beritapers
No Result
View All Result
Wednesday, June 29, 2022
  • Beranda
  • Event
  • Industri
    • Pendidikan
    • Finance
    • Kesehatan
    • Hasil Bumi
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Kuliner
    • Mineral dan Tambang
    • Otomotif
    • Perbankan
    • Property
    • Retail
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Kementerian
  • Pemda
  • Lembaga Asing
  • Organisasi
    • Organisasi Masyarakat
    • Organisasi Politik
  • Umum
  • Hubungi Kami
beritapers
  • Beranda
  • Event
  • Industri
    • Pendidikan
    • Finance
    • Kesehatan
    • Hasil Bumi
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Kuliner
    • Mineral dan Tambang
    • Otomotif
    • Perbankan
    • Property
    • Retail
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Kementerian
  • Pemda
  • Lembaga Asing
  • Organisasi
    • Organisasi Masyarakat
    • Organisasi Politik
  • Umum
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
beritapers
No Result
View All Result

Tindak Kejahatan Keuangan 4.0 Menghantui Pesatnya Digitalisasi Industri Jasa Keuangan Indonesia

by beritapers
24 February 2022
in Finance, Industri, Umum
0
Tindak Kejahatan Keuangan 4.0 Menghantui Pesatnya Digitalisasi Industri Jasa Keuangan Indonesia
1
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, 15 FEBRUARI 2022 – GBG (AIM:GBG), perusahaan teknologi global dalam bidang identitas digital, yang membantu berbagai perusahaan mencegah fraud dan memenuhi syarat kepatuhan, merilis 4 hal terkait tindak kejahatan dan penipuan finansial digital yang diprediksikan akan berkembang dalam industri perbankan dan jasa keuangan di tahun 2022 ini.

Dua tahun lalu setelah dimulainya pandemi Covid-19, baik bank maupun lembaga keuangan (LK) di Asia Pasifik mulai mendapatkan gambaran yang jelas tentang lingkup penipuan yang diakibatkan oleh krisis global. Menurut studi IDC yang dilakukan bersama GBG tentang Next Gen Financial Crime Management Solution, kejahatan identitas dan pencucian uang akan terus menjadi ancaman bagi industri, sementara meningkatnya perdagangan mata uang kripto berpotensi meningkatkan risiko penipuan di pasar tersebut.

1. Tindak penipuan akan tumbuh dalam wujud teknologi canggih maupun rendah

Tidak diragukan lagi bahwa Kejahatan Keuangan 4.0 akan terus tumbuh dan berkembang di tahun 2022, terutama dengan semakin banyaknya bank dan layanan keuangan yang merilis produk/layanan digital baru seperti pertukaran kripto dan penawaran pinjaman. Semakin banyaknya layanan keuangan yang masuk ke platform digital membuat para pelaku kejahatan finansial menyatukan diri mereka ke dalam lingkaran penipuan global yang kompleks, di mana mereka saling berbagi intelijen dalam ekosistem yang saling terhubung, serta dengan mulusnya mengkoordinasikan kejahatan identitas, pencucian uang, dan kampanye rekayasa siber.

Secara bersamaan, saat taktik digital mereka sudah lebih canggih, para pelaku kejahatan finansial juga diperkirakan akan menggandakan jumlah tenaga kerja mereka. Memanfaatkan sumber daya manusia di negara-negara dengan biaya rendah, para penipu berteknologi rendah dan psikologis tinggi ini akan mempercanggih phishing bot otomatis yang membuat baik penyedia solusi manajemen kejahatan finansial maupun konsumen kesulitan untuk membedakan antara mana informasi yang sah dan berbahaya. Selain itu, meningkatnya keterampilan rekayasa sosial, contohnya kasus penipu yang berpura-pura menjadi penasihat keuangan di Australia, akan semakin memperparah situasi keamanan finansial.

