beritapers
Friday, May 9, 2025
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Industri
    • Perbankan
    • Telekomunikasi
    • Kesehatan
    • Otomotif
    • Horeka
    • Transportasi
    • Konstruksi
    • Teknologi
    • Hasil Bumi
    • Keuangan
    • Retail
    • Mineral dan Tambang
  • Gaya Hidup
    • Kuliner
  • Lembaga
  • Umum
  • Kontak Kami
No Result
View All Result
beritapers
No Result
View All Result
Home Industri Keuangan

Bareksa Prioritas Sarankan Investor Rebalancing Portofolio Pada Era Pemulihan

Pasar saham Indonesia diprediksi menguat tahun ini didukung faktor global dan domestik

beritapers by beritapers
20 April 2021
in Keuangan
0
Bareksa Prioritas Sarankan Investor Rebalancing Portofolio Pada Era Pemulihan
510
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, 20 April 2021 – Kondisi ekonomi yang mulai mengalami perbaikan dari krisis pandemi tahun lalu, yang didukung oleh membaiknya data-data makroekonomi, membaiknya kinerja keuangan emiten pada periode kuartal I-2021, perbaikan harga komoditas, serta proses vaksinasi yang terus berjalan membuat pasar saham menjadi sangat atraktif pada tahun ini. Oleh karena itu, Bareksa Prioritas menyarankan investor High Net Worth Individuals (HNWI) untuk  melakukan rebalancing ke reksadana saham dan pendapatan tetap, yang disesuaikan dengan profil risiko investor.

Direktur Bareksa Prioritas, Ricky Rachmatulloh menyarankan bahwa investor dapat mempertimbangkan untuk menambah porsi pada instrumen aset yang lebih agresif (risk-on), melihat adanya beberapa faktor yang menjadi indikasi pemulihan ekonomi. Meskipun pada kuartal pertama tahun ini pasar saham masih terlihat volatil, investor dengan profil risiko agresif saat ini bisa memanfaatkan momentum untuk mendapatkan peluang yang lebih menarik dan atraktif di pasar saham dengan menempatkan atau menambahkan portofolionya di reksadana saham.

RELATED POSTS

Tahun 2022, Laba Waskita Beton Naik 134 Persen

Pegadaian BRI Incar Nasabah Prioritas

Saham Sebagai Opsi Utama Rebalancing Portofolio oleh Investor

Dari indikator makroekonomi, rilis data seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Purchasing Manager’s Index (PMI), inflasi, dan data ekonomi lainnya juga menunjukkan adanya pemulihan. International Monetary Fund (IMF) baru-baru ini juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi tumbuh sebesar 6,0 persen YoY (year-on-year), lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,5 persen YoY. Peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi global ini ditopang oleh proses vaksinasi, perlambatan laju baru kasus Covid-19, stimulus masif fiskal dan moneter, serta pembukaan kembali ekonomi.

Sementara untuk ekonomi Indonesia, IMF memperkirakan tumbuh sebesar 4,3 persen YoY pada tahun 2021, setelah sempat terkontraksi pada tahun lalu. Kemudian, data Markit Manufacturing PMI yang menjadi indikator aktivitas manufaktur di Indonesia konsisten mengalami ekspansi atau pertumbuhan sejak bulan November 2020 lalu. Indonesia juga konsisten mengalami inflasi yang sehat pada rentang target yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 3±1 persen. Indikator-indikator tersebut menunjukkan menjadi sinyal pemulihan ekonomi Indonesia, pasca terpukul akibat pandemi tahun lalu. Membaiknya data ekonomi ini pula yang mendorong aliran modal asing masuk ke Indonesia pada pasar saham. Tercatat hingga 24 Maret 2021, aliran modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp 13,3 triliun.

Dari sektor komoditas, Chief Research and Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari juga menjelaskan bahwa pasar saham Indonesia mulai bangkit setelah tertekan pada tahun lalu. Saham-saham berbasis komoditas, seperti minyak sawit mentah (CPO), minyak mentah dan batu bara, bisa menopang pergerakan pasar saham seiring dengan meningkatnya harga komoditas.

Grafik Harga CPO dan Brent Oil (31 Des 2020 – 31 Mar 2021)

      Sumber: Investing, Bareksa

 

“Perbaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah dan minyak Brent menjadi salah satu indikator yang mengindikasikan pemulihan ekonomi. Apalagi menjelang masuknya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, konsumsi biasanya naik dan mendorong permintaan serta harga komoditas,” jelas Putu.

