,” ujarnya.
Salah satu contoh kolaborasi Neuro.net dan HTSS di Indonesia datang dari MBA Consult. Perusahaan global yang fokus pada pengelolaan Non-Performing Loans ini sudah menggunakan agen virtual berbasis AI untuk mengelola beban kerja yang terus naik. “Setelah memperkuat contact-contact center dengan agen virtual, MBA Consult mencatat penurunan biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, terlihat bahwa agen virtual punya kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi atau setidaknya sama dengan agen manusia,” tutur Viktor Vodenko, Chief Executive MBA Consult.
“Pekerjaan kami tentunya mengharuskan kami berkomunikasi setiap hari dengan debitur dan mengatasi masalah kredit mereka, bahkan sampai mencarikan solusi, jadi komunikasi yang berkualitas harus diutamakan. Kualitas layanan yang buruk tidak dapat ditolerir dalam bidang pekerjaan kami ini. Agen virtual bisa meniru ucapan manusia dengan akurat, berdialog, dan tetap menjaga kepercayaan konsumen,” tambahnya.
Kravchuk menekankan, pada akhirnya setiap perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat pasti akan menghadapi situasi dimana traffic panggilan dari konsumen akan terus bertambah, sedang kualitas layanan tidak boleh menurun. Teknologi voice AI dapat menjalankan tugas ini secara independen, bahkan di hampir 95% kasus, tugas mereka berjalan tanpa bantuan dari operator manusia.
“Kondisi di atas tentu juga dialami oleh institusi keuangan besar di Indonesia, terlebih dengan tingkat melek finansial masyarakat yang terus naik pada layanan keuangan atau perbankan, solusi otomasi terbaik harus terus dieksplor. Pada akhirnya, hasil yang diharapkan adalah, mitra bisnis kami dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan sambil tetap memberikan layanan terbaik dan menerima loyalitas dari konsumennya,” tutupnya.
***
Tentang Neuro.net Inc:
Neuro.net Inc. adalah perusahaan internasional yang membantu bisnis dari berbagai industri dan skala untuk mengoptimalkan interaksi pelanggan sehari-hari mereka dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Berpengalaman lebih dari 5 tahun dalam mengembangkan solusi berbasis AI, perusahaan telah memberdayakan Contact Center dengan lebih dari 100,000 agen virtual guna menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi untuk Contact Center. Informasi lebih lanjut di www.Neuro.net
Tentang HTSS:
Mitra digital inovatif untuk perusahaan keuangan dan pemberi pinjaman. Hi-Tech Smart Solutions didedikasikan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan menggunakan ruang digital dan teknologi unik dari pengayaan dan pemrosesan data. Layanan perusahaan berfokus pada membantu klien di pasar keuangan Asia Tenggara untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelanggan mereka, serta untuk mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan profitabilitas, sehingga membawa bisnis ke level yang baru. Hi-Tech Smart Solutions menyediakan solusi berikut: Operator Suara Virtual, verifikasi riwayat kredit dan optimalisasi proses bisnis. Informasi lebih lanjut di www.smartsolutions.sg
Tentang MBA Consult:
MBA Consult adalah pemain global di pengelolaan kredit bermasalah (NPL/non-performing loan) dan pasar layanan manajemen kredit yang beroperasi menghubungkan kepentingan jutaan orang dan perusahaan global terbesar. Perusahaan dapat menyelesaikan berbagai masalah keuangan dari masyarakat umum dan juga perusahaan besar, mencari dan menawarkan kesempatan untuk menginvestasikan modal global dalam portofolio utang paling prospektif dari perusahaan-perusahaan Asia terkemuka. Untuk informasi lebih lanjut: http://mbacgroup.com
Kontak:
Yustin Noval
SEA Regional Business Development Manager Neuro.net
Kontak Media:
Akhmad Zahran Nurrafi (Rafi)
Konsultan Komunikasi Neuro.net Inc.
rafi@dialoguecomms.id/ +62 812-1009-0750
Sukses Bangun ALAMI, Anak Pesantren Dima Djani Kini Beli Bank
Jakarta, 17 Mei 2021 – Ungkapan “panggilan hati memang tidak bisa dibohongi” sangat dibenarkan oleh CEO ALAMI, Dima Djani. Meski sudah memiliki pencapaian yang terbilang tinggi hingga menduduki posisi Vice President di sebuah entitas investment banking global bernama Societe Generale, selalu ada yang mengganjal hatinya. “Saya memang tertarik dengan bidang keuangan, tapi yang berprinsip syariah,” kata Dima.
