Category Archives: Gaya Hidup

Coca-Cola Europacific Partners – Nama Baru Perusahaan Hasil Akuisisi Coca-Cola Amatil dan Coca-Cola European

Coca-Cola Amatil (Amatil) resmi bergabung dengan Coca-Cola European Partners per tanggal 10 Mei 2021, dan menggunakan nama perusahaan yang baru, yaitu: Coca-Cola Europacific Partners (CCEP).

Melalui proses akuisisi tersebut, Coca-Cola Europacific Partners akan menjadi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan FMCG terbesar di dunia, dengan mempekerjakan lebih dari 33.000 tenaga kerja dan melayani lebih dari 2 juta pelanggan di 26 negara.

Damian Gammell, selaku CEO Coca-Cola European Partners menyatakan, “Kami sangat senang bisa menyatukan dua perusahaan pembotolan terbaik dunia dengan nama baru, yaitu Coca-Cola Europacific Partners.

Hal ini merupakan momen bersejarah bagi kedua belah pihak, dan nama baru tersebut merupakan cerminan jangkauan jejak geografis yang lebih luas dan seimbang, serta pengembangan kapabilitas dalam menjangkau konsumen di seluruh wilayah operasional kami. Sebagai satu perusahaan, kami dapat melangkah lebih jauh bersama-sama, mendorong pertumbuhan dan bergerak lebih cepat.

Bisnis kami dibangun oleh orang-orang dan layanan hebat, serta minuman pilihan yang berkualitas – dan hal ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga menciptakan nilai yang berarti bagi semua pemangku kepentingan. Dengan rasa bangga kami menyambut rekan-rekan Amatil, para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis kami.”

Proses akuisisi telah diumumkan oleh Coca-Cola Amatil pada bulan Oktober 2020 lalu, dan telah disetujui oleh pemegang saham Amatil pada tanggal 16 April 2021. Pada tanggal 10 Mei 2021, nama perusahaan yang baru, Coca-Cola Europacific Partners akan resmi digunakan. Di Indonesia sendiri nama perusahaan yang akan digunakan adalah Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, dan akan tetap beroperasi dibawah entitas PT Coca-Cola Bottling Indonesia dan PT Coca-Cola Distribution Indonesia.

Perusahaan akan terus terdaftar di Euronext Amsterdam, Bursa Efek New York, Bursa Efek London dan di Bursa Efek Spanyol, dan akan terus diperdagangkan di bawah simbol CCEP.

Tentang Coca-Cola Europacific Partners

Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) adalah salah satu perusahaan FMCG (barang konsumsi) terdepan di dunia. Disini, kami memproduksi, medistribusi dan menjual berbagai merek yang disukai di dunia – melayani lebih dari 600 juta konsumen dan mendukung 1,75 juta pelanggan di 29 negara. Kami bergerak sebagai bisnis multinasional yang kuat dengan skala wilayah yang luas yang didukung oleh tim yang hebat serta pengetahuan dan layanan terhadap pelanggan dan komunitas yang kuat.

Perusahaan terdaftar di Euronext Amsterdam, Bursa Efek New York, Bursa Efek London dan Bursa Efek Spanyol dibawah simbol CCEP.

IWAK- IKAN GILING INDONESIA, Produsen Ikan Giling Beku Bersertifikat Halal di Indonesia

IWAK-Ikan Giling Indonesia (IWAK) secara resmi telah memperoleh Ketetapan Halal dari Majelis Ulama Provinsi Jawa Barat Indonesia No. 01031260590421 per tanggal 07 April 2021. MUI melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI Jawa Barat) telah melakukan pengujian, pembahasan dan menetapkan bahwa produk-produk IWAK-Ikan Giling Indonesia HALAL menurut Syariat Islam.

Sertifikat halal ini menunjukkan komitmen manajemen IWAK untuk memberikan produk ikan giling beku yang bermutu tinggi dan halal sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain kehalalan dari produk, IWAK juga menjamin kehalalan dari bahan bakunya, proses produksinya dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (HAS 23000).

“Kami komit untuk selalu memberikan produk yang berkualitas dan halal bagi para customer IWAK, dengan tujuan memberikan kepuasan dan kepercayaan dalam menggunakan produk-produk kami,” ujar Owner IWAK Terry Belinda. “Mutu dan sertifikat halal ini juga menjadi nilai tambah bagi IWAK agar kompetitif dan menjaga keberlangsung bisnis ,” tambah Terry.