Prospek obligasi atau Instrumen Pendapatan Tetap

Pasar obligasi negara sempat tertekan sepanjang kuartal pertama tahun ini, seiring dengan meningkatnya imbal hasil (yield) US Treasury dengan tenor 10 tahun yang sempat menyentuh 1,77 persen, karena ekspektasi melonjaknya tingkat inflasi akibat stimulus fiskal senilai USD 1,9 triliun yang diberikan oleh Presiden AS Joe Biden. Hal ini memicu keluarnya dana asing (outflow) dari pasar surat berharga negara Indonesia senilai Rp22 triliun hingga Maret 2021. Outflow tersebut turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang melemah sekitar 3,5 persen selama tahun berjalan ke level Rp14,572/USD (per 31 Maret 2021).

Grafik Arus Dana Asing di Obligasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah (31 Des 2020 – 31 Mar 2021)

Sumber: Investing, Bareksa

Namun, kenaikan imbal hasil SBN Indonesia seri acuan diperkirakan akan terbatas, karena valuasinya terbilang sudah murah sehingga ini menjadi  peluang bagi investor untuk mengambil posisi reksadana pendapatan tetap yang mayoritas asetnya adalah obligasi negara atau SBN. Per akhir Maret 2021, yield SBN tenor 10 tahun Indonesia berada di kisaran 6,8 persen, sehingga tingkat imbal hasil instrumen pendapatan tetap Indonesia masih menjadi yang tertinggi di antara negara-negara kawasan Asia lainnya. Selain itu, spread dari tingkat yield obligasi negara atau SBN tenor 10 tahun dengan yield U.S. Treasury tenor 10 tahun pada kisaran 5 hingga 6 persen, menambah rasional mengapa SBN Indonesia menjadi lebih menarik dibandingkan negara Emerging Markets lain.

Dengan tingkat imbal hasil SBN saat ini, pasar obligasi terbilang cukup menarik, menimbang real yield yang ditawarkan oleh obligasi berdenominasi rupiah ini. Saat ini, inflasi Indonesia masih terbilang cukup rendah dan inflasi tahunan diperkirakan ada di kisaran 3 persen. Sementara itu, imbal hasil yang ditawarkan SBN tenor 10 tahun cukup tinggi di 6,8 persen saat ini sehingga ada selisih (real yield) dengan inflasi sekitar 3 persen.

“Investor obligasi dan investor yang memiliki profil risiko moderat juga tetap bisa memanfaatkan reksadana pendapatan tetap dikarenakan tren kebijakan suku bunga rendah masih akan dipertahankan, sehingga yield obligasi masih akan menarik. Apalagi jika dibandingkan dengan yield obligasi negara-negara lainnya, obligasi Indonesia merupakan salah satu yang masih menawarkan tingkat yield yang lebih atraktif,” jelas Ricky.

Sepakat dengan Ricky, CIO Jagartha Advisors, Erik Argasetya turut menambahkan bahwa apabila yield dari SBN berada di atas 7 persen menjadi sinyal positif bagi investor untuk memasuki pasar obligasi karena imbal hasilnya yang atraktif.

Selain itu, Erik berkomentar bahwa penambahan alokasi di saham juga patut dipertimbangkan karena ekspektasi dari membaiknya laporan keuangan emiten terutama setelah pandemi tahun 2020. Sepinya arus dana (capital flow) investor asing cenderung lebih mempengaruhi pergerakan harga saham emiten berkapitalisasi besar. Sehingga, hal ini justru memberikan kesempatan bagi para investor domestik untuk dapat pula berinvestasi di saham-saham dengan kapitalisasi pasar menengah dan kecil dengan fundamental yang baik. Tingginya minat dari para emiten baru juga ditunjukkan melalui penawaran umum (IPO) di bursa yang terlihat dengan penambahan 51 emiten baru di tahun 2020.

Dalam momentum pemulihan ekonomi global saat ini, investor yang memiliki aset dalam denominasi Dolar AS juga dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menempatkan alokasi di instrumen-instrumen yang memiliki eksposur ke pasar saham regional dan global, dengan kawasan Asia Pasifik dan China sebagai motor pertumbuhan ekonomi global serta pasar negara maju seperti AS dan Eropa saat ini juga sedang berada dalam momentum awal pemulihan ekonomi.

Terlebih jika melihat kondisi vaksinasi dapat terus berjalan sesuai dengan yang diharapkan, laju baru kasus Covid-19 yang terus menurun, dan terciptanya pertumbuhan yang berkesinambungan, maka tidak mungkin bahwa tingkat imbal hasil pada pasar saham atau obligasi akan menjadi lebih menarik. Hal ini juga diharapkan mampu mendorong aliran modal asing masuk yang cukup besar untuk menjadi katalis tambahan bagi pasar saham dan obligasi di Indonesia.

