Jakarta, 11 Mei 2021 – PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“HOKI”), emiten produsen beras berkualitas merek “Topi Koki” dan “HOKI”, terus fokus dalam meningkatkan penerapan praktik keberlanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG). Setelah berhasil mendapatkan sertifikasi keberlanjutan secara global dari The Planet Mark, saat ini HOKI sedang mengembangkan kulit padi (sekam) menjadi energi alternatif atau bahan bakar ramah lingkungan. Upaya ini merupakan inisiatif HOKI terhadap kepedulian untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
Budiman Susilo selaku Direktur HOKI, mengatakan, “Kami sebagai perusahaan di bidang pangan, khususnya beras kemasan bermerek ini sangat peduli terhadap lingkungan. Di tahun 2020, kami mendapatkan sertifikasi keberlanjutan tahun pertama yang diakui secara internasional dari The Planet Mark, Inggris.
HOKI sudah turut andil dalam menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah hasil produksi dengan target zero waste untuk mengurangi jejak karbon. Kami berupaya untuk terus fokus dalam praktik keberlanjutan ini, yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit padi untuk pembangkit listrik serta uji coba memprosesnya menjadi pellet untuk alternatif bahan bakar.”
Saat ini dengan waste management yang baik, HOKI sedang membangun alat untuk membentuk pellet dari sisa kulit padi yang dimiliki Perseroan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. HOKI dapat memproduksi pellet dengan menggunakan mesin yang dimiliki di pabrik Subang, Jawa Barat. Dengan semakin banyak kulit padi yang dihasilkan dari gabah basah, akan semakin banyak yang dapat diolah menjadi pellet yang selanjutnya bisa dijual ke berbagai perusahaan sebagai alternatif bahan bakar. Oleh karena itu, pellet ini juga dapat menjadi tambahan pendapatan untuk HOKI di masa mendatang.
Selain diolah menjadi pellet, limbah kulit padi ini juga sudah digunakan HOKI sebagai bahan untuk pembangkit listrik. “HOKI sudah selesai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sekam di Sumatra Selatan pada tahun 2020 dan telah beroperasi. Berbagai upaya yang dilakukan HOKI ini adalah untuk memaksimalkan penggunaan limbah dari produksi beras sebagai nilai tambah dan turut berkontribusi dalam lingkungan keberlanjutan,” tambah Budiman.
Sebagai informasi penjualan neto HOKI hingga akhir Desember 2020, sebesar Rp1,17 triliun atau terkoreksi sebesar 29,03% YoY. Hal ini disebabkan selama tahun 2020 merupakan tantangan bagi setiap industri, termasuk HOKI. Di mana banyak terdapat pembatasan sosial di berbagai daerah sehingga penjualan beras HOKI turut merasakan dampaknya.
Namun, HOKI terus berupaya dengan tidak hanya menjual beras di pasar tradisional dan pasar modern saja, melainkan juga secara online. Adanya pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada kontribusi penjualan HOKI, yaitu saat ini didominasi oleh pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional. Kontribusi penjualan dari pasar modern sebesar 50,20%, sedangkan pasar tradisional sebesar 23,67%, dan lain-lain 26,13%. Informasi lainnya, saat ini HOKI juga sedang dalam perencanaan untuk meluncurkan produk baru berupa produk consumer goods melalui anak usahanya PT Distribusi Hoki Niaga.
“Oleh karena itu, seiring dengan mulai membaiknya kondisi pandemi ini HOKI telah mempersiapkan strategi-strategi yang dapat mendukung kinerja HOKI yang lebih baik pada tahun 2021 ini. HOKI juga akan terus meningkatkan dan konsisten dalam praktik lingkungan keberlanjutan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan. Ke depannya HOKI optimis akan mendapatkan kinerja yang lebih baik diiringi dengan praktik ESG yang baik,” tutup Budiman.
Sekilas PT Buyung Poetra Sembada Tbk:
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“HOKI”) yang didirikan pada tahun 2003 adalah perusahaan produksi dan distribusi beras di mana awal pendiriannya adalah sebagai bentuk pengembangan usaha dari Toko Buyung Palembang (berdiri sejak tahun 1977) untuk mendistribusikan beras “TOPI KOKI” di Jakarta. Produk HOKI yang paling dikenal adalah merek “TOPI KOKI” dan “HOKI”. Selain itu, HOKI memproduksi beras dengan merek: Rumah Limas, BPS, Belida (beras pera), dan menjual ke B2B seperti beras menir (Broken Rice) ke pabrik bihun dan untuk keperluan lainnya. HOKI juga memproduksi Beras Private Brand untuk perusahaan atau institusi lain berdasarkan kerja sama yang disepakati. Pemasaran HOKI selain dilakukan di pasar tradisional (general trade) juga didistribusikan ke pasar modern dengan memasok ke Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket. HOKI juga memasarkan produknya melalui Online Marketplace. HOKI memiliki pabrik di Pamanukan, Jawa Barat dan pabrik di Pasar Induk Cipinang. Selain itu, Perseroan juga memiliki gudang di Sidoarjo, Jawa Timur.
Beras produk HOKI berasal dari beras pilihan hasil petani Indonesia, diseleksi dan diawasi secara ketat mutunya oleh ahli beras yang berpengalaman, dan diproses dengan mesin modern sehingga menghasilkan beras berkualitas super dan higienis. HOKI menjaga kualitas produk beras dengan menerapkan standar yang baik, mulai dari proses pengadaan bahan baku sampai kepada proses pengolahannya di pabrik, seperti tahapan penyaringan, pengupasan kulit luar butiran beras, pemisahan dengan benda lain (seperti batu, dll), pemolesan, hingga pengepakan. Sejak tahun 2017, semua tahap proses produksi beras HOKI telah dinyatakan halal dengan diterbitkannya sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada bulan Agustus 2020, HOKI memperoleh sertifikasi keberlanjutan yang diakui secara internasional dari The Planet Mark UK yang berlaku hingga 31 Agustus 2021. Untuk sertifikat dapat diakses melalui https://topikoki.com/raih-sertifikasisustainability-global-by-the-planet-mark-2/