Yogyakarta, 29 November 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital, khususnya perdagangan secara elektronik (e-commerce) dan pertumbuhan logistik diperlukan kerja sama antarinstansi. Untuk itu, kerja sama Pemerintah Pusat dan Daerah serta dukungan berbagai pihak akan mendorong pertumbuhan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan logistik nasional secara konkret.
Hal ini disampaikan Wamendag saat memberikan sambutan pada acara Regional Summit 2021 dengan tema “Solusi Layanan Logistik Untuk Ecommerce Di Daerah”. Acara ini digelar secara virtual pada Senin (29/11). Hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko, Staf Direksi Semen Indonesia Distributor Hary Indratno, serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kota Palembang Rachmad.
“Diharapkan dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah dapat memusatkan pembangunan infrastruktur secara konkret sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo,” kata Wamendag.
Wamendag mengatakan, secara produk domestik bruto (GDB) kontribusi ekonomi digital Indonesia relatif kecil tetapi tumbuh pesat dengan perdagangan secara elektronik menjadi penyumbang terbesar. Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh delapan kali lipat dari USD 44,4 miliar di 2020 menjadi USD 319 miliar di 2030 dan kontribusi ekonomi digital terhadap GDP diprediksi akan meningkat 18 persen.
“Ini menampilkan penetrasi ekonomi digital yang signifikan dan menggambarkan penggunaan ecommerce menjadi salah satu yang utama perdagangan barang atau jasa dalam aktivitas keseharian masyarakat,” kata Wamendag.
Wamendag melanjutkan, e-commerce tidak hanya terpusat di satu wilayah Indonesia. Pemerintah telah mencoba mendistribusikan dan melakukan penetrasi ekonomi digital secara masif. “Penggunaan e-commerce di luar Jawa terus tumbuh. Meskipun infrastruktur menjadi tantangan, tetapi sudah terjadi pembangunan masif yang dilakukan Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Wamendag mengungkapkan, Kemendag telah melakukan beberapa upaya dalam mendorong kinerja logistik Indonesia, salah satunya melalui Program Gerai Maritim. Saat ini terdapat 14 Depo Gerai Maritim tempat penyimpanan barang yang dikirim sebagai muatan berangkat maupun muatan balik melalui Tol Laut.
“Kemendag bersama instansi terkait memastikan distribusi harus lancar. Infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasarana untuk memastikan semua jalur kinerja logistik berjalan. Gerai Maritim bertujuan untuk mendata dan menentukan jenis barang kebutuhan pokok dan penting di daerah yang diangkut melalui Tol Laut, Angkutan Barang Perintis, dan Jembatan Udara,” jelas Wamendag.
Wamendag menambahkan, dalam mendukung kinerja logistik nasional, Pemerintah berdasarkan beberapa peraturan diantaranya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Permendag No 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antarpulau, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
“Ini merupakan bagian dari proses yang dilakukan tidak hanya Kementerian Perdagangan, tetapi juga lintas kementerian lemebaga, termasuk pemerintah daerah untuk bisa bersama-sama membentuk ekosistem yang sehat yang didasari pembangunan infrastruktur,” tutup Wamendag.