Jakarta – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mendukung berbagai upaya pelaku usaha dalam mempromosikan dan meningkatkan ekspor produk Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan INAPRO Expo 2020 berlangsung selama empat hari, yaitu pada 19—22 November 2020 di Grand City Surabaya, Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Mendag saat memberikan sambutan pada acara pembukaan INAPRO Expo 2020 secara virtual pada Kamis (19/11). Pembukaan dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, serta pelaku usaha peserta INAPRO Expo 2020.
“Kementerian Perdagangan mengapresiasi pelaku usaha Jawa Timur yang telah mendukung upaya pemerintah pusat dalam gerakan nasional bangga buatan indonesia dan peningkatan ekspor. Salah satunya dengan menginisiasi dan bekerja keras untuk mempersiapkan kegiatan INAPRO Expo 2020 ini bersama pihak terkait lainnya,” kata Mendag.
Mendag mengungkapkan, Jawa Timur memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain sebagai pusat logistik dan perdagangan nasional, Jawa Timur juga menjadi hub perdagangan untuk kawasan Indonesia Timur.
Pada periode Januari–Oktober 2020, Jawa Timur merupakan salah satu dari tiga besar provinsi yang memberikan sumbangan besar bagi ekspor nasional dengan nilai ekspor sebesar USD 16,9 miliar (12,86 persen). Selain Jawa Timur, provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional adalah Jawa Barat dengan nilai ekspor sebesar USD 21,53 miliar (16,37 persen), dan Riau sebesar USD 10,85 miliar (8,26 persen).
Dikatakan Mendag, untuk mendorong ekspor, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan strategi jangka pendek dan jangka menengah melalui pendekatan produk dan pasar. Strategi jangka pendek dengan pendekatan produk yang berfokus pada tiga kategori produk, yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19, produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid- 19, dan produk yang muncul akibat pandemi Covid-19.
“Sementara untuk pendekatan pasar, strategi akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi negara tujuan ekspor selama penanganan Covid-19 di masing-masing negara. Hingga satu tahun ke depan, negara tujuan ekspor dapat difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandeminya sudah pulih atau mulai pulih, di antaranya Australia, Selandia Baru, Uni Eropa, kawasan Timur Tengah, kawasan Afrika, serta kawasan Amerika,” terang Mendag.
Medag melanjutkan, untuk strategi jangka menengah Kementerian Perdagangan tengah mengkaji produk yang memiliki kekuatan pasar di negara akreditasi para perwakilan perdagangan. “Kementerian Perdagangan mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yaitu excellent products yang merupakan produk yang memiliki market power di negara tujuan ekspor; emerging products yaitu produk yang memiliki tren ekspor meningkat selama lima tahun; serta losing products yaitu produk yang memiliki tren ekspor menurun selama lima tahun,” terangnya.
Mendag menambahkan, pandemi juga telah memberikan dampak di berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mendukung UMKM yang terkena dampak pandemi, Presiden telah meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sejak Mei 2020.
“Kementerian Perdagangan mengajak masyarakat agar selalu menggunakan produk Indonesia, khususnya produk kerajinan pernak-pernik unik asli Indonesia. Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah meluncurkan program pernak-pernik unik pada September lalu, melalui berbagai kegiatan yang bertujuan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” tutup Mendag.
–selesai–
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ari Satria Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan Email: pusathumas@kemendag.go.id |
Ganef Judawati Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Email: ganef.judawati@kemendag.go.id |