Category Archives: Retail

Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat dan Sejahtera

Frisian Flag Indonesia dan PERGIZI PANGAN Indonesia Gandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk #IndonesiaSIAP Jalani Adaptasi Kebiasaan Baru

 Jakarta – Memperingati momen Hari Kesehatan Nasional, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat, menyelenggarakan kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang di masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Hadir sebagai pembicara pada sesi edukatif ini, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari., M.Si, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP. Acara ini dibuka secara resmi dengan sambutan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Ketua Umum TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya.

“Kesehatan menjadi faktor penting dalam membangun masyarakat dan bangsa yang kuat. Tentunya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menerima dengan baik dan mendukung inisiatif yang dilakukan Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat khususnya di Jawa Barat, akan pentingnya penerapan pola hidup sehat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada sambutan yang disampaikan di sela acara webinar #IndonesiaSIAP.

“Peringatan Hari Kesehatan Nasional menjadi momentum yang tepat bagi kita bersama untuk meningkatkan kesadaran dan merevolusi gaya hidup untuk menjadi lebih sehat, dengan memperhatikan asupan gizi seimbang dan aktif bergerak. Sebagai perusahaan yang mengusung visi ‘Nourishing by Nature’, Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam pemenuhan gizi melalui produk susu yang terjangkau dan peningkatan literasi gizi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai manifestasi dari komitmen ini, sejak 2018 kami menjalin kolaborasi bersama PERGIZI PANGAN Indonesia dalam memformulasikan produk gizi berkualitas terjangkau, Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA, serta menginisiasi kampanye #IndonesiaSIAP, yang hingga saat ini telah berhasil memberikan edukasi gizi seimbang dan isi piringku kepada lebih dari 15.000 keluarga Indonesia,” jelas Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

Andrew menambahkan, sebagai tindak lanjut dari inisiatif #IndonesiaSIAP, kali ini FFI dan PERGIZI PANGAN Indonesia bermitra dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat menggelar webinar, yang kemudian akan diperkuat dan disebarluaskan melalui aktivitas pelatihan (training for trainers) daring kepada perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat. Selain itu, intervensi berupa pemberian produk bergizi berkualitas juga akan dilakukan dengan menjangkau 10.000 keluarga di 27 area di Jawa Barat, guna mendukung pemenuhan gizi seimbang dan peningkatan konsumsi protein hewani.

Tanggapan positif dari inisiatif ini juga disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya. “Permasalahan gizi dan tingginya angka stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang juga dihadapi masyarakat di Jawa Barat. Inisiatif #IndonesiaSIAP ini sejalan dengan komitmen kami dalam pemenuhan gizi dan mengatasi isu stunting yang kami gagas melalui ‘Gerakan Jabar Menuju Zero Stunting 2023’. Kegiatan edukasi dan intervensi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi seimbang guna mengatasi permasalahan stunting, sekaligus membantu menjaga imunitas keluarga di tengah ancaman pandemi.”

“Data Dinas Kesehatan Jabar mencatat, jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan angka prevalensi stunting sebesar 29,2% – mendekati angka prevalensi nasional yaitu 30,8%. Tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, perilaku dan kebiasaan menjadi elemen substansial yang menyebabkan permasalahan gizi ini masih kerap ditemui. Berbagai upaya khususnya di Jawa Barat telah digalakkan untuk mengatasi permasalahan stunting. Di antaranya dengan melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek, intervensi balita stunting dengan memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi, serta pemberian tablet penambah darah kepada para remaja. Tak kalah penting, adalah dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta memastikan pemenuhan gizi seimbang selama masa pertumbuhan”, jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP.

Bukan hanya berperan penting pada fase pertumbuhan anak, asupan gizi seimbang dan beragam termasuk protein hewani juga dibutuhkan bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan calon ibu hamil selama fase sebelum dan masa kehamilan untuk mencegah kelahiran anak dengan kondisi stunting. Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari, M. Si memaparkan, “Pencegahan berat badan bayi lahir rendah dan stunting sebaiknya dilakukan dengan mempersiapkan diri sejak masa prakonsepsi – periode sebelum wanita mengalami kehamilan. Berbagai studi menunjukkan pemenuhan gizi bagi wanita sejak masa prakonsepsi, dapat berdampak positif bagi kesehatan ibu dan anak kelak. Meski demikian, data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat dari 37,1% pada 2013, menjadi sebesar 48,9%. Karenanya, edukasi, intervensi dan pemenuhan gizi berkualitas baik pada remaja, ibu hamil, dan fase periode kritis pertumbuhan (1000 Hari Pertama Kehidupan) menjadi sebuah keharusan, agar ke depan dapat tercipta generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.”

