All posts by beritapers

Kemendikbud Gelar Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia 2020

Bandung – Untuk menumbuhkan generasi wirausahawan muda kreatif dengan wawasan sosial yang berkelanjutan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). FIKSI dilaksanakan sejak tahun 2016.

Di tengah situasi pandemi COVID-19, FIKSI 2020 menjadi salah satu rangkaian lomba yang dilaksanakan pada bulan Vokasi dan Kewirausahaan dengan tema “5Preneurship (people, planet, prosperity, peace, & partnership)” yang digelar secara virtual.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap para siswa yang tetap bersemangat menciptakan rintisan usaha, menyusun rencana bisnis dan berusaha tetap sustain meskipun di tengah situasi pandemi.

“Semangat seperti inilah yang sesungguhnya memang harus dimiliki oleh calon wirausaha masa depan. Bagi seorang calon wirausaha, situasi yang sulit dan tidak menentu justru dapat menjadi peluang untuk menciptakan beragam solusi yang inovatif, memetakan mitra potensial dalam kolaborasi strategis, dalam upaya membentuk wirausaha yang berdampak luas dan berkelanjutan,” kata Ainun saat membuka FIKSI 2020 melalui video virtual di Bandung, Selasa (20/10/2020).

Inovasi dan kewirausahaan, kata Ainun merupakan sesuatu yang sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi bangsa Indonesia. “Tanpa inovasi dan kewirausahaan, berbagai penemuan ilmu pengetahuan, teknologi yang baru tidak dapat dinikmati atau tidak dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dunia secara menyeluruh,” imbuh Ainun.

Lebih lanjut Ainun mengatakan, inovasi dan kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh sektor-sektor komersial atau pun bisnis, tetapi juga pada sektor sosial kemanusiaan termasuk yang sifatnya nirlaba. “Kita juga bisa melihat banyak institusi-institusi nirlaba, yayasan, badan wakaf, bahkan juga pemerintahan dan instansi bisa maju karena ada wirausahawan sosial,” ujarnya.

Ainun optimis bahwa FIKSI dapat menjadi salah satu program yang berkontribusi bagi pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 2030. Menurutnya, ditambah dengan potensi kekayaan budaya dan tradisi, keragaman sumber daya alam, serta kemajuan teknologi, para siswa dihadapkan dengan peluang yang sangat lebar untuk dapat mengasah empati mereka, sekaligus menguji daya cipta dan kemampuan mereka dalam hal ilmu pengetahuan, kreativitas, dan perangai wirausaha.

“Dengan demikian jelas terlihat bahwa angkatan muda ini memiliki kualitas yang baik, yang akan menjadi penggerak utama dan ujung tombak kegiatan ekonomi di Indonesia,” pungkasnya.

Untuk itu, Ainun mengajak para peserta FIKSI 2020 untuk terus mengembangkan daya inovasi dan kewirausahaannya sehingga nanti bisa berkontribusi lebih besar lagi dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. “Saya optimis dengan melihat partisipasi adik-adik, didukung para orang tua dan guru, cita-cita Bangsa Indonesia tercapai. Saya sampaikan selamat mengikuti festival. Jaga integritas, jaga motivasi dan semangat tidak hanya festival tapi juga pada kehidupan bahkan termasuk karir jangka panjang,” ucap Ainun.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi dalam laporannya menyampaikan bahwa FIKSI 2020 merupakan ajang lomba inovasi dan kewirausahaan bagi siswa SMA. “Dengan moto Jujur itu Juaran, Berprestasi Dari Rumah, dan Menolak Untuk Menyerah, kami harap melalui FIKSI 2020 para calon wirausahawan muda ini dapat bekerja sama dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna, inovatif, realistis atau mudah diwujudkan, serta efisien dalam menghasilkan produk bagi kesejahteraan, kemakmuran dan perdamaian dunia,” imbuh Asep.

Sebelumnya, seleksi FIKSI telah dilaksanakan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah seleksi rencana bisnis. Jumlah partisipan yang mendaftar pada tahap ini berjumlah 1665 siswa dengan 982 rencana bisnis dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut telah dipilih 129 rencana bisnis yang menjadi finalis di tingkat nasional untuk mengikuti seleksi tahap akhir, yaitu seleksi pameran, presentasi, dan wawancara. Pelaksanaan seleksi tahap akhir ini dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 24 Oktober 2020.

Kategori yang dilombakan pada FIKSI 2020 yaitu Kategori Rintisan Pemula dan Kategori Rintisan Lanjutan. Sementara itu, bidang lombanya adalah Bidang Boga, Bidang Fashion, Bidang Kriya, Bidang Desain Grafis, Bidang Game dan Aplikasi Digital, serta Bidang Budidaya dan Lintas Usaha.

Selain lomba, kegiatan lain yang dilaksanakan pada rangkaian pelaksanaan FIKSI adalah Workshop Entrepreneur Talk yang menghadirkan beberapa nara sumber di bidang wirausaha dan kepemimpinan. Asep menyampaikan, Workshop ini bertujuan untuk memberikan semangat pantang menyerah dan wawasan kewirausahaan, khususnya di masa pandemi bagi para finalis FIKSI yang diharapkan kedepannya menjadi wirausahawan yang akan menjadi penggerak utama dan ujung tombak kegiatan ekonomi di Indonesia.

Kesuksesan pelaksanaan FIKSI, kata Asep, tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak, antara lain komunitas alumni FIKSI yang tergabung dalam FIKSIONER, para guru pembimbing, para orang tua hebat yang selalu mendampingi dan memotivasi putra-putrinya untuk tetap bersemangat positif.

“Peran guru dan keluarga sangat besar untuk kesuksesan putra-putri meraih prestasi. Keluarga merupakan tiang dan perlindungan pertama putra-putri kita untuk mendapatkan rasa aman sehingga mampu menatap masa depan yang lebih cerah,” ujar Asep.

