All posts by beritapers

Di Kala Pandemi, Industri Pengolahan Kakao Sumbang Ekspor USD 549 Juta

Jakarta – Di tengah imbas pandemi Covid-19, industri pengolahan kakao mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap devisa. Hal ini tercemin dari capaian nilai ekspor produk kakao olahan sebesar USD549 juta pada Januari – Juni 2020 atau meningkat sebesar 5,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dari produksi industri pengolahan kakao, sebanyak 80% hasilnya ditujukan untuk pasar ekspor. Pada tahun 2019, produk kakao olahan menyumbang nilai ekspor lebih dari USD1,01 miliar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Pasuruan Cocoa Technical Centre Mondelez International yang dilakukan secara virtual, Rabu (7/10).

Menperin menyebutkan, saat ini industri pengolahan kakao telah mampu memproduksi beragam varian, seperti cocoa liquorcocoa cakecocoa butter dan cocoa powder. Produk kakao olahan yang utama diekspor adalah produk cocoa butter yang tersebar ke negara tujuan utama ekspor seperti Amerika Serikat, Belanda, India, Estonia, Jerman dan China.

“Artinya, industri pengolahan kakao kita telah berorientasi ekspor. Untuk itu, kita perlu terus memacu kinerja dan pengembangannya agar bisa semakin kompetitif di kancah global. Kami juga berupaya memperluas akses pasar bagi produk olahan kakao, serta mendorong inovasi melalui pemanfaatan teknologi dan kegiatan riset,” paparnya.

Agus optimistis, industri pengolahan kakao di tanah air bisa berkembang baik karena didukung potensi Indonesia sebagai pengolah biji kakao nomor tiga di dunia dengan total kapasitas terpasang mencapai 800 ribu ton per tahun dari 13 perusahaan. “Industri pengolahan kakao Indonesia berada di peringkat ke-3 terbesar di dunia setelah Belanda dan Pantai Gading,” ungkapnya.

Potensi lainnya, menurut laporan International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2018/2019, produksi biji kakao Indonesia sebesar 220 ribu ton. Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 sebagai negara produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading, Ghana, Equador, Nigeria dan Kamerun.

Dengan karakteristik biji kakao asal Indonesia yang memiliki titik leleh tinggi dan kaya kandungan lemak, industri pengolahan kakao dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dari segi rasa, aroma, bahkan manfaat kesehatan. “Untuk itu, perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas bahan baku secara intensif, antara lain lewat pendampingan dari para ahli budidaya kakao,” ujar Menperin.

Karena itu, Kemenperin menyambut baik dengan didirikannya Cocoa Technical Centre oleh Mondelez International di Pasuruan, Jawa Timur dengan luas 5 hektar dan nilai investasi mencapai USD13 juta. “Kami juga memberikan apresiasi bahwa sejak tahun 2013 PT Mondelez telah berperan aktif melalui program cocoa life yang telah memberdayakan lebih dari 43.000 petani kakao di 4 provinsi (8 kabupaten) di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kakao,” imbuhnya.

Menperin berharap, kehadiran Cocoa Technical Centre Mondelez Internasional yang ke–12 di dunia ini dapat dijadikan momentum untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi pertanian kakao yang inovatif, efektif dan ramah lingkungan sehingga produktivitas dan kualitias kakao Indonesia meningkat.

“Sebagai salah satu perusahaan pengguna kakao terbesar dunia, tentunya kepedulian terhadap keberlangsungan tanaman kakao manjadi hal yang utama untuk menciptakan sektor kakao yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Menperin.

Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelēz International Maurizio Brusadelli mengungkapkan, keberlanjutan pasokan kakao merupakan kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Mondelēz International di kawasan Asia serta di seluruh dunia

“Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan”, ungkapnya.

Ia menambahkan, para konsumen juga makin memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap produk makanan yang dikonsumsi. “Masyarakat menginginkan makanan kecil yang lezat dan rasa nyaman mengonsumsinya dengan mengetahui dari mana bahan bakunya diperoleh dan diproduksi dengan cara yang berdampak lebih baik pada lingkungan dan komunitas,” pungkas Maurizio.

