Sudah 61 tahun PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdiri sebagai perusahaan konstruksi di Indonesia. Selama itu pula berbagai proyek bangunan, jalan, hingga jembatan sudah dibangun oleh perusahaan berkode saham WSKT ini. Tidak hanya di dalam negeri saja, Waskita juga membangun gedung, jalan, jembatan di mancanegara. Misalnya saja, Waskita mengerjakan proyek renovasi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Pengerjaan proyek di Tanah Suci ini masuk ke dalam proyek King Abdullah Makkah Extension (KAME).
“Waskita menambahkan tingkatan lantai di Masjidil Haram. Yang tadinya hanya ada tiga lantai menjadi 9 lantai. Waskita juga mengerjakan beberapa pekerjaan seperti mock-up, pekerjaan di Mataf, dan fabrikasi besi,” kata Senior Vice President Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho. Pengerjaan mataf ini memperluas arena yang mengelilingi Kakbah. Yang tadinya mataf hanya bisa menampung 48.000 jemaah menjadi 105.000 jemaah.
Sementara untuk metode yang digunakan adalah formwork slab dan cantilever beam yang menggunakan PERI system. Sedangkan untuk formwork kolom menggunakan metal (kolom berbentuk segi delapan). Formwork dinding balok menggunakan panel baja, dan bottom beam menggunakan plywood dan peri kayu. Ada hal menarik yang sempat dirasakan oleh salah satu pegawai Waskita saat mengerjakan proyek di Masjidil Haram, Makkah yaitu banyak yang tidak mengetahui kalua Indonesia punya perusahaan konstruksi.
Tak hanya di Masjidil Haram saja, di negara Raja Abdullah ini, Waskita juga pernah membangun King Abdullah Financial District (KAFD) tepatnya di tahun 2010-2012. KAFD merupakan sebuah pusat keuangan untuk Arab Saudi. Bangunan ini juga merupakan bangunan hijau dan bangunan hemat energi. Bangunan ini juga menggunakan LED sebagai lampu penerang di area gedungnya.
Proyek ini memiliki luas lantai 61,215 m2 dengan tinggi 31 lantai . Tak hanya di Arab Saudi saja, Waskita juga pernah membangun Burj View Development di negara Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan yaitu Dubai, Uni Emirat Arab. Proyek ini termasuk proyek Waskita pertama di luar negeri tepatnya di tahun 2007-2008 dengan luas 19.400 M2 dan waktu pengerjaan sekitar 365 hari atau 1 tahun. Waskita pun setiap tahun terus melebarkan
sayapnya di mancanegara. Pada tahun 2008, Waskita dipercaya untuk membangun Abu Dhabi Financial Centre – Podium & Stock Exchange yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Waskita mengerjakan proyek tersebut selama 380 hari atau 1 tahun lebih sedikit.
Gedung ini merupakan pusat dari keuangan Abu Dhabi. Jadi bisa dibilang, Waskita sudah beberapa kali mendapatkan proyek yang berhubungan dengan Abu Dhabi atau Uni Emirat Arab sebelum proyek hibah Masjid Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah yang merupakan replika masjid dengan nama yang sama di Abu Dhabi. Tidak hanya di Timur Tengah saja Waskita melebarkan sayapnya tetapi juga ke Timor Leste yang merupakan negara tetangga Indonesia.
Waskita di Timor Leste merenovasi sebuah bandara bernama Suai. Yang dikerjakan Waskita dalam proyek tersebut adalah terminal penumpang kemudian juga apron, taxi way, dan juga runway. Lalu baru-baru ini, Waskita juga mendapatkan proyek Jalan Noefefan-Oenuno di Oé-Cusse di Timor Leste senilai US$ 22,1 juta atau setara Rp 322 miliar, setelah perseroan terpilih sebagai pemenang dalam tender tersebut. Untuk proyek Jalan Noefefan-Oenuno, perseroan akan mengerjakan perbaikan atau rehabilitasi dan pemeliharaan.