beritapers
Friday, May 9, 2025
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
beritapers
No Result
View All Result
Home Industri Kesehatan

Populix: Masalah Finansial dan Kesepian Jadi Faktor Pemicu, 54% Orang Indonesia Akses Layanan Kesehatan Mental di Telemedicine

beritapers by beritapers
11 October 2022
in Kesehatan, Keuangan, Lembaga
0
Populix: Masalah Finansial dan Kesepian Jadi Faktor Pemicu, 54% Orang Indonesia Akses Layanan Kesehatan Mental di Telemedicine
496
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RELATED POSTS

Cetak SDM Handal, PLN Bangun Kampus Modern di Depok

Pertamina, BUMN Penghasil Inovasi Produk Bernilai Tinggi

Jakarta, 10 Oktober 2022 – Gangguan kesehatan mental saat ini masih menjadi salah satu isu kesehatan yang sangat diperhatikan di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk kondisi kesehatan mental dunia dan menciptakan krisis global untuk kesehatan mental jangka pendek dan jangka panjang. Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Populix mengadakan sebuah survei untuk mengetahui perkembangan isu kesehatan mental di era transisi endemi saat ini. Survei yang dilakukan terhadap 1.005 laki-laki dan perempuan berusia 18 hingga 54 tahun di Indonesia ini terangkum dalam laporan “Indonesia’s Mental Health State and Access to Medical Assistance”.

Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan COO Populix, mengatakan “Berbagai masalah seperti kondisi perekonomian yang tidak menentu, rasa kesepian setelah sekian lama menjalani pembatasan sosial, tuntutan pekerjaan, hingga permasalahan hubungan yang timbul di masa-masa transisi endemi ini, tentunya turut mempengaruhi kesehatan mental banyak orang. Survei kami menunjukkan bahwa 52% masyarakat Indonesia, terutama perempuan berusia 18-24 tahun, menyadari bahwa mereka memiliki gejala gangguan kesehatan mental, baik dalam bentuk gejala ringan maupun berat. Mayoritas dari para responden juga menyadari bahwa telah mengalami gejala tersebut dalam 6 bulan terakhir.”

Gejala Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Sering Dialami

Hasil survei menemukan bahwa perubahan suasana hati yang cepat/mood swing adalah gejala yang paling sering dialami 57% responden dalam 6 bulan terakhir, diikuti perubahan kualitas tidur atau nafsu makan (56%), rasa lelah yang signifikan, energi menurun (42%), ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan (40%), merasa bingung, pelupa, sering marah, mudah tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan ketakutan yang tidak normal (37%), kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi (35%), penarikan diri dari lingkungan sosial (30%), serta ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari (26%). Beberapa responden juga merasakan gejala dalam tingkat yang lebih parah seperti mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan (13%), marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan (10%), berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman (9%), dan ingin melukai diri sendiri (9%), dan mencoba bunuh diri (6%).

Dari berbagai gejala gangguan kesehatan mental tersebut, survei memperlihatkan sebagian responden mengalami gejala-gejala tersebut setidaknya 2 hingga 3 kali dalam seminggu (42%). Bahkan, 16% responden menyatakan mengalami gejala tersebut setiap hari. Apabila terus dibiarkan, gejala-gejala tersebut dapat berpotensi mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari, bahkan dalam kasus yang lebih parah, mengancam keselamatan jiwa seseorang.

 

Faktor Pemicu Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Mengatasi

Masalah finansial (59%) dan merasa kesepian (46%) merupakan faktor utama yang memicu munculnya gejala-gejala gangguan kesehatan mental tersebut. Selain itu, masih terdapat juga beberapa faktor lainnya seperti tekanan pekerjaan (37%), trauma masa lalu (28%), tekanan dari pasangan (17%), tinggal di lingkungan yang buruk (13%), serta mengalami diskriminasi dan stigma (10%).

Untuk mengurangi gejala gangguan kesehatan mental yang dirasakan, 73% masyarakat mengatakan mereka akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, menjaga kecukupan tidur dan istirahat (55%), rekreasi (46%), melakukan aktivitas fisik agar tetap aktif (36%), bercerita kepada sahabat (34%), menjaga hubungan baik dengan orang lain (32%), membantu orang lain dengan tulus (27%), dan melakukan meditasi (19%).

Penggunaan Layanan Kesehatan Mental

Di tengah meningkatnya berbagai akses dan layanan kesehatan mental akhir-akhir ini, survei menunjukkan bahwa 69% masyarakat yang mengalami gejala gangguan kesehatan mental tidak pernah menggunakan layanan tersebut karena berbagai alasan. Beberapa alasan utama yang mereka sampaikan adalah merasa tidak perlu untuk melakukan konsultasi (45%), meyakini bisa mencari jalan keluar sendiri (42%), biaya mahal (41%), dan malu untuk bercerita kepada orang tidak dikenal (33%). Namun demikian, sebagian masyarakat juga mengaku bahwa mereka tidak tahu adanya layanan kesehatan mental (27%).