Pentingnya asupan gizi seimbang untuk mengatasi permasalahan kesehatan serta, di situasi pandemi juga ditekankan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, MS. “Di tengah isu pandemi yang masih mengancam, pemenuhan gizi seimbang termasuk asupan pangan protein hewani menjadi kunci untuk menjaga kesehatan keluarga. Pangan protein hewani yang berkualitas salah satunya susu, memiliki asam amino yang lengkap dan berperan penting pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak setelah masa ASI eksklusif, serta meningkatkan sistem imunitas. Asam amino lengkap disertai asam lemak dan penambahan asam folat, vitami A, vitamin D, zink, zat besi, B kompleks pada susu akan memiliki manfaat penting bagi ibu dan bagi pertumbuhan perkembangan janin dan mendukung proses metabolisme tubuh. Tak kalah penting, asam folat yang terkandung berfungsi membentuk sel darah merah, serta membangun sel-sel dalam tubuh, sehingga bermanfaat dalam mencegah permasalahan anemia yang kerap muncul pada ibu hamil dan anak.”

Sebelumnya, Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia telah menghadirkan produk susu bubuk keluarga bergizi Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA dengan harga terjangkau, Rp2.500 per saset. Produk susu ini diformulasikan dengan memenuhi semua regulasi yang berlaku, dan mempertimbangkan kandungan gizi yang dibutuhkan masyarakat, sebagai upaya untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan gizi di Indonesia. Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA hadir sebagai sumber protein dengan 4 gram protein hewani, 11 vitamin dan 6 mineral, di antaranya Vitamin A, Vitamin B Kompleks, Vitamin D, kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, dan lain-lain.

“Ketersediaan produk bergizi yang terjangkau dan edukasi membangun literasi gizi dalam masyarakat adalah yang dibutuhkan saat ini. Selain itu karena kolaborasi itu adalah kunci, kami berharap, melalui inisiatif #IndonesiaSIAP ini, FFI bersama PERGIZI PANGAN Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat terus bergerak bersama dan memberikan dampak kebaikan yang lebih luas kepada masyarakat agar siap menjalani kenormalan baru dan #JagaGiziMereka untuk bangun keluarga kuat, sehat dan sejahtera,” tutup Andrew.

***

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:

Andrew F. Saputro Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia

Andrew.saputro@frieslandcampina.com 08118300449

Rika Mayasari

PR Consultant

R&R Public Relations rika.novriadi@rikadanrekan.com 0811103862

Tentang Frisian Flag Indonesia

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah salah perusahaan susu terdepan di Indonesia yang menyediakan produk bernutrisi untuk anak-anak dan keluarga dengan merek FRISIAN FLAG®, FRISO®, SUSU BENDERA®, dan OMELA®. FRISIAN FLAG® telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia sejak 1922.

Sebagai bagian dari FrieslandCampina, salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda, FFI mengacu pada pengalaman global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal, agar dapat menghadirkan sumber gizi terbaik yang diperoleh dari susu.

FFI mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan berbagai portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frisianflag.com

Tentang FrieslandCampina

Setiap harinya, FrieslandCampina menyediakan pangan kaya gizi kepada jutaan konsumen di seluruh dunia. Dengan jumlah pendapatan tahunan sebesar 11.5 miliar euro, menjadikan FrieslandCampina salah satu produsen susu terbesar di dunia. FrieslandCampina menyediakan produk bagi konsumen maupun profesional, memasok bahan baku bagi produsen produk gizi bayi & balita, maupun industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

FrieslandCampina memiliki kantor cabang di 34 negara dengan 114 fasilitas produksi dengan 23.769 karyawan, serta produk yang tersedia di lebih dari 100 negara. Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A, beranggotakan 18.261 peternak sapi perah yang tersebar di Belanda, Jerman dan Belgia, menjadikannya salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frieslandcampina.com.

Hari Pangan Sedunia 2020: Frisian Flag Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi Bersama dalam Meningkatkan Peranan Peternak Sapi Perah untuk Jaga Ketahanan dan Keamanan Pangan

Jakarta – Dalam rangka Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, hari ini perusahaan produk susu bernutrisi PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menggelar webinar bersama Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan para pakar peternakan. Kegiatan webinar ini ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan peternak sapi perah Indonesia dalam mencapai tujuan bersama yaitu  menjaga ketahanan dan keamanan pangan terutama di masa pandemi. Selaras dengan tema Food Safety, Everyone’s Businessyang diusung Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2020, FFI dan GKSI mengangkat peran peternak sapi perah dalam memastikan keamanan pangan untuk Indonesia. FFI dan GKSI juga meyakini bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama dan setiap pihak memiliki peran untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat memenuhi kriteria-kriteria keamanan dan kesehatan.

Webinar „Peranan Peternak Sapi Perah Indonesia dalam Menjaga Ketahanan dan Keamanan Pangan, Terutama di Masa Pandemi’ yang digelar mulai pukul 09.00 WIB menghadirkan pembicara para pakar peternakan dari Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada. Diskusi berlangsung menekankan pentingnya kerjasama dengan mitra koperasi untuk meningkatkan pemberdayaan peternak sapi perah lokal dan pengetahuan tentang peternakan berkelanjutan untuk kemajuan industri susu sapi segar di Indonesia.