Karena itu, Dima tidak berpikir panjang lagi, begitu mendapat kesempatan mendirikan entitas keuangan syariah. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan proses yang matang, dia pun mengambil langkah besar dengan mendirikan suatu startup teknologi di bidang keuangan syariah, ALAMI, bersama Bembi Juniar dan Harza Sandityo pada awal 2018 lalu. “Di ALAMI kami menyebutnya hijrah finansial. Mengikuti kata hati bukan berarti tidak ada masalah dalam perjalanannya, tetapi rintangan bisa kami lalui karena memiliki kecintaan yang besar dalam menjalaninya,” ujar Dima.
Dima menyadari ketertarikannya terhadap prinsip ekonomi syariah bukanlah hal yang datang begitu saja. Hal ini didapat sejak dirinya masih “nyantri” di Islamic boarding school Al-Kausar, Sukabumi. Meski terdengar klise, baginya prinsip ekonomi syariah tidaklah hanya sekedar bisnis mencari keuntungan semata, tapi juga mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Di umurnya yang mendekati empat tahun, ALAMI telah menjelma menjadi salah satu fintek peer to peer lending syariah terdepan di Indonesia. Bahkan, dalam periode tahun kedua pandemi COVID-19 yang menyentuh hampir semua sektor bisnis, kinerja ALAMI justru melaju kian cepat. Saat ini, kenaikan pendana ALAMI tumbuh 1.000% dibanding kuartal I 2020. Pada kuartal I tahun 2021, ALAMI juga mencatat penyaluran pendanaan sebesar Rp 200 miliar.
Penyaluran pinjaman pun diikuti dengan kualitas rasio kredit macet atau (non performing financing) NPF yang saat ini masih 0%. Selain berfokus menjamin adanya penyaluran kredit, ALAMI juga fokus berkolaborasi memperlebar jangkauannya dengan kolaborasi strategis bersama startup seperti eFishery (sektor perikanan/kelautan) dan BukaPengadaan dari Bukalapak (sektor e-procurement). Tidak lupa, untuk memperkuat barisan institutional funders, ALAMI kini sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah dan Bank BRI Syariah yang kini sudah menjadi Bank Syariah Indonesia, serta BPR Syariah dan tujuh (7) BPR lainnya. “Masih banyak peluang potensial yang bisa kami eksplorasi, khususnya di sektor BPR/S di daerah. Kunjungan kami terbaru ke Sragen menunjukkan BPR Syariah punya potensi untuk lebih berkembang mengingat jumlah UMKM dari berbagai sektor yang terus naik,” kata Dima.
Langkah ekspansi ALAMI akan makin masif tahun ini. Sebab, belum lama ini grup ALAMI sudah merampungkan proses akuisisi terhadap sebuah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlokasi di Jakarta. Dima mengatakan, rencananya perusahan akan memoles BPRS tersebut dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Dima menyebut, proses akuisisi dan penambahan modal akan dilakukan secara bertahap, dan saat ini nilainya sudah mencapai lebih dari Rp 50 miliar.
“Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintek, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima.
Selain dorongan dan dukungan dari pemerintah, inovasi produk, ekspansi, hingga kolaborasi antar institusi keuangan yang dilakukan oleh para fintek syariah seperti yang dilakukan ALAMI diyakini menjadi salah satu kunci kemajuan industri syariah Indonesia. Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan untuk memajukan industri syariah, adanya ketersediaan pendanaan dari industri keuangan syariah menjadi hal yang esensial untuk dipenuhi.
Jaminan pasokan pendanaan dari lembaga keuangan tersebut, kata Anwar, akan menggairahkan sektor usaha riil berbasis syariah yang potensinya cukup besar seperti industri makanan, pertanian, hingga pariwisata ramah muslim. “Kuncinya ada pada penyalurannya ke sektor riil, karena akan percuma kalau hanya mengendap begitu saja, Tren pembiayaan syariah juga sangat positif dengan pertumbuhan 8% di saat pandemi seperti ini. Syariah harus jadi pilihan rasional buat semua orang dan bukan pilihan suatu agama tertentu saja. Artinya harus efisien dan mengikuti kemajuan zaman” ujar Anwar.
Adapun tren sektor yang menunjukkan resiliensi tinggi di tengah pendemi antara lain industri pertanian dan makanan halal. Menurutnya, fenomena tersebut sudah membuktikan jika industri keuangan syariah memiliki potensi besar untuk semakin bertumbuh lebih pesat lagi. Dari catatan Bank Indonesia, pertumbuhan industri ekonomi syariah Indonesia terus meningkat trennya. Posisi industri syariah Indonesia hanya peringkat 11 dunia pada tahun 2016, meningkat di posisi empat dunia pada tahun 2020.