Kemendag dan Facebook Berdayakan UMKM Indonesia di Tengah Pandemi

Jakarta – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambut baik kolaborasi Kementerian Perdagangan dan Facebook melalui kampanye virtual #TumbuhdiFacebook untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal bertahan di tengah pandemi. Melalui program yang berlangsung pada Oktober 2020—Januari 2021 ini, Kemendag dan Facebook akan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi, diskusi, hingga festival belanja.


Peluncuran program kolaborasi Kemendag dan Facebook tersebut diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (3/10). Turut hadir dalam acara ini Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra dan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari. “Melalui kolaborasi ini, para pelaku UMKM lokal diharapkan akan memiliki keahlian dan wawasan baru untuk bertahan, bertumbuh, bahkan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dengan bantuan platform daring seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp,” ujar Mendag.

Kolaborasi ini, lanjut Mendag, merupakan bentuk konkret pentingnya kerja sama pemerintah dan pihak swasta dalam mendukung program pemerintah ‘Bangga Buatan Indonesia’ dan ketahanan UMKM lokal, serta mendorong pergerakan roda perekonomian tanah air. Sebagai langkah awal kolaborasi, Kemendag dan Facebook menyelenggarakan pelatihan virtual Akademi Instagram untuk membantu para pelaku UMKM di seluruh Indonesia memaksimalkan penggunaan platform digital dalam mengembangkan usaha mereka.

Sementara itu dalam sambutannya, Syailendra menyampaikan, UMKM berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Namun, saat ini mereka tengah menghadapi tantangan luar biasa. “Pandemi Covid-19 menuntut mereka beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital. Untuk
itu, seluruh rangkaian kegiatan dalam kolaborasi ini diharapkan dapat menginspirasi dan membantu lebih banyak UMKM untuk menerapkan pendekatan digitalisasi dalam upaya tumbuh kembang usaha mereka,” jelas Syailendra.

Sementara itu, Ruben menyampaikan, di tengah situasi pandemi, Facebook memahami bahwa beralih ke platform daring merupakan sebuah keniscayaan bagi para pelaku UMKM. “Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa adopsi digital bukan hal yang mudah untuk diterapkan karena masih banyak kelompok masyarakat yang belum dapat memaksimalkan penggunaan layanan digital. Untuk itu, kami senang sekali dapat berkolaborasi dengan Kemendag dalam meluncurkan serangkaian kegiatan
yang bisa mendorong transformasi digital UMKM Indonesia,” terang Ruben.

Mendag berharap rangkaian kegiatan dalam kerja sama ini tidak hanya bermanfaat untuk melengkapi para UMKM dengan ilmu-ilmu dan tips-tips praktis, tapi sekaligus dapat memberikan ide-ide segar. “Dengan begitu, pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan penjualan mereka melalui aplikasi digital dari Facebook,” pungkas Mendag. Dalam program kolaborasi yang berlangsung pada periode Oktober 2020—Januari 2021 ini, akan dilaksanakan 10 kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM, perwakilan perdagangan, dan pegawai Kemendag.

Adapun beberapa rangkaian kegiatan tersebut meliputi dua sesi pelatihan virtual Optimalisasi Sosial Media untuk pegawai Kemendag, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Atase Perdagangan; siaran pers bersama untuk mengumumkan program kolaborasi Facebook Family of Apps dan Kemendag; kelas pelatihan dasar bagi UMKM lokal untuk go digital di masa adaptasi kebiasaan baru dengan memanfaatkan Facebook dan Instagram dalam berbisnis; serta sesi bincang bisnis inspiratif
bersama Kemendag, perwakilan Facebook Companies, dan seorang figur publik pengusaha.


Selain itu, akan dilakukan juga serangkaian penayangan konten IGTV series #BanggaBuatanIndonesia; kelas pelatihan lanjutan seputar fitur Facebook dan Instagram Shops; Masterclass Facebook sebagai wadah diskusi dan saling berbagi inspirasi antara sesama pelaku UMKM di Facebook ndonesia Page; bazar virtual yang ditayangkan secara langsung (live) di Instagram; pelatihan Facebook Laju Digital bagi alumni Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI); serta Kolaborasi program #SheMeansBusiness dari Facebook, bersama Kemendag dan Femina untuk mengadakan Pelatihan dan bincang-bincang virtual (virtual talk) bagi para perempuan wirausaha Indonesia.