Saat ini, Bareksa Prioritas merupakan salah satu platform investasi yang juga menyediakan reksadana berdenominasi Dolar AS yang lengkap dan beragam. Layanan pengelolaan kekayaan melalui Bareksa Prioritas selama ini masih menjadi pilihan bagi para nasabah HNWI. Sebab, layanan investasi bisa dilakukan dengan cepat, aman, akurat,  paperless dan digital.

* * *

Tentang Bareksa Prioritas

Bareksa Prioritas merupakan anak perusahaan platform e-investasi bareksa (www.bareksa.com). Bareksa Prioritas adalah platform Wealth Management Digital bagi Nasabah HNW Pertama di Indonesia. Didirikan sejak 2018 sebagai kerja sama antara Bareksa Portal Investasi dan Jagartha Advisors, Bareksa Prioritas membantu nasabah memaksimalkan investasinya dengan pendampingan penasihat investasi secara intensif dan pengelolaan aset secara digital.

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 120 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia dan memiliki lebih dari 1,6 juta akun investor. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

Kontak:

Nitya 0812-8248-3999

Michael Kwang 0812-8258-7622

Regina Natasya 0878-7770-0354

marketing@bareksa.com

Share204Tweet128
beritapers

beritapers

Related Posts

Tahun 2022, Laba Waskita Beton Naik 134 Persen

Tahun 2022, Laba Waskita Beton Naik 134 Persen

by beritapers
22 June 2023
0

Jakarta, Juni 2023. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 di...

Pegadaian BRI Incar Nasabah Prioritas

Pegadaian BRI Incar Nasabah Prioritas

by beritapers
22 June 2023
0

Jakarta - Untuk meningkatkan manfaat sinergi Holding Ultra Mikro, PT Pegadaian dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk jalin kerjasama...

Laba PLN Nusantara Power 2022 Lampaui Target

Laba PLN Nusantara Power 2022 Lampaui Target

by beritapers
20 June 2023
0

Jakarta - PLN Nusantara Power (NP) selaku salah satu subholding pembangkitan PT PLN (Persero) mencatatkan laba sebesar Rp 6,58 triliun...

Pendapatan Indonesia Power Naik 62 Persen, Ini Sebabnya

Pendapatan Indonesia Power Naik 62 Persen, Ini Sebabnya

by beritapers
19 June 2023
0

Terapkan Skema Partnership dan Co-Investment serta Konsolidasikan Aset, PLN Indonesia Power Catat Kinerja Terbaik di Tahun 2022 Jakarta - PT...

Tetap Sehat di Masa Sulit, Pegadaian Diganjar Penghargaan Top BUMN 2022

Tetap Sehat di Masa Sulit, Pegadaian Diganjar Penghargaan Top BUMN 2022

by beritapers
15 December 2022
0

Jakarta, 14 Desember 2022 – Dinilai tetap sehat di masa krisis, PT Pegadaian mendapatkan penghargaan di ajang Bisnis Indonesia Top...

PRESS RILIS REKOMENDASI

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

Pelatihan Penggunaan Fungsi Statistik pada Microsoft Excel untuk Pengurus dan Tenaga Pendidik PAUD Edelweiss

12 January 2025
Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai Untuk Naik Kelas

7 November 2024

PRESS RILIS POPULER

  • Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

    8716 shares
    Share 3486 Tweet 2179
  • Review Pinjaman Online Kredit Pintar 2021

    3185 shares
    Share 1274 Tweet 796
  • Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Kredit Pintar

    1954 shares
    Share 782 Tweet 489
  • ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

    935 shares
    Share 374 Tweet 234
  • 8 Keunggulan Utama Aplikasi Kredit Pintar

    916 shares
    Share 366 Tweet 229

PORTAL PRESS RILIS INDONESIA

beritapers.id adalah sebuah layanan informasi berbentuk portal yang memuat beragam press rilis atau siaran pers yang diterbitkan oleh korporasi, lembaga, pemilik brand, atau pihak lain. Kami juga menyediakan jasa pembuatan dan peliputan bagi perusahaan atau lembaga. Portal press rilis Indonesia terlengkap dan terpecaya.

KATEGORI

  • Gaya Hidup
  • Hasil Bumi
  • Horeka
  • Industri
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Konstruksi
  • Kuliner
  • Lembaga
  • Mineral dan Tambang
  • Otomotif
  • Perbankan
  • Property
  • Retail
  • Teknologi
  • Telekomunikasi
  • Transportasi
  • Umum

TAUTAN SITUS

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2

© Copyright beritapers.id - Press Rilis Indonesia

Go to mobile version