Dalam sambutan pembuka webinar hari ini, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew

  1. Saputro menyampaikan harapannya atas kerjasama dengan koperasi peternak sapi perah, “Kesadaran masyarakat untuk minum susu setiap hari menunjukkan tren positif dan kini menjadi bagian dari komitmen masyarakat menjalankan gaya hidup sehat terutama untuk mendukung sistem imunitas keluarga. Kebutuhan akan pasokan protein hewani atau susu sapi segar terus meningkat dan ini menjadi peluang kita bersama untuk memajukan potensi peternak sapi perah Indonesia. PT Frisian Flag Indonesia telah hadir di Indonesia lebih dari 98 tahun dan kami membuka diri untuk berbagi keahlian peternak Belanda dengan para peternak sapi perah Indonesia. Sejak tahun 1996, melalui program Dairy Development Program (DDP) kami telah berbagi pengalaman tentang peternakan berkelanjutan yang mengutamakan keamanan dan kesehatan pangan, yang dapat kita gunakan untuk memastikan ketahanan dan keamanan pangan khususnya susu segar terutama di masa pandemi seperti saat ini.” Andrew juga menyampaikan apresiasi perusahaan atas dukungan Kementerian Pertanian, GKSI, mitra koperasi dan peternak dalam keberhasilan program pemberdayaan peternak sapi perah Indonesia. “Keahlian peternak Belanda memberikan pengalaman hampir 150 tahun mengelola peternakan sapi perah yang berkelanjutan. Kunci utama keberhasilan adalah kolaborasi yang kuat dan konsisten, semoga bersama – sama kita dapat terus memberikan manfaat kebaikan susu bagi seluruh keluarga Indonesia.,” Andrew menambahkan.

Senada dengan Andrew, Ketua Gabungan Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi juga menyampaikan harapannya terhadap kerjasama peternak dengan swasta, “Kerjasama antara berbagai koperasi susu dan PT Frisian Flag Indonesia telah banyak membantu kami mendukung pemenuhan kebutuhan konsumsi susu

segar di Indonesia. Pemberdayaan peternak sapi perah lokal yang disampaikan FFI telah meningkatkan kualitas peternakan dan berdampak positif terhadap produktivitas dan pengembangan usaha. Kami dapat berbagi tentang tantangan mengelola ternak sapi perah dan mendapat banyak pembelajaran untuk mengatasinya. Semangat kemitraan ini sangat positif dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan anggota koperasi kami. Tidak hanya peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar, kemitraan ini juga meningkatkan kualitas sumber daya para peternak.”

Kerjasama yang baik antara perusahaan dan peternak juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dan dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan industri susu segar di tanah air. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc., mengungkapkan pentingnya kerjasama untuk menjaga ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia, khususnya di tengah pandemi. “Kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan susu segar secara mandiri akan sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi. Pemerintah membutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan ini dan setiap anggota masyarakat punya perannya masing-masing, peran yang berbeda namun sama pentingnya. Program kemitraan antara FFI dan koperasi adalah contoh yang baik dalam menggalang kerjasama untuk kebaikan Indonesia. Bersama kita wujudkan keamanan dan ketahanan pangan dan menjamin ketersediaan pangan yang aman, sehat dan bergizi untuk masyarakat Indonesia.”

Kalangan akademisi juga menanggapi kerjasama ini dengan positif seperti yang disampaikan Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB, Dr. Epi Taufik, S.Pt., MVPH., MSi., “Manajemen peternakan sapi perah Indonesia terutama dalam memenuhi ketahanan pangan harus terus ditingkatkan agar tidak kalah dengan negara – negara lain. Edukasi, inovasi, dan kerjasama antara pemerintah-akademisi-peternak-perusahaan dalam mewujudkan peternakan sapi perah yang modern, berkualitas, dan berkelanjutan, harus kita lakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas. IPB terus berinovasi di bidang peternakan dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk berikan solusi peternakan yang maju dan berkelanjutan.”

Sementara itu, Pakar Pakan Ruminansia sekaligus Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN.Eng, menekankan pentingnya pengelolaan pakan dan kesehatan ternak sebagai kunci keamanan pangan. “Peternakan yang mengutamakan prinsip keamanan dan kesehatan menjadi sumber pangan berkualitas yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Kesadaran menyediakan pangan aman harus dimulai dari hulu dan seyogyanya menjadi sebuah standar operasi dalam mengelola peternakan, dan dimulai dari pakan. Pakan tidak hanya aspek jumlahnya tetapi juga mutu dan keamanannya bagi kesehatan ternak dan produk hasil ternak seperti susu segar dan hasil olahannya, yang nantinya aman di konsumsi oleh masyarakat.”

“Peternak Indonesia harus terus bersemangat dalam berusaha menjaga kualitas pakan dan menerapkan manajemen kandang yang sesuai standar. Bersama kita harus bisa mendukung peternak untuk terus menyediakan sumber gizi yang dibutuhkan masyarakat, dan membangun industri susu segar yang siap menjawab kebutuhan konsumen, yang semakin hari mereka semakin demanding dan care atas kualitas dan keamanan produk pangan,” tambah Ali.