UU Cipta Kerja Prioritaskan Penciptaan Lapangan Kerja Baru

Jakarta – Pemerintah menggelar konferensi pers bersama untuk menjelaskan substansi UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR pada Senin, 5 Oktober 2020. Konferensi pers digelar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai isi UU Cipta Kerja sehingga tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan di masyarakat.

Saat konferensi pers, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian didampingi oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Dalam Negeri, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Graha Shawala, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang hadir secara virtual.

Dalam pemaparannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan tujuan UU Cipta Kerja sebagai upaya pemerintah memangkas birokrasi yang berbelit sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih besar.

“Setiap tahunnya, ada sekitar 3 juta anak muda yang perlu pekerjaan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kebutuhan atas penciptaan lapangan kerja baru sangat mendesak,” tutur Airlangga.

Harapannya, UU Cipta Kerja dapat membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Apalagi Indonesia memiliki bonus demografi. UU Cipta Kerja dibentuk dengan mengutamakan kepentingan rakyat, yang butuh kepastian dalam bekerja. UU Cipta Kerja diharapkan dapat menggerakkan rakyat untuk membuka usaha sendiri, dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Rakyat juga dapat membuka usaha baru dengan lebih mudah, karena perizinan bagi UMK telah dipermudah.

UU Cipta Kerja juga mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang telah menyederhanakan dan memotong model perizinan yang berbelit sehingga praktik pungli atau pungutan liar dapat dihilangkan.

Penjelasan Isu yang Beredar di Masyarakat

Menko Perekonomian menyoroti klaster ketenagakerjaan yang banyak menjadi perbincangan di masyarakat, terutama terkait isu / hoaks yang terlalu banyak beredar sehingga menimbulkan persepsi yang salah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Kami tegaskan bahwa di UU Cipta Kerja, upah minimum tidak dihapuskan. Upah ditetapkan dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi atau inflasi, sehingga upah tidak akan turun. UU Cipta Kerja bahkan mengatur upah pekerja harus lebih tinggi dari upah minimum,” ujar Menko.

Dalam UU Cipta Kerja, besaran pesangon diatur sehingga pekerja mendapatkan kepastian pembayaran pesangon dan mendapat tambahan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang mengatur agar pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mendapatkan manfaat lain berupa peningkatan kompetensi (upskilling) serta akses pada kesempatan kerja yang baru. Terkait waktu kerja yang eksploitatif, jumlah jam kerja sama seperti UU Ketenagakerjaan. Selain itu, UU Cipta Kerja juga tidak menghapuskan hak cuti haid dan cuti melahirkan. Pekerja outsourcing tetap mendapatkan jaminan perlindungan upah dan kesejahteraan. Hak pekerja juga harus tetap dilindungi apabila terjadi pergantian perusahaan outsourcing.

Terkait isu tenaga kerja asing (TKA) bebas masuk ke Indonesia, Menko menjelaskan, “dalam UU Ciptaker diatur Tenaga Kerja Asing yang dapat bekerja di Indonesia hanya untuk jabatan tertentu, waktu tertentu dan harus punya kompetensi tertentu. Kemudian, perusahaan yang
memperkerjakan TKA wajib memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)”.

Menko Airlangga juga menegaskan bahwa UU Cipta Kerja ini lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, dengan memberikan berbagai macam kemudahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil, terutama untuk mengembangkan usahanya. UU Cipta Kerja memberikan kemudahan perizinan tunggal bagi UMK melalui pendaftaran, dan memberikan insentif fiskal dan pembiayaan untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Pemerintah (Pusat dan Daerah) dan BUMN/D wajib mengalokasikan penyediaan tempat promosi, tempat usaha atau pengembangan UMK pada infrastruktur publik (Terminal, Bandara, Pelabuhan, Stasiun, Rest Area Jalan Tol dan infrastruktur publik lainnya).

Terkait jaminan produk halal, UU Cipta Kerja menjamin percepatan dan kepastian dalam proses sertifikasi halal dengan memberikan pembatasan waktu proses penerbitan sertifikat halal, dan memperluas Lembaga Pemeriksa Halal yang dapat dilakukan juga oleh Ormas Islam dan Perguruan Tinggi Negeri. Bahkan bagi pelaku UMK, diberikan kemudahan tambahan berupa biaya sertifikasi yang ditanggung oleh pemerintah.

