Jakarta, 24 Mei 2021 – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) dan Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengoptimalkan kinerja investasi institusi sekaligus mendukung program pemerintah.
Kerjasama ini ditujukan untuk mensinergikan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam melakukan kerjasama investasi khususnya melalui instrumen investasi langsung. BPJAMSOSTEK dan INA secara bersama sama akan berbagi informasi atas potensi investasi bersama dalam beberapa sektor investasi, antara lain sektor infrastruktur, infrastruktur digital, serta jasa dan pendukung kesehatan.
MOU ditandatangani oleh Direktur Investasi BPJAMSOSTEK, Edwin Ridwan, CFA, FRM, bersama Deputi CEO INA dan Direktur Investasi II INA, yang disaksikan oleh Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo, CEO INA DR. Ridha D. M. Wirakusumah, dan Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri Bahri.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, menyatakan bahwa BPJAMSOSTEK selain memberikan pelayanan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terbaik kepada peserta, juga memiliki misi untuk mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional. Implementasi dari misi luhur ini antara lain adalah melalui penempatan dana investasi yang saat ini per 30 April 2021 memiliki total dana kelolaan mencapai Rp 490,1 triliun ke dalam berbagai instrument, salah satunya berupa instrumen penyertaan langsung yang saat ini porsinya masih relatif kecil.
Dengan kerjasama ini, BPJAMSOSTEK dapat berkolaborasi dengan INA dalam melakukan investasi dana ke berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor. Dengan potensi dana kelolaan yang cukup besar, output dari kerjasama ini dapat mendukung proyek-proyek potensial, termasuk kemitraan dengan Kementerian BUMN yang kami yakin akan memberikan prioritas proyek-proyek strategis.
Kerjasama dengan INA ini serta dengan pihak-pihak yang lain, juga merupakan upaya BPJAMSOSTEK untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, melakukan diversifikasi risiko serta mendistribusikan dana investasi sebagai dana amanah ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, governance dan manajemen risiko yang memadai.
DR. Ridha D. M. Wirakusumah, menyatakan bahwa antusiasme INA dalam inisiasi kerjasama dengan BPJAMSOSTEK ini sangat tinggi. “INA selain bekerjasama dengan institusi global juga beraspirasi untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi investasi domestik mengingat luasnya peluang investasi yang dapat dikembangkan. Kami percaya ini merupakan Langkah awal positif untuk kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai investor baik global maupun domestik dalam berbagai sektor di Indonesia,” terang Ridha.
Seperti diketahui, INA merupakan lembaga yang lahir berdasarkan Undang undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lembaga ini berdiri dengan tujuan untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan untuk generasi mendatang. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal.
Sejalan dengan Anggoro, Edwin berharap kerjasama investasi dengan INA ini dapat mendongkrak kinerja investasi dengan lebih baik lagi dan pada akhirnya mampu memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder. “Semoga dengan terjalinnya kerjasama ini dapat menjadi nilai positif bagi perekonomian Indonesia sesuai dengan tujuan dibentuknya INA agar pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang yang lebih baik lagi,” pungkas Edwin.
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga