Jakarta, 5 Oktober 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham : WSBP) menggelarPublic Expose tahunan yang bertajuk Rebuilding Strength & Sustainability. Tema tersebut dipilih mengingat kesesuaiannya dengan fokus manajemen WSBP dalam memperbaiki fundamental bisnis dan kinerja perusahaan pasca selesainya restrukturisasi keuangan. Dalam acara yang digelar secara daring ini, WSBP diwakili oleh jajaran Board of Directors.
Dalam pemaparannya, FX Poerbayu Ratsunu, President Director menegaskan 5 milestone penting dalam pemulihan kinerja WSBP tahun ini yaitu: 1) penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp 8,9 triliun melalui Homologasi PKPU; 2) Pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81% pada Juni
2022; 3) Mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun; 4) Peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar; dan 5) Perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,15 triliun.
Seperti diketahui, pada 28 Juni 2022 WSBP dan seluruh krediturnya berhasil mencapai kesepakatan untuk melakukan restrukturisasi kewajiban sesuai dengan putusan homologasi. Meski sempat tertunda akibat adanya permohonan kasasi dari PT Bank DKI, namun WSBP berkomitmen implementasi homologasi dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. “Berdasarkan informasi dari Mahkamah Agung, permohonan kasasi sudah diputus Tolak,” jelas Poerbayu.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk implementasi perjanjian homologasi, termasuk aksi korporasi konversi utang menjadi ekuitas dan penerbitan Obligasi Waji Konversi (OWK),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Director of Operations WSBP, Sugiharto, menjelaskan bahwa WSBP berhasil memperoleh Rp 1,15 triliun nilai kontrak baru per 30 September 2022. “Perolehan ini berasal dari proyek infrastruktur Grup Waskita Karya sebesar 76%, sedangkan sebesar 24% berasal dari pasar BUMN, Pemerintah, dan Swasta,” tambah Sugiharto.
Sepanjang semester I tahun ini, WSBP pun berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 744 miliar atau tumbuh 81% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh seluruh lini bisnis WSBP yang berhasil pulih pasca ditekan pandemi Covid-19.
Saat ini WSBP tengah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, di antaranya Jalan Tol Kamal- Teluk Naga-Rajak-Balaraja), Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Savasa residence, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB), Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1, dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Seberlawan Seksi 4.
“Kami telah menyusun strategi kunci melalui transformasi bisnis (internal reinforcement, business excellence, dan technology & digitalization), peningkatan quality & optimalisasi cost, peningkatan GCG dan Manajemen Risiko, dan pengelolaan keuangan optimal,” jelas Poerbayu.
Manajemen optimis WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Hal ini didukung dengan adanya kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75% menjadi Rp 392 triliun, sinergi intra Grup Waskita Karya di mana WSBP menyuplai beton prioritas bagi proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya proyek PMN (Penyertaan Modal Negara), peningkatan pasar retail yang diproyeksikan meningkat lebih dari 50% khususnya dari segmen produk readymix, market leader industry beton di mana WSBP masih kokoh sebagai salah satu market leader industry manufaktur dengan kapasitas produksi besar, peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan Pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN.