beritapers
Friday, May 9, 2025
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
beritapers
No Result
View All Result
Home Industri Perbankan

Strategi Investasi di Tengah Pasar Yang Tak Pasti

beritapers by beritapers
15 October 2020
in Perbankan
0
Strategi Investasi di Tengah Pasar Yang Tak Pasti
494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Jangan meletakkan seluruh telur dalam satu keranjang, kurangi risiko kerugian investasi di tengah pasar yang tak pasti dengan diversifikasi. Reksa dana saham offshore bisa menjadi pilihan”.

Jakarta – Ketidakpastian pasar masih cukup tinggi dan diprediksi masih akan menghadapi volatilitas akibat dari risiko geopolitik yakni pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Strategi terhadap investasi dibutuhkan bagi investor untuk menurunkan risiko investasi.

RELATED POSTS

UOB Indonesia Galang Dana Lewat Heartbeat Run/Walk

Gelar Economic Outlook 2023, Bank Hana Siap Hadapi Tantangan Resesi Global

Kondisi ekonomi global saat ini masuk tahap pemulihan setelah pada semester pertama tahun 2020 menghadapi pukulan yang berat akibat pandemi Covid-19. Dengan dilakukannya pelonggaran pembatasan wilayah dan pembukaan kembali bisnis, roda ekonomi sudah berangsur bergerak kembali. Begitu pula dengan kondisi ekonomi domestik, Kementerian Keuangan pada akhir September lalu memproyeksikan ekonomi kuartal III masih terkontraksi sekitar -2,9% hingga -1,0%, walaupun masih terkontraksi namun sudah tidak sedalam kuartal II yang terkontraksi -5,32% YoY. Hal ini menandakan adanya pemulihan. Selain itu, pada kuartal III ini juga pemerintah Indonesia berusaha untuk memberikan stimulus mendorong ekonomi Indonesia bertumbuh positif dari sebelumnya,” jelas CEO Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa dalam acara Market Update online yang diadakan untuk nasabah Premier Banking Bank Commonwealth, hari ini.

Alvin menambahkan, risiko yang perlu dicermati investor pada kuartal terakhir di tahun 2020 ini adalah penyelenggaraan pemilu di AS. Menurut perusahaan jasa investasi AS Blackrock, volatilitas pasar saham, terutama di AS, cenderung meningkat mendekati penyelenggaraan pemilu AS. Siapa presiden berikutnya yang akan terpilih dan partai apa yang akan menguasai Kongres di AS menambah ketidakpastian di pasar pada kuartal IV ini, di tengah kondisi global yang terdampak akibat pandemi. Berdasarkan riset dari riset dari Morgan Stanley, pemerintahan (Presiden, Senat dan House) Amerika Serikat (AS) yang dikuasai oleh satu partai, cenderung akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi AS, karena kemungkinan pemerintah AS akan membelanjakan anggaran negaranya secara agresif dan juga akan mendorong penguatan mata uang AS. Sementara, pemerintahan yang terbagi dianggap kurang baik bagi ekonomi AS karena akan lebih banyak menghadapi tantangan dari oposisi, sehingga aliran dana kemungkinan dapat keluar dari AS menuju tempat investasi yang lebih menarik seperti emerging market. “Secara historis, menurut riset dari Barclays, kemenangan Partai Demokrat di AS direspon lebih negatif oleh pelaku pasar saham di AS dan mulai membaik enam bulan setelah pemilu. Dari sisi volatilitas, secara historis juga, volatilitas pasar saham lebih tinggi ketika partai Demokrat menduduki kursi presiden dan volatilitas menjadi lebih stabil dalam waktu 2-3 bulan pasca pemilihan,” jelas Alvin.

Dengan kondisi seperti itu, Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menyarankan agar investor melakukan diversifikasi portofolio investasi sesuai dengan profil risiko masingmasing untuk menurunkan risiko terhadap investasi. “Investor dapat memilih untuk berdiversikasi secara geografis alokasi investasi ke luar Indonesia melalui reksa dana saham offshore syariah. Melalui reksa dana ini, investor dapat mendiversifikasi investasinya ke negara maju seperti AS, China, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya,” kata Ivan.

Berdasarkan, riset dari perusahaan jasa keuangan multinasional Charles Schwab, lanjut Ivan, secara historis, meskipun meningkatkan ketidakpastian, tahun penyelenggaraan pemilu di AS mencatatkan tren positif bagi pasar saham AS. Kinerja S&P 500 yang dilacak sejak 1928, dari 17 dari 23 tahun pemilu (74%) mencatatkan pertumbuhan positif dengan rata-rata sebesar 7,1%.

Sementara diversifikasi ke pasar selain Indonesia dan AS yakni China, kata Ivan, karena saat ini ekonomi China sudah pulih terlebih dahulu dari efek pandemi Covid-19. Salah satu indikatornya, berdasarkan data Bloomberg, terlihat dari indeks PMI manufacturing pada akhir September berada di 51,5 yang masih masuk dalam teritori ekspansif (>50) sejak bulan Maret. Menurut proyeksi terbaru Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di bulan September lalu, ekonomi China pada tahun 2020 ini masih dapat tumbuh 1,8% ketika banyak negara yang diproyeksi mengalami kontraksi pada ekonominya.