Menanggapi hal tersebut, Dima turut mengapresiasi atmosfer positif untuk mendukung dan bekerja sama yang ditunjukkan oleh regulator seperti OJK dan Bank Indonesia. “Saya juga sepakat, selain penerapan teknologi di industri keuangan syariah, juga tetap perlu memupuk kepercayaan masyarakat dengan menerapkan profesionalisme yang tinggi,” ujarnya.
***
Tentang ALAMI:
Grup ALAMI adalah grup perusahaan-perusahaan yang berfokus di bidang teknologi finansial dan keuangan syariah. Salah satu entitasnya, PT ALAMI Fintek Sharia, adalah perusahaan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) berdasarkan prinsip syariah atau biasa dikenal dengan sharia-compliant peer-to-peer lending (P2P lending). PT ALAMI Fintek Sharia juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yang diwakili oleh dewan pengawas syariah dalam proses bisnisnya. PT ALAMI Fintek Sharia berfokus memberikan akses pembiayaan untuk UMKM dengan layanan pembiayaan syariah yang cepat, mudah, dan aman. Pada akhir tahun 2020 yang lalu, PT ALAMI Fintek Sharia juga dipercaya untuk mendapat penghargaan Best P2P Financing Platform oleh The Asset Triple A Awards. Hingga April 2021, ALAMI telah menyalurkan lebih dari Rp 600 miliar kepada ribuan UMKM di seluruh Indonesia dari sekitar 40.000 pendana yang terdaftar di aplikasi ALAMI pada sistem operasi selular iOS dan Android
Informasi terkait siaran pers dan kebutuhan media lainnya:
Konsultan Komunikasi ALAMI
Neily Cholida (+6281915181303 / neily@dialoguecomms.id)
Menakar Keuntungan dan “Ancaman” GoTo bagi Ekonomi Nasional
Menarik mencermati gebrakan langkah korporasi yang dibuat oleh Gojek dan Tokopedia untuk bergabung, menjadi satu entitas bisnis, GoTo. Tokopedia merupakan startup unicorn dari Indonesia, dan Gojek menyandang predikat yang lebih mentereng sebagai decacorn. Merger kedua bisnis e-commerce dan ride hailing ini tak pelak akan membumbungkan nilai valuasi dan meningkatkan penguasaan market ekonomi Indonesia.
Mencuplik dari data GoTo, dengan lalu lintas transaksi lebih dari 1,8 miliar pada tahun 2020, lebih dari 2 juta mitra driver, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), terjadi perputaran ekonomi yang luar biasa mencapai lebih dari 22 miliar dollar atau setara dengan 314 triliun rupiah. Kalau dibandingkan data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2020 sebesar 15.434,2 triliun rupiah, perputaran di GoTo memberikan kontribusi sekitar 2%.
Layanan GoTo ini tentunya akan memberikan beberapa keuntungan untuk ekonomi nasional, minimal dalam 2 hal. Pertama, digitalisasi ekonomi dan kemudahan bagi konsumen. Hal ini akan memberikan harga terbaik buat konsumen dan seluruh masyarakat Indonesia atas kebutuhan konsumsi yang dibutuhkan. Persaingan menjadi sangat bebas dari sisi produsen. Efek selanjutnya adalah menjadi bagian instrumen yang bisa menekan inflasi. Karena persaingan terjadi secara sempurna untuk seluruh pelaku ekonomi.
Kedua, keuntungan secara nasional adalah potensi penerimaan pajak yang bisa ditingkatkan dengan pengawasan tax compliance seluruh pelaku ekonomi yang masuk dalam ekosistem bisnis GoTo. Produsen akan diketahui omsetnya. Sisi lain, konsumen akan diketahui kemampuan belanjanya, sehingga bisa diukur berapa penghasilan normal per bulannya. Digitalisasi menjadi alat buat negara untuk mempermudah pengawasan. Tetapi, hal ini dengan catatan, tax officer mengeluarkan regulasi bersifat mandatory untuk membuat koneksi database GoTo dengan sistem perpajakan Indonesia.
Kisaran tax ratio sebesar 8% pada tahun 2020 akan terdongkrak pada tahun-tahun mendatang.
Di sisi lain, ada “ancaman” secara ekonomi nasional yang harus diwaspadai dalam proses bisnis ini, minimal atas 2 hal. Pertama, bagaimana kesiapan UKM di Indonesia. Penopang lebih dari 60% PDB ini sangat rentan dengan persaingan yang bebas dan terbuka. Karena UKM di Indonesia menghadapi beberapa masalah mendasar, diantaranya rendahnya produktivitas dan tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) karena proses ekonomi yang tidak efisien. Hal inilah yang melatarbelakangi Presiden Jokowi selalu mengingatkan gagasan besarnya untuk melakukan peningkatan kualitas SDM dan juga deregulasi. Sepanjang UKM Indonesia masih berkutat dengan masalah-masalah ini, produk asing akan membanjiri Indonesia. Dan trend inilah yang sudah mulai terjadi.