Tanggapan Ruangguru Terkait Konten Blog Ruangguru

Jakarta – Menanggapi beberapa pertanyaan dari publik mengenai konten di dalam blog Ruangguru bertajuk “Sejarah Kelas 9 | Bentuk – Bentuk Ancaman Disintegrasi Bangsa Indonesia” dengan tautan https://blog.ruangguru.com/ancaman-disintegrasi-bangsa yang ditulis oleh Fahri Abdillah pada tanggal 6 Februari 2020, kami mengklarifikasi bahwa tim konten Ruangguru menjadikan keabsahan informasi sebagai prioritas tinggi dalam mempublikasikan artikel ataupun karya lainnya di seluruh platform Ruangguru. Dalam hal ini, kami selalu merujuk pada kurikulum nasional sebagai referensi kami.

Tulisan di dalam tautan blog tersebut merujuk kepada buku dengan rincian sebagai berikut: a) Judul: Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XIIb) Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesiac) Tahun penerbitan: 2015d) Kontributor Naskah: Abdurakhman, Arif Pradono, Linda Sunarti dan Susanto Zuhdie) Penelaah: Baha Uddin, Hariyono, dan Joko Sayonof) Penyelia Penerbitan: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Penjabaran lebih lanjut mengenai materi yang dipertanyakan dapat ditemukan dalam buku tersebut pada halaman 16 dan 17, tentang enam teori mengenai peristiwa kudeta G30S tahun 1965.

 Terima kasih banyak atas perhatian Anda.

Peduli Pendidikan Milenial, Pegadaian Bantu Lounge Universitas Padjadjaran

Jakarta – PT Pegadaian (Persero) terus berperan aktif dan mewujudkan kepedulian pada dunia pendidikan melalui program Pegadaian Goes to Campus dengan membangun The Gade Creative Lounge di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat Rabu, (07/10/2020).

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan serah terima dari Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan, dan diterima oleh Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE.

Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengatakan, sesuai dengan namanya The Gade Creative Lounge merupakan sebuah tempat yang bisa digunakan oleh generasi muda berkumpul sekaligus menuangkan ide kreatif mahasiswa. The Gade Creative Lounge ini dibentuk dengan konsep mini co-working space, dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti LCD, komputer, hingga mini perpustakaan.

“Di tempat ini mahasiswa bisa berdiskusi, bahkan menciptakan ide kreatif dan menghasilkan suatu karya yang bermanfaat,” ujar Damar.

Damar menambahkan, melalui The Gade Creative Lounge ini diharapkan mahasiswa semakin mengenal Pegadaian dengan berbagai produk dan layanan yang dimiliki. Nantinya diharapkan juga mahasiswa dapat bergabung dan menjadi mitra sebagai Agen Pegadaian.

“Selain menjadi tempat belajar yang nyaman, kami berharap tempat ini juga memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk memulai bisnis, salah satunya dengan menjadi Agen Pegadaian. Dengan menjadi Agen Pegadaian, mahasiswa dapat belajar sekaligus bekerja untuk mendapatkan penghasilan

Sementara itu Rektor Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang telah dilakukan antara Pegadaian dengan pihak universitas.  Ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Tempat ini bisa dipakai oleh seluruh mahasiswa, untuk mereka gunakan sebagai tempat untuk mengasah skill, perubahan pola pikir, bekerjasama dalam tim, dan berbagai kemampuan lainnya yang mereka butuhkan untuk masa mendatang,” jelas Rina.

Rangkaian acara peresmian dilanjutkan dengan webinar Indonesia Millenials Financial Summit 2020, yang menghadirkan Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran.  Dengan webinar ini diharapkan dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan bagi kaum milenial dalam mengelola keuangan yang baik dan mengenal emas sebagai salah satu investasi dan menguntungkan.