2. Bank dan Lembaga Keuangan mengandalkan perluasan dan peningkatan data guna mengatasi semakin canggihnya kejahatan keuangan

Pembelajaran Mesin (Machine Learning) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) akan terus menjadi teknologi utama. Menurut studi IDC, 48,9% bank dan lembaga keuangan mempertimbangkan machine learning tidak tersupervisi sebagai fungsi yang penting. Karena performa model tersebut dipengaruhi oleh data yang ada, akan diperlukan adanya peningkatan permintaan terhadap kumpulan data yang lebih kaya dan luas, seiring meningkatnya permintaan terhadap machine learning dan artificial intelligence.

Studi yang sama menemukan bahwa bank dan lembaga keuangan telah mengeksplorasi sumber data baru bagi solusi penipuan dan kebijakan mereka, termasuk kecerdasan perangkat dari ponsel dan tablet, pencocokan identitas media sosial dan jaringan profesional, serta data telekomunikasi seperti informasi panggilan yang bersifat real-time. Sumber data yang semakin luas ini memungkinkan bank dan lembaga keuangan memperkuat lini pertahanan mereka terhadap penipu yang meluncurkan serangan dari banyak saluran digital, termasuk situs web, panggilan teks, email, dan aplikasi seluler.

Selain pemanfaatan rentang data yang lebih luas dari dalam institusi, bank dan lembaga keuangan juga akan mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan data pihak ketiga melalui vendor. Hal ini akan melengkapi model machine learning dan artificial intelligence mereka dengan kemampuan prediksi yang lebih kuat guna mencegah dan melindungi institusi dari bentuk kejahatan finansial dan penipuan yang baru maupun berkembang.

3. Bank dan Lembaga Keuangan lebih memilih untuk membeli dan menyewa sistem manajemen kejahatan keuangan dibanding membangun sendiri

Memasuki tahun yang baru, diprediksi bahwa minat bank dan lembaga keuangan terhadap kepemilikan penuh dan membangun sistem internal dari  nol dalam memerangi penipuan, akan mengalami penurunan. Studi IDC menemukan bahwa 76,8% bank dan lembaga keuangan lebih memilih untuk membeli solusi manajemen kejahatan finansial atau memanfaatkan jasa dari penyedia solusi untuk memerangi sumber penipuan di masa depan, meningkat dari 63% pada saat ini.

Bank dan lembaga keuangan semakin melihat penyedia solusi manajemen kejahatan finasial sebagai mitra konsultatif dan mempercayai mereka untuk menyediakan tinjauan sistem berkala, manajemen yang lebih baik, dan pemantauan secara terus-menerus. Selain itu, bank dan lembaga keuangan juga mengandalkan efektifitas vendor-vendor tersebut untuk mengimplementasikan solusi manajemen kejahatan finansial mereka dengan lebih cepat dibanding menunggu hingga sistem deteksi dan pencegahan penipuan selesai dibangun.

Namun begitu, sangat penting bagi bank dan lembaga keuangan untuk memilih vendor yang memiliki alat lengkap dan tenaga subjek ahli serta kapabilitas yang melingkupi seluruh tahapan yang dilalui nasabahnya, dari proses onboarding hingga manajemen investigasi, guna memastikan bahwa solusi mereka mampu menghadapi tantangan di masa depan.

4. Adopsi cloud publik meningkat di kalangan bank dan Lembaga Keuangan di Asia Pasifik dan Indonesia

Migrasi ke layanan cloud juga akan menjadi tren yang meningkat di sektor ini, melihat 68% dari bank dan layanan keuangan yang saat ini menggunakan solusi lokal yang dikelola oleh tim TI internal diprediksi untuk beralih ke solusi berbasis cloud di 2022 menurut studi IDC. Selain itu, studi ini juga menunjukan bahwa adopsi cloud publik, yang dikelola oleh vendor internal, akan mencapai 66% dari seluruh bank dan lembaga keuangan, yang mana angka tersebut naik dari 53% pada saat ini.