Webinar „Peranan Peternak Sapi Perah Indonesia dalam Menjaga Ketahanan dan Keamanan Pangan, Terutama di Masa Pandemi’ berlangsung hingga pukul 11.45 WIB diikuti 300 orang peserta, terdiri dari akademisi, mahasiswa, pelajar mitra peternak sapi perah lokal dan koperasi daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

 

– selesai –

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: 

Andrew F. Saputro Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia

Andrew.saputro@frieslandcampina.com

+62 8118300449

Sisi Suhardjo Public Relations Iris Jakarta

Sisi.suhardjo@id.iris-worldwide.com

+62818754229

 Tentang Frisian Flag Indonesia

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah salah perusahaan susu terdepan di Indonesia yang menyediakan produk bernutrisi untuk anak-anak dan keluarga dengan merek FRISIAN FLAG®, FRISO®, SUSU BENDERA®, dan OMELA®. FRISIAN FLAG® telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia sejak 1922.

Sebagai bagian dari FrieslandCampina, salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda, FFI mengacu pada pengalaman global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal, agar dapat menghadirkan sumber gizi terbaik yang diperoleh dari susu.

FFI mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan berbagai portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frisianflag.com

Tentang FrieslandCampina

Setiap harinya, FrieslandCampina menyediakan pangan kaya gizi kepada jutaan konsumen di seluruh dunia. Dengan jumlah pendapatan tahunan sebesar 11.5 miliar euro, menjadikan FrieslandCampina salah satu produsen susu terbesar di dunia. FrieslandCampina menyediakan produk bagi konsumen maupun profesional, memasok bahan baku bagi produsen produk gizi bayi & balita, maupun industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

FrieslandCampina memiliki kantor cabang di 34 negara dengan 114 fasilitas produksi dengan 23.769 karyawan, serta produk yang tersedia di lebih dari 100 negara. Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A, beranggotakan 18.261 peternak sapi perah yang tersebar di Belanda, Jerman dan Belgia, menjadikannya salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.frieslandcampina.com

Tokopedia Rilis Tren Transaksi Kuartal III 2020

  • Lima kategori favorit di Tokopedia sepanjang Juli-September 2020 meliputi Makanan dan Minuman, Kesehatan, Keperluan Rumah Tangga, Elektronik, Handphone dan Tablet.
  • Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) memicu kenaikan signifikan pada transaksi di kategori Komputer dan Laptop, serta Buku.
  • Kategori Kecantikan dan Fashion tetap diminati selama pandemi.

Indonesia – Belanja daring saat ini masih menjadi alternatif mengurangi risiko penyebaran virus di tempat ramai, sekaligus mendorong pegiat usaha di Indonesia – khususnya UMKM – untuk terus beroperasi. Tokopedia pun mengumumkan tren transaksi jual-beli online di platformnya sepanjang kuartal III 2020.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, “Kategori Makanan dan Minuman, Kesehatan, Rumah Tangga, Elektronik dan Handphone & Tablet menjadi lima kategori paling populer selama periode Juli hingga September 2020.”

Belanja Sembako Online Jadi Tren Pandemi

Pada kategori Makanan dan Minuman, penjualan meningkat hampir 3 kali lipat selama pandemi. “Produk sembako seperti telur dan ikan, mie instan, teh, madu dan kopi lokal menjadi produk yang paling laris,” tambah Nuraini.

Masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah juga mendorong peningkatan pada kategori Rumah Tangga yang mencapai lebih dari 2 kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi. Tempat sepatu dan sandal, pengharum ruangan dan bantal tidur menjadi produk yang paling digemari.

Pada kategori Elektronik, produk seperti bohlam pintar, earphone, antena dan receiver TV menjadi produk yang paling laris. Sementara pada kategori Handphone & Tablet, penyangga dan tripod untuk telepon seluler, powerbank serta kabel data merupakan produk yang paling banyak dicari.

Kategori Kesehatan di sisi lain juga mengalami peningkatan hampir 2,5 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Masker dan face shield masih menjadi produk kesehatan yang paling dicari masyarakat.

WFH dan SFH Picu Kenaikan Transaksi Signifikan di Kategori Buku, Komputer dan Laptop

Situasi pandemi saat ini mendorong masyarakat untuk tetap melaksanakan aktivitas baik bekerja maupun sekolah dari rumah. Hal ini memicu peningkatan transaksi pada kategori Komputer dan LaptopWifi extender, meja laptop, mouse, webcam dan headset tercatat sebagai produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat selama kuartal III 2020.

Keadaan pandemi di sisi lain mendorong masyarakat lebih banyak membaca selama di rumah. Pada kategori Buku, buku tentang pengembangan diri, pendidikan, religi dan buku fiksi menjadi produk yang paling populer.

Kegiatan berolahraga juga menjadi salah satu aktivitas yang sangat digemari oleh masyarakat selama pandemi. “Bersepeda, yoga dan pilates, bermain sepatu roda dan skateboard, golf serta tenis meja merupakan lima aktivitas olahraga yang memicu kenaikan signifikan pada penjualan produk di kategori Olahraga selama kuartal III 2020,” tambah Nuraini.