Waskita Maksimalkan Perlindungan Pegawai hingga Stakeholder Lainnya dengan Implementasi QHSE dan Aplikasi Cosmic

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode saham: WSKT) tetap
berkomitmen dalam menerapkan perlindungan pegawai, vendor, pemasok, stakeholder lainnya dan kegiatan operasional dengan terus melakukan peningkatan penerapan protokol kesehatan, implementasi Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) berbasis integrasi IT yang dimiliki perusahaan saat ini, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta kembali diberlakukan.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ratna Ningrum mengungkapkan Waskita siap menjalani operasi perusahaan pada tingkat yang masih optimal menyesuaikan ketetapan pemerintah pusat dan daerah termasuk pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan tetap mengedepankan aspek QHSE dan perlindungan personil, baik dilingkungan kantor maupun di seluruh wilayah proyek.

“Diberlakukannya PSBB di wilayah DKI Jakarta menjadi momentum bagi kami untuk melakukan percepatan digitalisasi pengelolaan bisnis konstruksi dan kepatuhan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru, sehingga pegawai Perusahaan ke depan akan semakin terbiasa bekerja dari rumah maupun yang bekerja di kantor, dengan komposisi yang dinamis tanpa mengurangi produktifitas kerja,” kata Ratna Ningrum.

Sementara itu, beliau menerangkan untuk pemantauan kepatuhan Covid Safe di semua perimeter Waskita dilakukan dengan aplikasi Covid-19 Safe Management Information and Compliance (Cosmic) yang berasal dari Kementerian BUMN. “Sehingga oleh manajemen dan SATGAS Covid-19 Waskita dapat dipantau, diawasi dan dievaluasi setiap saat dan real time apabila ada risiko penyebaran Covid-19 nya,” jelasnya. Lebih lanjut, Ratna menjelaskan bahwa Waskita masuk ke dalam 15 besar dari 108 perusahaan BUMN yang memiliki skor di atas 90% dalam mengimplementasikan Cosmic.

Sementara itu dijelaskan oleh SVP QHSE & System PT Waskita Karya (Persero) Tbk Subkhan, Cosmic adalah sebuah aplikasi yang bisa membantu dalam melakukan monitoring implementasi Covid Safe dan
manajemen informasi penanggulangan serta pemenuhan protokol adaptasi kebiasaan baru serta pelaksanaan kepatuhan interaksi antar personil maupun stakeholder di lapangan. Kemudian Cosmic juga bisa membantu melakukan pengecekan ketersediaan sarana prasarana terkait Covid-19 secara akurat dan real time.

Selanjutnya, manajemen Waskita telah mengeluarkan surat edaran untuk unit bisnis maupun anak perusahaan perihal penyesuaian dengan peraturan Gubernur DKI mengenai protokol kesehatan yang wajib dijalankan para pelaku bisnis. Dalam peraturan Gubernur DKI tersebut, terdapat pengecualian terhadap 11 sektor usaha, termasuk sektor konstruksi. Merujuk hal tersebut, Waskita pun menerapkan jumlah pegawai yang Work From Office (WFO) maksimal 20-25% dan sisanya Work From Home (WFH).

Sementara di wilayah proyek Waskita, baik di dalam maupun di luar wilayah DKI Jakarta masih disesuaikan dengan target operasi penyelesaian proyek dan ketetapan kepala daerah dan Satgas Covid19 pada masing-masing daerah, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Waskita sebagai perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dalam hal penerapan komitmen QHSE terus ditingkatkan pada setiap item pekerjaan sehingga seluruh operasional perusahaan dapat berjalan optimal, bermutu
tinggi, selamat dan efisien.

Seperti diketahui, di DKI Jakarta saat ini Waskita tengah mengerjakan beberapa proyek, antara lain pembangunan Apartemen Solterra Place Pejaten, Pengaman Pantai jakarta Utara, Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Pembangunan Tol Cibitung Cilincing dan lainnya.

Meskipun di tengah pandemi, Waskita tetap berkomitmen untuk melakukan operasional berwawasan perlindungan tenaga kerja (pegawai, vendor, pemasok dan stakeholder lainnya), kinerja QHSE dan peningkatan iklim usaha khususnya sektor konstruksi terintegrasi di Indonesia dan regional Asia – Afrika.

HIN Internalisasi AKHLAK sambut New Normal & Holding Hotel BUMN

Jakarta – Dalam era “Tatanan Kehidupan Baru” atau era “New Normal” yang ditandai dengan berbagai perubahan yang besar dan mendasar – agar mampu bertahan dan tetap kompetitif dalam  persaingan bisnis dan industri –  maka tidak ada pilihan lain setiap perusahaan harus mengembangkan dan menerapkan cara, pola, sikap, perilaku, dan kultur kerja baru; disamping mengimplementasikan “Prosedur dan Protokol Kesehatan” secara disiplin.