Pergeseran ke cloud merupakan langkah besar bagi bank dan lembaga keuangan, karena mereka memanfaatkan infrastruktur untuk bereaksi cepat terhadap perubahan cakupan di seluruh jaringan mereka. Fitur cloud seperti kontainerisasi juga menyediakan kemampuan untuk mengukur sumber daya mereka sesuai dengan permintaan real-time. Selain itu, penggunaan cloud juga memungkinkan mereka untuk memperkuat keamanan data, mitigasi bencana, dan mempertahankan keseragaman pengelolaan terhadap pembaruan sistem dan fitur baru di berbagai lokasi di seluruh dunia.

Saat beralih ke platfom berbasis cloud, bank dan lembaga keuangan juga harus mempertimbangkan fungsi seperti memory streaming real-time yang dapat membantu mereka memproses dan menganalisa transaksi dengan cepat, juga pemanfaatan berbagai teknologi peningkatan privasi guna memungkinkan pertukaran data tanpa harus mengorbankan identitas pribadi nasabah.

 

2022 akan menjadi tahun penyempurnaan strategi digital

Setelah memutuskan untuk masuk ke dalam digitalisasi, bank dan lembaga keuangan akan bekerja keras melewati fase awal transformasi digital mereka guna menangani miliaran transaksi yang terjadi hampir secara real-time. Hal ini akan membuat mereka mengadopsi infrastruktur baru, memanfaatkan solusi, dan menyerap lebih banyak sumber data untuk memberikan perlindungan yang lebih besar dan pengalaman yang lebih mulus bagi nasabah mereka.

Dev Dhiman, Managing Director, APAC at GBG menjelaskan, “Setelah memasuki fase digitalisasi, bank dan Lembaga keuangan perlu mempertimbangkan strategi investasi manajemen kejahatan keuangan dengan lebih berhati-hati. Pada dasarnya, perlu adanya pendekatan yang lebih berkelanjutan dan holistik dalam hal memastikan sumber daya TI memadai, dan memiliki skalabilitas yang cepat untuk menumbuhkan saluran dan model bisnis baru, mampu mengelola kompleksitas tipologi fraud saat ini dan yang akan datang, agar dapat melindungi para nasabahnya dengan lebih baik”

Tentang GBG

GBG menawarkan serangkaian solusi yang membantu organisasi dengan cepat memvalidasi dan memverifikasi identitas dan lokasi pelanggan mereka. Melalui teknologi, data, dan keahlian kami yang teruji, kami dapat membantu pengguna dalam meningkatkan akses digital, memberikan pengalaman tanpa batas dan membangun kepercayaan sehingga mereka dapat bertransaksi dengan cepat, aman dan aman dengan konsumen secara online.

Berkantor pusat di Inggris dengan lebih dari 1.000 karyawan di 16 negara, kami bekerja dengan 20.000 pelanggan di lebih dari 70 negara. Beberapa bisnis terkenal di dunia bergantung pada GBG untuk menyediakan layanan digital dan membuat ekonomi terus bergerak, dari raksasa e-commerce di AS ke bank terbesar di Asia sampai ke brand brand terkenal Eropa.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kami membantu pelanggan kami membangun kepercayaan dengan konsumen, kunjungi http://www.gbgplc.com/apac dan kanal media sosial kami di LinkedIn dan Twitter @gbgplc

Tags: DigitalisasiGBGJasa Keuangan
Previous Post

Logitech RightSight 2 Buat Pengalaman Meeting Hybrid Semakin ‘Real’

Next Post

PT Synnex Metrodata Indonesia Distributor Resmi Produk Networking BDCOM Pasarkan Rangkaian Produk Ethernet Switch & GPON Technology

Next Post
PT Synnex Metrodata Indonesia Distributor Resmi Produk Networking BDCOM Pasarkan Rangkaian Produk Ethernet Switch & GPON Technology

PT Synnex Metrodata Indonesia Distributor Resmi Produk Networking BDCOM Pasarkan Rangkaian Produk Ethernet Switch & GPON Technology