 

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#bersamahadapikorona
#belajardarirumah
#berprestasidarirumah
Sumber : Nomor : 309/sipres/A6/X/2020

Plastic Reborn 2.0 Berhasil Dorong Peningkatan Jumlah Volume Hingga Lebih Dari 200 Ton Sampah Kemasan Plastik Pasca Konsumsi yang Dikelola Melalui Kolaborasi Startup

Jakarta  – Kolaborasi  lintas  daerah  dan  bisnis  telah menyatukan  para  startup  terpilih  yaitu MallSampah, CleanUp dan Gringgo sebagai penerima hibah (“Grantees”) untuk mengaplikasikan  materi akselerasi bisnis yang mereka dapat ke dalam proyek bisnis untuk kemudian dipasarkan  secara  langsung. Data menunjukkan terjadi perluasan bisnis pada para grantees serta peningkatan kemampuan  pengelolaan  sampah  kemasan  plastik  pasca  konsumsi  atau  PET  (Polyethylene  Terephthalate)  dengan  jumlah  total  sebanyak  282  ton  atau  rata-rata  peningkatan  sebesar  24%  yang  kemudian  dapat  dimanfaatkan  untuk  proses  daur  ulang.  Sementara  sampah  yang  berhasil  dikelola  secara  keseluruhan  (organik dan  anorganik)  mencapai  464%.  Hal  ini  menunjukkan  program  Plastic  Reborn  2.0  mampu  mendorong  generasi  muda  untuk  berkolaborasi  mencari  solusi  untuk  ekosistem  pengelolaan  sampah  kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.

Diluncurkan pada 17 Juli 2019, “Plastic Reborn 2.0” yang merupakan inisiatif yang dibangun oleh Coca-Cola  Foundation  Indonesia  bersama  Ancora  Foundation,  pada  hari  ini  dengan  bangga mengumumkan  pencapaian  dari  program  kolaborasi  yang memiliki  visi  untuk  mendorong  terbangunnya  ekosistem  ekonomi  sirkular  termasuk  penggunaan  teknologi  untuk  mendorong  terciptanya  sistem  persampahan  dan daur ulang di Indonesia yang lebih efisien.

Wakil  Ketua  Pelaksana  Coca-Cola  Foundation Indonesia  (CCFI) Triyono Prijosoesilo, menyampaikan, “Sejalan  dengan  visi  global  ‘World  Without  Waste’,  CCFI  bersama  dengan  mitra  Ancora  Foundation  menginisiasi Plastic Reborn 2.0 sebagai wujud ambisi kami terhadap upaya pengurangan dampak limbah  kemasan  pasca  konsumsi  pada  lingkungan. Para  grantees berhasil  mengembangkan  kemampuan  mereka  dalam  berkontribusi  terhadap  sektor  industri  pengolahan  sampah  dan  daur  ulang.  Semangat  tinggi mereka membuktikan bahwa apabila dikelola secara optimal, industri daur ulang limbah kemasan  plastik pasca konsumsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.”

 

 

‘Plastic Reborn’ hadir sebagai bagian dari pelaksanaan Visi “World Without Waste” di Indonesia, dimana   program bertujuan mendorong perubahan perilaku generasi muda Indonesia akan pengelolaan sampah  plastik  khususnya  kemasan  plastik  pasca  konsumsi.  Dalam  ‘Plastic  Reborn  2.0’  mendorong  generasi  muda untuk berkolaborasi menemukan  solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik  pasca konsumsi dengan memanfaatkan teknologi.

Direktur Eksekutif Ancora  Foundation,  Ahmad Zakky Habibie, mengungkapkan “Kami  bangga  atas  semangat dari para grantees yang sangat tinggi dalam mencapai target dari program ini hingga mampu  melebihi  target  semula.  Melalui  pendampingan  pada  program  Plastic  Reborn 2.0  yang  telah  berjalan  selama  18  bulan,  para  startup  terpilih  telah  sukses  berkolaborasi  mengembangkan  kapasitas  usaha  mereka dengan adopsi teknologi dan juga pengembangan secara operasional. Melihat kesuksesan para  grantees melalui program ini, kami ingin mengajak para pebisnis muda Indonesia untuk ikut memajukan industri daur ulang sampah kemasan plastik untuk turut mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.”

 

 

Keberhasilan  setiap  grantees terpapar  pada  data  ‘Plastic  Reborn  2.0’  dimana  terlihat  peningkatan  di  bidang  bisnis  mereka.  Tercatat  dibandingkan  tahun  lalu,  peningkatan  jumlah  sampah  yang  dikelola  secara  keseluruhan  MallSampah mencapai  volume  25.3  ton  sampah  atau  sebesar  361.1%, Gringgo  meningkat 473 ton atau mengalami peningkatan 136.2% dan CleanUp mencapai 134 ton sampah atau  mencapai 893.3%. Sementara di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna  aktif  sebanyak  5.000  pelanggan,  pengguna  aplikasi mobile  apps  sebanyak  17.000  orang,  dengan  lebih  dari  200  mitra  pengumpul  sampah  yang  mendukung  operasional  perusahaan  secara  luas  di  Kota  Makassar,  Kabupaten  Gowa,  Kabupaten  Maros  dan  Kota  Parepare.  Selain  itu,  pencapaian  CleanUp  tercatat pada pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100% yang tidak hanya  berasal dari wilayah Kabupaten Gowa saja namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.

Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra, mengucapkan “Program akselerasi bisnis yang kami jalani  telah  mendorong  MallSampah  berinovasi  dalam  layanan  pengelolaan  sampah  yang  lebih  baik  dan  mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi. Selain itu, bersama dengan CleanUp kami mengembangkan  fitur “Mixed Waste” menjadi  aplikasi mobile pertama dari MallSampah sebagai bentuk solusi layanan  pengelolaan  sampah  yang  terintegrasi  dalam  satu  platform,  mulai  dari  sumbernya  sampai  dengan  pemrosesan terakhir.”