Terlebih lagi bagi PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN yang bergerak di bidang perhotelan dan hospitality, dimana karyawan banyak berhubungan dengan tamu dan pelanggan melalui berbagai “touch points”, sehingga setiap hal yang dilakukan karyawan akan berpengaruh terhadap “brand” dan kualitas pelayanan HIN secara keseluruhan.

Sebagai bagian dari upaya untuk terus mengembangkan nilai-nilai pelayanan yang dikaitkan dengan core values/budaya kerja BUMN, “AKHLAK” (yang mengandung nilai-nilai : amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif), HIN baru-baru ini melaksanakan webinar  bertema “Uplifting corporate brand personalities” yang mengulas keterkaitan budaya kerja “AKHLAK” dengan corporate culture and brand service personalities HIN, “CARES”.

Sebagai core values BUMN, “AKHLAK” juga harus menjadi values dan budaya kerja bagi setiap BUMN. Dalam kaitan ini, maka HIN mempunyai tanggung jawab untuk melakukan internalisasi core values AKHLAK agar dapat diimplementasikan oleh seluruh insan HIN.

Dalam webinar yang diikuti  karyawan HIN yang berada di berbagai kota tersebut, direktur utama HIN, Iswandi Said sebagai pembicara utama menggambarkan betapa “corporate culture and brand service personalities HIN” yang mengandung nilai-nilai : compassionate, agile, reliable, elegant, dan sincere sangat “match” – sangat sesuai, relevan, dan berkaitan erat dengan nilai-nilai dan budaya kerja BUMN, AKHLAK.

Kegiatan webinar yang dilaksanakan sebagai series kegiatan dan akan berlangsung hingga bulan November tersebut, dimaksudkan untuk memperbarui dan meningkatkan skill serta kompetensi para karyawan dalam menyambut era Tatanan Kehidupan Baru, serta dalam kaitan dengan langkah pembentukan Holding Hotel BUMN.

Sesuai yang telah ditetapkan  Kementrian BUMN, saat ini HIN fokus melaksanakan proses pembentukan “Holding Hotel BUMN”, dimana bersama hotel milik BUMN lain (terdapat 22 hotel) yang akan dikembangkan menjadi “National Hotel Chain” – jaringan hotel nasional berstandar internasional yang mengedepankan layanan dengan kepribadian khas Indonesia – yang diharapkan akan terbentuk pada akhir tahun 2020.

Melalui Holding Hotel BUMN tersebut, “National Hotel Chain” akan dikembangkan menjadi “global player” – jaringan hotel yang kompetitif, yang memiliki produk dan image serta reputasi yang lebih baik, market share yang lebih besar, lebih adaptif dan sustainable – sehingga akan mampu bersaing dengan jaringan hotel lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Telkom Dukung Wirausaha Milenial Guna Percepat Pertumbuhan Ekonomi Mikro

Jakarta – Dalam rangka mendukung pengembangan para pelaku bisnis lokal, khususnya wirausaha milenial, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Rumah BUMN Pekalongan melakukan wisuda 26 pebisnis milenial pekan lalu (30/9). Para peserta sebelumnya telah mengikuti kelas mentoring “Saatnya Millenial Jadi Bossmuda” batch #1 sejak 4 September 2020. Kelas mentoring atau inkubasi bisnis ini, merupakan yang pertama kali dilakukan Rumah BUMN di lingkungan Telkom dan akan berlanjut ke Rumah BUMN Sabang hingga Merauke.

Para wirausahawan muda tersebut dibina oleh mentor dari Rumah BUMN Telkom dan Owner Pande Rasa selaku pelaku usaha Pekalongan yang sukses dalam menjalankan bisnisnya. Dalam kelas tersebut, Telkom menyediakan 8 modul mentoring, mulai dari mengenali segmen dan target pasar, masalah dan solusi, pengembangan keunikan dan kekuatan produk hingga pengukuran key metric untuk menjamin bisnis dapat sustainable dalam jangka panjang. Selain itu, mereka juga dibekali strategi menjaring investor atau pemodal hingga pelaku bisnis muda ini dapat mengembangkan bisnisnya.