Kategori Kecantikan dan Fashion Tetap Diminati Selama Pandemi

Kesadaran masyarakat untuk tetap merawat diri walau di tengah pandemi mendorong adanya peningkatan pada kategori Perawatan Tubuh yang mencapai lebih dari 2 kali lipat.

Selain itu, pada kategori Kecantikan, serum wajah lokal, krim dan pembersih wajah menjadi produk yang paling banyak dicari oleh masyarakat. Salah satu pegiat usaha lokal yang menghadirkan beragam produk perawatan wajah, Aubree Skin, mengalami kenaikan transaksi lebih dari 10 kali lipat selama periode Juli-September 2020.

Pada kategori Fashion Pria dan Wanita, kaos, celana pendek, aksesoris kacamata, jam tangan, baju tidur dan pakaian dalam menjadi yang paling populer. Sementara pada kategori Fashion Muslim, perlengkapan ibadah, jilbab dan gamis menjadi produk yang paling laris.

“Kunci menghadapi pandemi adalah tetap beradaptasi dengan terus berinovasi dan berkolaborasi. Tokopedia dalam hal ini berkomitmen #SelaluAdaSelaluBisa, melalui kolaborasi dengan para mitra strategis, untuk mempermudah masyarakat menemukan apa pun yang dibutuhkan kapan pun, hingga menciptakan peluang,” tutup Nuraini.

***

Tentang Tokopedia

Tokopedia, perusahaan teknologi Indonesia, memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Visi Tokopedia adalah membangun sebuah Super Ecosystem dimana siapa pun bisa memulai dan menemukan apa pun. Saat ini, Tokopedia memberdayakan jutaan penjual dan pengguna melalui marketplace dan produk digital, fintech dan pembayaran, logistik dan fulfillment, serta Mitra Tokopedia.

Kontak Media

Tim PR Tokopedia | pr@tokopedia.com

Plastic Reborn 2.0 Berhasil Dorong Peningkatan Jumlah Volume Hingga Lebih Dari 200 Ton Sampah Kemasan Plastik Pasca Konsumsi yang Dikelola Melalui Kolaborasi Startup

Jakarta  – Kolaborasi  lintas  daerah  dan  bisnis  telah menyatukan  para  startup  terpilih  yaitu MallSampah, CleanUp dan Gringgo sebagai penerima hibah (“Grantees”) untuk mengaplikasikan  materi akselerasi bisnis yang mereka dapat ke dalam proyek bisnis untuk kemudian dipasarkan  secara  langsung. Data menunjukkan terjadi perluasan bisnis pada para grantees serta peningkatan kemampuan  pengelolaan  sampah  kemasan  plastik  pasca  konsumsi  atau  PET  (Polyethylene  Terephthalate)  dengan  jumlah  total  sebanyak  282  ton  atau  rata-rata  peningkatan  sebesar  24%  yang  kemudian  dapat  dimanfaatkan  untuk  proses  daur  ulang.  Sementara  sampah  yang  berhasil  dikelola  secara  keseluruhan  (organik dan  anorganik)  mencapai  464%.  Hal  ini  menunjukkan  program  Plastic  Reborn  2.0  mampu  mendorong  generasi  muda  untuk  berkolaborasi  mencari  solusi  untuk  ekosistem  pengelolaan  sampah  kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.

Diluncurkan pada 17 Juli 2019, “Plastic Reborn 2.0” yang merupakan inisiatif yang dibangun oleh Coca-Cola  Foundation  Indonesia  bersama  Ancora  Foundation,  pada  hari  ini  dengan  bangga mengumumkan  pencapaian  dari  program  kolaborasi  yang memiliki  visi  untuk  mendorong  terbangunnya  ekosistem  ekonomi  sirkular  termasuk  penggunaan  teknologi  untuk  mendorong  terciptanya  sistem  persampahan  dan daur ulang di Indonesia yang lebih efisien.

Wakil  Ketua  Pelaksana  Coca-Cola  Foundation Indonesia  (CCFI) Triyono Prijosoesilo, menyampaikan, “Sejalan  dengan  visi  global  ‘World  Without  Waste’,  CCFI  bersama  dengan  mitra  Ancora  Foundation  menginisiasi Plastic Reborn 2.0 sebagai wujud ambisi kami terhadap upaya pengurangan dampak limbah  kemasan  pasca  konsumsi  pada  lingkungan. Para  grantees berhasil  mengembangkan  kemampuan  mereka  dalam  berkontribusi  terhadap  sektor  industri  pengolahan  sampah  dan  daur  ulang.  Semangat  tinggi mereka membuktikan bahwa apabila dikelola secara optimal, industri daur ulang limbah kemasan  plastik pasca konsumsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.”

 

 

‘Plastic Reborn’ hadir sebagai bagian dari pelaksanaan Visi “World Without Waste” di Indonesia, dimana   program bertujuan mendorong perubahan perilaku generasi muda Indonesia akan pengelolaan sampah  plastik  khususnya  kemasan  plastik  pasca  konsumsi.  Dalam  ‘Plastic  Reborn  2.0’  mendorong  generasi  muda untuk berkolaborasi menemukan  solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik  pasca konsumsi dengan memanfaatkan teknologi.