Produk Ikan Giling Beku yang dimiliki oleh IWAK, antara lain; Ikan Giling Tenggiri Super (TGBL), Tenggiri standar (TG/STD), kulit tenggiri (KLT), kakap super (KP/SUPER), gabus (GBS), daging merah (DM), parang-parang (PRG) dan alu/tunul (ALU). ke depan produk IWAK akan lebih variatif lagi menyesuaikan kebutuhan pasar.

IWAK-Ikan Giling Indonesia yang didirikan di daerah Kawarang pada awal tahun 2020 oleh Pasutri Firlan dan Terry, saat ini telah memiliki lebih dari 10 distributor yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, yaitu Bekasi, Bandung, Karawang, Cikarang, Cibinong, Tangsel, Cilegon, Jogja, Cirebon, Bogor, Prabumulih dan Palembang dengan kapasitas produksi telah mencapai kurang lebih 60 ton per tahun.

Keberadaan IWAK, selain komersil, juga telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat, mendukung dan menumbuhkembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di tanah air serta mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi anak melalui program GEMARIKAN.

Public Relation
IWAK-Ikan Giling Indonesia

Ungguli 46 Aplikasi Dunia, Layanan GoFood di Gojek Raih Peringkat Nomor Satu sebagai Aplikasi Paling Ramah Pengguna dan Bermanfaat Semasa Pandemi

  • Lembaga riset global UXalliance, Usaria, dan Somia CX mempublikasikan hasil penelitian berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark” yang menyatakan bahwa aplikasi GoFood menempati peringkat nomor satu sedunia dalam hal ramah pengguna (User Experience / UX) dan terbaik ke-2 di kategori pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX) semasa pandemi COVID-19.
  • GoFood dari Gojek unggul diantara 46 aplikasi pengantaran terbesar dari 17 negara, termasuk UberEats, Walmart, Swiggy, dan Zomato.
  • Pencapaian ini semakin menggarisbawahi kepemimpinan GoFood sebagai layanan pesan-antar makanan dengan inovasi teknologi kelas dunia yang menghadirkan pengalaman kuliner terbaik sekaligus menyenangkan.

Jakarta – Super app karya anak bangsa Gojek lewat layanan GoFood meraih peringkat nomor satu sedunia sebagai aplikasi paling ramah pengguna (User Experience/ UX) dan terbaik ke-2 dalam pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX). Pengakuan ini diungkap dalam riset global independen oleh lembaga riset global UXalliance, Usaria[1], dan Somia CX[2] berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark”[3] (Aplikasi Pengantaran di masa COVID-19: Tolok Ukur Global). Penelitian tersebut bertujuan untuk memahami bagaimana COVID-19 memengaruhi pengalaman pengguna aplikasi dan layanan, serta mengidentifikasi kunci kesuksesan berbagai aplikasi di dunia beradaptasi selama pandemi. Riset dilakukan terhadap 47 aplikasi pengantaran belanja harian dan pesan-antar makanan di 17 negara di Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia.

Dari semua aplikasi yang dinilai, GoFood mendapat skor 97% dalam kategori  keramahan pengguna (UX), skor 84% dalam pengalaman pelanggan (CX), serta skor sempurna 100% untuk peringkat kegunaan (usefulness rank). Riset menekankan bahwa GoFood dinilai sangat bermanfaat semasa pandemi COVID-19.

Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek Group mengatakan, “Seperti halnya semua layanan di Gojek, pengalaman pelanggan yang menyenangkan merupakan fokus utama GoFood yang didasari oleh inovasi teknologi. Sesuai dengan semangat GoFood, #LebiHepi, perjalanan atas pengalaman yang menyenangkan kami tuangkan mulai dari pengguna menjelajahi kuliner di dalam aplikasi, memesan, hingga saat menerima makanan dari mitra driver. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, kami terus mencari jalan agar layanan kami dapat mendukung para pengguna untuk beradaptasi sekaligus mampu menciptakan manfaat lebih bagi para mitra di ekosistem kami. Salah satu upaya utama kami adalah dengan mengembangkan inovasi teknologi dan menjadikannya solusi atas prioritas masyarakat saat ini, yaitu dalam hal kesehatan, keamanan, dan kebersihan. Hal penting yang turut kami sadari, kesuksesan kami tidak akan terjadi tanpa mitra driver dan mitra usaha sebagai bagian vital dari ekosistem GoFood. Peran dan keberadaan mereka yang menjadi salah satu pemicu bagi kami untuk terus berinovasi agar mitra kami tidak hanya dapat bertahan, namun tetap unggul dan melaju bersama selama pandemi ini. Hal ini kami wujudkan lewat berbagai inovasi seperti pengiriman tanpa kontak (contactless delivery) dan penambahan kategori siap masak (ready to cook), serta inisiatif pendistribusian kupon paket makanan untuk mitra driver yang disediakan oleh mitra UMKM GoFood. Kami sangat bangga dan berterima kasih, kerja keras kami diakui dan karya anak bangsa dapat menjadi yang terbaik di tingkat dunia.”

