Dalam diskusi tadi malam, (16/12) tepatnya pukul 20:00 WIB, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dan Direktur International Monetary Fund (IMF) Georgieva mengajak masyarakat sipil untuk dilibatkan dalam memastikan alokasi anggaran Covid menjadi akuntable.
“Peringatan terpenting yang dapat kami sampaikan tentang apa yang hilang dalam pandemic Covid-19 adalah dengan menghadirkan dunia yang lebih inklusif dan lebih adil di mana setiap suara harus diperhitungkan”, kata Georgieva dalam menekankan pentingnya mengajak masyarakat sipil dalam memonitoring dan menginformasikan respon pemerintah dalam mengatasi krisis Covid-19.
Dalam diskusi yang diselenggarakan atas kerjasama International Budget Partnership dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia ini, Ibu Sri Mulyani menyatakan bahwa terdapat kenaikan 300% alokasi anggaran untuk jaminan sosial tapi di sisi yang lain pemerintah mengalami tantangan untuk memastikan ketersediaan data agar jaminan sosial dapat diterima oleh masyarakat yang betul-betul layak mendapatkan. Beliau juga menekankan pentingnya transparansi untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik dalam penggelolaan anggaran respon Covid-19. “Kondisi saat ini adalah kondisi emergency/darurat….. namun bukan berarti pemerintah tidak melakukan konsultasi publik, tidak transparan, dan tidak akuntable”, demikian ungkap Ibu Sri Mulyani dalam diskusi tadi malam (16/12).
Seluruh pembicara, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Pengawas Umum Keuangan Amerika, Gene Dodaro, menekankan bagaimana dalam situasi krisis seperti sekarang ini, technology dapat memfasilitasi masyarakat sipil dapat memberikan masukan dan tindak lanjut anggota legislatif. “media sosial memungkinkan pemerintah untuk secara langsung melibatkan publik sekaligus merespon pertanyaan dan masukan dari masyarakat”, kata Ibu Menteri Sri Mulyani. “teknologi membantu meningkatkan transparansi dan komunikasi. Masyarakat harus bisa mendownload informasi anggaran ke dalam HP mereka”.
Eksekutif direktur International Budget Partnership (IBP), Warren Krafchik menekankan keuntungan mengikutsertakan masyarakat dalam proses penganggaran sehingga pemerintah dapat memutuskan dengan lebih baik/pintar dalam merespon Covid-19. “Ketika masyarakat berbicara, pemerintah akan menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih lebih baik tentang bagaimana alokasi anggaran ditingkatkan, kemana anggaran dikeluarkan, siapa yang membelanjakan, dan bagaimana uang tersebut dibelanjakan. “Kami melihat keuntungan dari praktek ini setiap hari dalam kerja-kerja mitra IBP di seluruh dunia, khususnya dalam merespon Covid-19”.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi https://www.internationalbudget.org/ dan contact info@internationalbudget.org.