Nusa Dua, 17 Oktober 2022 – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, keikutsertaan badan-badan usaha milik negara (BUMN) sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sinergi bidang perdagangan, investasi, dan industri. BUMN, sebagai salah satu pemangku kepentingan di tiga sektor tersebut, akan memberikan kontribusi penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah berbagai krisis.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat memberikan pidato penutup secara virtual pada Road to G20: State Owned Enterprises (SOEs) International Conference hari ini, Senin (17/10). Format fisik dari acara tersebut digelar di Nusa Dua, Bali pada hari yang sama.
“Sinergi BUMN dengan sektor perdagangan, investasi, dan industri akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perekonomian dunia seperti ancaman krisis pangan dan krisis energi, serta inflasi yang dapat berimbas pada resesi ekonomi,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Untuk itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, kita perlu waspada dan memastikan bahwa perdagangan, investasi, dan industri dapat berjalan sebagai mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Saya melihat bahwa forum G20 tetap menjadi sarana terbaik untuk menemukan solusi bersama dalam menjawab tantangan-tantangan global tersebut,” imbuh Mendag.
Untuk itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, kita perlu waspada dan memastikan bahwa perdagangan, investasi, dan industri dapat berjalan sebagai mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Saya melihat bahwa forum G20 tetap menjadi sarana terbaik untuk
menemukan solusi bersama dalam menjawab tantangan-tantangan global tersebut,” imbuh Mendag.
Pada 21–23 September 2022 lalu, Mendag Zulkifli Hasan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Perdagangan, Investasi, dan Industri (Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting/TIIMM). Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah capaian konkret yang juga sejalan dengan tujuan Road to G20: SOEs International Conference.
Dalam TIIMM, para Menteri G20 mendukung seluruh agenda prioritas Indonesia dalam mendorong reformasi WTO, memperkuat sistem perdagangan multilateral untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, serta menjamin akses produk kesehatan yang aman dan terjangkau. Para menteri juga sepakat mendorong kerja sama dalam menjaga ketahanan rantai pasok global, meningkatkan kapasitas UMKM, mendorong investasi berkelanjutan, serta meningkatkan produktivitas sektor industri.
“Saya harap hasil-hasil diskusi pada konferensi hari ini dapat berkontribusi positif untuk meningkatkan peran BUMN sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan nasional,” kata Mendag.