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

9 February 2021
Review Pinjaman Online Kredit Pintar 2021

Review Pinjaman Online Kredit Pintar 2021

9 February 2021
Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Kredit Pintar

Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Kredit Pintar

9 February 2021
ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

31 January 2021
Garuda Indonesia Luncurkan Desain Baru Mask Livery “INDONESIA PRIDE” Hasil Karya Anak Negeri

Garuda Indonesia Luncurkan Desain Baru Mask Livery “INDONESIA PRIDE” Hasil Karya Anak Negeri

0
HIPMI Sebut Maraknya Kasus Mafia Pailit Industri Properti Berpotensi Mengancam Pemulihan Ekonomi Nasional

HIPMI Sebut Maraknya Kasus Mafia Pailit Industri Properti Berpotensi Mengancam Pemulihan Ekonomi Nasional

0
Perluas Akses Keuangan, Pendana dan Mitra Amartha Tumbuh Signifikan

Perluas Akses Keuangan, Pendana dan Mitra Amartha Tumbuh Signifikan

0
aido health Luncurkan Layanan Kesehatan yang Terintegrasi

aido health Luncurkan Layanan Kesehatan yang Terintegrasi

0
Belanja Pakai Indodana PayLater di Alfamart Diskon 50%

Belanja Pakai Indodana PayLater di Alfamart Diskon 50%

27 June 2022
Indodana dan Citilink Hadirkan PayLater Cicilan 0% untuk Beli Tiket Pesawat

Indodana dan Citilink Hadirkan PayLater Cicilan 0% untuk Beli Tiket Pesawat

27 June 2022
PELATIHAN PENGGUNAAN FORMULA DASAR PADA MICROSOFT EXCEL 2016 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMPUTER PENGURUS DAN STAF PENGAJAR TPQ NURUL HUDA

PELATIHAN PENGGUNAAN FORMULA DASAR PADA MICROSOFT EXCEL 2016 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMPUTER PENGURUS DAN STAF PENGAJAR TPQ NURUL HUDA

19 June 2022
Bareksa Catat Rekor Penjualan Surat Berharga Negara SBR011, Tertinggi Sejak 2018

Bareksa Catat Rekor Penjualan Surat Berharga Negara SBR011, Tertinggi Sejak 2018

17 June 2022
beritapers

beritapers.id adalah situs layanan informasi yang memuat beragam press release atau siaran pers yang dikeluarkan secara formal oleh pemerintah, korporasi, lembaga atau pihak lain. Tujuannya adalah memberikan pemberitaan yang akurat kepada publik berasal langsung dari sumbernya dan belum di edit.

Rilis Terbaru

  • Belanja Pakai Indodana PayLater di Alfamart Diskon 50%
  • Indodana dan Citilink Hadirkan PayLater Cicilan 0% untuk Beli Tiket Pesawat
  • PELATIHAN PENGGUNAAN FORMULA DASAR PADA MICROSOFT EXCEL 2016 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMPUTER PENGURUS DAN STAF PENGAJAR TPQ NURUL HUDA

Kategori

  • Event
  • Finance
  • Hasil Bumi
  • Horeka
  • Industri
  • Kementerian
  • Kesehatan
  • Konstruksi
  • Kuliner
  • Mineral dan Tambang
  • Organisasi
  • Organisasi Masyarakat
  • Organisasi Politik
  • Otomotif
  • Pemda
  • Pemerintah/Lembaga Asing
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Property
  • Retail
  • Tak Berkategori
  • Teknologi
  • Telekomunikasi
  • Transportasi
  • Umum

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami

© 2020 beritapers.id

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Event
  • Industri
    • Finance
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Perbankan
    • Mineral dan Tambang
    • Otomotif
    • Umum
    • Hasil Bumi
    • Horeka
    • Konstruksi
    • Kuliner
    • Retail
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
    • Transportasi
    • Property
  • Kementerian
  • Pemda
  • Lembaga Asing
  • Organisasi
    • Organisasi Masyarakat
    • Organisasi Politik
  • Hubungi Kami

© 2020 beritapers.id