Hal senada disampaikan oleh Founder & General Manager CleanUp Indonesia Iqra Putra Sanur “Fitur  Mixed Waste adalah salah satu hasil dari program pendampingan akselerasi bisnis dari ‘Plastic Reborn  2.0’  bersama  para  ahli.  Saat  ini  kami  telah  memperbarui  model  bisnis  perusahaan  melalui  kemitraan  bersama MallSampah  dan Gringgo  yang  salah  satunya memanfaatkan  pengembangan  kapasitas  bisnis  dengan orientasi teknologi yang berdampak terhadap pertumbuhan usaha dari CleanUp.”

Sementara itu, CEO & Co-Founder Gringgo Febriadi Pratama, mengungkapkan “Pendampingan program Plastic  Reborn 2.0  sangat  mendukung  dalam  mengembangkan  layanan  dan  kapasitas  usaha  Gringgo.  Bersama dengan CleanUp, kami mengembangkan  dukungan operasional CleanUp secara digital melalui  “Smart Waste Platform”. Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas  yang  lebih  baik  bagi  para  pekerja  sampah.  Harapan  kami  model  ini  nantinya  dapat  diaplikasikan  di  wilayah lainnya di Indonesia. Melalui CleanUp, kini Gringgo telah memperluas operasional kami melalui  pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.”

Berdasarkan  hasil  yang  dicapai  melalui  program  ini,  para  startups  terpilih  telah  dapat  meningkatkan  kapabilitas mereka dalam mengelola sampah plastik dengan jumlah rata-rata sebesar 81% dengan total  712 ton atau rata-rata sebanyak 21 ton setiap bulannya.

“Pada  Plastic  Reborn  2.0’  menunjukkan  dua  faktor  keberhasilan  program  terdapat  dalam  proses  akselerasi  bisnis dan  kolaborasi sebagai  kunci  bagi  para  grantees  menjalankan  bisnis  yang  berkelanjutan. Kami  sangat  bangga  atas  hasil  yang  telah  dicapai  dari  Plastic  Reborn  2.0  dan  berharap  kegiatan  ini  dapat  menjadi  role-model  yang  diikuti  oleh  generasi  muda  dan  daerah  lain  untuk  mewujudkan pengelolaan sampah plastik Indonesia yang lebih baik,” tutup Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo.

Regenerasi Kepemimpinan Berlanjut, Darmawan Junaidi Jadi Bank Mandiri 1

Jakarta – Bank Mandiri melanjutkan regenerasi kepemimpinan dengan mulus pasca penunjukkan talenta internal sebagai nahkoda salah satu bank beraset terbesar di Indonesia tersebut.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (21/10), Darmawan Junaidi diberikan mandat menjadi Direktur Utama perseroan, menggantikan Royke Tumilaar yang diangkat menjadi Direktur Utama BNI pada September lalu.

Pemegang saham juga merestui Alexandra Askandar menjadi Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, sedangkan Sigit Prastowo akan menjabat Direktur Keuangan dan Strategi. Alexandra sebelumnya adalah Direktur Corporate Banking Bank Mandiri dan Sigit sebelumnya pernah menjabat Direktur Keuangan di BNI.

Selain tiga posisi tersebut, RUPS LB juga menyetujui pengangkatan Rohan Hafas menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan, dan Susana Indah Kris Indriati menjadi Direktur Corporate Banking. Adapun posisi Direktur Operations akan dijabat oleh Tony Eko Boy Subari.

Dengan demikian, susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama Darmawan Junaidi.

Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar.

Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin.

Direktur Information Technology Rico Usthavia Frans.

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Agus Dwi Handaya.

Direktur Commercial Banking Riduan.

Direktur Treasury dan International Banking Panji Irawan.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquarius Rudianto.

Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas.

Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati.

Direktur Operations Tony Eko Boy Subari.

Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo.

Adapun Hery Gunardi mendapatkan tugas dari Kementerian BUMN untuk menyelesaikan merger bank-bank BUMN Syariah. Penugasan tersebut dilatarbelakangi kecakapan dan pengalaman Hery dalam mengawal proses merger pembentukan Bank Mandiri sebelumnya sehingga diharapkan akan membantu proses merger bank-bank BUMN syariah agar berjalan mulus.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengemukakan, penunjukkan bankir internal untuk mengisi pucuk pimpinan perseroan merupakan bentuk kepercayaan pemegang saham kepada sistem pengembang sumber daya manusia di Bank Mandiri dalam pembentukan talenta terbaik untuk dapat membawa Bank Mandiri menjadi institusi keuangan terbaik di Tanah Air.

“Dengan komposisi direksi ini, kami optimis jajaran direksi akan semakin solid dan kompak dalam membawa Bank Mandiri mengarungi kondisi perekonomian di tengah pandemi covid-19. Apalagi tantangan di industri perbankan terus meningkat karena ketidakpastian ekonomi ke depan, persaingan usaha yang semakin ketat serta perkembangan teknologi finansial dalam berbagai aspek kehidupan sehingga dibutuhkan solusi inovatif untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan,” kata Rully Setiawan.

Dia melanjutkan, pengurus baru juga diyakini akan dapat mendukung berbagai program nasional untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia, baik melalui program penyaluran pembiayaan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), program restrukturisasi kredit UMKM, maupun program bantuan sosial kepada masyarakat terdampak covid-19.

“Atas kerja keras, sumbangsih dan dedikasi yang diberikan, tak lupa Bank Mandiri juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang dalam kepada pengurus perseroan sebelumnya serta mendoakan keberhasilan dalam pekerjaan ataupun mandat lain yang diberikan,” kata Rully.

