Jakarta, 11 November 2022, PT Waskita Toll Road (“WTR”) saat ini fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol penerima Penyertaan Modal Negara (“PMN”) tahun 2021. Salah satunya melalui anak perusahaan WTR, PT Waskita Sriwijaya Tol (“WST”) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (“BUJT”) pemilik konsesi ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung (“Kapal Betung”). Setelah beroperasi parsial pada April 2020 lalu, saat ini WST fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi pada ruas tahap II Kramasan – Betung.
Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo menyampaikan bahwa konstruksi Ruas Tol Kapal Betung merupakan salah satu realisasi penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang diterima PT Waskita Karya (Persero) Tbk (“Waskita”). Sebelumnya, ruas tol Kapal Betung menerima dana dari PMN tahun 2021 sebesar Rp3 Triliun, serta fasilitas pinjaman investasi dari kreditur sebesar Rp2,9 Triliun pada Juni 2022.
“Pada akhir tahun ini, dengan adanya PMN tahun 2022 yang akan diterima Waskita, Ruas Tol Kapal Betung akan kembali menerima dana PMN senilai Rp2 Triliun. Dengan adanya dana tersebut, seluruh kebutuhan pembiayaan sebesar Rp7,9 Triliun telah terpenuhi, sehingga Perseroan optimis dapat menyelesaikan ruas tol Kapal Betung sesuai dengan target Perseroan. Kami meyakini penyelesaian konstruksi ruas tol Kapal Betung ini dapat berkontribusi dalam Penyehatan Keuangan Waskita. Selain itu, penyelesaian Ruas Tol Kapal Betung tersebut merupakan realisasi dukungan WTR terhadap program pemerintah yaitu membangun jalan tol terintegrasi di Trans Sumatera.” jelas Rudi.
Direktur Utama WST, Herwidiakto menyampaikan bahwa progres konstruksi Ruas Tol Kapal Betung Tahap II telah mencapai 48,34% dan ditargetkan selesai konstruksi pada Triwulan III 2023. Pengoperasian akan dilakukan secara bertahap, di mana tahap pertama adalah Segmen Sungai Rengas – Pangkalan Balai pada Triwulan I 2023. Selain ruas tol, WST juga akan membangun fasilitas Tempat Istirahat dan Pelayanan (“TIP”) atau Rest Area.
“Kami berencana untuk membangun TIP yang tersebar pada enam titik Ruas Tol Kapal Betung, di mana TIP tahap pertama akan dibangun di KM 360 B yang ditargetkan rampung pada Nataru tahun 2022. Selain untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, harapan kami TIP tersebut dapat menjadi sarana bagi para pelaku UMKM sekitar untuk bersama-sama memajukan perekonomian penduduk sekitar,” jelas Herwidiakto.
Sebagai informasi, Ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung memiliki total panjang mencapai 111,69 Km yang terdiri dari dua (2) tahap, yaitu Tahap I (Kayu Agung – Kramasan) dan Tahap II (Kramasan – Betung). Pada Ruas Tol Kapal Betung terdapat 3 Jembatan Bentang Panjang, antara lain Jembatan Ogan yang telah beroperasi. Jembatan ini memiliki ornamen yang kental budaya dan menunjukkan kearifan lokal Palembang, sehingga dapat menjadi
atraksi turis di sekitar ruas tol, Selain itu, terdapat Jembatan Kramasan dan Jembatan Musi yang masih dalam tahap kontruksi.
Nantinya saat beroperasi penuh, ruas tol yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatera ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Kayu Agung menuju Betung menjadi 90 hingga 120 menit, di mana jika menggunakan jalur arteri waktu perjalanan dapat mencapai 5 jam, sehingga dapat menjadi alternatif jalan nasional lintas Timur Sumatera, serta sebagai penghubung jalan lintas Timur dan Tengah Sumatera yang tergolong padat. Selain itu, posisi Ruas Tol Kapal Betung yang terintegrasi dengan jalur backbone (jalur utama) jalan tol Trans Sumatera dan Jalur Sirip Trans Sumatera dapat secara langsung membantu melancarkan arus distribusi dan laju perekonomian di Sumatera.