Handoko menambahkan, perhelatan ini digelar mengingat sejarah panjang kerja sama penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Belanda, “Pekan Pendidikan dan Riset Indonesia-Belanda diharapkan akan menjadi tanda bersejarah dalam kerja sama penelitian dan pendidikan antara kedua nnesia-Belanda egara,” tandasnya.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Ingrid Katharina van Engelshoven akan membuka kegiatan WINNER di hari pertama, Selasa (24/11) besok. Selanjutnya, akan hadir dua pembicara kunci yakni penerima Nobel di bidang kimia 2016 Bernard Lucas Feringa, University of Groningen, yang akan membahas tentang the features of a knowledge economy. Akan hadir pula Daniel Murdiyaso, IPB-Bogor serta ilmuwan utama di The Center for International Forestry Research (CIFOR) yang akan membahas perubahan iklim. LIPI sebagai pemegang kewenangan ilmiah dalam bidang keanekaragaman hayati sesuai Keputusan Presiden nomor 103 Tahun 2001 akan berkontribusi pada sesi diskusi panel mengenai keanekaragaman hayati.
Enam sesi pararel tematik oleh para peneliti dan pemangku kepentingan dari kedua negara akan hadir pada hari kedua (25/11) lusa. Berbagai tema diangkat, seperti keanekaragaman hayati, tata kelola perubahan iklim, energi terbarukan, urbanisasi dan perencanaan wilayah, kesehatan, pariwisata, identitas dan budaya, serta kerjasama penelitian dan pendidikan lintas disiplin.
Di hari ketiga (26/11) nanti, para peneliti LIPI akan hadir dalam lima talkshow pararel terkait sains, pendidikan, kerjasama dan kebijakan yaitu Ocky Karna Radjasa, Agus Haryono, Dudi Hidayat, dan Puspita Lisdiyanti. Di penghujung acara WINNER 2020, akan dilangsungkan wawancara bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim. dengan topik From Knowledge to Practice: How to achieve effective public-private collaboration?
Sivitas Terkait : Mila Kencana S.IP., M.A.