BPPT bersama Perum BULOG Hilirisasikan Sago Mee, Mie Instan Sagu Pertama di Indonesia

Jakarta – BPPT hadirkan inovasi teknologi pangan olahan sagu berupa mie, dengan nama Sago Mee. Inovasi ini memberdayakan sumberdaya pangan lokal tanaman sagu yang melimpah, untuk diolah agar dapat memberikan nilai tambah dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia.

 

Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan Sago Mee adalah implementasi dan hilirisasi dari teknologi yang dikembangkan oleh BPPT, khususnya dibidang pangan. Dimana setiap inovasi teknologi yang dikembangkan, diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Indonesia.

 

“Luas lahan sagu Indonesia sebesar 5,43 Juta Ha merupakan yang terbesar di dunia. Kemudian konsumsi mie instan kita juga mencapai 12,6 miliar bungkus per tahun, hanya kalah dari Tiongkok. Dari dua potensi ini lah BPPT menghadirkan Sago Mee untuk memberikan nilai tambah dari komoditas sagu,” terang Hammam dalam acara Pekan Sagu Nasional 2020 yang digelar di Kemenko Perekonomian, Selasa (20/10).

 

Dirinya menambahkan mie instan yang beredar saat ini masih menggunakan terigu gandum impor, data tahun 2019 impor terigu gandum sebesar 11,3 juta ton.

 

“Sago Mee yang berbahan baku dari sagu ini dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku mie. Inovasi pangan ini juga turut menghela pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya daerah penghasil sagu, seperti Papua dan Papua Barat,” ujarnya.

 

Kepala BPPT mengapresiasi peran pemerintah dan industri dalam hilirisasi teknologi. Inovasi Sago Mee hasil perekayasa di BPPT dialih teknologikan kepada PT Bangka Asindo Agri untuk diperbanyak dalam skala industri. Kemudian, bekerjasama dengan Perum Bulog untuk melakukan hilirisasi kepada masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

 

“Sago Mee merupakan wujud nyata dari ekosistem inovasi, bersama-sama dengan seluruh stakeholders mengawal inovasi teknologi, yang memberikan nilai tambah suatu komoditas, sampai kepada masyarakat,” kata Hammam.

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan Bulog berperan sebagai promotor dan fasilitator produk Sago Mee beserta olahan sagu lainnya untuk mendukung program diversifikasi pangan demi terwujudnya ketahanan pangan di Indonesia.

 

“Dengan kekuatan pada jaringan hilir yang dikuasai Bulog, diperkuat jaringan penjualan penugasan PSO, serta jaringan komersial, akan mempermudah kami dalam melakukan penyebaran Sago Mee ke seluruh Indonesia,” terangnya

 

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara BPPT, Perum Bulog, dan Industri dalam menghadirkan inovasi Sago Mee, Dirinya berpesan untuk melanjutkan program pangan sehat lainnya, khususnya sagu untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

 

“Komoditas sagu sudah dimasukkan dalam RPJMN 2020-2024. Pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional, terutama menghadapi krisis pangan yang diprediksi oleh FAO,” terang Menteri Agus.

 

Dalam rangka komitmen penguatan pangan sagu pada acara Pekan Sagu Nasional ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Bulog dengan BPPT mengenai komitmen pengembangan dan penerapan teknologi untuk pengelolaan pangan lokal.

 

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini adalah bersama-sama melakukan pengembangan, dan penerapan teknologi, yang meliputi namun tidak terbatas pada :

  1. Pengelolaan Agribisnis dan Agro Industri berbasis sumberdaya pangan lokal, secara efektif, efisien dan berkelanjutan dalam kerangka Sustainable Agribusiness Project;
  2. Pencanangan dan pengembangan ekosistem model klaster pangan mandiri berbasis sumberdaya pangan lokal;
  3. Pengelolaan sumberdaya pangan lokal dan diversifikasi produk turunannya;
  4. Rancang bangun industri tepung yang berasal dari sumberdaya pangan lokal dan produk turunannya; dan
  5. Sosialisasi, edukasi dan promosi pangan lokal serta produk turunannya.

 

Sago Mee, Mie Instan Sehat Dari Sagu.

Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni S. Wirawan dalam konferensi persnya menjelaskan Sago Mee merupakan mie instan berbahan sagu pertama di Indonesia dengan empat varian rasa, yakni  goreng, ayam bawang, kari, dan laksa bangka.

 

Soni menjelaskan Sago Mee Sago Mee merupakan mie instan bebas gluten (gluten free). Makanan sehat dan baik untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes, orang-orang yang diet gluten, dan orang-orang lanjut usia.

 

“Sago Mee ini memiliki indeks glikemik rendah, sehingga baik untuk penderita diabetes. Hebatnya, mie sagu ini memberikan efek kenyang, tanpa membuat gemuk. Cocok untuk yang diet,” terangnya.

 

Dari sisi karbohidrat, sagu ternyata memiliki kandungan karbohidrat sangat tinggi. Sedangkan terigu kaya akan gizi lainnya seperti protein, lemak dan sifat yang dapat mengembang. Sementara dari sisi keawetan, jika disimpan dengan kadar air sama, mie sagu akan lebih tahan lama dibanding mie terigu.

 

Tidak seperti yang diyakini masyarakat selama ini bahwa jika terlalu banyak mengkonsumsi mie akan berbahaya bagi usus, mie sagu ini sama sekali tidak berbahaya bagi usus. Kandungannya yang hanya terdiri dari karbohidrat, menjadikan mie sagu tidak memiliki efek negatif bagi usus.

 

“Bahan Sago Mee yang merupakan pati sagu ini diketahui mengandung resistant starch yang bertahan lama di usus dan bermanfaat bagi mikroba di usus. Bahkan bisa menjadi probiotik bagi usus, sehingga dapat melancarkan pencernaan,” jelas Soni.