Kedua, siapakah pemilik mayoritas dalam struktur bisnis GoTo ini. Tokopedia dan Gojek adalah 2 perusahaan yang secara ikonik menjadi representasi Indonesia, karena para founders nya adalah orang Indonesia. Dalam perjalanan bisnis selanjutnya, apakah pemegang saham mayoritas masih orang-orang Indonesia? Karena secara bisnis, selanjutnya ini akan menentukan mengalirnya arus uang yang menjadi keuntungan atas siklus ekonomi di ekosistem bisnis ini, apakah akan tetap mengalir di dalam negeri, atau justru mempermulus aliran uang ke luar negeri.
Dengan melihat potensi keuntungan dan “ancaman” yang jelas di depan mata, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah? Dengan infrastruktur BUMN serta kewenangan regulasi yang dimiliki, pemerintah seharusnya mengakselerasi pembuatan digital platform yang bisa menjadi penyeimbang. Karena tujuan dari BUMN, selain financially profit, juga untuk social welfare. Pemerintah bisa memainkan peran ekonomi terbaik pada saat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat luas dan kepentingan ekonomi nasional.
Jakarta, 18 Mei 2021
Ajib Hamdani (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI)
Operator 3 Indonesia Resmikan Digital Network Operation Center (DNOC) Baru untuk Memperkuat Keandalan Jaringan
Jakarta, Indonesia, 18 Mei 2021] 3 Indonesia meresmikan Digital Network Operation Center (DNOC) di Jakarta. Digital NOC baru ini dibangun melalui kemitraan dengan Huawei Indonesia dan dirancang dengan standar keandalan tertinggi untuk memastikan pengoperasian jaringan 3 Indonesia tanpa gangguan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Dilengkapi dengan sistem catu daya redundan yang superior, Digital NOC milik 3 Indonesia tetap dapat beroperasi meskipun gangguan listrik terjadi.
Selain itu, Digital NOC didukung dengan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) mutakhir dengan solusi berbasis Machine Learning (ML) untuk memonitor, mengontrol, dan mengoperasikan jaringan seluler 3 Indonesia yang mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat pula teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan dari jaringan 3 Indonesia, termasuk pemulihan jaringan pasca bencana demi menjaga ketersediaan jaringan terbaik bagi pengguna 3 di Indonesia.
Cliff Woo, Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia mengatakan, “Selama dua tahun terakhir, jumlah sites 4G kami di seluruh Indonesia telah tumbuh hampir dua kali lipat. Menjadikannya sebagai jaringan seluler 4G terbesar ketiga di Indonesia. Digital Network Operation Center yang baru memungkinkan kami untuk meningkatkan pengelolaan jaringan dan membuka jalan bagi konektivitas 5G.
Hal ini merupakan bukti komitmen kuat kami untuk terus menghadirkan jaringan yang sangat andal bagi para pelanggan kami, agar mereka mendapatkan pengalaman terbaik kapan pun dan di mana pun saat menikmati kehidupan digital mereka.”
Menurut Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, “Digital NOC yang baru akan meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional jaringan bagi 3 Indonesia. Pusat operasi ini meningkatkan ruang kontrol jaringan dengan teknologi dan fasilitas komunikasi mutakhir, termasuk pusat komando untuk keadaan darurat dan kontrol akses mutakhir, serta fitur keamanan bagi personel untuk memasuki area operasi.”
Tentang Huawei
Didirikan pada tahun 1987, Huawei adalah penyedia infrastruktur dan perangkat pintar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Kami berkomitmen untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas. Portofolio produk, solusi, dan layanan menyeluruh Huawei yang kompetitif dan aman.
Melalui kolaborasi terbuka dengan mitra ekosistem, kami menciptakan nilai yang langgeng bagi pelanggan kami, bekerja untuk memberdayakan masyarakat, memperkaya kehidupan rumah tangga, dan menginspirasi inovasi dalam organisasi dalam segala bentuk dan ukuran.
Di Huawei, inovasi mengutamakan pelanggan. Kami berinvestasi besar-besaran dalam penelitian fundamental, berkonsentrasi pada terobosan teknologi yang memajukan dunia. Kami memiliki lebih kurang 197.000 karyawan, dan kami beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah, melayani lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia. Huawei adalah perusahaan swasta yang sepenuhnya dimiliki oleh para karyawannya.
Pendaftaran Telkomsel Scholarship Program with Ikatan Dinas untuk Lulusan Terbaik SMA Resmi Dibuka
Jakarta, 18 Mei 2021 – Telkomsel bersama Telkom University baru saja mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk program beasiswa Telkomsel dengan ikatan dinas (Telkomsel Scholarship Program with Ikatan Dinas) yang berlangsung selama periode pendaftaran 11 Mei hingga 7 Juni 2021.