Direktur Eksekutif Ancora  Foundation,  Ahmad Zakky Habibie, mengungkapkan “Kami  bangga  atas  semangat dari para grantees yang sangat tinggi dalam mencapai target dari program ini hingga mampu  melebihi  target  semula.  Melalui  pendampingan  pada  program  Plastic  Reborn 2.0  yang  telah  berjalan  selama  18  bulan,  para  startup  terpilih  telah  sukses  berkolaborasi  mengembangkan  kapasitas  usaha  mereka dengan adopsi teknologi dan juga pengembangan secara operasional. Melihat kesuksesan para  grantees melalui program ini, kami ingin mengajak para pebisnis muda Indonesia untuk ikut memajukan industri daur ulang sampah kemasan plastik untuk turut mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.”

 

 

Keberhasilan  setiap  grantees terpapar  pada  data  ‘Plastic  Reborn  2.0’  dimana  terlihat  peningkatan  di  bidang  bisnis  mereka.  Tercatat  dibandingkan  tahun  lalu,  peningkatan  jumlah  sampah  yang  dikelola  secara  keseluruhan  MallSampah mencapai  volume  25.3  ton  sampah  atau  sebesar  361.1%, Gringgo  meningkat 473 ton atau mengalami peningkatan 136.2% dan CleanUp mencapai 134 ton sampah atau  mencapai 893.3%. Sementara di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna  aktif  sebanyak  5.000  pelanggan,  pengguna  aplikasi mobile  apps  sebanyak  17.000  orang,  dengan  lebih  dari  200  mitra  pengumpul  sampah  yang  mendukung  operasional  perusahaan  secara  luas  di  Kota  Makassar,  Kabupaten  Gowa,  Kabupaten  Maros  dan  Kota  Parepare.  Selain  itu,  pencapaian  CleanUp  tercatat pada pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100% yang tidak hanya  berasal dari wilayah Kabupaten Gowa saja namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.

Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra, mengucapkan “Program akselerasi bisnis yang kami jalani  telah  mendorong  MallSampah  berinovasi  dalam  layanan  pengelolaan  sampah  yang  lebih  baik  dan  mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi. Selain itu, bersama dengan CleanUp kami mengembangkan  fitur “Mixed Waste” menjadi  aplikasi mobile pertama dari MallSampah sebagai bentuk solusi layanan  pengelolaan  sampah  yang  terintegrasi  dalam  satu  platform,  mulai  dari  sumbernya  sampai  dengan  pemrosesan terakhir.”

Hal senada disampaikan oleh Founder & General Manager CleanUp Indonesia Iqra Putra Sanur “Fitur  Mixed Waste adalah salah satu hasil dari program pendampingan akselerasi bisnis dari ‘Plastic Reborn  2.0’  bersama  para  ahli.  Saat  ini  kami  telah  memperbarui  model  bisnis  perusahaan  melalui  kemitraan  bersama MallSampah  dan Gringgo  yang  salah  satunya memanfaatkan  pengembangan  kapasitas  bisnis  dengan orientasi teknologi yang berdampak terhadap pertumbuhan usaha dari CleanUp.”

Sementara itu, CEO & Co-Founder Gringgo Febriadi Pratama, mengungkapkan “Pendampingan program Plastic  Reborn 2.0  sangat  mendukung  dalam  mengembangkan  layanan  dan  kapasitas  usaha  Gringgo.  Bersama dengan CleanUp, kami mengembangkan  dukungan operasional CleanUp secara digital melalui  “Smart Waste Platform”. Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas  yang  lebih  baik  bagi  para  pekerja  sampah.  Harapan  kami  model  ini  nantinya  dapat  diaplikasikan  di  wilayah lainnya di Indonesia. Melalui CleanUp, kini Gringgo telah memperluas operasional kami melalui  pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.”

Berdasarkan  hasil  yang  dicapai  melalui  program  ini,  para  startups  terpilih  telah  dapat  meningkatkan  kapabilitas mereka dalam mengelola sampah plastik dengan jumlah rata-rata sebesar 81% dengan total  712 ton atau rata-rata sebanyak 21 ton setiap bulannya.

“Pada  Plastic  Reborn  2.0’  menunjukkan  dua  faktor  keberhasilan  program  terdapat  dalam  proses  akselerasi  bisnis dan  kolaborasi sebagai  kunci  bagi  para  grantees  menjalankan  bisnis  yang  berkelanjutan. Kami  sangat  bangga  atas  hasil  yang  telah  dicapai  dari  Plastic  Reborn  2.0  dan  berharap  kegiatan  ini  dapat  menjadi  role-model  yang  diikuti  oleh  generasi  muda  dan  daerah  lain  untuk  mewujudkan pengelolaan sampah plastik Indonesia yang lebih baik,” tutup Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo.