Kampanye Anti Narkoba Dan Terbang Bahagia Di Udara

Jakarta – Ancaman kejahatan narkoba seolah tak pernah putus meski bebagai upaya telah dilakukan dengan sangat serius. Sinergi antar lini bangsa menjadi opsi utama untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai focal point dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terus menjalin kerja sama dengan berbagai komponen bangsa, salah satunya PT Citilink Indonesia.

Sebagai bentuk kebulatan tekad kedua pihak, pada hari ini, Kamis (15/10), BNN bersama dengan Citilink Indonesia kembali memperkuat sinerginya dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pelaksanaan penyebarluasan informasi P4GN.

Dokumen ini ditandatangani secara langsung oleh Deputi Pencegahan BNN RI, Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H.,M.Hum dan Direktur Operasi Citilink Indonesia, Erlangga Sakti di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Perjanjian kerja sama ini akan diimplementasikan melalui serangkaian program antara lain : penyediaan plane livery untuk digunakan sebagai media informasi dan edukasi P4GN pada badan salah satu armada pesawat Citilink berjenis Airbus A320 dengan tema “Say No to Drugs, Say Yes to Travel, Stop Narkoba”.

Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk melaksanakan kerja sama berupa edukasi dan informasi P4GN baik di dalam maupun di luar kabin pesawat; seminar tentang penyuluhan narkoba kepada seluruh pegawai PT Citilink Indonesia; pemeriksaan tes uji narkoba; dan pengembangan informasi dan edukasi P4GN lainnya.

Pada dasarnya, kerja sama antara BNN dengan PT Citilink sudah terjalin sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada 21 Juni 2017 kedua pihak melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman, dan diperpanjang pada 29 Januari 2020. Sepanjang tiga tahun terakhir ini, berbagai program telah dilakukan dengan baik seperti program edukasi kepada penumpang melalui pengumuman di dalam penerbangan Citilink, pelaksanaan tes urine secara berkala kepada pegawai udara dan pegawai darat, pelaksanaan berbagai seminar dan webinar tentang pencegahan peredaran narkotika, serta dukungan pemberantasan peredaran narkotika melalui jalur-jalur kargo maupun penumpang pesawat udara.

Atas kontribusi yang telah diberikan dalam upaya P4GN, BNN memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Citilink yang telah berperan serta dalam upaya penanggulangan narkoba.

 

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI
#hidup100persen

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

Kemenperin Tegaskan SNI Masker Kain Bersifat Sukarela

Jakarta – Belakangan muncul kekhawatiran, khususnya di kalangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM), terhadap isu yang beredar mengenai kewajiban sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi masker dari kain. Sebelumnya, Kementerian Perindustrian sudah menyatakan bahwa penerapan SNI masker dari kain masih bersifat sukarela bagi produsen di dalam negeri yang ingin mendapatkan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI).

Hal ini berarti industri dalam negeri baik skala mikro, kecil, menengah maupun besar tetap diperbolehkan membuat masker dari kain, tetapi dianjurkan untuk berpedoman pada parameter SNI 8914:2020 secara sukarela.Seperti diinformasikan sebelumnya, SNI 8914:2020 Tekstil – Masker dari Kain telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada 16 September 2020.

“Kami sampaikan kembali bahwa tujuan penetapan SNI ini adalah sebagai pedoman bagi industri dalam negeri untuk memproduksi masker kain dengan spesifikasi atau parameter yang ada didalam SNI 8914:2020 tersebut, sehingga dapat mencegah penyebaran covid-19 dengan lebih baik dan lebih aman digunakan masyarakat,” jelas Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Elis Masitoh di Jakarta, Rabu (21/10).

Dengan demikian, produsen dalam negeri yang sudah memproduksi maupun yang akan membuat masker kain tidak diwajibkan untuk mengurus sertifikat SPPT SNI bagi produknya. Sertifikasi bukan merupakan dasar adanya kewajiban pencantuman label SNI pada masker kain yang beredar di pasar, maupun untuk melarang peredaran masker dari kain yang tidak berlabel SNI.

“Masker yang sudah ada tetap dapat beredar, namun tentu saja tidak diperkenankan mencantumkan tanda SNI sebelum  mendapatkan sertifikat SPPT SNI dari Lembaga sertifikasi Produk (LSPro)” paparnya.

Dalam SNI 8914:2020, masker dari kain diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel. Selain itu, masker tersebut juga setidaknya harus memiliki minimal dua lapis kain yang terbuat dari kain tenun dan kain rajut dari berbagai jenis serat tekstil. SNI 8914:2020 tidak berlaku untuk masker yang dipergunakan untuk bayi maupun masker yang terbuat dari kain nir tenun (nonwoven).

Dalam SNI tersebut juga diinformasikan mengenai cara pemakaian masker kain, perawatan dan pencucian masker kain, cara melepaskan masker kain, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk menjaga kualitas masker. SNI 8914:2020 menyebutkan bahwa masker dari kain dapat digunakan dalam aktivitas di luar rumah, atau saat berada di ruangan tertutup seperti kantor, pabrik, tempat perbelanjaan, maupun transportasi umum.

Tanda SNI yang tercantum pada masker kain merupakan informasi kepada masyarakat dan diharapkan memberikan rasa aman terhadap jaminan kualitas, spesifikasi, dan kemampuan produk dalam melindungi pemakainya.

Acuan syarat

SNI masker dari kain juga disusun sebagai acuan syarat dan mutu bagi pengujian produk tersebut. Parameter dalam SNI ini merupakan capaian minimum kualitas masker dari kain. Sehingga dalam SNI tersebut dicantumkan jenis uji yang disyaratkan untuk mengukur mutu masker dari kain untuk penggunaan khusus. Dengan melakukan pengujian SNI, produsen dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai kualitas bahan yang digunakan.