Program beasiswa tersebut merupakan bentuk lanjutan dari kolaborasi yang dilakukan antara Telkomsel dengan Telkom University dalam menemukan, mendidik, dan membangun para siswa lulusan terbaik di SMA-nya untuk menjadi bagian dari komunitas digital talent masa depan Indonesia yang berkualitas unggul, serta dapat memenuhi kebutuhan industri teknologi untuk mengakselerasi transformasi digital bangsa Indonesia menjadi bangsa dengan kedaulatan dan kemandirian digital yang kuat.
Direktur Human Capital Management Telkomsel, R Muharam Perbawamukti mengatakan, “Program beasiswa ini merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai leading digital telco company dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan perusahaan yang meliputi penguatan tiga aspek, yaitu technology, process, dan people.
Program beasiswa ini merupakan upaya penguatan di aspek people, khususnya dalam mempersiapkan digital-talent masa depan Indonesia. Kami optimis program beasiswa ini dapat membuka lebih banyak peluang akan lahirnya talenta-talenta digital unggul, berdaya saing tinggi, dan mampu menghadirkan lebih banyak manfaat teknologi terdepan bagi seluruh lapisan masyarakat.”
Sedikitnya ada tiga program studi jenjang S1 yang disiapkan oleh Telkom University di dalam program beasiswa Telkomsel ini, di antaranya Teknik Informatika, Sistem Informasi, dan Desain Komunikasi Visual. Adapun syarat untuk dapat mengikuti program beasiswa adalah siswa tersebut harus menjadi lulusan terbaik di sekolahnya.
Bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program beasiswa tersebut, nantinya akan melewati sejumlah tahap seleksi yang ketat sampai nantinya bisa terpilih sebagai penerima beasiswa. Proses seleksi yang dimaksud, dimulai dari seleksi administratif sebagai seleksi bagi para calon mahasiswa di tahap pertama, hingga tahap akhir berupa tahap seleksi yang akan dilakukan oleh Telkomsel dan Telkom University.
“Proses penyeleksian program beasiswa Telkomsel ini sangat ketat. Hanya mereka yang sangat tertarik dan ingin belajar lebih jauh di bidang teknologi, serta memiliki motivasi untuk membangun ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat terpilih. Kami memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar layak dan ingin berkontribusi lebih bagi kemajuan Indonesia sebagai bangsa digital yang dapat menjadi bagian dari Telkomsel.
Ke depannya, Telkomsel berencana mengajak institusi pendidikan lainnya untuk melanjutkan langkah inisiatif strategis ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, khususnya digital-talent yang unggul dan berdaya saing global,” ucap Muharam menutup.
Bagi calon mahasiswa yang berminat mengikuti Telkomsel Scholarship Program with Ikatan Dinas di Telkom University, dapat mengakses informasi lebih lengkap dengan mengunjungi link tsp.smbbtelkom.ac.id, atau menghubungi Telkom University melalui email telkomscholarship@smbbtelkom.ac.id, telepon ke 0811-2025-200 atau 0811-2025-300, pesan WhatsApp di 0811-2233-9123, serta media sosial Instagram di @telkomuniversity.
Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo, Grup Teknologi Terbesar di Indonesia dan Ekosistem Andalan Dalam Menjalani Keseharian
Jakarta, Indonesia, 17 Mei 2021 – Gojek, platform layanan on-demand dan pembayaran serta finansial terkemuka di Asia Tenggara, dan Tokopedia, perusahaan teknologi dengan marketplace terdepan di Indonesia, hari ini secara resmi mengumumkan pembentukan Grup GoTo, yaitu grup teknologi terbesar di Indonesia yang menjadi ekosistem andalan masyarakat dengan menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian (“go to” ecosystem for daily life). Pembentukan Grup GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini.
GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan teknologi terdepan di Indonesia yang menciptakan ekosistem unik dan saling melengkapi secara global. Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo yang saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang tak tertandingi, didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah kehidupan masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan.
Grup GoTo memiliki:
? Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US $22 miliar pada tahun 2020
? Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020
? Lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020
? Lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020
? Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU)
? Kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia
Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dengan total penduduk 270 juta. Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia – terbesar di Asia Tenggara – yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.
Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi. Hadirnya Grup GoTo, yang memberikan layanan pengiriman cepat dengan jangkauan luas untuk berbagai layanan digital, akan menjadikan pengiriman di hari yang sama untuk layanan e-commerce (same-day-ecommerce delivery) menjadi sebuah standar praktik sehari-hari di Indonesia. GoTo juga akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya untuk dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (underserved segments).