Secara spesifik, riset UXalliance, Usaria, dan Somia CX menyebutkan alasan di balik predikat GoFood sebagai aplikasi terbaik di dunia:

  • Komunikasi dan protokol kesehatan yang jelas, baik untuk mitra driver maupun mitra usaha GoFood
  • Mitra driver: desinfeksi kendaraan, distribusi produk sanitasi dan desinfeksi, titik pemeriksaan suhu tubuh di berbagai area, dan protokol pengiriman tanpa kontak.
  • Mitra usaha: Protokol pembersihan dapur dan wilayah operasional, perlengkapan perlindungan untuk koki dan staf dapur, protokol mencuci tangan dan pengukuran suhu tubuh.
  • Kepedulian terhadap kesejahteraan mitra di ekosistem, terutama mitra driver dengan menyediakan peralatan pelindung (masker) dan produk desinfeksi, serta menerapkan pemeriksaan suhu gratis di berbagai posko. Protokol ini juga terlihat di aplikasi seperti layar beranda atau di bagian “bantuan” dan “artikel.” Lebih jauh, manajemen dan pegawai Gojek turut menyumbangkan gajinya untuk membantu para mitra.
  • Adanya informasi dan rekomendasi kesehatan bagi pelanggan, yaitu dengan menyediakan bagian khusus untuk artikel terkait COVID-19; secara berkala memperbaharui protokol keamanan, informasi kesehatan, tips produktif di rumah; serta ajakan kepada pelanggan untuk berdonasi kepada mitra driver. Integrasi Gojek dengan Halodoc juga turut mempermudah pengguna mengakses tes COVID-19 secara cepat.
  • Dukungan terhadap peraturan pemerintah lewat kampanye Gojek #DiRumahAja yang mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak dan memprioritaskan kesehatan bersama.
  • Kanal komunikasi yang efektif dengan adanya bagian “layanan penting” (essential services) di tampilan aplikasi, serta fitur Chat langsung antara pelanggan dan mitra driver dengan teks pesan otomatis yang memudahkan pengiriman tanpa kontak fisik langsung (contactless delivery). 

Riset ini dilakukan secara independen oleh UXalliance, Usaria, dan Somia CX terhadap aplikasi dan layanan bagian dari aplikasi, yang berfokus pada pengiriman makanan dan bahan pangan, kebutuhan sehari-hari, serta obat-obatan. GoFood berhasil unggul di atas aplikasi antar makanan terkemuka dunia seperti UberEats asal Amerika Serikat, Swiggy dan Zomato asal India, dan aplikasi dari jaringan supermarket raksasa Walmart asal Amerika Serikat. 

Diana Trujillo, UX Consultant, Usaria, pemimpin dari riset ini, menjelaskan latar belakang riset, “Di masa pandemi dan pembatasan sosial, aplikasi pengantaran mempunyai peran yang penting, khususnya untuk kehidupan di perkotaan. Oleh karena itu, kami ingin mencari tahu bagaimana aplikasi-aplikasi tersebut membantu (atau tidak membantu) kehidupan penggunanya. Di dalam riset ini, kami menilai bagaimana 47 aplikasi pengantaran di seluruh dunia beradaptasi dengan pandemi COVID-19, bagaimana mereka menyampaikan perubahan tersebut kepada pengguna, dan juga bagaimana mereka menjaga klien, bisnis, mitra driver, pemasok, dan semua orang yang terlibat di dalam ekosistemnya.”

Ketut Sulistyawati, PhD, Direktur Somia Customer Experience,yang merupakan bagian dari UXalliance di Indonesia, lebih lanjut menyatakan, “Kami sangat senang dan bangga bahwa di dalam studi benchmark ini Gojek, sebagai perusahaan Indonesia mempunyai performa terbaik dibandingkan aplikasi lain di dunia. Sudah sepatutnya Tim Gojek merasa sangat bangga atas hasil kerja kerasnya dan kami berharap Gojek terus dapat menciptakan pengalaman yang lebih baik dan solusi yang lebih bermakna untuk para penggunanya.”