Sebelum SNI 8914:2020 ditetapkan, tidak ada pedoman atau parameter untuk pengujian SNI masker dari kain, sehingga industri yang ingin mengetahui kualitas produknya belum bisa mengujikan masker yang dihasilkan. SNI tersebut dirumuskan dalam waktu kurang dari lima bulan, mengingat kebutuhan masker dari kain meningkat pesat di masa pandemi Covid-19.

“Sebelum terjadinya pandemi, masker dari kain bukan merupakan kebutuhan masyarakat. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 dan adanya anjuran pemerintah untuk memakai masker sebagai langkah mengurangi penularan penyakit, ditambah belum adanya parameter uji kualitas masker kain, SNI ini menjadi sangat penting,” jelas Elis.

Dalam rangka pengurusan sertifikat SPPT SNI, saat ini terdapat beberapa LSPro,baik milik pemerintah maupun LSPro swasta yang sedang mengajukan permohonan penunjukan sebagai tempat uji kepada BSN. Ini merupakan langkah untuk mendapatkan legalitas dalam mengeluarkan sertifikat SPPT SNI masker. Dalam waktu dekat,perusahaan yang akan mengurus sertifikat SPPT SNI  dapat mengajukan kepada LSProyang ditunjuk.

“Kami sangat mengapresiasi minat masyarakat terhadap SNI masker kain ini. Sebagai informasi, Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung di bawah Kemenperin juga telah mengajukan proses penunjukan tersebut. Bahkan saat perumusan SNI ini, sebagian besar pengujian kain dilakukan di laboratorium BBT Bandung,” ujar Elis.

Dengan penerapan yang bersifat sukarela tersebut, industri tidak serta merta harus melakukan pengujian maupun sertifikasi SNI masker dari kain. Industri dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai parameter uji yang diperlukan untuk produk-produknya.

Selain itu, parameter-parameter yang ada dalam SNI 8914:2020 tidak semua nya harus diuji dan dipenuhi oleh masker dari kain ini. Parameter yang ada dalam SNI ini dapat disesuaikan dengan tipe, warna, serta kekhususan masker kain.

“Konsultasi terkait pengujian SNI produk masker kain diperlukan agar produsen dapat mengetahui jenis uji apa saja yang diperlukan bagi produknya, juga untuk menghindari tambahan biaya yang tidak diperlukan,” pungkas Elis.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

BRI Permudah Masyarakat Terima Bantuan BPUM Dari Pemerintah

Jakarta – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dan terobosan untuk menyukseskan program – program pemerintah dalam kaitannya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Yang terbaru perseroan membuat website khusus yang bisa diakses oleh masyarakat untuk memastikan apakah mendapatkan BPUM dari pemerintah atau tidak.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan masyarakat bisa mengakses website eform.bri.co.id/bpum dan cukup memasukkan nomor EKTP untuk mengetahui hasilnya.“Apabila orang tersebut tercatat mendapatkan BPUM maka dapat segera langsung mendatangi kantor BRI terdekat dengan membawa identitas diri. Sedangkan, untuk pencairan dana BPUM dapat dilakukan selama nasabah telah melengkapi dokumen Surat Pernyataan dan/ kuasa Penerimaan dana BPUM serta Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM),” urai Aestika.

Dengan adanya kemudahan ini diharapkan masyarakat bisa mengecek dari rumah dan tanpa datang ke kantor BRI sehingga mengurangi antrian dan mengurangi potensi kerumunan.

Sebelumnya secara aktif BRI telah mengirimkan SMS notifikasi kepada para penerima bantuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi. “Bagi penerima BPUM yang tidak memiliki nomor telepon seluler didatangi oleh tenaga pemasar BRI yang tersebar di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Sejak diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 24 Agustus 2020 yang lalu, BRI telah menyalurkan BPUM sebesar Rp. 10,3 Triliun kepada 4,3 juta penerima. “Perseroan berkomitmen untuk mendukung penuh program ini dengan tujuan untuk memompa kembali denyut nadi perekonomian melalui pelaku usaha mikro,” pungkas Aestika.

Gairahkan Sektor Transportasi, Bank Mandiri Gelontorkan Kredit PEN Kepada Supplier PELINDO IV

Jakarta – Bank Mandiri menegaskan komitmen dalam mendukung agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak Coronavirus. Kali ini, Bank Mandiri menyiapkan fasilitas pembiayaan kredit produktif program PEN kepada Supplier/Vendor PT Pelabuhan Indonesia (PELINDO) IV dan memberikan layanan perbankan untuk menunjang operasional PELINDO IV.

Fasilitas ini merupakan pinjaman untuk membiayai pengerjaan proyek yang diterima dari PELINDO IV agar dapat diselesaikan sesuai komitmen, khususnya pada masa pandemi COVID-19 ini. Adapun plafon pinjaman yang diberikan untuk supplier/vendor adalah sebesar Rp350 Miliar.

Selain fasilitas kepada Supplier/Vendor, Bank Mandiri bersama perusahaan anak juga berkomitmen untuk berkolaborasi dalam rangka penyediaan produk dan jasa keuangan kepada PELINDO IV. Layanan keuangan tersebut antara lain transactionbanking, asuransi, serta pembiayaan retail bagi karyawan.

Adapun perjanjian kerjasama pembiayaan ditandatangani oleh Direktur Keuangan PELINDO IV Choirul Anwar dan Direktur Bisnis & Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudianto, sedangkan MoU pemanfaatan layanan keuangan ditandatangani oleh Direktur Utama PELINDO IV Prasetyadi dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi serta disaksikan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar secara virtual sesuai protokol kesehatan di Jakarta dan Makassar secara bersamaan pada Senin (19/10).

“Sejalan dengan visi Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah, Kami berharap fasilitas ini dapat mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis PELINDO IV agar dapat selesai sesuai target sekaligus memperkuat likuiditas para supplier/vendor PELINDO IV dalam pengembangan usaha,” kata Hery.

