Kementerian Perindustrian aktif memacu pengembangan industri kecil menengah (IKM) sektor fesyen dan kriya agar mampu memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional. Salah satu langkah strategis yang dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) tahun 2020.
“IFCA merupakan sebuah kompetisi desain nasional yang bertujuan untuk mencari para desainer muda berbakat yang memiliki visi sustainability dalam bidang kriya dan fesyen sehingga IKM kita lebih inovatif dan kompetitif,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (5/11).
Saat ini, sebanyak 100 peserta IFCA 2020 telah terpilih untuk mengikuti pelatihan tahap I dari 954 pendaftar berdasarkan penilaian tim juri. Seluruh peserta berasal dari berbagai provinsi, di antaranya Jawa Tengah (23 orang), Jawa Barat (21 orang), Jawa Timur (19 orang), DKI Jakarta (8 orang), Yogyakarta (7 orang), Bali (5 orang), Banten (1 orang), serta peserta lainnya yang dari daerah Sumatera (10 orang), Sulawesi (4 orang), dan Kalimantan (2 orang).
“Peserta terpilih ini ke depannya diharapkan menjadi makers ataupun desainer produk Indonesia yang berpengaruh di masa depan,” ujar Gati. Pada pelatihan tahap I, para peserta akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki konsep karyanya baik dari sisi desain atau bisnis, yang selanjutnya akan diseleksi menjadi 14 besar peserta terbaik sebagai nominator IFCA 2020.
“Bagi para nominator kemudian akan mendapatkan pendampingan intensif pada coaching tahap II, serta fasilitasi pembuatan prototipe untuk selanjutnya dipresentasikan pada penjurian final yang rencananya dilaksanakan pada awal bulan Desember 2020,” imbuhnya.
Pelatihan tahap I IFCA 2020 dirancang dan dilaksanakan atas hasil kerja sama dengan akademisi, institusi atau lembaga serta praktisi yang berpengalaman seperti Institut Teknologi Bandung, LaSalle College Jakarta, Universitas Trisakti, Universitas Prasetia Mulya dan Brand Owner AlvinT. Para peserta akan mendapatkan tiga tema materi pelatihan, yaitu desain, sustainability dan bisnis.
Gati menambahkan, desain produk dinilai berperan untuk memberikan alternatif solusi dari beragam permasalahan sosial dan lingkungan yang terjadi di sekitar. Untuk itu, tantangan bagi desainer muda Indonesia adalah mengkombinasikan desain produk dengan ide-ide yang inovatif sebagai alat untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi bagi permasalahan sosial dan lingkungan di sekitar.
“Sehingga desain yang baik, bukan hanya akan meningkatkan daya saing produk industri, namun juga mendorong peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia seutuhnya,” ujar Gati. Desain produk juga tidak bisa dilepaskan dari unsur bahan baku dan lingkungan.
Aspek keberlanjutan merupakan faktor penting dari suatu produk dan saat ini sudah menjadi tren sekaligus kebutuhan masyarakat. “Di bidang fesyen dan kerajinan, para pelaku industri didorong menerapkan prinsip sustainability dalam proses produksinya,” tandas Gati.
Lewat ajang IFCA 2020, Kemenperin terus mengajak para desainer muda untuk mengeksplorasi desain produk yang ramah lingkungan dan menjadikannya sebagai bisnis yang berkelanjutan melalui kemitraan dengan pelaku IKM.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.