RNI Meluncurkan Produk Raja Gula Kemasan Baru

Senin, 12 Oktober 2020, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-56, RNI meluncurkan produk Raja Gula kemasan baru.

Peluncuran produk ini bertujuan untuk meningkatkan Brand image Raja Gula sebagai produk gula tebu melik bangsa.

Diharapkan keberadaan produk gula milik RNI dapat menstimulus geliat bisnis UMKM. Pendistribusian produk akan memprioritaskan kerjasama dengan warung serta pelaku UMKM. Agar mudah didapatkan, spreading Raja Gula dilakukan melalui kantor perwakilan cabang Rajawali Nusindo RNI Group serta secara online melalui e-commerce nushinushi.id milik Rajawali Nusindo serta Warung Pangan dan Mitra Warung Pangan yang dikelola oleh BGR Logistic.

Saat ini Raja Gula telah tersebar di ribuan outlet diseluruh Indonesia. Distributor RNI terus bergerak meperluas spreading guna menambah sebaran outlet. Raja Gula sendiri dijual dengan harga rata-rata dikisaran Rp 12.000 – Rp 12.500 per kg.

Produk Raja Gula diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, pada momen HUT ke-56 RNI, dilakukan re-branding produk Raja Gula guna memberikan image baru dan memperkuat daya tarik konsumen.

Produk Raja Gula baru dan lama memiliki kualitas yang sama, RNI selalu menggunakan 100 persen gula tebu murni dan diolah berdasarkan quality control yang ketat.

Re-branding produk Raja Gula mepertegas komitmen RNI dalam melakukan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah serta memperkuat daya saing produk pangan dalam negeri. Penguatan hilirisasi relevan dengan tujuan pembentukan BUMN Klaster Pangan yang saat ini diketuai oleh RNI, yaitu untuk menata rantai pasok komoditas pangan nasional dari hulu hingga hilir.

Raja Gula merupakan salah satu dari sekian banyak produk pangan milik BUMN Klaster Pangan. Selanjutnya RNI akan meluncurkan berbagai jenis produk pangan lainnya seperti teh, minyak goreng, dan beras. Selain itu ada juga produk handsanitizer yang terbuat dari etanol sebagai produk samping hasil pengolahan tebu. Saat ini konsepnya sedang dimatangkan. (Humas RNI)

Bulog Dan Komisi IV DPR RI Kawal Kualitas Beras BANSOS

Subang – Perum BULOG menerima Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja masa reses I di Subang – Jawa Barat guna meninjau langsung kualitas beras untuk program Bansos tahun 2020 dari Kemensos di wilayah tersebut.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum BULOG, Bachtiar yang ikut mendampingi dan menerima kunjungan kerja tersebut menegaskan bahwa BULOG terus memaksimalkan penyaluran program Bansos Beras kepada Keluarga Penerima Manfaat dan berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras di pintu gudang BULOG di seluruh wilayah Indonesia, untuk selanjutnya diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI.

“Kami sudah menyediakan stok beras sesuai kualitas yang ditentukan untuk program Bansos Beras ini, sampai dengan tanggal 14 Oktober 2020 kami telah menyalurkan Beras Bansos ini sebesar 321.222 ton atau 71% dari pagu 3 alokasi. Memperhatikan realisasi tersebut maka masih tersisa sebesar 128.778 ton untuk segera disalurkan, untuk itu perlu percepatan penyaluran Bansos Beras ini pada sisa hari di bulan Oktober ini”, kata Bachtiar.

Pimpinan Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kunjungan kerja kali ini difokuskan untuk meninjau langsung dan memastikan bahwa tidak ada penyelewengan dalam penyaluran bansos beras Keluarga Penerima Manfaat di wilayah Jabar. Seperti yang diketahui telah beredar berita tentang beras bansos yang tercampur biji plastik di wilayah Jabar yang sedang di usut oleh Kejaksaan Negeri setempat.

“Kita sudah cek langsung kondisinya di Gudang BULOG tidak ada beras plastik dan tadi sudah dijelaskan oleh Direksi BULOG bahwa isu beras plastik dipastikan dilakukan oleh oknum yang terganggu karena penyaluran bansos ini menggunakanan beras BULOG bukan beras mereka, serta kita mendorong Kejaksaan segera mengungkap oknum tersebut”, ujar Dedi.

Disamping itu Tim monitoring dan evaluasi BULOG terus berkerjasama dengan Kejaksaan Negeri setempat untuk mengusut laporan masyarakat terkait penemuan biji plastik dalam beras bansos. BULOG secara tegas meyakinkan bahwa beras yang tercampur dengan biji plastik bukan berasal dari Perum BULOG.

Lebih lanjut Dedi menjelaskan Perum BULOG harus didorong untuk terus bisa menyediakan stok beras berkualitas untuk program-program pemerintah sehingga stok BULOG ini bisa berputar dan bisa terus menyerap beras hasil panen petani.