Di samping pembiayaan produktif, dia menambahkan, pihaknya juga siap mendukung supplier/vendor melalui layanan transaksional yang dapat meningkatkan efisiensi.

Saat ini, ungkap Hery, pihaknya terus meningkatkan menyalurkan pembiayaan valuechain yang dikelola oleh segmen usaha kecil dan menengah kepada jejaring bisnis nasabah segmen Corporate Banking. Hasilnya, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit program PEN kepada nasabah segmen usaha kecil dan menengah hingga sebesar Rp13,2 triliun kepadalebihdari 3 ribu debitur per 16 Oktober 2020.

Nilai penyaluran tersebut setara dengan 29% dari total penyaluran kredit program PEN Bank Mandiri yang telah mencapai Rp45,2 triliun kepada lebih dari 157 ribu debitur.

“Bank Mandiri akan sangat siap untuk berkolaborasi berbagai korporasi untuk mensukseskan program PEN, mengingat program ini dapat menjadi solusi permodalan bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi covid-19, agar roda perekonomian dapat terus berjalan,” tambah Hery.

Pemerintah Pastikan Keamanan dan Kehalalan Vaksin COVID-19

Jakarta – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia telah menjalin komunikasi secara intens dengan sejumlah produsen vaksin COVID-19 di 3 negara yakni Tiongkok, London dan Swiss. Bahkan tim gabungan dari K/L terkait telah dikirim ketiga negara tersebut. Ini disampaikan dalam temu media ”Update Persiapan vaksin COVID-19 di Indonesia” yang digelar secara daring dan luring pada Senin (19/10) di Kementerian Kesehatan, Jakarta.

”Kemenkes bersama KemenBUMN, Kemenko Manivest, Kemenag, BPOM, MUI, dan Biofarma bertemu beberapa produksen yang sudah selesai melakukan uji klinis fase 3 dan telah digunakan di negaranya. Tujuannya untuk mencari keamanan dan kehalalan bagi penduduk Indonesia,” kata Yuri.

Hingga ini tercatat ada 39 kandidat vaksin di seluruh dunia dengan perkembangan pengujian yang berbeda. Ada yang masih ditahap uji coba di laboratorium, ada yang telah masuk uji klinis fase 1 maupun 2, kemudian ada juga yang selesai uji klinis fase 3. Dari jumlah yang ada, tentunya yang menjadi kandidat kuat untuk saat ini adalah yang telah menyelesaian uji klinis fase 3 sehingga terjamin keamanannya.

Di Indonesia, Pemerintah telah mengidentifikasi dan menjajaki kerjasama dengan 4 produsen vaksin yakni Sinovac, Sinopharm dan CanSino dari Tiongkok, kemudian AstraZeneca dari Inggris. Dari keempat produsen tersebut, seluruhnya telah memberikan komitmen untuk mengirimkan vaksin COVID-19 bagi Indonesia.

Untuk Sinovac telah memberikan komitmen untuk memberikan 3 juta vaksin siap pakai yang akan dikirim secara bertahap yakni 1,5 juta pada November dan 1,5 juta pada Desember mendatang. Dengan pemberian dual use, apabila satu orang diberikan 2 kali suntikan maka jumlah tersebut dapat digunakan untuk 1,5 juta orang. Pada 2021, Sinovac berkomitmen untuk mengirimkan secara bertahap bahan baku pembuatan vaksin.

”Dari Sinovac, dia akan memberikan kesempatan bagi Biofarma untuk memproduksi vaksin ini di Indonesia,” ucapnya.

Selanjutnya dari Sinopharm berkomitmen untuk memberikan 15 juta dosis vaksin kepada Indonesia pada Desember 2020. Dengan pemberian dua kali vaksinasi, maka jumlah tersebut bisa diberikan untuk 7,5 juta orang. Di samping Tiongkok, Vaksin dari Sinopharm saat ini telah menyelesaikan uji klinis fase 3 termasuk di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki. Bahkan otoritas di Tiongkok dan UEA telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin tersebut. Menyusul dengan perizinan yang telah dikeluarkan, pemerintah Indonesia berupaya meminta data sharing untuk selanjutnya dipelajari oleh BPOM bersama MUI dan Kemenag.

Kandidat vaksin terakhir dari Tiongkok yang dijajaki oleh Indonesia adalan CanSino. Vaksin tersebut telah diuji di negara Arab Saudi dan Kanada. Untuk menjamin keamanan produk, Emergency Use Authorization (EUA) telah dikelurkan oleh otoritas setempat.

”Mereka sanggup memberikan 100 ribu dosis, dengan diberikan single dose makan bisa diberikan untuk 100 ribu orang,” terang Yuri.

Merujuk pada komitmen dari ketiga produsen tersebut, Pemerintah mencatat sebanyak 9,1 juta vaksin akan tersedia hingga akhir 2020. Adapun kepastian mengenai waktu ketersediannya, bergantung pada Emergency Use Authorization yang dikeluarkan oleh BPOM serta rekomendasi kehalalan dari MUI dan Kemenag.

”Semuanya direncanakan selesai akhir Oktober, diharapkan awal November dapat kepastian terminologi manfaat dan akibat dari BPOM serta keamanan dari aspek kehalalan dari Kemenag dan MUI,” tutur Yuri.

Sementara dari AstraZeneca, dari hasil kunjungan Indonesia ke Inggis dan Swiss didapati komitmen bahwa mereka sanggup memberikan sebanyak 100 juta dosis vaksin pada Maret 2021.

Dengan dikeluarkannya EUA dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI dan Kemenag menandai bahwa produk tersebut aman digunakan dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Usai mendapatkan surat izin dan sertifikat kehalalan, selanjutnya vaksin akan diberikan untuk masyarakat.