“Sebagai pemimpin layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara, pengakuan ini menandakan milestone baru kami dan menjadi semangat untuk terus berinovasi dengan teknologi yang terus berfokus pada pengalaman pelanggan, mitra usaha, dan mitra driver. Selama COVID-19, inovasi kami baik secara teknologi seperti pengantaran tanpa kontak dan kategori layanan Siap Masak, maupun secara prosedur seperti protokol dan upaya kesehatan, kebersihan, dan keamanan untuk ekosistem secara konsisten menjadikan GoFood sebagai layanan yang dapat selalu diandalkan oleh para pelanggan,” ujar Catherine.

Secara keseluruhan dan sejak awal pandemi, Gojek telah secara konsisten menjalankan inisiatif dan protokol Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan atau dikenal dengan J3K[4] untuk memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif tanpa ada biaya tambahan.


1 UXalliance merupakan jaringan global yang terdiri dari 25 perusahaan konsultan User Experience (UX) terkemuka di dunia. Setiap tahunnya, UXalliance mempublikasikan satu penelitian internasional yang mengusung produk/ layanan/ industri tertentu. Usaria merupakan perusahaan konsultan UX di Kolombia dan Mexico yang memimpin riset “Delivery Apps in Time of COVID-19”.

2 Somia CX merupakan salah satu perusahaan konsultan yang berpartisipasi dalam studi ini yang secara khusus menilai aplikasi-aplikasi pengantaran dari Indonesia.

3https://usaria.mx/global-research/en/

4https://www.gojek.com/j3k/ 

Rolling Fork: Restoran Italia dengan Suasana Homey

Bali– Mencari makanan rumahan di Bali, terkadang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi wisatawan, selain karena pilihannya banyak juga terkadang restorannya tidak memiliki suasana homey seperti tagline yang di tampilkan. Rolling Fork; restoran Italia yang berlokasi di area Pecatu dapat menjadi jawaban bagi Anda untuk dapat menikmati makanan rumahan ala Italia dengan suasana homey  yang membuat Anda dan keluarga nyaman.

Rolling Fork di inisiasi oleh Roberta Valentino, seorang chef yang berasal dari kota Roma, Italia pada bulan November 2013. Menyajikan masakan rumahan otentik ala Italia dengan ambience  dan suasana homey khas Bali. Bukan hanya kualitas bahan dan rasa yang menjadi keunggulan restoran ini, tapi di Rolling Fork kami menyajikan masakan kami dengan cinta, kesungguhan dan passion selayaknya kami menjamu Anda sebagai keluarga kami sendiri.

Berlokasi di Jl. Labuan Sait dan hanya berjarak 500 meter dari Pantai Bingin, restoran ini menempati bangunan tradisional joglo yang antik. Menu yang disajikan adalah makanan rumahan khas Italia seperti, SPAGHETTI ALLA CARBONARA, FETTUCCINE SALSICCIA & CICORIA dan LASAGNA BOLOGNESE. Tentunya bagi pecinta masakan Italia, wajib untuk mencoba berbagai varian menu Pizza; Anda bisa mencoba CAPRICCIOSA dengan perpaduan sempurna antara bumbu khas Italia dengan bahan bahan berkualitas tinggi tomat, keju mozzarella, arthichoke, black olives,  telur dan ham. Anda vegetarian? Jangan khawatir, Rolling Fork juga mempunyai menu khas, Anda bisa mencoba CALZONE VEGETARIANO, VEGANA atau NAPOLI.

Bagi yang datang untuk sekedar menikmati suasana atau bersantai, Rolling Fork juga menyediakan berbagai macam varian kopi seperti cappuccino, latte atau machhiatto. Selain itu tersedia juga berbagai minuman dingin non kopi, yang bisa Anda nikmati dengan pilihan dessert seperti TIRAMISU dan CALZONE NUTELLA.

Bagi Anda yang berkunjung ke bali, khususnya ke daerah Pecatu dan ingin merasakan suasana homey dan merazakan masakan otentik khas Italia, Rolling Fork adalah pilihan yang terbaik bagi Anda. Kami akan menyambut Anda seperti layaknya teman dekat dan bahkan keluarga kami sendiri. Benvenuto!