CSA Hadirkan Mitra10 ke-32 & Atria Pertama di Surabaya

SURABAYA – PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. (BEI: “CSAP”) Perusahaan distribusi terbesar & terkemuka bahan bangunan, kimia dan Consumer Goods/FMCG, dan pemilik jaringan toko ritel modern Mitra10 & Atria terus memacu pertumbuhan segmen ritel modern bahan bangunan dan Home Improvement dengan membuka Mitra10 ke-32 di jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Superstore ketiga yang berlokasi di kota pahlawan ini menempati area seluas 15.000 m2 dengan selling area seluas 6.500 m2. Mitra10 Ahmad Yani menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 32.000 item, mulai dari keperluan lantai, keramik, cat, atap hingga home improvement.

“Kami selalu berupaya menciptakan kinerja yang terbaik dan berkelanjutan melalui ekspansi agresif di sektor ritel modern bahan bangunan dan furnitur. Kota Surabaya mempunyai prospek yang sangat baik terutama di segmen residensial.” Jelas Idrus H. Widjajakusuma, Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, induk usaha Mitra10.

Ditambahkan, sepanjang tahun 2019, CSA telah membuka tiga superstore baru Mitra10 dari target lima superstore baru pada 2019. Ketiga outlet tersebut antara lain; Cirebon, Yogyakarta dan hari ini Surabaya. Kemudian berikutnya Mitra10 akan kami buka di Solo dan Makassar sehingga pada akhir tahun total Mitra10 mencapai 34 outlet.

Untuk menopang rencana ekspansi agresif tersebut CSA telah mengalokasikan dana belanja segmen ritel sebanyak Rp500 miliar pada 2019. CSA berupaya menangkap peluang terbaik dengan sinergi antar bisnis unit seperti segmen distribusi, ritel modern bahan bangunan dan furnitur untuk pencapaian yang lebih baik.

Atria kini Hadir di Surabaya

Berbeda dengan Mitra10 sebelumnya yang telah hadir di Surabaya, Mitra10 Ahmad Yani juga dilengkapi dengan gerai furniture, Atria. Ini merupakan gerai Atria pertama di Kota Surabaya atau gerai ke-11 di seluruh Indonesia. Atria menempati selling space sebesar 1.500m2 dan gudang showroom seluas 64m2 dikelola oleh total 28 personel toko dan 15 personel gudang.

“Atria ini merupakan cabang pertama yang berlokasi di Surabaya, khususnya Jawa Timur. Dengan mengusung konsep Shop in Shop konsep. Kami menawarkan pengalaman berbelanja yang lengkap, nyaman dan aman.” Jelas Idrus Widjajakusuma.

Atria merupakan ritel modern furnitur yang menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 9.000 item, beragam jenis furnitur mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang makan hingga dapur dengan kualitas dan desain yang menarik. Produk-produk yang ditawarkan ditata oleh desainer sesuai tema ruangan untuk memudahkan konsumen memilih produk-produk yang tepat dengan nyaman.

Baik Mitra10 maupun Atria menyasar segmen end user property yakni para pemilik rumah maupun apartemen yang hendak membangun atau merenovasi rumahnya. Beragam program promo khusus selama pembukaan juga ditawarkan untuk menarik minat pembeli, mulai dari potongan harga, konsultasi desain hingga layan antar gratis.

Pada pembukaan showroom di Ahmad Yani ini Atria kolaborasi dengan Universitas Ciputra, Fakultas Industri Kreatif yang fokus pada program studi arsitektur interior. Mereka juga bernaung dalam unit usaha bernama Aksen dimana diadakan untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional untuk menjual hasil kreasi anak bangsa.

Kota Surabaya dan Jakarta merupakan kota dengan tingkat konsentrasi tertinggi di pasar property seperti yang dilansir oleh salah satu konsultan properti Internasional belum lama ini (catatan: Colliers International: “Decoding South East Asia Real Estate: Insights for Owners” dirilis Maret 2019). Terlebih pemerintah telah menuntaskan proyek infrastruktur penghubung terbesar di Pulau Jawa yakni Trans Jawa.

“Pemilihan lokasi Mitra10 maupun Atria kami lakukan secara berhati-hati, dengan memperhatikan pertumbuhan, sebaran Kawasan residensial dan prospek di suatu daerah. Hal ini kami lakukan untuk menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan.” Tambah Idrus Widjajakusuma.

Tahun 2019, CSA menargetkan pertumbuhan secara konsolidasi sebesar 13% yang ditopang dari target pertumbuhan Distribusi sebesar 10% dan Ritel Modern sebesar 20% untuk menopang target pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp. 12 triliun pada 2019.

Prospek usaha CSA tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar 5,1%. Tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas kaitannya dengan target konsumsi dan kebutuhan akan hunian oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi rumah tangga di kisaran 5% dengan tingkat inflasi 3,5%. Backlog kebutuhan akan rumah telah mencapai 7,6 juta rumah (Sumber Kompas.com). Dengan indikator ini, CSA yakin bahwa iklim usaha di Indonesia sangat kondusif dan akan mendorong pertumbuhan prospek usaha CSA yang fokus di bidang bahan bangunan baik itu di segmen distribusi maupun ritel modern.