Gojek dan Tokopedia didirikan lebih dari satu dekade yang lalu dan telah membuka manfaat ekonomi digital bagi jutaan masyarakat di Indonesia dan Asia Tenggara – termasuk konsumen, mitra driver, dan penjual (merchant) di semua skala bisnis. Kedua perusahaan ini pertama kali bekerja sama pada tahun 2015 untuk mempercepat layanan pengiriman e-commerce menggunakan jaringan mitra driver Gojek. Kedepannya, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri, di dalam ekosistem Grup GoTo.
Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Sedangkan, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia. Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Andre Soelistyo, CEO GoTo, mengatakan, “Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara.”
“Bagi konsumen, Grup GoTo akan hadir semakin dekat untuk memberikan lebih banyak solusi dan kemudahan dalam keseharian mereka. Ini adalah langkah selanjutnya dari perjalanan yang luar biasa Gojek dan Tokopedia, dan saya berterima kasih telah diberikan kepercayaan untuk memimpin Grup GoTo,” tambah Andre.
Patrick Cao, Presiden GoTo, mengungkapkan, “Model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.
Kedepannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi. Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami.”
Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, menyatakan, “Berdirinya Grup GoTo membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat bermimpi dan mewujudkannya. Misi kami sejak awal adalah untuk selalu menciptakan dampak sosial dalam skala besar, termasuk memberikan kesempatan yang setara bagi pegiat UMKM lokal mengembangkan bisnisnya, dan di saat yang sama, memberi pengguna akses yang sama kepada barang dan jasa di seluruh penjuru negeri.
Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, Grup GoTo akan memberikan kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh akses terhadap produk dan layanan berkualitas, kapan pun dan di mana pun. Perjalanan untuk mencapai tujuan kami masih panjang, tetapi hari ini adalah tentang dimulainya langkah bersama.”
Kevin Aluwi, CEO dan Co-founder Gojek, berkata, “Ini adalah kombinasi dari dua perusahaan yang memiliki prinsip, pemikiran dan etos kerja yang sama. Melahirkan kesepakatan dengan ukuran dan skala bisnis seperti Gojek dan Tokopedia dalam waktu yang relatif singkat dan lancar, hanya dapat tercapai karena kami sama-sama memiliki tujuan yang sama, yaitu selalu memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen didukung oleh jaringan mobilitas tercepat dan terbesar dari para mitra driver dan merchants kami. Grup GoTo berada dalam posisi kuat untuk memenuhi lebih banyak lagi kebutuhan sehari-hari konsumen.”
Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk (sesuai abjad) Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Michael Yao, salah satu perwakilan pemegang saham Tokopedia dan Senior Vice President, Alibaba Group, berkata, “Tokopedia, di bawah kepemimpinan yang kuat dari William dan timnya, telah mendorong pertumbuhan yang pesat dan kuat dalam empat tahun terakhir sejak investasi kami. Dengan percepatan digitalisasi di Asia Tenggara, kami melihat peluang yang luar biasa di wilayah ini. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi dua perusahaan terkemuka ini, mereka memiliki posisi yang kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi karyawan, konsumen dan industri secara keseluruhan.”
“Merupakan sebuah kehormatan bagi Sequoia India untuk menjadi bagian dari perjalanan Gojek dan Tokopedia selama 6-7 tahun terakhir,” kata Shailendra Singh, Managing Director, Sequoia Capital (India) Singapura, investor awal di kedua perusahaan.
“GoTo itu unik, strategis dan kuat – tidak ada perusahaan internet modern, di mana pun di dunia yang saya ketahui, yang mempunyai kepemilikan mendalam atas begitu banyak kategori di saat yang bersamaan. Setelah bekerja sama dengan masing-masing dari Andre, Kevin, William dan Patrick selama beberapa tahun terakhir, saya sangat senang mereka bersatu untuk membentuk salah satu perusahaan internet paling menarik di era ini,” tambah Shailendra.
James Mitchell, Chief Strategy Officer dan Senior Executive Vice President of Tencent, berkata, “Kami sangat senang dengan peluang yang diciptakan oleh GoTo, yang mengombinasikan kapabilitas Gojek dan Tokopedia yang saling melengkapi di layanan e-commerce, layanan pengiriman dan pembayaran on-demand, serta membangun tim yang kuat untuk mendorong inovasi internet di tingkat regional dan global dari Indonesia. Kami berharap dapat terus mendukung kombinasi usaha GoTo secara grup di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara pada tahun-tahun mendatang.”
Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan Gojek. Davis Polk & Wardwell LLP dan Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum Gojek.
Citi bertindak sebagai penasihat keuangan Tokopedia. Allen & Overy LLP bertindak sebagai penasihat hukum Tokopedia.