Ivan menjelaskan, di sisi lain, perkembangan penelitian pengembangan vaksin yang menunjukkan ke arah positif memberikan harapan bahwa pandemi ini dapat segera berakhir. Selain itu dengan melimpahnya likuiditas di pasar keuangan akibat dampak pelonggaran kebijakan moneter dan stimulus pemerintah saat ini membuat tingkat volatilitas lebih rendah dibandingkan pada saat awal pandemi. Dengan demikian kondisi saat ini cenderung netral dengan menyeimbangkan porsi di setiap aset kelas tanpa deviasi.

Ivan menyebutkan, untuk investor dengan profil risiko moderate dapat menempatkan investasinya dengan porsi di reksa dana saham 15%, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi 30%, dan reksa dana pasar uang 55%. Investor dengan profil risiko growth dapat menempatkan investasinya dengan porsi di reksa dana saham 60%, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi 20%, dan reksa dana pasar uang 20%.

Untuk nasabah Bank Commonwealth, dapat melihat rekomendasi investasi ini dan juga kini dapat membeli serta melakukan switching portofolio investasi kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Commbank SmartWealth.

Share198Tweet124
beritapers

beritapers

Related Posts

UOB Indonesia Galang Dana Lewat Heartbeat Run/Walk

UOB Indonesia Galang Dana Lewat Heartbeat Run/Walk

by beritapers
12 November 2022
0

Indonesia, 16 Oktober 2022 – Lebih dari 2.500 kolega UOB Indonesia bersama-sama turut serta dalam acara tahunan yakni UOB Indonesia...

Gelar Economic Outlook 2023,  Bank Hana Siap Hadapi Tantangan Resesi Global

Gelar Economic Outlook 2023, Bank Hana Siap Hadapi Tantangan Resesi Global

by beritapers
28 October 2022
0

JAKARTA, 27 Oktober 2022 – Dalam rangka memberikan pandangannya terhadap berbagai tantangan ekonomi nasional dan global di masa depan, PT...

Horas! Pegadaian Gelar Festival Pasar Senyum Rakyat di Medan

Horas! Pegadaian Gelar Festival Pasar Senyum Rakyat di Medan

by beritapers
24 October 2022
0

Jakarta, 22 Oktober 2022 – Tiga Entitas Holding Ultra Mikro (UMi) yaitu BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir...

Kinerja Solid Mendukung Pemulihan Ekonomi

Kinerja Solid Mendukung Pemulihan Ekonomi

by beritapers
21 October 2022
0

Jakarta, 20 Oktober 2022 – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak melanjutkan tren pertumbuhan kinerja hingga...

OPTIMALKAN MOMENTUM PEMULIHAN SEKTOR PARIWISATA, GARUDA INDONESIA KEMBALI GELAR GATF 2022, HADIRKAN POTONGAN HARGA HINGGA 80%

OPTIMALKAN MOMENTUM PEMULIHAN SEKTOR PARIWISATA, GARUDA INDONESIA KEMBALI GELAR GATF 2022, HADIRKAN POTONGAN HARGA HINGGA 80%

by beritapers
20 October 2022
0

Jakarta, 19 Oktober 2022 – Maskapai nasional Garuda Indonesia bekerja sama dengan Bank Mandiri dan didukung penuh oleh Dyandra Promosindo kembali...

PRESS RILIS REKOMENDASI

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

12 January 2025
Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

7 November 2024

PRESS RILIS POPULER

  • Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    8716 shares
    Share 3486 Tweet 2179
  • Review Pinjaman Online Kredit Pintar 2021

    3185 shares
    Share 1274 Tweet 796
  • Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Kredit Pintar

    1954 shares
    Share 782 Tweet 489
  • ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

    935 shares
    Share 374 Tweet 234
  • 8 Keunggulan Utama Aplikasi Kredit Pintar

    916 shares
    Share 366 Tweet 229

PORTAL PRESS RILIS INDONESIA

beritapers.id adalah sebuah layanan informasi berbentuk portal yang memuat beragam press rilis atau siaran pers yang diterbitkan oleh korporasi, lembaga, pemilik brand, atau pihak lain. Kami juga menyediakan jasa pembuatan dan peliputan bagi perusahaan atau lembaga. Portal press rilis Indonesia terlengkap dan terpecaya.

KATEGORI

  • Gaya Hidup
  • Hasil Bumi
  • Horeka
  • Industri
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Konstruksi
  • Kuliner
  • Lembaga
  • Mineral dan Tambang
  • Otomotif
  • Perbankan
  • Property
  • Retail
  • Teknologi
  • Telekomunikasi
  • Transportasi
  • Umum

TAUTAN SITUS

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

Go to mobile version