Jakarta, 2 Juni 2022 — PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) Digital khususnya di bidang solusi digital serta distribusi digital, kembali memutuskan untuk bagikan dividen pada tahun ini melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 2 Juni 2022. Dividen yang akan dibagikan, yaitu sebesar Rp128,9 miliar atau sekitar 25,3% dari laba bersih tahun 2021 yang sebesar Rp508,9 miliar. Di mana pada tahun ini dividen yang dibagikan meningkat 41,9% dari tahun lalu. Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya MTDL sebagai Digital Solution Provider and Technology Innovator yang terus memperluas portofolio bisnisnya dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia.
Susanto Djaja selaku Presiden Direktur MTDL mengatakan, “MTDL kembali akan membagikan dividen pada tahun ini yang merupakan komitmen kami untuk terus menyejahterakan para pemegang saham. Hal ini juga didorong oleh kinerja MTDL yang positif sepanjang tahun 2021 sehingga mendapatkan penjualan dan laba bersih yang optimal. Kami berterimakasih atas dukungan dari berbagai pihak atas pencapaian ini dan semoga ke depannya akan terus meraih kinerja yang lebih baik lagi. Terlebih pada tahun 2022 ini kami melihat peluang yang baik untuk berbagai permintaan produk dan solusi digital yang terus meningkat.”
MTDL optimis mengawali tahun 2022 ini dengan menyambut bisnis-bisnis yang sudah mulai normal kembali dengan diiringi transformasi digital. MTDL melihat peluang dari pulihnya bisnis di Indonesia yang mulai gencar untuk ekspansi infrastruktur IT mereka ke arah digitalisasi. Misalnya, sektor Banking & Financial Services yang mengalami pertumbuhan digitalisasi secara signifikan. MTDL turut mendukung program BI-FAST untuk memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai platform yang tersedia di mana bank & non-bank satu-per-satu akan menjadi peserta BI-FAST (multi-years journey). MTDL juga menyediakan solusi Konverter BI-FAST System MII (KOMI) yang digunakan untuk menghubungkan BI-FAST connector dengan Core Banking dan Digital Platform. Kebutuhan teknologi digital pun akan terus semakin berkembang di semua pelaku industri dan menjadi peluang bagi MTDL.
Ke depan MTDL yakin melalui kedua unit bisnisnya dapat terus bertumbuh. Pada bisnis Distribusi Digital untuk pasokan notebook sudah mulai pulih sehingga MTDL dapat terus memenuhi kebutuhan para pelanggan secara optimal. Hal ini juga didukung dengan adanya perluasan brand untuk smartphone dan gaming. Pada bisnis Solusi & Konsultasi Digital, MTDL menyediakan solusi cloud hyperscaler yang bekerjasama dengan Microsoft Azure, Amazon, Web Services, dan Google Cloud. Adapun ekonomi digital berbasis cloud ini memiliki potensi pertumbuhan yang semakin besar di Indonesia dan MTDL sudah mempersiapkan divisi khusus solusi cloud. Di sisi lain, juga adanya peningkatan penjualan software subscriptions dan KOMI.
Sebagai informasi, pada Kuartal I-2022 MTDL berhasil meraih penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau naik 33,7% YoY. MTDL juga membukukan laba bersih pada Kuartal I-2022 sebesar Rp164,6 miliar atau naik sebesar 35,4% YoY. “Adapun masing-masing bisnis juga mengalami pertumbuhan laba bersih pada Kuartal I-2022, yaitu Bisnis Distribusi Digital naik 18,1% dan Bisnis Solusi & Konsultasi Digital naik 54,8%. Meski di tengah maraknya varian Omicron, bisnis MTDL terus berkembang pesat sebagai Digital Solution Provider and Technology Innovator dengan memenuhi berbagai permintaan Solusi dan Distribusi Digital di Indonesia,” jelas Randy Kartadinata selaku Direktur MTDL.
MTDL melalui berbagai strategi yang dijalankan dengan terus menambah mitra global dan menyediakan delapan pilar solusi digital yang terdiri dari Cloud Services, Big Data & Analytics, Hybrid IT Infrastructure, Security, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services akan terus memperluas bisnis. “Kami berharap dapat menjadikan Indonesia untuk mampu bersaing secara global dengan menyediakan berbagai solusi transformasi digital. MTDL optimis melalui upaya ini akan meraih pertumbuhan double digit hingga akhir tahun 2022,” tutup Susanto.