Tentang Gojek
Gojek adalah grup teknologi terkemuka di Asia Tenggara, dan pelopor aplikasi super terintegrasi dan model ekosistem. Gojek didirikan dengan prinsip menggunakan teknologi untuk memudahkan kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar. Pada awalnya, perusahaan fokus pada layanan kurir dan ride-hailing berbasis sepeda motor atau ojek, sebelum meluncurkan aplikasinya pada Januari 2015 di Indonesia. Sejak itu, Gojek telah berkembang ke Asia Tenggara, menyediakan akses ke berbagai layanan mulai dari transportasi dan pembayaran digital, hingga pengiriman makanan, logistik, dan belasan layanan atas permintaan (on-demand) lainnya. Gojek berdedikasi untuk menyelesaikan tantangan sehari-hari yang dihadapi konsumen, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tentang Tokopedia
Tokopedia, perusahaan teknologi Indonesia, memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Visi Tokopedia adalah membangun sebuah Super Ecosystem dimana siapa pun bisa memulai dan menemukan apa pun. Saat ini, Tokopedia memberdayakan jutaan penjual dan pengguna melalui marketplace dan produk digital, fintech dan pembayaran, logistik dan fulfillment, serta Mitra Tokopedia.
Kualitas Layanan Suara dan Data Telkomgroup di Jayapura Meningkat dengan Ketersediaan Bandwidth 4,7 Gbps
Jakarta, 17 Mei 2021 – Layanan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) baik suara maupun data termasuk IndiHome dan Telkomsel di Jayapura kian meningkat secara kualitas pasca putusnya sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak – Jayapura di dasar laut, 280 km dari Biak dan 360 km dari Jayapura yang terjadi pada 30 April 2021.
Hingga saat ini kapasitas bandwidth TelkomGroup di Jayapura yang tersedia telah mencapai 4,7 Gbps, melalui dukungan link satelit 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur 500 Mbps dan radio long haul Sarmi – Biak 1.600 Mbps.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, “Kualitas layanan TelkomGroup di Jayapura menjadi prioritas untuk terus kami tingkatkan. Alhamdulillah sebanyak 4,762 Gbps kapasitas bandwidth TelkomGroup telah up di Jayapura.
Layanan Telkomsel dan IndiHome sudah dapat dinikmati pelanggan, baik suara maupun data, dengan menyesuaikan bandwidth yang tersedia. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan pelanggan yang setia menggunakan layanan TelkomGroup, terutama di Jayapura dan sekitarnya yang terdampak gangguan.”
Selanjutnya, untuk perbaikan pada ruas SMPCS yang putus yang ditargetkan selesai pada minggu pertama Juni 2021, mengingat perlu proses penyambungan kabel dengan menggunakan kapal khusus.
“Untuk melakukan penyambungan kabel laut, kami tengah mempersiapkan beberapa hal terkait pekerjaan yang melibatkan penggunaan kapal khusus, seperti perizinan, ketersediaan expert yang melakukan penyambungan kabel, dan ketersediaan perlengkapan. Kami menargetkan proses pengangkatan dan penyambungan kabel akan selesai pada minggu pertama Juni 2021.
Meski demikian, hal tersebut masih mungkin dipercepat apabila proses pencarian dan penyambungan dapat dilakukan lebih cepat dari perkiraan waktu. Kami akan mengupayakan perbaikan secepatnya,” tambah Pujo.
Sementara diduga penyebab putusnya kabel laut fiber optic tersebut dikarenakan faktor alam, namun mengingat lokasi kabel yang terputus berada di kedalaman 4.050 m, Telkom baru dapat melakukan identifikasi lebih lanjut penyebab setelah pengangkatan kabel dari laut.
“Kami akan terus berupaya untuk mempercepat pemulihan layanan Jayapura agar pelanggan dapat kembali beraktivitas. Kenyamanan pelanggan tentunya menjadi fokus kami untuk perbaikan ini,” tutup Pujo.
Jaga Kualitas Kredit, Bank Sampoerna Juga Terus Melakukan Transformasi Digital
JAKARTA –Wabah covid 19 yang melanda dunia sejak 1 tahun terakhir ini membuat semua sektor usaha harus semakin menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi dalam memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen secara efisien. Menghadapi hal ini, di awal tahun 2021 Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) melakukan peningkatan kualitas core banking system ke arah yang lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
Pengkinian core banking system ini diharapkan dapat mendukung peningkatan volume transaksi perbankan serta meningkatkan kualitas layanan. Pada kuartal pertama tahun 2021 sendiri tercatat lebih dari 5,5 juta transaksi virtual account dilayani Bank Sampoerna, meningkat lebih dari 50% dibandingkan jumlah transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoerna mengatakan bahwa rencana pengkinian core banking system ini merupakan bagian dari transformasi digital Bank Sampoerna dan telah lama direncanakan, bahkan sebelum pandemi melanda Indonesia Maret tahun lalu. “Bank Sampoerna terus bertransformasi secara digital sejak tahun 2014 akan terus memutakhirkan layanan perbankan dengan dukungan teknologi digital agar mempermudah nasabah dan kreditur dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka”, ungkap Ali.