“Saat kami buka program ini, target kami 15 pelaku bisnis milenial Pekalongan. Alhamdulillah, rupanya hari ini diikuti 26 milenial yang kesemuanya sudah menjalankan bisnis minimal 6 bulan. Ini sangat menggembirakan, sehingga meyakinkan kami untuk melanjutkan model kelas mentoring ke Rumah BUMN lainnya,” ujar Executive Vice President Divisi Business Service Telkom, Syaifudin di sela-sela acara.

Salah satu peserta, Muhammad Farhan mengaku sangat terbantu dengan adanya kelas inkubasi bisnis tersebut sehingga bisa mengembangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah dari problematika dunia bisnis. “Aplikasi-aplikasi milik Telkom seperti Bonum dan Qren yang diberikan juga sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis. Bahkan saya sempat meluncurkan produk baru berkat pembelajaran yang ada,” ujarnya.

Dalam acara yang dihadiri Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Edi Witjara, juga diresmikan Kelas Mentoring batch #2 untuk Rumah BUMN Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, dan Tarakan, Kalimantan Utara. Pembinaan atau mentoring juga dilaksanakan secara bertahap, ada 8 modul yang harus diikuti para peserta. Dikarenakan kondisi Covid-19, maka pembelajaran dan mentoring dilaksanakan melalui video conference.  Kriteria peserta adalah pelajar setingkat SMA atau mahasiswa yang telah menjalankan bisnis minimal 6 bulan.

“Program seperti ini sangat kita butuhkan. Indonesia saat ini sangat gencar meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi mikro, karena perannya sangat berpengaruh dalam perputaran ekonomi di Indonesia, termasuk mengajak pebisnis di kalangan milenial. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, kita harus bersama-sama berjuang, istilahnya growing together #GakNyerah #AyoBerubah. Saya yakin dengan kebersamaan yang kuat, kita pasti akan segera keluar dari krisis yang ada,” ungkap Edi.

Sejahterakan Petani, BNI Luncurkan Aplikasi Digital dan Kartu Tani Berjaya

Lampung – Dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin fokus mendorong kesejahteraan para petani. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.

Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6 Oktober 2020).

Kartu Petani Berjaya bertujuan meningkatkan pendapatan petani menuju kesejahteraan melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Kartu Petani Berjaya ini menggunakan media aplikasi yang merupakan sistem untuk mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara BNI dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo dan petani desa. Dari pihak BNI dilakukan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto dalam hal ini diwakili Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dan pihak Pemerintah Provinsi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Dalam kegiatan tersebut, selain menandai launching Kartu Petani Berjaya (KPB) juga disertai rangkaian acara lainnya seperti seremoni penyerahan KPB,  dan penyerahan KUR pertanian. Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan, penyerahan 1.000 ekor sapi dalam program desa sapi, serta peresmian sumur bor dan pompa air bertenaga surya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pihak yang mendukung terealisasinya KPB di Provinsi Lampung. Dia berharapan program ini akan mendukung program hulu-hilir pertanian yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Langkah ini diharapkan akan merealisasikan kejayaan petani kopi, petani lada, singkong, kakao, unggas, dan peternak kembali terangkat.

Lebih lanjut, Arinal menyampaikan bahwa dengan KPB ini setiap petani akan lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan. “Kalau saya sudah membenahi dengan lebih baik, maka wujud dari KPB nya akan lebih mudah, saya datang kesini untuk memberikan semangat,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pemerintah telah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan. Dengan dukungan pemerintah yang begitu besar, sektor pertanian kembali membuktikan dapat terus produktif dan tumbuh melewati pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.

“Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.

Sebagai Agent of Development,  BNI turut menyukseskan program pemerintah dalam bidang pertanian. Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan membantu dan memastikan penyaluran KUR Tani, Kartu Tani, serta Kartu Petani Berjaya kepada para petani. Fasilitas tersebut didistribusikan dengan cara tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga.

