Jakarta – Lintasarta menggelar konferensi nasional bagi para penggiat industri teknologi dan komunikasi di Indonesia bertajuk “Lintasarta Cloudeka Conference : ICT & Business Outlook 2022” secara virtual. Lintasarta Cloudeka Conference merupakan acara ICT (Information and Communication Technology) bergengsi yang mempertemukan para senior eksekutif, praktisi, pembuat kebijakan, dan beberapa perwakilan industri di seluruh Indonesia.
Konferensi digelar untuk membahas tren ICT dan Business Outlook 2022, serta bagaimana solusi inovatif Lintasarta dalam membantu bisnis dari berbagai industri untuk mencapai potensi maksimal. Dihadiri lebih dari 1000 peserta lintas sektoral dari industri banking atau finance, manufaktur, e-commerce, retail, otomotif, transportasi, logistik, pertambangan, energi, dan pemerintahan.
“Lintasarta telah hadir dan membangun negeri sejak 1988. Berawal dari perusahaan yang terfokus pada layanan connectivity, kini telah bertransformasi menjadi perusahaan ICT total solutions company yang hadir di 88 kota dan kabupaten seluruh Indonesia,” ucap President Director Lintasarta Arya Damar, saat membuka Lintasarta Cloudeka Conference, Rabu (15/9).
Hadir sebagai keynote speaker, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, President Director Lintasarta Arya Damar, dan beberapa pembicara
ternama lainnya seperti Senior Economist INDEF Dr. Aviliani, S.E., M.Si., Managing Director APAC IDC Sudev Bangah, dan Founder & Executive Chairmain MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya, yang
hadir pada plenary seassions bertajuk Envisioning Tomorrow: ICT & Business Outlook 2020.
“Kali ini, kami ingin menyajikan insight-insight seputar ekonomi, bisnis dan teknologi trend 2022, tahun dimana, kita semua harus mulai menata dan bersiap kembali bangkit menuju pemulihan yang sustainable. Untuk itu, kami mengundang beberapa pakar baik nasional maupun internasional ke hadapan anda secara virtual dalam konferensi ini,” ucapnya.
Arya berharap, konferensi ini juga dapat memberikan gagasan terbaru terkait inovasi teknologi bagi industri-industri di Indonesia pasca COVID-19. Tidak hanya masyarakat yang harus beradaptasi, pemanfaatan teknologi dalam perusahaan juga menuntut para pelaku bisnis untuk adaptif dengan teknologi terbaru.
Oleh karenanya untuk mengawali tahun 2022 Lintasarta melalui konferensi ini membagikan megatrend dunia ICT yang terdiri dari tren cloud, tren data center, tren security & digital solution di tahun 2022 yang dibahas lebih dalam pada breakout sessions tersendiri.
Melihat urgensi ini, secara bersamaan dengan gelaran konferensi maka Lintasarta turut meluncurkan kembali layanan Cloud karya anak bangsa pertama di Indonesia yang didesain untuk membantu perusahaan berdaya saing global di era digital, yakni Lintasarta Cloudeka. Didirikan oleh perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, Cloudeka hadir menyediakan layanan cloud untuk perusahaan besar, institusi pemerintahan dan UKM.
“Cloud merupakan komponen yang sangat penting dalam perjalanan digital transformasi di dunia bisnis saat ini, sehingga Lintasarta meluncurkan Cloudeka. Cloudeka berdedikasi dan berkomitmen membangun dan memelihara kemitraan yang kuat untuk meningkatkan bisnis lokal melalui layanan cloud end-to-end. Karena visi Cloudeka adalah menjadi penyedia cloud lokal terpercaya nomor satu di Indonesia yang membantu pelanggan meraih kesuksesan dalam bisnis sesuai dengan kebutuhan para pelanggan korporasi, institusi pemerintahan & UMKM,” Kata Ginandjar, Marketing & Solution Director Lintasarta, usai melakukan prosesi Launching Lintasarta Cloudeka.
Ginandjar menuturkan, salah satu produk jawara ICT yang digandrungi perusahaan top level saat ini adalah Cloud. Banyak perusahaan yang menjadikan layanan ini sebagai strategi khusus untuk memenuhi tuntutan penggunaan sarana digital. “Cloud menjadi kunci perusahaan dalam membangun daya saing di era digital. Digitalisasi di seluruh sektor mendorong perubahan cara berkomunikasi untuk dapat terhubung dan mengakses data semudah mungkin dari mana pun dan kapan pun. Hal ini juga menjadikan kebutuhan akan Cloud semakin tinggi dalam mempermudah proses bisnis dan meningkatkan pengalaman pelanggan,” ujarnya.
Bertepatan dengan acara ini diselenggarakan juga press conference yang juga dilakukan secara virtual yang diharapkan dapat memberikan ruang bagi para peserta dan rekan-rekan media yang hadir untuk memperdalam informasi yang dibutuhkan dalam pemaparan gelaran konferensi nasional tersebut.
Konferensi ini juga dimeriahkan dengan penghargaan bergengsi Lintasarta IT Services Award, yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan, institusi, dan lembaga yang menjadi pelanggan Lintasarta yang telah berhasil melakukan transformasi digital guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi di bidang operasional maupun bisnis. Penghargaan ini diberikan kepada puluhan perusahaan dengan kategori penghargaan Kementerian/ Lembaga Negara, Finance Bank, Finance Bank (BPD), Finance Non Bank, Manufacture & Trading, Resource, dan Telco & Public Sector.
Penliaian dilakukan bersama antara Lintasarta dan MarkPlus, melihat latar belakang dilakukannya inovasi, apa saja inovasi digital yang telah dilakukan, serta manfaat yang dilakukan dari digitalisasi ini, baik untuk institusi itu sendiri, customer, ataupun mitra dan rekan bisnis.
“Penghargaan yang Lintasarta berikan kepada para pelanggan kami ini semoga dapat mendorong para perusahaan tersebut untuk terus dapat terus berinovasi meningkatkan transformasi digital di setiap bidangnya, dan dapat memberikan inspirasi bagi kita semua,” kata Commerce Director Alfi Asman saat mengumumkan penghargaan Lintasarta IT Services Award 2021.
Tak hanya itu, konferensi yang diadakan secara virtual ini dilengkapi dengan adanya Virtual Reality Booth 360°, menghadirkan suasana virtual yang nyata sehingga para peserta bisa menghadiri sekaligus mengakses berbagai informasi melalui slide pemaparan dan video layaknya mendatangi booth namun secara virtual serta dapat dilakukan tanya jawab dengan team produk Lintasarta di masing-masing booth. Konferensi ini juga dihadiri para pembicara ternama dalam breakout sessions dari berbagai sektor Industri seperti Perbankan, Pemerintahan, Energi, Penyedia layanan Teknologi dan lain-lain.