Selanjutnya, dari 31% masyarakat yang pernah mencoba layanan kesehatan mental mengatakan bahwa mereka mencoba layanan tersebut karena mudah diakses (63%), tenaga kesehatannya mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik (59%), biaya terjangkau (57%), mempunyai reputasi pelayanan yang baik (47%), serta mengikuti rekomendasi dari teman, keluarga, influencer (37%). Tipe layanan kesehatan yang dipilih adalah konsultasi dengan psikolog/psikiater di klinik kesehatan terdekat (61%), mengakses telemedicine melalui aplikasi online (54%), bergabung dengan komunitas sosial yang peduli dengan kesehatan mental (38%), dan konsultasi dengan pemuka agama (36%).

Adapun untuk aplikasi layanan kesehatan yang paling banyak digunakan adalah Halodoc (79%), Alodokter (55%), KlikDokter (28%), Riliv (19%), serta Bicarakan.id, GoodDoctor, dan Psikologimu (14%). Mayoritas responden mengatakan memilih aplikasi tersebut karena mudah diakses (87%), bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja (76%), memiliki biaya yang terjangkau (63%), privasi terjamin (61%), dan merasa mendapatkan solusi yang tepat (40%). Masyarakat bersedia mengeluarkan anggaran sebesar Rp 100.000 hingga Rp 250.000 untuk biaya konsultasi.

“Sejalan dengan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini, Make Mental Health & Well-Being for All a Global Priority, saya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan kesehatan jiwa dan mental kita bersama. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, sehingga tidak bisa diabaikan atau dianggap sepele. Selain meratakan akses terhadap fasilitas dan dukungan kesehatan mental, edukasi dari berbagai pihak juga masih diperlukan guna menghapus stigma negatif terhadap gangguan kesehatan mental. Dengan demikian, setiap orang diharapkan bisa mendapatkan akses kesehatan dan kesempatan yang sama untuk   tetap sehat secara fisik dan mental, agar dapat terus berkarya, mengekspresikan diri, dan memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik,” tutup Eileen.

Untuk mengunduh laporan lengkap “Indonesia’s Mental Health State and Access to Medical Assistance”, silakan mengunjungi tautan berikut ini.

##

Metodologi Survei:

  • Penelitian dilakukan pada 16 -17 September 2022.

  • Survei dilakukan secara online melalui aplikasi Populix terhadap total 1.005 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-54 tahun di Indonesia.

  • Durasi pengerjaan survei sekitar 15 menit.

  • Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner tertutup dengan format pilihan ganda tunggal dan pilihan ganda kompleks.

Tags: Mental HealthPopulixTelemedicine
Share198Tweet124
beritapers

beritapers

Related Posts

Cetak SDM Handal, PLN Bangun Kampus Modern di Depok

Cetak SDM Handal, PLN Bangun Kampus Modern di Depok

by beritapers
29 June 2023
0

Jakarta - PT PLN (Persero) terus memperkuat posisi menjadi pemimpin transisi energi di Indonesia melalui pengembangan kampus terpadu Institut Teknologi...

Pertamina, BUMN Penghasil Inovasi Produk Bernilai Tinggi

Pertamina, BUMN Penghasil Inovasi Produk Bernilai Tinggi

by beritapers
23 June 2023
0

Jakarta - Pertamina secara resmi meluncurkan 9 produk inovasi yang telah memiliki hak paten untuk mengolah minyak mentah (crude) menjadi produk...

HUT DKI, Pertamina Bikin Uji Emisi Gratis

HUT DKI, Pertamina Bikin Uji Emisi Gratis

by beritapers
23 June 2023
0

Jakarta - Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke-496, Pertamina Patra Niaga melalui Regional Jawa Bagian Barat (JBB)...

SKK Migas Soroti Kualitas SDM Hulu Migas

SKK Migas Soroti Kualitas SDM Hulu Migas

by beritapers
22 June 2023
0

Nusa Dua, Bali – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkolaborasi dengan tiga...

Tahun 2022, Laba Waskita Beton Naik 134 Persen

Tahun 2022, Laba Waskita Beton Naik 134 Persen

by beritapers
22 June 2023
0

Jakarta, Juni 2023. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 di...

PRESS RILIS REKOMENDASI

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

12 January 2025
Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

7 November 2024

PRESS RILIS POPULER

  • Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    8716 shares
    Share 3486 Tweet 2179
  • Review Pinjaman Online Kredit Pintar 2021

    3185 shares
    Share 1274 Tweet 796
  • Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Kredit Pintar

    1954 shares
    Share 782 Tweet 489
  • ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

    935 shares
    Share 374 Tweet 234
  • 8 Keunggulan Utama Aplikasi Kredit Pintar

    916 shares
    Share 366 Tweet 229

PORTAL PRESS RILIS INDONESIA

beritapers.id adalah sebuah layanan informasi berbentuk portal yang memuat beragam press rilis atau siaran pers yang diterbitkan oleh korporasi, lembaga, pemilik brand, atau pihak lain. Kami juga menyediakan jasa pembuatan dan peliputan bagi perusahaan atau lembaga. Portal press rilis Indonesia terlengkap dan terpecaya.

KATEGORI

  • Gaya Hidup
  • Hasil Bumi
  • Horeka
  • Industri
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Konstruksi
  • Kuliner
  • Lembaga
  • Mineral dan Tambang
  • Otomotif
  • Perbankan
  • Property
  • Retail
  • Teknologi
  • Telekomunikasi
  • Transportasi
  • Umum

TAUTAN SITUS

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

Go to mobile version