Menurut Pemimpin BNI Wilayah Palembang Sunarna Eka Nugraha, saat ini BNI merupakan bank satu satunya yang bekerjasama dengan Kartu Petani Berjaya dalam penyediaan jasa keuangan dan perbankan. Penyaluran KUR yang dilakukan BNI saat ini menggunakan pola klaster, dimana klaster yang dimaksud antara lain, klaster singkong, klaster tebu, klaster kopi,dan masih banyak klaster lainnya,” pungkasnya.

Selain itu, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo menyampaikan, KPB selain sebagai media alokasi pupuk subsidi, juga merupakan tools bagi BNI dalam mendukung pencapaian program PEN. Dengan databased yang ada, tentunya akan mempermudah eksekusi KUR Tani di lapangan.   

Kini, dengan inovasi teknologi BNI Move, perseroan hadir semakin dekat untuk mendukung petani nusantara dalam memperoleh pinjaman secara mudah & murah. “BNI telah menyiapkan aplikasi dan sistem berbasis digital agar petani mendapatkan layanan yang optimal melalui BNI Move,” tutupnya.

Untuk program KPB dalam tahap I ini rencananya pemerintah Provinsi Lampung & BNI akan meluncurkan sebanyak 2.000 KPB dengan target sebanyak 14.000 KPB. Sedangkan untuk penyaluran KUR Tani BNI Wilayah Sumbagsel per 30 September 2020 di sektor pertanian mencapai Rp 234,7 miliar yang disalurkan kepada 3.005 petani.

Khusus Provinsi Lampung, KUR sektor pertanian yang telah disalurkan oleh BNI mencapai Rp  70,63 miliar kepada 2.447 petani.  Sedangkan BNI sscara keseluruhan di Indonesia telah menyalurkan sebesar Rp 3,948 triliun kepada 119.884. Sektor pertanian sejalan dengan harapan BNI dalam memberikan layanan terbaik bagi negeri, termasuk akses pinjaman KUR yang murah, mudah dan sederhana agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat petani. 

Kolaborasi Pegadaian-Pertamina Urus Sampah

Bogor – PT Pegadaian (Persero) dan PT Pertamina (Persero) berkolaborasi menanggulangi masalah sampah yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Capacity Building Penerima Manfaat Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat yang diselenggarakan pada Selasa (29/09/2020). Kedua BUMN akan mengkolaborasikan program peduli lingkungan khususnya penanganan sampah dalam rangka mewujudkan Indonesia Bersih.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Agus Suharyono yang didampingi Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan beserta Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Tajudin Noor.

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Agus Suharyono mengapresiasi langkah kerja sama antara Pegadaian dan Pertamina. Ia berharap kolaborasi ini diikuti oleh perusahaan BUMN lainnya dan dilaksanakan secara berkelanjutan.

Sementara itu Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan mengatakan, melalui Program Memilah Sampah Menabung Emas, Pegadaian mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, sehingga mau bergerak bersama melakukan kegiatan memilah sampah melalui bank sampah binaan Pegadaian. Program ini memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan bentuk investasi khususnya melalui tabungan emas.

“Memilah Sampah Menabung Emas berlandas pada prinsip community empowering yakni masyarakat secara aktif terlibat dalam proses pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Pegadaian melakukan optimalisasi peran pengurus bank sampah dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah  dan menggandeng mereka sebagai Agen Pegadaian. Optimalisasi ini didasarkan pada penerapan prinsip circular economy, di mana suatu komunitas masyarakat mendapat manfaat ekonomi dari aktivitas pengolahan sampah yang mereka lakukan,” terang Damar.

Di lain pihak, melalui program Sampah Menjadi Energi, Pertamina memberikan edukasi kepada bank sampah yang berlokasi dekat dengan TPA yang memiliki potensi bio diesel untuk dijadikan sumber energi baru. Dengan demikian, energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Kolaborasi antara Pertamina dan Pegadaian sejalan dengan nilai Kolaborasi yang terdapat dalam budaya kerja AKHLAK. Melalui kerjasama ini diharapkan agar program CSR yang dijalankan dapat memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat. Hal ini sebagai perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 dan ke-12,” jelas VP CSR dan SMEPP PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia mencatat ada sekitar 67,8 juta ton timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2020 dan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun. Dengan demikian, jumlah sampah di tahun ini dipastikan meningkat dibanding tahun sebelumnya dengan produksi sampah sebesar 64 juta ton.