”Efek samping ini tidak ada ya, tetapi kita tetap meminta data sharing dari vaksin tersebut. Kita juga telah membentuk tim untuk melakukan evaluasi dari pasca vaksinasi. Ini sudah menjadi SOP global,” jelas Yuri.

Dia menyatakan pemerintah telah menetapkan orang-orang yang diprioritaskan untuk menerima vaksin pada tahap awal. Pertama bagi tenaga kesehatan di RS Rujukan yang memberikan perawatan bagi pasien COVID-19, tenaga kesehatan di laboratorium tempat pemeriksaan spesimen COVID-19, dan tenaga kesehatan yang melakukan contact tracing untuk menemukan kasus baru. Kedua, publik services yang memberikan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan seperti Satpol PP, TNI dan Polri. Publik services yang dimaksud juga termasuk pegawai yang memberikan layanan terhadap pengguna jasa bandara, stasiun, dan pelabuhan.

”Jumlah tenaga kesehatan ini kurang lebih sekitar 2 juta orang dan akan kita update terus. Karena tidak menutup kemungkinan adanya tambahan tenaga kesehatan di RS, data pasti ini yang tahu pihak RS,” Ucapnya.

Yuri mengatakan bahwa 9,1 juta dosis vaksin COVID-19 yang diperuntukkan bagi kelompok tersebut diberikan secara gratis dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung APBN. Selain pembiayaan dari APBN, saat ini pemerintah tengah menyusun skema vaksinasi dengan pembiayaan mandiri.

Lebih lanjut, pihaknya menjabarkan bahwa tidak semua golongan usia akan menerima vaksinasi COVID-19. Ada kelompok usia yang dikecualikan yakni kelompok usia 0-18 tahun, 60 tahun keatas serta orang dengan penyakit penyerta (komorbid) berat. Hal ini mengacu pada uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh Sinovac dan CanSino bahwa vaksinasi hanya diberikan untuk kelompok usia 18-59 tahun.

”Kami tidak memiliki uji klinis pada usia 0-18 tahun, maupun usia 60 tahun keatas. Sehingga belum akan diberikan vaksinasi pada kelompok tersebut, tapi bukan berarti kita abaikan, kita akan terus melakukan penelitian dan pengembangan. Tetapi untuk saat ini kita berikan pada kelompok usia tersebut (18-59 tahun),” kata Yuri.

Di samping menjalin komitmen dengan produsen vaksin dari luar negeri, Indonesia melalui Lembaga Eijkman terus melakukan penelitian dan pengembangan Vaksin Merah Putih. Di rencanakan, pada kuartal empat tahun 2021 telah selesai melakukan uji klinis fase ketiga. Sehingga pada tahun 2022, Indonesia telah mandiri menggunakan vaksin produksi vaksin dalam negeri. Tak hanya itu, kehadiran Vaksin Merah Putih juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan vaksin dalam rangka mencapai kekebalan komunitas.

Namun demikian, seiring dengan masuknya tahap final vaksin COVID-19, Yuri menekankan bahwa bukan berarti pandemi COVID-19 telah usai. Menurutnya, vaksin hanya melindungi dari sakit bukan melindungi dari paparan COVID-19, terlebih nantinya proses pengadaan vaksin untuk mencapai kekebalan komunitas membutuhkan waktu yang panjang. Untuk itu, dia menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh lengah dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam proses adaptasi kebiasaan baru di semua tatanan kehidupan.

”Vaksin adalah pertahanan kedua, pertahanan pertama agar kita tidak terpapar yakni dengan protokol kesehatan. Tidak benar dengan adanya vaksin semuanya menjadi normal, kita memulai adaptasi kebiasaan baru dengan 3W yakni wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib menjaga jarak,” tandasnya.

Kapuspen TNI : Sinergitas TNI-Polri Tidak Perlu Diragukan Lagi

(Puspen TNI). Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan tetap solid dan siap bahu-membahu bekerjasama dalam menciptakan suasana kondusif. Sinergitas TNI-Polri sudah tidak perlu diragukan lagi dan mari kita (TNIPolri) menjaga sinergitas tersebut agar tetap berlangsung sampai kapanpun juga.

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. saat melaksanakan silaturahmi kepada Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, bertempat di ruang rapat Rodal Ops Sops Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/10/2020).

Turut serta mendampingi Kapuspen TNI dalam silaturahmi yaitu Kepala Bidang Produksi dan Dokumentasi (Kabidproddok) Kolonel Inf Dax Sianturi, Kepala Bidang Penerangan Pasukan (Kabidpenpas) Kolonel Laut (KH) Dr. Edys Riyanto, Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Kolonel Sus Aidil, S.S., M.Si. dan Kepala Bidang Informasi dan Internet (Kabidinfonet) Letkol Arm Abdi Wirawan, S.H., M.Tr.(Han).

Kadiv Humas Polri didampingi Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Alwi Setyono, Kari PID Divhumas Polri Brigjen Pol. Moh. Hendra Suhartiyono dan Karo Multimedia Brigjen Pol. Drs. Muh. Muharrom Riyadi Divhumas Polri menyambut baik kedatangan tamu mitra kerja Puspen TNI dalam rangka silaturahmi untuk memperkuat sinergitas dan meningkatkan kerja sama serta koordinasi yang semakin baik antara TNI dengan Polri.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad merasa bersyukur dengan adanya pertemuan ini. “Kami, TNI dan Polri berkomitmen bahwa silaturahmi ini dalam rangka merajut kerja sama dan koordinasi guna memperkuat sinergitas untuk menjaga keamanan dan menciptakan suasana yang kondusif,” ujarnya.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan silaturahmi Kapuspen TNI beserta Staf ke Mabes Polri. “Kita harapkan ke depan TNI dan Polri terus memelihara momentum silaturahmi karena merupakan salah satu bentuk wujud soliditas dan sinergitas TNI-Polri,” katanya