Komitmen transformasi digital juga dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti payment gateway, penyelenggara transfer dana, uang elektronik, dan penyelenggara fintech termasuk peer-to-peer lending, merchant aggregator serta fintech lainnya.
Dengan demikan pengembangan ekosistem keuangan digital yang saling terintegrasi dan bersinergi bergerak lebih maju. Beberapa produk dan layanan digital yang dimiliki oleh Bank Sampoerna antara lain Internet Banking, Mobile Banking, Virtual Account, Rekening Dana Lender, QRIS Payment, Corporate Debit Card, dan layanan pinjaman berbasis web: PDaja.com.
Masih berkontraksinya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipungkiri berdampak pada kinerja keuangan Bank Sampoerna. Secara yoy hingga akhir Februari 2021, secara industri kredit yang diberikan perbankan kepada pihak ketiga menurun sebesar 2,1%. Untuk Bank Sampoerna sendiri, hingga Maret 2021 total kredit yang disalurkan relatif tidak berubah yakni sebesar Rp 8,2 triliun. Sementara itu total asset Bank Sampoerna meningkat sebesar 21% menjadi Rp 13,2 triliun dibandingkan dengan kondisi per Maret 2020.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada akhir Maret 2021 meningkat 21% hingga berjumlah Rp 11,0 triliun bila dibandingkan dengan Maret 2020. “Kami bersyukur bahwa masyarakat terus mempercayai Bank Sampoerna untuk menempatkan dananya. Kepercayaan masyarakat ini memungkinkan kami untuk meningkatkan likuiditas, yang kami pandang perlu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini,” ungkap Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna.
Secara keseluruhan Bank Sampoerna juga membukukan kinerja yang cukup baik. Laba bersih meningkat 13% menjadi Rp 11,1 miliar. “Kinerja keuangan Bank Sampoerna dicapai tanpa mengabaikan kehati-hatian. Pada akhir Maret 2021, rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit yang telah dibuat terhadap kredit bermasalah (CKPN/NPL) mencapai 154%, meningkat dibandingkan rasio per 31 Maret 2020 yang adalah 117%. Demikian pula kualitas kredit terjaga sebagaimana ditunjukkan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 2,6%, menurun dari pada tahun sebelumnya yang sebesar 4,2%. Rasio kecukupan modal (CAR) juga berada pada level aman yaitu 19,4%.,” ungkap Henky lebih lanjut.***
Tentang Bank Sahabat Sampoerna
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM. Bank berkantor pusat di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta dan memiliki jaringan kantor sebanyak 22 kantor cabang di 18 kota besar di Indonesia. Bank Sampoerna juga terus bersinergi dengan Unit Usaha Binaan yaitu Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (Sahabat UKM) yang memiliki jaringan di 28 provinsi di seluruh Indonesia.
Memanfaatkan jaringan GPN serta kerja sama dengan Jaringan Prima dan BERSAMA, nasabah Bank Sampoerna dapat memanfaatkan layanan electronic channel berupa Mobile Banking, Internet Banking, Virtual Account dan terminal lain seperti ATM dan mesin EDC yang dikelola bank manapun di seluruh Indonesia secara real-time.
Bank Sampoerna senantiasa melakukan transformasi digital dengan melakukan pemutakhiran sistem sesuai perkembangan teknologi terkini dan berkolaborasi dengan berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti payment gateway, penyelenggara transfer dana, uang elektronik, dan berbagai penyelenggara fintech termasuk peer-to-peer lending, merchant aggregator serta fintech lainnya guna mendukung dan mengembangkan ekosistem keuangan digital yang saling terintegrasi dan bersinergi. Beberapa produk dan layanan digital yang dimiliki oleh Bank Sampoerna antara lain Sampoerna Internet Banking, Mobile Banking, Virtual Account, Rekening Dana Lender, QRIS Payment, Corporate Debit Card, dan layanan pinjaman berbasis web: PDaja.
Bank Sampoerna didukung oleh dua grup besar pemegang saham, yakni Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama (78,48%) dan Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima (17,44%). Sebesar 3,11% dan 0,97% kepemilikan dipegang berturut-turut oleh Abakus (Asia Pacific) Pte. Ltd dan Bapak Ekadharmajanto Kasih.